The Bilionaire Genius Daughter

The Bilionaire Genius Daughter

keharmonisan

Waktu telah menunjukkan jam empat subuh, Seorang gadis yang berusia sembilan belas tahun beranjak dari kamarnya. Dia menuju ke kamar mandi yang berada dekat dapur, untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat subuh.

Jarak antara kamar dan dapur yang hanya beberapa langkah, membuatnya langsung bergegas mendekati kedua orang tua nya yang sedang membuat adonan bakso.

"Kamu kuliah pagi, Nak?" tanya Ayah Clara.

" Iya, Yah." jawab Clara.

Seorang gadis cantik, yang saat ini tengah kuliah di salah satu Universitas Negeri.

Clara, Gadis yang saat ini membantu orang tua nya, yang hanya seorang pedang bakso serta buruh cuci gosok, membuat Clara menjadi sosok gadis pintar dan cerdas.

Berkat kecerdasan nya, dia mendapatkan beasiswa di salah satu Universitas Negeri di kotanya.

Clara yang sadar akan keadaan ekonomi keluarga nya, membuat dirinya terus berusaha untuk menjadi orang sukses kelak, untuk membanggakan kedua orangnya.

"Nak, kamu bersiap lah pergi ke kampus, biar ini Ayah dan Ibu yang selesai kan," perintah Ibu Clara.

"Baik, Bu. Ini sebentar lagi selesai." jawab clara.

Bakso-bakso yang sudah Clara angkat, dia taruh di atas meja.

"Ayah, Ibu, Clara siap siap dulu ya," pamit Clara.

" Iya , Nak." sahut Ayah Clara.

Clara menuju ke kamarnya, untuk mengganti pakaian untuk ke kampus, di Kamar Clara, hanya ada ranjang kecil, lemari kayu, serta meja belajar merangkap menjadi meja rias Clara.

Clara keluar dari dalam kamar, setelah selesai bersiap. Baju yang di gunakan Clara sangat pas, dengan bentuk tubuh Clara yang ramping dan tinggi. Celana jeans hitam, yang di padukan dengan kemeja berwarna Maron, menjadi daya tarik tersendiri untuk Clara, dengan tubuhnya yang putih bersih.

Clara duduk bersama Ayah, dan Ibunya, di meja makan, untuk sarapan bersama. Ibu Clara mengambilkan nasi serta lauk ke piring Ayah Clara. Setelah Ayah, dan Ibu nya mengambil sarapan, giliran Clara untuk mengambil nasi, dengan lauk sayur asem, dan tempe goreng.

Clara melahap habis sarapan nya, karena makanan yang dia makan, salah satu makanan kesukaannya. Di tambah ikan asin dan sambel terasi yang menggugah selera,apalagi Clara yang sangat menyukai pedas.

"Ayah, Ibu, Clara berangkat dulu, Assalamualaikum," pamit Clara.

Setelah membantu Ibu nya, membersihkan meja makan.

"Iya, Nak. kamu hati hati di jalan, apa Ayah anter aja pake motor ?" tanya Ayah Clara.

"Enggak usah, Yah. Clara berangkat naik angkot aja," ucap Clara.

" Ya sudah, sana berangkat! nanti telat." perintah Ayah Clara.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Clara keluar dari rumah nya yang kecil, Namun sangat nyaman bagi Clara.

Clara berjalan menuju depan gang, untuk mencari angkutan yang bisa membawa nya , menuju kampus.

Sejak dini, Clara sudah meraih keberhasilan beberapa kali, saat mengikuti ajak lomba di sekolah. Dalam bidang, akademik maupun non akademik. Clara lulusan terbaik di sekolah SMA lama nya. Dirinya, yang cerdas mampu menguasai semua jenis pelajaran, baik Akademik, maupun non Akademik.

Pembulian kerap terjadi, dulu saat dirinya masih duduk di kursi SMA,namun tak membuatnya putus asa, Karena banyak guru yang mengatakan dirinya anak Genius,membuat dirinya yakin, jika dirinya bisa melewati semua nya.

Clara sampai di depan gerbang kampusnya,dia berjalan masuk menuju gedung Fakultas Ekonomi, tiba-tiba terhenti , karena mendengar teriakkan seseorang yang sangat dia kenali.

"Ra . . . "panggil Sinta, teman sekaligus sahabat bagi Clara.

"Hai, Sin. Udah lama kamu?" tanya Clara.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas mereka.

"Baru aja kok," jawab Sinta.

Clara mengangguk mengerti.

Sinta Agustina Maharani, seorang gadis cantik, yang memiliki tubuh mungil, dengan kulit yang berwarna sawo matang. Dia seorang anak yatim piatu, Ayah, Ibunya meninggal karena kecelakaan, Bus.

Gadis itu tinggal seorang diri di kost, yang tidak jauh dari rumah Clara. Mereka berdua masuk kelas, kebetulan mereka berada dalam satu kelas juga.

Sinta juga mendapat beasiswa, karena, nilai nilai Sinta juga tak kalah dari Clara, namun bedanya Sinta hanya memiliki kemampuan akademik,sedangkan Clara semuanya.

Mereka berdua mengambil jurusan ekonomi.

****

"Kamu jadi nyari kerja, Ra?"tanya Sinta.

"Jadi, biar dapet penghasilan, biar ngak ngerepotin orang tua." jawab Clara.

Mereka berdua baru saja keluar dari dalam kelas, dan menuju ke gerbang kampus, mereka berdua duduk di halte sembari menunggu angkutan umum yang akan membawa mereka pulang.

"kamu mau nyari kerja dimana, Ra?" tanya Sinta.

"Belum tau juga sih, nanti masih nyari, ini mau ambil berkas dulu di rumah ketinggalan." jawab Clara.

" Oh ya, kamu masih di toko itu ya?" tanya Clara.

" Iya, aku masih disana. Sayang, di sana belum bukan lowongan jadi ngak bisa nawarin kamu deh"ucap Sinta.

"Hahaha, ngak papa lah, Sin. Nanti aku bisa cari sendiri kok," ucap Clara.

"Oke, semangat Clara heheh," sahut Sinta sambil terkekeh.

Sinta bekerja di salah satu toko roti yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kontrakan Sinta, Sinta bekerja paruh waktu ,saat pulang kuliah sampai menjelang tutup.

Mereka berdua naik ke dalam angkutan yang menuju ke rumah mereka.

"Mampir dulu, Ra?" tanya Sinta.

"Ahh, ngak bisa sin, kapan-kapan aja, buru-buru mau cari kerja," ucap Clara.

"Ya udah, aku duluan ya." ucap Clara.

Clara berjalan masuk kedalam gang menuju rumah nya.

Sampai dirumah, yang tidak terlalu besar itu, Clara masuk.

"Assalamualaikum," ucap Clara.

"Wa'alaikumsalam, kamu udah pulang, Nak" jawab Ibu Clara.

"Iya, Bu. Ayah udah berangkat ya, Bu?"tanya Clara.

Sambil mencium punggung tangan Ibunya.

"Iya, udah berangkat, biasalah kalau siang begitu biasanya rame pada makan siang" jawab Ibu Clara.

"Ya udah, Bu. Clara mau pamit lagi, doakan Clara biar dapet kerjaan ya Bu," ucap Clara sambil membawa Maps coklat yang baru saja dia ambil dari kamar nya.

"Apa kamu ngak capek, Nak, nanti kuliahmu gimana kalau kamu sambil kerja?" tanya Ibu Clara.

"Enggak papa, Bu. Aku bisa part time, lagian kuliah aku juga ngak Sampek sore," sahut Clara.

"Ya udah kamu hati-hati, ibu doakan semoga cepet dapet kerja ya nak," ucap Ibu Clara.

"Iya Bu makasih doanya, Clara berangkat dulu, Assalamualaikum," pamit Clara.

Terimakasih 🙏

like, komen buat penyemangat author😊boleh saran juga ya!!

Terpopuler

Comments

MyRa Rahma

MyRa Rahma

hy my...
aku mampir nih...
trtarik dr covernya sblm ceritanya...
purple you my..
💜💜

2023-08-24

1

auliasiamatir

auliasiamatir

semangat Clara semoga dapat kerja yah..💪

2021-12-08

1

Ikko_Suwais

Ikko_Suwais

mantap smngt kak

2021-11-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!