Stuck With You

Stuck With You

Babak belur

Awan hitam di sertai gemuruh yang saling bersahutan menambah suasana semakin mencekam. Langit tak seindah biasanya, bahkan bintang-bintang nampak bersembunyi seolah takut dengan kemarahan alam malam itu.

Kilatan petir yang menghujam bumi menjadi penerang di antara kegelapan, kekuatannya bagai aliran listrik ribuan volt yang mampu menghanguskan apa saja yang di sentuhnya.

Suara teriakan dan makian para gerombolan bocah kurang kerjaan tak begitu terdengar, tertelan bisingnya gemuruh yang memekakkan telinga.

"Bngs*t Lo!!" Teriak salah seorang pria dengan kaos putih berjaket hitam.

"Mati aja Lo anj*ng!" Seru lawannya membalas.

Dua manusia saling pukul dengan tangan kosong di bawah langit gelap sambil melemparkan kata kata mesra yang indah.

Gerombolan laki laki berkaos hitam mengitari laki laki berkaos putih. Sebut saja nama laki laki itu Adelion Zyldzyan Febriano.

Yups, Delion adalah putra sulung Rayhan Febriano dan Kanaya. Laki laki yang kini sedang di keroyok oleh orang yang tak di kenalnya.

Geng motor dengan logo Cobra di bagian punggung jaketnya, tengah mengeroyok Delion yang saat itu sedang berkendara sendirian, sepulang dari berkumpul bersama teman-temannya.

Sayangnya Delion saat itu sedang apes, ia pulang sendirian dan tidak ada satu manusia pun yang lewat disana, bahkan ia tidak sempat untuk menghubungi Arsen.

"Banci Lo semua!!" Delion meludah dengan darah yang cukup kental dari mulutnya.

"Diem Lo taiii!!"  Geano membentak sambil melayangkan pukulan di perut Delion.  Ia tidak terima di sebut banci, meski kenyataannya memang begitu.

Reyga geano putra adalah sang pimpinan geng Cobra yang baru saja memukuli Delion.

Geano berjalan menuju motornya untuk mengambil sesuatu, dan kembali lagi dengan mengacungkan kunci Inggris berukuran besar di tangannya, untuk di hantam kan ke kepala Delion.

"Santai men, gak usah buru-buru" kata Arka mencoba menenangkan Geano. Bukan berarti ia memihak lawan, tapi ia tidak mau terlibat dalam pembunuhan.

"Diem lo, Gua mau ngirim dia ke Neraka" kata Geano menggebu-gebu, ia sudah di kuasai amarah. Hingga akal sehatnya tertutup oleh nafsu untuk menghabisi nyawa Delion.

"Emang Lo tau neraka dimana?" Delion tertawa sampai terbatuk-batuk karena tersedak darahnya sendiri.

Entah bagian mana yang lucu hingga membuat laki laki berambut gondrong itu tertawa.

"sakit nih orang"

"Itu efect pukulan Ano, otaknya jadi geser." Temannya lagi menimpali.

"Tinggalin aja udah" Arka kembali bersuara, laki laki itu menyulut api pada rokoknya dan menghisapnya.

"Gak, gua mau dia mati sekarang!!"

Delion berusaha menopang tubuhnya yang lemah, menatap gerombolan kecoa di depannya dengan berani. Seolah menantang Geano untuk kembali menyerang dirinya.

Kembali Geano mengangkat senjatanya, menganyunkan dengan kekuatan penuh. Namun ketika benda besi itu nyaris menyentuh kepala Delion, dengan jarak tiga centi lagi. Sebuah petir tiba-tiba menyambar aspal yang berada tepat di samping motor sport Delion. Kemudian di susul hujan yang turun cukup deras.

Dahsyatnya sambaran petir itu membuat bumi terasa seperti berguncang. Sontak saja mereka semua ketakutan, tak terkecuali Geano.

Namun laki laki itu tak mau meninggalkan musuhnya dalam keadaan baik baik saja. Di bawah guyuran hujan deras yang menjadi saksi, Geano menghantamkan kunci ingris berukuran besar itu ke wajah Delion sampai tubuh laki laki itu terhempas ke aspal. Dan Geano langsung pergi dari sana bersama teman temannya, setelah yakin Delion sudah tak bergerak lagi.

Kini tersisa Delion saja di sana dengan kondisi yang parah. Laki laki itu tak sadarkan diri, bersama tetesan hujan yang membasahi seluruh tubuhnya.

***

Seorang laki laki yang tengah tertidur pulas di balik selimut tebalnya nampak terganggu, berkali-kali ia bergerak seolah sedang menyingkirkan sesuatu dari tempat ternyaman nya.

"Aww"

Suara kesakitan yang berasal dari makhluk lain di kamarnya, membuat laki laki berambut ikal itu membuka paksa matanya. Ia menyingkap selimut, dan menoleh ke arah sumber suara.

Arsenio El Gattan putra semata wayang dari Raka dan Davina itu menajamkan penglihatannya.

Laki laki itu mengacak-acak rambut ikalnya,  berusaha mengumpulkan nyawa yang masih tersangkut di dalam selimut. Di tatapnya sekali lagi makhluk yang masih meringis kesakitan sambil meringkuk di atas tempat tidurnya.

Arsen menghela nafas, ini bukan kali pertama Delion menyelinap masuk ke dalam kamarnya dan numpang tidur. Namun kali ini Delion pulang dalam keadaan bonyok.

"Kenapa muka Lo?" Arsen menguap dan bersandar di punggung ranjang, netra coklatnya menilik keseluruhan tubuh Delion yang tanpa baju. Terlihat noda biru yang mulai kehitaman di beberapa bagian tubuh Delion.

"Gua di keroyok semalem" Delion memegangi rahangnya yang terasa sakit.

"Sama siapa?"

"Gua gak tau, tapi mereka pake jaket samaan, dan ada logo Uler cobranya." Hanya itu yang Delion ingat, ia tidak mengenal satupun dari para pecundang itu.

"Lo deketin cewenya kali..." Tebak Arsen.

"Kalo di balik mungkin. Cewenya yang deketin gua... Itu baru bener." Sanggah Delion membela diri.

Arsen menggelengkan kepalanya mendengar jawaban adik sepupunya yang memang di gilai banyak gadis. Ia lalu beranjak turun dari tempat tidur, memakai kaos hitamnya dan keluar dari kamar.

Setelah melihat Arsen keluar, Delion kembali merebahkan tubuhnya, bersembunyi di balik selimut. Ia ingin pingsan rasanya, tulang-tulang di tubuhnya terasa remuk. Lebih baik ia tidur saja.

Sambil memejamkan mata Delion memikirkan bagaimana caranya ia pulang ke rumah. Bundanya pasti akan cemas melihat dirinya pulang dalam keadaan bonyok seperti ini.

Tidak lama berselang, terdengar pintu kamar Arsen kembali terbuka. Di susul derap langkah seseorang yang berjalan mendekat ke arah ranjang.

"Nih, buruan makan, terus Lo kompres luka-lukanya. Dhita ada di bawah nyariin Lo." Katanya sambil meletakkan nampan di atas nakas.

Refleks Delion membuka selimut, dan menyembulkan kepalanya keluar. "Serius? Sama bunda juga gak?"

Arsen menggeleng, "dia sendiri"

Delion menghela napas lega, kemudian mendudukkan dirinya di tepian ranjang. Untung saja adiknya datang seorang diri, kalau sama bunda Kanaya juga, bisa habis ia di ceramahi dan berbuntut ayah Ray yang turun tangan.

"Siapa yang lakuin ini sama Lo?" Arsen menyentuh rahang Delion yang masih menyisakan darah kering disana.

"Asshh, sakit woiii" ringisnya sambil menampik tangan Arsen menjauh dari wajahnya.

"Cengeng ah, nempel doang juga." Sahut Arsen membela diri. Laki laki itu meraih segelas susu yang ada di nampan dan meminumnya.

"Lo belom ngerasain sih, sakit banget ini." Delion menggerakkan rahangnya yang terasa kram. Lalu mencomot es batu yang ia letakan di dalam handuk,  dan mulai mengompres di bagian yang sakit.

Arsen terdiam, menatap Delion lekat. "Lo balik kesini sama siapa?"

"Sendiri."

Alis Arsen terangkat, kemudian menilik penampilan Delion sekali lagi.  Mana mungkin orang babak belur begitu bisa bawa pulang motor seorang diri. "Lo ngga lagi boongin gua kan?"

Delion mengehentikan gerakan mengompresnya, merubah posisi duduknya menghadap Arsen. Dan mulai bercerita.

Saat itu dirinya tak sadarkan diri setelah mendapat pukulan keras di bagian pelipisnya. Guyuran air hujan yang masuk ke dalam hidung dan mulut, membuat dirinya sadar karena tersedak sampai terbatuk-batuk. Lalu ia mecari tempat untuk berteduh, sambil menunggu hujan reda.

Arsen yang mendengar itu merasa tidak terima, dia akan mencari tahu, siapa yang suda berani menyakiti sepupunya.

🍁🍁🍁

Gimana?

Lanjut gak?😌

Adelion Zildzyan Febriano

Anindhita Cheisya Febriano

Terpopuler

Comments

1%_

1%_

nyicil Thor 😂
Lanjut pokonya 🤣

2021-12-19

1

mustika

mustika

visualnya kurang greget secara ortu mereka ganteng² dan cantik²

2021-12-18

1

nobita

nobita

wah wah.. mantap cerita nya thor.. like

2021-12-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!