Lintas Dimensi Ke Negara Asing
Seorang gadis menghela nafas pelan, lelah menghampirinya sedari tadi namun ia tidak dapat beristirahat karena sekarang ia sedang mencatat dan memotret apapun yang tengah diteliti oleh atasannya.
Asisten seorang arkeolog. Yah, itulah pekerjaannya selama libur semester tahun keempat ini.
Sebenarnya bisa saja dia menolak pekerjaan ini, selain bukan bidangnya ini juga sangat melelahkan, mengingat sebentar lagi ia akan wisuda pastinya banyak hal yang harus ia kerjakan, salah satunya sidang skripsi.
Satu hal yang membuatnya menerima pekerjaan ini karena arkeolog itu adalah orang yang ia sukai selama ini.
"Lelah?"
Tanya Arga, sang arkeolog dan juga merupakan dosen di universitasnya. Tampan dan terlihat masih muda, padahal usianya sudah hampir 30.
"Hm... Belum sampai pingsan kok pak dosen"
Jawab gadis yang terduduk di tanah didalam terowongan buatan.
Arga tersenyum mendengar jawaban Amanda.
"Kalau lelah jangan dipaksain, nanti saya dituduh nyuruh kamu kerja rodi"
Amanda terpana diberikan senyuman manis oleh laki laki pujaannya, wajahnya memerah karena malu.
"Wajah kamu kenapa merah? demam?"
Huffh, laki-laki memang tidak pernah peka.
Yaampun pak dosen ini, tidak tau apa? hatiku jadi dag dig dug diliatin kayak gini
"Eh pak dosen itu apa?"
Tanya Amanda, berniat mengalihkan fokus Arga.
Amanda menunjuk sebuah benda bersinar yang berada didekat objek penelitian mereka, terlihat kotor karena tanah.
"Hm?"
Pak dosen mengalihkan pandangannya kearah tempat yang ditunjuk oleh Amanda, ia mengambilnya dan membersihkannya dengan air mineral yang mereka bawa.
Sebuah cincin berwarna perak dengan kristal berwarna ungu ditengah-tengahnya mulai menampakan diri, Amanda yang sedang terduduk tak jauh dari Arga juga mulai mendekat untuk melihat benda itu.
"Wah indah sekali"
Ucap Amanda terlihat senang.
"Boleh aku mencobanya pak dosen?"
Tanya Amanda.
"Hm boleh, tapi hanya mencoba tidak menjadikannya milikmu"
Bagaimanapun barang ini ditemukan didekat objek penelitian mereka, dan tentunya cincin ini juga harus ikut diteliti.
"Baiklah"
Amanda berucap dengan sedikit cemberut, namun tak urung untuk mencobanya.
Saat cincin itu sudah terpasang indah dijari manisnya, rasa kantuk mendadak menghampiri. Amanda perlahan menutup matanya, yang ia lihat terakhir kali adalah wajah panik Arga– pak dosennya.
TRANG...
TRANG...
TRANG...
Terdengar suara benturan keras dua benda panjang serta pipih, benda itu adalah pedang. Suara benturan itu saling sahut menyahut dengan suara ledakan lainnya yang tak kalah nyaring.
Ditengah pertarungan itu mereka semua tidak menyadari adanya wanita yang terduduk dengan menyandar ke dinding terowongan sebelah kiri tak jauh dari tempat mereka bertarung, jelas suara pertarungan itu mengusik si wanita yang sepertinya tertidur.
Wanita itu perlahan membuka mata, matanya menyipit karena terowongan itu hanya diterangi dengan obor obor kecil dalam jarak 5 meter per-obor.
"Berisik sekali, tidak tau apa orang lagi cape digangguin"
Omel Amanda masih terduduk di tanah, mencoba untuk berdiri.
Amanda menengok ke kanan kiri, arah yang saling berlawanan, ujung terowongan satu dengan ujung terowongan satunya lagi. Amanda merasa heran dengan kondisi terowongan yang seperti menjadi lebih rapi, dibuktikan dengan banyaknya obor di sisi kanan dan kiri.
"Eh? Wait wait. Pak dosen kok gak ada? Tega banget ninggalin aku sendiri, cuma barang barang aku yang diabawain aku malah ditinggalin. Huh keterlaluan!"
Amanda terus saja mengatai dan mengutuk tingkah pak dosennya yang menurutnya keterlaluan, meninggalkannya seorang diri.
Amanda mulai berjalan ke kerumunan yang bising tadi sambil membersihkan debu dan tanah yang menempel dipakaiannya.
"Wah wah wah wah! Apakah ini sedang syuting film kolosal?"
Berpikir seperti itu, karena pakaian yang mereka pakai sama dengan film film kolosal China yang ia tonton akhir akhir ini. Amanda terlihat kagum melihat pertarungan didepan matanya, namun sedikit takut juga melihat banyaknya orang yang terluka.
Sangat loyal dan totalitas
Saat sampai pada adegan dimana seorang pria seperti akan menebas kepala lawannya Amanda berteriak, jelas ia sangat kaget melihatnya.
Ini sih sudah sangat keterlaluan, demi film saling membunuh dengan tindakan nyata, apakah sepadan?
"Stop! Stop! Kalian gila?"
Amanda berteriak menggunakan Bahasa Inggris mix Bahasa Mandarin, kebetulan di universitasnya ia mengambil jurusan Kebudayaan dan Bahasa Mandarin. Itulah juga alasan Arga–dosennya itu meminta Amanda untuk ikut dalam penelitiannya ke negri Tirai Bambu–China.
Seakan tidak mendengar teriakkan Amanda, orang-orang didepannya ini sama sekali tidak mempedulikan teriakannya.
"Ini pak sutradaranya kemana sih? Kalau hp aku ada udah aku videoin laporin ke polisi, biar sutradaranya ditangkap"
Amanda jelas marah.
Ini nyawa manusia. Okey!
Dengan terpaksa ia berlari masuk ke tengah-tengah pertarungan, menarik salah satu lengan pria yang ia tebak sebagai pemimpin salah satu kelompok itu. Lelaki berbaju putih seperti baju berkabung itu mencoba menoleh melihat siapa yang berani menarik tangannya hingga menghentikan dirinya untuk menebas lengan lawan, dilihatnya perempuan dengan pakaian yang menurutnya aneh tengah menarik narik lengannya.
"Lepaskan!"
Lelaki itu berkata dengan dingin, perkataannya lebih seperti nada perintah.
"Yang benar saja, aku tidak akan membiarkanmu membunuh manusia"
Ucap Amanda memelototi lelaki itu.
Terdengar tepuk tangan dari lawan pria yang lengannya sedang Amanda peluk entah sejak kapan, mereka berdua spontan menengok ke arah suara tepuk tangan itu.
"Ternyata saudara Zhi Xi tidak seperti rumor yah, mengajak seorang wanita kedalam misi, sungguh sangat mencitainya kah?"
"Hei aku ini bukan wanitanya, apa-apaan mencintai"
Amanda dibuat agak kesal mendengarnya.
Mana mungkin aku mengkhianati pak dosen.
"Wah galak sekali, apakah tipe wanitamu memang yang galak dan tidak sopan seperti ini? Penampilannya... Ck ck ck benar-benar rendah"
Ada penekanan dikata terakhir.
"Jangan keterlaluan kamu, Tian Zhu"
Zhi Xi berbicara masih dengan nada dingin dan datar seperti papan yang disimpan di bongkahan es.
Benar-benar datar dan dingin.
"Haha sudahlah sudahlah, karena untuk menghormati nona cantik ini aku tidak akan membunuhmu hari ini"
Menujuk dengan menggunakan pedang kearah lelaki yang dipanggil Zhi Xi.
"Membunuh apanya? Padahal tadi kamu yang sudah terdesak, seharusnya kamu berterima kasih kepadaku"
Amanda malah cemberut, tak terima perkataan lelaki didepannya.
"Haha tak kusangka mulutnya juga berbisa, tapi aku suka"
Seketika Tian Zhu berada beberapa langkah didepan Amanda, mengulurkan tangannya hendak memegang dagunya. Amanda yang kaget spontan mengeratkan pelukannya pada lengan Zhi Xi.
BAAMM..
Suara benturan keras terdengar sampai membuat dinding terowongan retak, suaranya bahkan sampai menghentikan pertarungan yang lainnya, suara itu berasal dari pukulan telapak tangan Zhi Xi ke dada Tian Zhu.
"Keughh..."
Tian Zhu memuntahkan darah segar.
Orang-orang yang bertarung tadi langsung melesat mendekati ketuanya, Zhi Xi. Dan separuhnya lagi menghampiri Tian Zhu, tentunya itu berarti mereka adalah kelompok dari Tian Zhu.
"Tian Zhu, kau baik-baik saja?"
Tanya seorang pria yang ternyata adalah teman dekatnya, bernama Shu Feng. Tian Zhu mengabaikan pertanyaan temannya itu dan berdiri dengan susah payah.
"Kau... Tunggu pembalasanku, semuanya ayo pergi"
Perintah Tian Zhu pada kelompoknya.
Kelompok Tian Zhu pun berlari keluar terowongan, oh jangan lupa dengan Tian Zhu yang digendong oleh temannya itu, terlihat sangat menggelikan.
"Dasar pengecut, huh"
Amanda berkata sambil menjulurkan lidahnya, mengejek Tian Zhu.
"Zhi Xi, wanita ini...."
Melihat penampilan wanita yang masih memeluk erat lengan temannya itu.
Penampilannya sangat aneh.
Bagaimana tidak? Amanda saat ini memakai kaos putih yang tidak menutupi sikunya, celana jeans yang jelas tidak pernah mereka lihat sebelumnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
......................
^^^Majalengka, 08 Agustus 2021^^^
^^^Ttd. Author^^^
Hallo👋
Ini pertama kalinya aku bikin yang gendre kayak gini, semoga suka ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😗😗😗
2022-02-05
2
04.imyourerik
Thor ko aku kurang konek ya, maksudnya kaya gimana??
2021-11-12
0
ANAA K
Semangat thor
2021-11-05
0