Cinta Beda Keyakinan
Assalamu'alaikum ...
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk para readers yang sudah berkenan meluangkan waktunya di novel saya berjudul CINTA BEDA KEYAKINAN.
FYI.
Cerita ini mungkin 50% nya diambil dari kisah nyata saya selaku penulis. Tapi kayaknya saya nggak akan kasih tau mana yang real story atau fake story. Jadi, anggap saja cerita ini sepenuhnya hanya karangan ya.😘
.......
.......
...HAPPY READING ......
...🍁🍁🍁...
.......
.......
.......
.......
Eeqqhhh ... Eeqqhhh ...
"Lep ... pass." Suara seorang wanita yang tengah menahan sakit karena lehernya yang dicekik oleh seorang pria jangkung.
BRAKKK !!!
Dobrakan pintu yang cukup keras tak membuat suasana tegang di dalam ruangan itu terusik.
"Vano, stop!" Tanpa menghiraukan teriakan Fina sang bos pemilik cafe tempatnya bekerja, seorang pria yang disebut Vano itu terus mengeratkan cekikannya pada leher wanita di hadapannya.
"Vano, apa kau sudah gila. Lepaskan dia Vano atau kau ku pecat!" bentaknya lagi sekaligus mengancam kala melihat Vano tak mengindahkan ucapannya.
"To ... long!" Tangan gadis itu melambai lemah meminta pertolongan.
"Vano lepaskan Cia, kau bisa membunuhnya! Apa kau sudah gila hah! Ikut ke ruanganku sekarang juga."
"Diam kau!" Bentakan indah Vano berhasil membuat Fani membulatkan matanya karena terkejut, bahkan para pegawai yang berada di luar lokerpun mulai mengerumuni loker pria tempat di mana Vano, Fani dan Cia berada.
Untungnya loker pria dan wanita berada disamping belakang kitchen. Dan dengan pantry karyawan sebagai jarak, membuat para pelanggan di depan sana tak bisa mendengar teriakan Vano karena ruangan yang cukup jauh dan juga bunyi peralatan dapur yang menjadi backsound utama cafe.
Semua yang berada di loker saat ini menatap tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Seorang Devano Aditya membentak atasannya sendiri. Bukan hanya atasan, Fani adalah bos mereka, owner, pemilik tempat di mana ia mengais rezeki selama hampir 2 tahun ini.
Apalagi saat melihat Vano masih dalam posisi mencekik Cia meski cengkramannya tak seerat awal tadi, namun itu sukses membuat rekan kerja Vano seperti melihat sisi lain yang amat sangat berbeda dari seorang Vano.
Vano memang terkenal dingin dan irit bicara, bahkan selama ia bekerja disana Vano baru satu kali terlibat perkelahian dengan rekan kerjanya karena ia membantu rekan kerja lainnya yang saat itu sedang dilecehkan. Kejadian itu terjadi beberapa bulan setelah Vano resmi menjadi pegawai cafe Senorita yang artinya kejadian itu sudah satu tahun lebih berlalu.
Setelah kejadian itu Vano tak pernah terlibat perkelahian atau apapun sebagainya. Yang mereka lihat, Vano adalah sosok yang sopan dan cenderung tak perduli akan masalah orang lain. Dan hari ini Vano benar-benar menghebohkan seluruh pegawai cafe.
"Lepaskan Cia, kita bicarakan baik-baik oke. A — ayo ikut ke ruanganku." Setelah beberapa menit hening, Fani mencoba kambali membujuk Vano dengan lembut dan disertai rasa gugup yang tak bisa ia sembunyikan.
Ia memang tidak tahu apa akar permasalahannya, karena saat ia ingin melihat kondisi cafe dari cctv ruangannya, matanya tidak sengaja melirik cctv loker yang sedang terjadi saat itu. Yang jadi pertanyaan sampai saat ini adalah, kenapa Vano dan Cia berada diloker pria dengan Vano mencekik leher gadis itu? Fani sungguh pusing saat ini, mungkin dia akan menanyakan ini nanti setelah emosi Vano sedikit redah. Dan dia harap Vano dan Cia bisa memberi keterangan yang sama agar masalah ini lebih mudah diselesaikan.
.....
Hffftt ...
"Bisa dijelaskan Vano Cia?" Fani menatap minta penjelasan kepada dua orang abg labil di hadapannya yang saat ini tengah berada di ruangannya.
Ia menghembuskan nafasnya panjang karena tak kunjung ada yang membuka suara atau hanya sekedar mengalihkan tatapan dari bawah sofa masing-masing. Semuanya masih hening hingga suara Cia mengalihkan tatapan Vano padanya.
Hikss ...
"Bu Fani maafin Cia, Bu. Ini salah Cia." isaknya terdengar hambar.
"Ci — Cia gak bisa nolak Pak Vano, Bu."
Fani dan Vano sama-sama mengerutkan keningnya mendengar ucapan Cia.
"Nolak? Nolak apa?" Fani menatap Cia menanti jawaban, begitu juga Vano yang ingin tahu apa yang akan dikatakan gadis itu.
"Anu, Bu. Pak ... Pak Vano maksa Cia masuk loker cowo, Bu. Dia ... eemm ... dia mau cium aku, Bu," jelasnya terbata.
Fani menatap Vano tajam sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah datar kearah Cia. Cia dan Vano seumuran, namun karena jabatan Vano seorang staf mau tak mau semua pegawai cafe harus memanggil Vano 'pak' sesuai kebijakan owner mereka yaitu, Fani.
"Cia gak bisa nolak pesona Pak Vano, Bu. Aku yakin semua wanita pasti ga bakal menolaknya, tapi Pak Vano kelewatan Bu, di ... dia minta lebih, Bu. Hiikkss ... Cia tau dia tampan, tapi Cia masih punya harga diri buat melakukan hal bejat itu, Bu. Hiiikkss ... Hiikkssss ..." lanjutnya dengan terisak.
Fani membulatkan matanya menatap Cia kaget lalu bergantian menatap Vano tajam seolah menunggu konfirmasi dari pria itu, bagaimanapun ia harus mendengarkan penjelasan dari keduanya.
"Lihat Bu, bahkan bibir Pak Vano masih menyisahkan bekas lipstikku, Bu. Ibu bisa lihat resliting rok aku bahkan sudah hampir terbuka semua, Bu." Cia memutar tubuhnya menunjukkan resliting rok bagian belakangnya yang setengah terbuka.
Fani memejamkan matanya, Vano yang belum mau membuka suara seolah apa yang diceritakan Cia itu adalah sebuah kebenaran, membuat kepalanya berdenyut seketika.
"Vano, jika kamu tidak mau bicara, berarti apa yang dikatakan Cia itu memang benar em?" Fani menatap Vano dalam. "Vano, jawab saya! Apakah yang dikatakan Cia itu benar? Dan kamu juga kenapa bisa berada di loker pria bersama Cia?"
Vano yang hanya diam memandang tajam Cia, membuat Fani berfikir bahwa yang dikatakan Cia itu memang benar. "Belum dua bulan kamu saya naikkan jadi supervisor, tapi kelakuan kamu sudah seperti ini?" Fani menekan pelipisnya. "Kamu mau saya kembalikan kebagian administrasi lagi? Atau kamu udah ga mau kerja sama saya lagi? Jawab Vano!" teriaknya yang mulai emosi.
Vano menghela napas kasar. "Jika aku menjelaskan, apa Ibu akan percaya? Terlebih dengan bukti palsu yang orang ini tunjukkan pada Ibu. Ibu bakal percaya sama aku!"
Cia menatap Vano nanar. "Apa maksud Bapak bukti palsu? Jelas-jelas ini kenyataannya pak Vano hikss ...."
"Oke Cia, kamu tenang dulu ya, saya sudah mendengar cerita versi kamu dan saat ini saya butuh cerita versi Vano. Bukan saya tidak percaya sama kamu, hanya saja saya ingin berlaku adil pada kalian meskipun jika memang apa yang kamu katakan itu benar adanya."
"Dan kamu Vano, Ibu mohon kamu ceritakan kejadian sebenarnya versi kamu."
Vano memutar bola mata malas dan menghembuskan nafasnya panjang. "Ibu bos yang cantik. Secara tidak sadar, Anda telah membuang waktu berharga anda selama," Vano menghitung angka dijam tangannya, "empat puluh menit, hanya untuk mengintrogasi kami. Kenapa Anda tidak memanfaatkan fasilitas cafe Anda seperti ..." Vano melirik cctv ruangan Fani lalu pandangannya beralih pada komputer di meja kerja Fani dan diakhiri dengan menyandarkan punggungnya pada kepala sofa setelah mengendikkan bahunya seolah mengatakan 'masalah selesai'.
"Aiiisshhh kenapa ga kepikiran sih," batinnya geram pada diri sendiri.
.....
Setelah hampir 2 jam di ruangan Fani untuk mengecek cctv hari itu dan mendengarkan penjelasan Vano dari cctv yang dilihat. Vano keluar ruangan dengan wajah datarnya sedangkan Cia dan salah satu pegawai yang telah membantunya memuluskan aksinya, keluar dengan memasang wajah kesal dan marah.
Cia terbukti membayar rekan kerjanya untuk membawa Vano ke loker pria. Dengan berpura-pura salah masuk loker karena buru-buru, Cia berusaha menggoda Vano dengan tingkah bodohnya.
Cia diberhentikan secara tidak terhormat di depan Vano dan rekan kerjanya. Sedangkan rekan kerjanya masih diberi kesempatan, hanya saja ia diberi pinalti dengan gaji dipotong 50% dan lembur selama satu minggu tanpa dibayar. Tentunya itu adalah salah satu request hukuman dari korban, Vano.
Dengan mood yang sangat buruk Vano memutuskan pulang lebih awal. Untungnya Fani bisa memahami situasi, jadi ia mengizinkan Vano pulang dari pada kerjaannya berantakan.
Devano Fan Aditya, pria berusia 20tahun. Berasal dari keluarga yang cukup berada, Papanya memiliki usaha bakery, sedangkan Mamanya memiliki salon kecantikan. Kedua usaha orang tuanya cukup terkenal. Meski berada dalam keluarga yang cukup, sejak tamat SMA Vano tidak pernah sekalipun meminta uang jajan kepada kedua orang tuanya. Dia lebih suka mencari uang dari hasil keringatnya sendiri. Selain bekerja di cafe Senorita, saat ini Vano sedang menjalani pendidikannya dibidang management. Karena tidak ingin meninggalkan kerjanya, Vano memutuskan kuliah online agar lebih fleksibel dalam berkegiatan.
Saat membuka pintu keluar, tak sengaja bahu Vano menyenggol bahu seorang wanita yang tingginya hampir setara dengannya.
"Astaghfirullah maaf, Mas. Maaf ga sengaja maaf maaf." Wanita itu menatapnya sekilas lalu menundukkan pandangannya dan segera pergi tanpa menunggu respon Vano.
Vano sempat menatap wanita itu dengan kening mengkerut lalu segera berlalu keluar untuk pulang.
*****
Hallo, bagaimana kesan pertama kalian bertemu Vano? Semoga suka dengan ceritanya yaa.
Nai tunggu jejaknya hihihi...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LBH BAIK, PARA OTHOR TDK MNULIS CERITA TTG PRCINTAAN YG BERBEDA KEYAKINAN, TRUTAMA JIKA WANITANYA YG MUSLIMAH, LKI2NYA NON MUSLIM,
JUJUR AKU TDK MKSUD UNTUK BRSIKAP SARA, SBLM AKU HIJRAH KE MUSLIM, AKU DRI KELUARGA NASRANI (KATOLIK)YG TAAT, TPI ALHAMDULILLAH AKU BISA HIJRAH SEBELUM MNIKAH, BHKAN ISTRIKU SEORANG USTADZAH YG BRCADAR, DN KETIGA ANAKKU SEMUA SEKOLAH DI PESANTREN . DARI ISTRIKU AKU SMKIN MMPERDALAM ISLAM .
LBH BAIK BUAT CERITA HALU YG ENAK2 SAJA, JGN YG MMBAWA MASALAH AGAMA, DLM ISLAM DILARANG PACARAN, KLO TOKOH WANITANYA MUSLIM, TERUS LAKI2 NYA NON MUSLIM, TRUS MRK PACARAN, DN PASTI ADA PEGANG2AN, PELUK2AN , TRUS CIUM2AN, BHKN TRJADI PERZINAHAN, SDGKN BUAT WANITA MUSLIM HARAM BRSENTUHAN KE LAKI2 YG BUKAN MAHRAMNYA, MSKI LAKI2 TRSEBUT JG MUSLIM, APALAGI SAMA LAKI2 NON MUSLIM..
2022-10-09
2
Sulaiman Efendy
WANITA MUSLIMAH YG MNIKAH DG N LAKI2 NON MUSLIM, JIKA LAKI2NYA TTP PDA KYAKINANNYA MAKA HUKUMNYA HARAM DN BRZINAH SEUMUR HIDUP, . TTPI JIKA LAKI2NYA MBGIKUTI KEYAKINAN SANG ISTERI, MAKA DIPERBOLEHKN, KRN BAGI WANITA MUSLIM LAKI2 ADALAH IMAM MREKA, JDI WANITA MUSLM BER IMAM KEPADA YG SEIMAN..
JGN JDIKAN CINTA SEBAGAI ALASAN,, BNYK ORG MNGUCAPKN CINTA TDK MMANDANG PERBEDAAN, BETUL, KATA2 ITU TDK SALAH, TAPI DLM HAL KEYAKINAN ITU PNTING.... TRUTAMA BAGI WANITA MUSLIM, JDI JGN KRN DIBUTAKN OLEH CINTA, MENGEYAMPINGKN MASALH KEYAKINAN & KEIMANAN.. JGN SAMPAI MNYERET ORTUMU, TERUTAMA AYAH MU, SDR LAKI2MU K NERAKA..
2022-10-09
1
Iz
☺☺☺
2021-10-26
1