NovelToon NovelToon

The Bilionaire Genius Daughter

keharmonisan

Waktu telah menunjukkan jam empat subuh, Seorang gadis yang berusia sembilan belas tahun beranjak dari kamarnya. Dia menuju ke kamar mandi yang berada dekat dapur, untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat subuh.

Jarak antara kamar dan dapur yang hanya beberapa langkah, membuatnya langsung bergegas mendekati kedua orang tua nya yang sedang membuat adonan bakso.

"Kamu kuliah pagi, Nak?" tanya Ayah Clara.

" Iya, Yah." jawab Clara.

Seorang gadis cantik, yang saat ini tengah kuliah di salah satu Universitas Negeri.

Clara, Gadis yang saat ini membantu orang tua nya, yang hanya seorang pedang bakso serta buruh cuci gosok, membuat Clara menjadi sosok gadis pintar dan cerdas.

Berkat kecerdasan nya, dia mendapatkan beasiswa di salah satu Universitas Negeri di kotanya.

Clara yang sadar akan keadaan ekonomi keluarga nya, membuat dirinya terus berusaha untuk menjadi orang sukses kelak, untuk membanggakan kedua orangnya.

"Nak, kamu bersiap lah pergi ke kampus, biar ini Ayah dan Ibu yang selesai kan," perintah Ibu Clara.

"Baik, Bu. Ini sebentar lagi selesai." jawab clara.

Bakso-bakso yang sudah Clara angkat, dia taruh di atas meja.

"Ayah, Ibu, Clara siap siap dulu ya," pamit Clara.

" Iya , Nak." sahut Ayah Clara.

Clara menuju ke kamarnya, untuk mengganti pakaian untuk ke kampus, di Kamar Clara, hanya ada ranjang kecil, lemari kayu, serta meja belajar merangkap menjadi meja rias Clara.

Clara keluar dari dalam kamar, setelah selesai bersiap. Baju yang di gunakan Clara sangat pas, dengan bentuk tubuh Clara yang ramping dan tinggi. Celana jeans hitam, yang di padukan dengan kemeja berwarna Maron, menjadi daya tarik tersendiri untuk Clara, dengan tubuhnya yang putih bersih.

Clara duduk bersama Ayah, dan Ibunya, di meja makan, untuk sarapan bersama. Ibu Clara mengambilkan nasi serta lauk ke piring Ayah Clara. Setelah Ayah, dan Ibu nya mengambil sarapan, giliran Clara untuk mengambil nasi, dengan lauk sayur asem, dan tempe goreng.

Clara melahap habis sarapan nya, karena makanan yang dia makan, salah satu makanan kesukaannya. Di tambah ikan asin dan sambel terasi yang menggugah selera,apalagi Clara yang sangat menyukai pedas.

"Ayah, Ibu, Clara berangkat dulu, Assalamualaikum," pamit Clara.

Setelah membantu Ibu nya, membersihkan meja makan.

"Iya, Nak. kamu hati hati di jalan, apa Ayah anter aja pake motor ?" tanya Ayah Clara.

"Enggak usah, Yah. Clara berangkat naik angkot aja," ucap Clara.

" Ya sudah, sana berangkat! nanti telat." perintah Ayah Clara.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Clara keluar dari rumah nya yang kecil, Namun sangat nyaman bagi Clara.

Clara berjalan menuju depan gang, untuk mencari angkutan yang bisa membawa nya , menuju kampus.

Sejak dini, Clara sudah meraih keberhasilan beberapa kali, saat mengikuti ajak lomba di sekolah. Dalam bidang, akademik maupun non akademik. Clara lulusan terbaik di sekolah SMA lama nya. Dirinya, yang cerdas mampu menguasai semua jenis pelajaran, baik Akademik, maupun non Akademik.

Pembulian kerap terjadi, dulu saat dirinya masih duduk di kursi SMA,namun tak membuatnya putus asa, Karena banyak guru yang mengatakan dirinya anak Genius,membuat dirinya yakin, jika dirinya bisa melewati semua nya.

Clara sampai di depan gerbang kampusnya,dia berjalan masuk menuju gedung Fakultas Ekonomi, tiba-tiba terhenti , karena mendengar teriakkan seseorang yang sangat dia kenali.

"Ra . . . "panggil Sinta, teman sekaligus sahabat bagi Clara.

"Hai, Sin. Udah lama kamu?" tanya Clara.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas mereka.

"Baru aja kok," jawab Sinta.

Clara mengangguk mengerti.

Sinta Agustina Maharani, seorang gadis cantik, yang memiliki tubuh mungil, dengan kulit yang berwarna sawo matang. Dia seorang anak yatim piatu, Ayah, Ibunya meninggal karena kecelakaan, Bus.

Gadis itu tinggal seorang diri di kost, yang tidak jauh dari rumah Clara. Mereka berdua masuk kelas, kebetulan mereka berada dalam satu kelas juga.

Sinta juga mendapat beasiswa, karena, nilai nilai Sinta juga tak kalah dari Clara, namun bedanya Sinta hanya memiliki kemampuan akademik,sedangkan Clara semuanya.

Mereka berdua mengambil jurusan ekonomi.

****

"Kamu jadi nyari kerja, Ra?"tanya Sinta.

"Jadi, biar dapet penghasilan, biar ngak ngerepotin orang tua." jawab Clara.

Mereka berdua baru saja keluar dari dalam kelas, dan menuju ke gerbang kampus, mereka berdua duduk di halte sembari menunggu angkutan umum yang akan membawa mereka pulang.

"kamu mau nyari kerja dimana, Ra?" tanya Sinta.

"Belum tau juga sih, nanti masih nyari, ini mau ambil berkas dulu di rumah ketinggalan." jawab Clara.

" Oh ya, kamu masih di toko itu ya?" tanya Clara.

" Iya, aku masih disana. Sayang, di sana belum bukan lowongan jadi ngak bisa nawarin kamu deh"ucap Sinta.

"Hahaha, ngak papa lah, Sin. Nanti aku bisa cari sendiri kok," ucap Clara.

"Oke, semangat Clara heheh," sahut Sinta sambil terkekeh.

Sinta bekerja di salah satu toko roti yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kontrakan Sinta, Sinta bekerja paruh waktu ,saat pulang kuliah sampai menjelang tutup.

Mereka berdua naik ke dalam angkutan yang menuju ke rumah mereka.

"Mampir dulu, Ra?" tanya Sinta.

"Ahh, ngak bisa sin, kapan-kapan aja, buru-buru mau cari kerja," ucap Clara.

"Ya udah, aku duluan ya." ucap Clara.

Clara berjalan masuk kedalam gang menuju rumah nya.

Sampai dirumah, yang tidak terlalu besar itu, Clara masuk.

"Assalamualaikum," ucap Clara.

"Wa'alaikumsalam, kamu udah pulang, Nak" jawab Ibu Clara.

"Iya, Bu. Ayah udah berangkat ya, Bu?"tanya Clara.

Sambil mencium punggung tangan Ibunya.

"Iya, udah berangkat, biasalah kalau siang begitu biasanya rame pada makan siang" jawab Ibu Clara.

"Ya udah, Bu. Clara mau pamit lagi, doakan Clara biar dapet kerjaan ya Bu," ucap Clara sambil membawa Maps coklat yang baru saja dia ambil dari kamar nya.

"Apa kamu ngak capek, Nak, nanti kuliahmu gimana kalau kamu sambil kerja?" tanya Ibu Clara.

"Enggak papa, Bu. Aku bisa part time, lagian kuliah aku juga ngak Sampek sore," sahut Clara.

"Ya udah kamu hati-hati, ibu doakan semoga cepet dapet kerja ya nak," ucap Ibu Clara.

"Iya Bu makasih doanya, Clara berangkat dulu, Assalamualaikum," pamit Clara.

Terimakasih 🙏

like, komen buat penyemangat author😊boleh saran juga ya!!

Pekerjaan baru

"selamat membaca"🌹🌹🌹

Clara berjalan menuju sebuah cafe yang dekat dengan rumah nya, dia sengaja berjalan kaki saja agar memudahkan untuk melihat jika ada lowongan di sekitar rumahnya.

Clara masuk ke dalam Cafe Pelangi, Clara mendekati meja kasir, lalu bertanya.

"permisi, Mbak"sapa Clara.

"Iya, Mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya kasir itu ramah.

"Maaf, Mbak. Saya sedang mencari pekerjaan part time, apakah disini ada lowongan?" tanya Clara.

"Oh iya, Mbak. kebetulan sekali teman saya baru saja risent, dia di sift malam apa mbak mau?"tanya kasir itu yang bernama Rina.

"Mau, Mbak, mau." sahut Clara dengan antusias.

"Sebentar ya, mbak. Saya panggil kan Manager cafe dulu," ucap kasir Rina.

Setelah kepergian Rina, tak lama Rina kembali dan menyuruh Clara menuju Ruang Manager Cafe.

tok tok tok

Setelah terdengar ada sautan dari dalam, Clara membuka pintu Ruangan tersebut.

"permisi, pak." ucap Clara.

"Iya, silahkan masuk." jawab seorang Manager yang bernama Dion.

"Silakan duduk," perintah pak Dion.

Clara langsung saja duduk di depan pak Dion.

"Boleh, saya lihat berkas kamu?" tanya pak Dion.

Clara mengangguk, lalu menyerahkan berkas nya.

Pak Dion membuka dan mencermati berkas tentang Clara,lalu tersenyum.

"Baik dari semua yang saya liat, kamu saya terima kerja disini, sebagai kasir. Selamat!" ucap Pak Dion menjulurkan tangan nya, Clara membalasnya juluran tangan dari Pak Dion.

"Tapi pak, saya tidak bisa bekerja sedari pagi, karena saya harus kuliah, apakah bisa?" tanya Clara.

"Bisa, kamu bisa mulai kerja besok, kamu bekerja di sift malam mengantikan karyawan yang baru saja risent," jawab pak Dion pasti, membuat Clara tersenyum senang.

"Terimakasih, pak." ucap Clara.

"Iya, kamu besok datang jam tiga sore, kerjamu hanya jam 3 sore sampai tutup" jawab pak Dion.

"Iya pak, siap. kalau begitu saya pamit dulu, sekali lagi terimakasih pak" sahut Clara dengan senyum yang melekat di bibirnya.

Clara keluar dari Ruangan pak Dion lalu menghampiri meja kasir.

"Makasih ya, Mbak. Atas infonya, aku bisa kerja sini" ucap Clara.

"Sama sama, namaku Rina panggil Rina aja, kita seumuran." ucap Rina.

"Namaku Clara, baiklah kalau gitu aku pulang dulu sampai bertemu besok" ucap Clara.

"Oke, hati hati" ucap Rina dan di anggukin Clara.

*****

Sampai di rumah Clara langsung memeluk ibunya yang sedang menyiram tanaman di samping rumah.

"Ehh ada apa ini, kok kelihatan seneng banget anak ibu?" tanya ibu.

"Hehe iya, Bu, atas berkat doa Ibu aku di terima kerja Bu di cafe," jawab Clara.

" Oh ya, Alhamdulillah dong, tapi kamu harus inget jangan capek capek ibu ngak mau kamu sakit, "ucap ibu.

"Siap, Bu. Ya udah aku ke dalem dulu ya mau mandi hehe," pamit Clara dan di anggukin Ibunya.

Clara masuk kedalam kamarnya,lalu keluar kamar setelah meletakkan tas dan sepatu nya, Clara bergegas menuju kamar mandi di dekat dapur. Setelah mandi Clara membantu ibunya yang menyiapkan makan malam.

"Ibu, masak apa?" tanya Clara.

" Ini, Ibu masak tumis kangkung sama telur balado kesukaan ayah kamu nanti kamu antar ya di pangkalan ayah," ucap Ibu Clara.

"Iya, Bu." jawab Clara.

Memang biasanya Clara selalu mengantarkan makanan untuk ayahnya, saat malam tiba. karena biasanya ayahnya itu baru pulang jika sudah jam delapan malam. Setelah memasak dan makan,Clara bersiap untuk mengantarkan makanan untuk ayahnya.Clara memakai sepeda nya bututnya.

Clara mengayuh sepeda nya menuju pangkalan, para penjual kaki lima, di sana sudah terlihat gerobak warna merah milik ayahnya.

"Assalamualaikum, Ayah" ucap clara sambil mencium punggung tangan ayahnya.

"Wa'alaikumsalam, kamu kesini, Nak" ucap ayah Clara.

"Iya, Yah. Ini mau nganterin makanan, Ayah pasti belum makan kan" ucap Clara memperlihatkan rantang berisi makanan untuk ayahnya.

" Iya nak, Ayah belum sempet makan, ya udah ayok sini duduk kita makan bareng" ucap ayah Clara, mengajak Clara duduk di tikar kecil yang biasa untuk duduk ayahnya jika tak ada pembeli.

"Ayah makan saja, aku udah makan kok biar aku yang jagain gerobak nya" ucap Clara.

"Ya udah, Ayah makan dulu ya, Nak." ucap ayah Clara.

Clara baru saja membuat pesanan bakso untuk pembeli, Clara melihat mobil yang berada di seberang jalan, terlihat seorang laki laki yang sedang kebingungan, Clara pamit kepada Ayahnya, untuk menghampiri seseorang yang terlihat membutuhkan bantuan.

"permisi pak, ada apa dengan mobil anda?" tanya Clara sopan.

Terlihat laki laki yang memakai jas putih kebanggaan nya itu menoleh kearah suara yang baru saja terdengar.

"Oh ini, ban mobil saya kempes, tapi saya gak bisa benerin sendiri," ucap seorang itu.

"Bapak, bawa ban serep?" tanya Clara laki laki tampan itu mengangguk.

"Ya udah, saya bantuin ganti ya, Pak. kebetulan saya bisa, kalau boleh" ucap Clara.

"kamu yakin bisa, kamu cewek Lo?" tanya laki laki itu.

Clara mengangguk,

"Ya udah bentar saya ambilkan ban serep ya" ucap laki laki itu.

Sebelum mengambil ban serep, dia melepas jas putihnya lalu menggulung lengan kemeja kotak-kotak yang dia pakai.

Clara terkesima melihat laki-laki itu terlihat sangat tampan bahkan masih muda ,mungkin tak beda jauh umurnya begitu pikir Clara.

Clara mencopot ban mobil yang kempes, lalu dia ganti dengan ban serep yang di berikan laki laki itu, mengunci ban itu seperti sebelumnya. Clara berdiri mengusap dahinya yang bercucuran keringat.

" Ehh jangan pakek tangan, tangan kamu kotor." ucap laki laki itu lalu mengambil sapu tangan dari celananya.

" Hehehe lupa," jawab Clara nyengir lalu mengambil sapu tangan yang akan mendarat di dahinya.

"Makasih sapu tangannya, biar saya cuci dulu nanti kapan kapan saya kembali kalau bertemu" ucap Clara.

laki-laki itu terkekeh,

"Gak usah buat kamu aja" sahut laki-laki itu dengan tawa kecil di bibirnya.

"Oh ya, ini udah selesai anda bisa melanjutkan perjalanan nya" ucap Clara.

"Iya terima kasih, emm bentar" sahut laki-laki itu, mencegah Clara yang akan pergi.

" Ini buat kamu, makasih udah bantu saya mengganti kan ban saya" ucap laki laki itu menyerahkan beberapa lembar uang ratusan.

" Tidak usah, pak. Saya ikhlas kok bantu bapak" jawab Clara menolak uang yang di berikan.

"Stevano, nama saya Stevano jangan panggil bapak saya masih muda," ucap Stevano terkekeh.

" Heheh, nama saya Clara" ucap Clara.

"Ya udah ya pak, ehh e..." ucap Clara canggung

"Panggil Vano, lebih gampang" sahut Stevano.Clara lalu mengangguk paham.

"Ya udah saya pergi dulu ya Vano," ucap Clara kikuk melihat senyum yang sedari tadi tak Pernah luntur.

"Eh bentar, ini ngak mau di terima?" tanya Stevano melihat tanganku yang masih memegang uang. Clara menggeleng,karna di ikhlas menolong laki laki itu.

"Saya ikhlas bantuin," ucap Clara. Stevano mengangguk.

"Ini kartu nama saya, jika butuh apa apa kamu bisa hubungi nomor yang ada di sini" ucap Stevano menyerah kartu namanya.

Clara mengambil nya, setelah itu pamit untuk pergi karna sudah lama dirinya izin tadi.pasti ayahnya sudah mencari

Stevano masih berdiri di depan mobil mengamati gadis yang baru saja membantunya, dia melihat gadis itu berbicara dengan bapak bapak , entah siapa nya Stevano tidak tau.

Terimakasih 🙏

like, komen buat penyemangat author😊boleh saran juga ya!!

mulai bekerja

"selamat membaca"🌹🌹🌹

cantik!

Kata itu yang baru saja Stevano ucapkan, Stevano menyunggingkan kan bibirnya, lalu masuk kedalam mobil, hari ini dia pulang agak malam karna ada operasi yang sudah terjadwal kan.stevano melajukan mobil nya menuju apartemen nya

Apartemen Darja Bintang. Stevano masuk lift lalu memencet angkat lima belas dimana lantai apartemen nya berada. Sampai di depan uni yang di sewa, Stevano memencet sandi untuk masuk. Stevano langsung menuju kamar nya yang berada di lantai dua dan bergegas untuk mandi.

*****

Sementara itu, di rumah Clara, dia baru saja pulang bersama Ayahnya, setelah bakso yang di bawanya habis. Clara merebahkan dirinya dia atas ranjang kecilnya. Lalu mengambil kartu nama yang tadi sempat dia masukkan kedalam saku belakang celana nya.

Tertulis nama Drs.Stevano Rendra S. Clara baru yakin jika memang laki laki tadi seorang dokter muda yang menurutnya sangat tampan.

****

keesokan paginya, seperti biasa Clara membantu kedua orangtuanya terlebih dahulu sebelum berangkat ke kampus.

"Ayah denger kamu kerja part time ya, Nak?"tanya Ayah Clara.

"Iya, Ayah. Biar bisa bantu bantu buat beli buku," jawab Clara.

"Tapi, Ayah ngak mau kamu capek, Nak. Ayah masih sanggup buat beliin keperluan kamu," ucap Ayah Clara.

"Ngak papa, Yah. Clara juga seneng kok dapet pengalaman dan dapet gaji pula," jawab Clara.

"Ya sudah, yang terpenting kamu harus jaga kesehatan ya agar tidak kecapekan." ucap Ayah Clara

"Baik, Ayah. kalau gitu, Clara siap siap dulu ya Ayah, Ibu." pamit Clara dan di anggukin orang tuanya.

Clara masuk kamarnya, untuk bersiap pergi ke kampus, sedangkan kedua orang tuanya melanjutkan aktivitas nya.

"Ayah, Ibu, Clara berangkat dulu ya, Assalamualaikum." pamit Clara lalu menyalami kedua orangtuanya.

"Kamu hati hati di jalan ya, Nak. Semoga berkah ilmu dan bermanfaat nantinya," Ujar Ayah Clara, mengelus sayang kepala putrinya.

"Amin, Ayah. Terimakasih atas doa Ayah dan Ibu, berkat kalian Clara bisa seperti ini." jawab Clara.

"Ya sudah, sana berangkat! nanti telat." perintas Ibu Clara.

Clara berangkat ke kampus dengan menggunakan angkutan umum seperti biasanya.

" Ra . . ." panggil Sinta.

" Loh, Sin. kamu juga baru berangkat, aku kira udah duluan." ucap Clara sambil duduk di sebelah kanan Sinta yang nampak kosong.

"Iya nih, baru berangkat aku." jawab Sinta.

Mereka sampai di gerbang kampus, Lalu menuju ke perpustakaan terlebih dahulu sebelum masuk kelas.

"Gimana Ra, udah dapet kerja kamu?" tanya Sinta sembari berjalan berdua menuju kelasnya setelah meminjam buku yang mereka butuhkan.

"Udah, Sin. Alhamdulillah aku kerja di Cafe Pelangi." jawab Clara.

"Cafe Pelangi yang pertengahan antara rumah dan kampus itu kan?" tanya Sinta.

"Iya ,Sin." jawab Clara.

"Wah, Selamat, Ra. semoga betah" ucap Sinta memberikan semangat untuk Sahabat nya.

"Semoga aja, aku juga ngambilnya sift malam dari jam tiga sore sampai jam sembilan malam" jelas Clara.

"oh gitu ya" ucap Sinta manggut-manggut.

******

Jam menunjukkan pukul Dua lebih tiga puluh menit, Clara berangkat menuju cafe mengunakan sepeda nya. Clara sengaja berangkat lebih awal karna dia tak ingin terlambat. Apalagi dirinya mengunakan sepeda, jam Dua kurang sepuluh menit, Clara sudah sampai di depan cafe pelangi, tempat dimana dia akan memulai pekerjaan dia sebagai kasir.

" Assalamualaikum, Rina." sapa Clara.

"Wa'alaikumsalam, kamu udah Dateng aja Ra" ucap Rina.

"Hehehe, biar ngak telat mbak" ucap Clara.

"Ya udah kamu siap-siap gih, ini baju kamu ganti dulu." perintah Rina sambil menyerahkan baju kerja Clara.

"Makasih, Mbak." jawab Clara. Lalu bergegas menuju kamar mandi setelah di tunjukkan oleh Rina.

Clara langsung mengganti bajunya seperti karyawan lainnya, lalu menghampiri Rina yang sedang bersiap untuk pulang.

"Sini Ra, aku ajari dulu sebelum pulang" ucap Rina.

Clara yang memang memiliki otak genius, sekali di jelas kan sudah langsung bisa, dan langsung mempraktekkan pada pelanggan yang akan membayar.

"Wihh hebat kamu Ra, padahal baru sekali aku ajarin langsung bisa" ucap Rina.

"Kamu bisa aja Rin," ucap Clara malu-malu.

"Ya udah, aku pulang dulu ya, aku tinggal ngak papa kan?" tanya Rina.

"Iya, ngak papa kok Rin." jawab Clara.

"Oh ya, kalau butuh apa apa nanti langsung hubungi pak Dion aja ya, biar beliau yang jelaskan" ucap Rina.

"Oke oke, makasih ya, Mbak." ucap Clara.

"Panggil Rina aja, kayaknya kita seumuran kok." sahut Rina.

Clara lalu mengangguk , mengiyakan ucapan Rina.

"Ya udah aku pulang dulu, bye ye Assalamualaikum." pamit Rina.

"Wa'alaikumsalam,hati-hati Rin." ucap Clara dan di acungi jempol oleh Rina.

Rina, gadis yang hanya berbeda usia beberapa tahun itu adalah gadis yang juga menghidupi keluarga ,menjadi tulang punggung keluarga.dia memiliki adek laki laki yang masih SMP serta ibu yang sakit-sakitan, sedangkan ayahnya sudah meninggal 3 tahun yang lalu.

Rina mengendarai motor butut peninggalan ayahnya, untuk dia bekerja sehari hari di cafe pelangi, bahkan Rina juga mengambil baju-baju milik pelanggan ibunya dulu, Rina akan mencuci baju serta menyetrika baju itu setelah pulang bekerja dari cafe, lalu akan mengantarkan ketika dia akan berangkat bekerja.

****

Di Rumah Sakit Sehat Sentosa, nampak seorang Dokter muda yang baru saja menyelesaikan operasi nya.

"Alhamdulillah ya dok , Operasi nya lancar" ucap suster yang ikut andil di dalam operasi

"Iya Alhamdulillah sus, karna ketahanan tubuh pasien juga bagus" jawab Stevano dan di anggukin suster itu, Stevano masuk keruangan nya.

mengambil handphone nya yang tiba-tiba berdering.

📞📞....

" *apa?"

"...."

"Masih sibuk gue ngab"

"...."

"ntar gue pikirin!"

Tut Tut Tut ...

Stevano menghembuskan nafasnya kasar, lalu membanting tubuhnya di sofa yang ada di ruangan nya.

"Mamah" lirih Stevano memandang wajah sang mamah yang ada di handphone nya

"Kenapa kalian ninggalin kita, ?"

tok tok tok

Lamunan Stevano buyar saat terdengar suara ketukan.

" masuk" ucap Stevano Setelah membenahi tempat duduk ya.

"Hai, Stev," sapa wanita cantik yang juga mengunakan jas putihnya.

"Ada apa?" tanya Stevano datar.

"Ngak papa sih, kamu nanti malam ada waktu ngak?" tanya dokter wanita itu.

"Sibuk" ucap Stevano.

" Yahh, padahal aku ingin mengajak mu makan malam" sahut Dokter Nada.

"Saya sedang sibuk, silakan anda keluar dari ruangan saya" usir Stevano

Dokter Nada yang mendengar Stevano mengusir langsung menghentakkan kakinya dan keluar dari ruangan Stevani dengan menutup pintu dengan keras.

Stevano mendengus kesal, karna Nada selalu mengganggunya, serta menggoda dirinya setia harinya. Tiba-tiba terlintas di pikiran Stevano tentang gadis yang semalam dia temui.

gadis itu!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!