Rumah dan Kakak yang Galak

"Mm..jiejie, kita akan pergi kemana?"

"Rumah"

Ia tersenyum tipis saat mengatakannya, ada sebersit rasa sakit dan senang di waktu bersamaan, sorot matanya menunjukan kesedihan.

"Ohh..tapi ini kan hutan, sepi dan gelap belum lagi ada hewan buas. Jiejie-"

"Diamlah, cukup ikuti saja"

Iiiish..baru beberapa jam jadi kakakku saja sudah galak begini. Huufh..

Amanda mengerucutkan bibirnya, ia sekarang berusaha untuk diam tapi karena memang pada dasarnya ia bukan pendiam, baru beberapa menit ia langsung membuka suara lagi.

"Jiejie siapa namamu?"

"Namaku?"

Tanyanya lagi tanpa menoleh ataupun menghentikan langkahnya, dijedanya beberapa saat sebelum kembali bersuara.

"Namaku Zhu Yueyin"

Amanda hanya mangut-mangut dengan mulutnya membentuk lingkaran kecil, seperti mengeluarkan kata 'oh'.

"Lalu..siapa namamu?"

Amanda yang mendapat pertanyaan langsung antusias untuk menjawab

"Jiejie perlrkenalkan adikmu yang sangat cantik ini, namaku adalah Am.. Am.."

Amanda ragu-ragu untuk melanjutkan perkataanya, bagaimana pun nama 'Amanda' pasti sangat asing bagi orang-orang di tempat ini baik di masa kuno maupun masa depannya kelak.

"Namamu Am Am?"

"Bukan jiejie"

Amanda menggeleng-gelengkan kepalanya walaupun tidak terlihat oleh jiejienya.

"Hmm..sebenarnya aku tidak punya nama"

Iisshh...ya ampun, terlihat sekali bahwa aku sedang berbohong.

Amanda memukul-mukul pelan mulutnya menggunakan jari tangan kecuali jempol.

Bodoh bodoh!

"Sekarang namamu Zhu Xia"

"Eh? Terima kasih Jiejie"

Ucap Amanda senang yang sekarang telah berganti nama menjadi Zhu Xia, Nama yang khas di dunia antah berantah itu.

Selama perjalanan Zhu Xia tidak henti-hentinya bertanya hingga membuat Zhu Yueyin sedikit menyesal mengangkat Zhu Xia sebagai adiknya, Zhu Xia bahkan berteriak saat tidak sengaja berpassan dengan kadal besar. Zhu Yueyin tidak habis pikir dengan adiknya itu, hanya seekor hewan roh tingkat rendah yang tidak berbahaya pun berteriaknya seperti bertemu seekor naga.

"Mmmmm mmmm mmmm..."

Zhu Xia mencoba berteriak sekeras mungkin tapi bibirnya tidak mau terbuka, Zhu Xia menarik-narik jiejie nya memberi isyarat bahwa ia sedang lapar.

Dirinya mengedarkan pandangan ke sekitarnya untuk melihat apakah ada yang dapat ia makan, matanya berbinar saat melihat pohon yang memiliki banyak sekali buah mangga.

Zhu Xia menoleh ke arah Zhu Yueyin dengan tatapan penuh harapan. Zhu Yueyin menghembuskan nafas pelan, ia lupa bahwa Zhu Xia bukanlah seorang kultivator seperti dirinya yang mampu menahan lapar dengan menggunakan energi spiritual.

*S**ungguh merepotkan*!

Dengan beberapa tarikan nafas sebilah pisau kecil melesat ke arah buah mangga itu yang membuat beberapa buah mangga itu jatuh, Zhu Xia langsung berlari mengambilnya lalu kembali memdekati Zhu Yueyin yang sudah memulai melangkah.

Jiejie jiejie tunggu aku! Cepat kembalikan mulutku agar aku bisa bicara lagi. Jiejie! Bagaimana aku bisa makan kalau mulutku saja tidak bisa dibuka? Haiiihh..kau ini kejam sekali.

Zhu Xia merutuki sikap Zhu Yueyin yang pergi begitu saja, dirinya terus berteriak walaupun tidak terdengar jelas karena mulutnya yang disegel. Tangannya menarik-narik lagi lengan pakaian Zhu Yueyin.

"Makan saja makananmu jangan mengganggu jiejiemu ini"

"mmm.. mmmm.. mmmm"

Zhu Xia marah mendengarnya, siapa suruh jiejienya itu menyegel mulutnya hingga tidak bisa bersuara bahkan membuka mulut pun tidak bisa.

Dengan terpaksa Zhu Xia melemparkan satu buah mangga nya ke punggung Zhu Yueyin, dan hal itu sukses membuat jiejienya menghentikan langkahnya lalu menoleh.

Zhu Xia tidak melewatkan kesempatan itu dirinya langsung memberi isyarat untuk membuka segel pada mulutnya, Zhu Yueyin pun akhirnya mengerti setelah beberapa saat terlihat bingung.

"Aaaahhh..akhirnya aku bisa lagi berbicara, jiejie kamu ini main sembarangan nyegel-nyegel mulutku, kalau-"

"Diamlah cepat makan makananmu atau....kamu ingin mulutmu disegel lagi?"

Ancamnya sukses membuat Zhu Xia mengatupkan mulutnya rapat dan tidak lagi melanjutkan ocehannya.

Entah sudah berapa lama mereka berjalan, sepertinya sudah sore. Dapat mereka lihat dari celah-celah rimbunnya pepohonan sinar berwarna jingga walau hanya terlihat samar.

"Jiejie kapan kita sampai? Kakiku rasanya seperti mau copot"

"Sebentar lagi"

Zhu Xia menghela nafas pelan, badannya sudah terasa sangat lengket dan kelelahan apalagi kakinya yang sudah dipaksa berjalan entah berapa jam tanpa berhenti.

Aku tau kamu tidak cape karena kamu kultivator tapi aku **bukan**!

Zhu Xia memarahi kakaknya dalam hati, hanya dalam hati, bagaimana pun dirinya hanyalah manusia biasa saat ini, kalau bicara sembarangan bukan hanya mulutnya yang akan kembali disegel, bisa-bisa ia juga dipukuli hingga mati.

Bagaimana pun dirinya manusia biasa bukam kultivator seperti kakaknya, kalau mau adu kekuatan harus seimbang saat nanti dirinya juga menjadi seorang kultivator hebat dan kuat.

Zhu Yueyin menghentikan langkahnya begitu pula dengan Zhu Xia.

"Sudah sampai? tapi mana rumahnya?"

Tanpa menjawab pertanyaan Zhu Xia, Zhu Yueyin menggerakkan tangannya dan muncullah sebuah lingkaran yang menunjukkan pemandangan yang jauh berbeda dengan hutan yang sedang mereka pijak.

*Apa**kah ini nyata*?

Zhu Xia mengucek-ngucek kedua matanya meyakinkan bahwa apa yang dirinya lihat ini nyata, Zhu Xia mengikuti Zhu Yueyin yang sudah melangkah lebih dulu memasuki lingkaran yang cukup untuk dimasuki oleh lima orang dewasa secara bersamaan.

"Waaah ini benar-benar berbeda dari yang tadi kita lewati"

"Memang"

Mereka disambut oleh pemandangan yang memabukkan, lingkungan yang asri dan epohonan yang tumbuh dimana-mana namun terlihat sangat rapi, ada pula berbagai jenis bunga yang hanya sebagian kecil saja yang Zhu Xia kenali.

Zhu Xia kaget saat seekor burung besar berwarna jinggq bercampur merah menghampirinya dan mengepak-ngepakkan sayapnya.

"Jiejie"

Zhu Xia berteriak memanggil kakaknya.

Bagaimana tidak? Burung itu hampir sebesar anak gajah, bertemu seekor kadal saja sudah berteriak histeris apalagi bertemu burung sebesar anak gajah, rasanya ia mulai merasa pusing akibat kaget.

"Jangan menakutinya"

Burung yang tidak lain adalah burung phoenix itu perlahan mulai mendarat di tanah dekat Zhu Xia berdiri, Zhu Xia menahan nafasnya karena merasa tertekan.

Apakah dia akan **memakanku**? Tidak!

Pekik Zhu Xia dalam hati.

"An Xiu Ming!"

Sang Phoenix pun terbang disekitar Zhu Yueyin.

"~``~`~~~`~"

"Aku tau tapi dia tidak mengingatmu, S

sekarang kembalilah ke tempatmu"

Phoenix itu kemudian terbang menjauh dengan matanya yang seperti mengeluarkan air mata saat melihat Zhu Xia, Zhu Xia menatap takjub kejadian itu, baru kali ini dirinya melihat burung menangis.

"Xia'er"

"Ya jiejie"

Zhu Xia mengekori Zhu Yueyin yang mulai menjauh dari tempat indah tersebut, lagi-lagi Zhu Xia dibuat takjub dengan bangunan di depannya, bagunannya tampak berbeda dengan bangunan yang dirinya temui semenjak terlempar ke dunia antah berantah itu.

Bangunan didepannya ini terlihat seperti sebuah istana yang ada sedikit sentuhan modern, terlihat aneh memang tapi Zhu Xia tidak mau pusing untuk terus memikirkannya.

Saat memasuki bangunan megah itu Zhu Xia membulatkan matanya, interiornya itu sangat sama persis dengan apa yang selama ini ia inginkan bahkan sampai sering terbawa mimpi.

"Zhu Xia sekarang kamu tinggal disini, kamarmu ada di lantai paling atas"

"Waahhh..semuanya?"

"Tentu saja ini juga rumahku"

Zhu Xia tersenyum kikuk.

"Mm tapi bangunan ini kan ada 9 lantai, aku mau di lantai kedua saja bisa kan?"

"Tidak bisa, kau dilantai sembilan, tidak menerima bantahan"

"Iishh..tapi itu sangat jauh, kakiku bisa patah kalau begitu"

Zhu Yueyin tidak mempedulikan keluhan Zhu Xia, ia hanya menghilang dalam satu tarikan nafas, Zhu Xia menatap tangga yang menjulang tinggi didepannya itu.

*In**i namanya penganiayaan, mama* *pa**pa..aku sepertinya lebih merindukan si kubus ungu daripada kalian huhuhu*...

Si kubus ungu adalah panggilan untuk lift kesayangannya yang ada di rumah orangtuanya di Bandung, kebanyakan lift warnanya bening atau silver kan? Punya rumah mereka beda,warnanya ungu. Siapa lagi kalau bukan ulah wanita yang bernama Zhu Xia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...****************...

......................

^^^Majalengka, 19 Agustus 2021^^^

^^^Ttd. Author🤗^^^

Semangat yuk semangat walaupun gak ada yang nyemangatin😪

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Boomlike hadir thor👋🏾👋🏾👋🏾 jangan lupa mampir yah

2021-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Syuting Film Kolosal?
2 Penampilan Nona Sangat Mengganggu
3 Tidak Lebih Baik Daripada Zhi Xi
4 Pengkhianat Sekte Bulu Abadi
5 Rumah dan Kakak yang Galak
6 Tangga Aneh, Bolak Balik
7 Phoenix Api yang Jail
8 Pria Bermata Merah
9 Pelatihan Zhu Xia Sebelum Pergi
10 Keluar untuk Masuk Sekte Bulu Abadi
11 Penginapan, Dasar Pria Hijau yang Pelit
12 Bertemu dengan Adik Seperguruan Zhi Xi dan Putri Kekaisaran yang Angkuh
13 Warna Hitam, Bakat Langit Tingkat Tinggi
14 Menyia-nyiakan Bakat
15 Menjadi Murid Tidak Resmi Kelompok Bumi
16 Terlihat Seperti Putri Tidur dan Dewi Kecantikan
17 Ini Semua Takdir, dan Bukan Tanpa Alasan
18 Zhu Xia Terluka Parah
19 Salah Paham dan Marah Pada Zhi Xi
20 Salah Paham yang Manis
21 Kabur dari Zhi Xi
22 Belajar Teknik Pedang Duniawi
23 Bertemu Untuk Kedua Kalinya dengan Putri Kekaisaran
24 Dendam Yang Tidak Berdasar
25 Zhu Xia Terluka Parah Lagi dan Lebih Juga Parah
26 Bukan Mantra Tapi An Xiu Ming
27 Pengumuman
28 Turnamen Murid Tidak Resmi I (1)
29 Turnamen Murid Tidak Resmi I (2)
30 Turnamen Murid Tidak Resmi I (3)
31 Turnamen Murid Tidak Resmi I (4)
32 Bersama Ling Qin Shan
33 Turnamen Murid Tidak Resmi II (1)
34 Tidak Sengaja Menendang Burung Dua Telur:v
35 Keluar Sebagai Pemenang
36 Mungkinkah Dia si Bakat Langka?
37 Masih Pertandingan Ketiga
38 Zhi Xi Tidak Bisa Mengendalikan Diri
39 Rumor Yang Mulai Menyebar
40 Mulai Mendekatinya..
41 Zhi Xi Berpikir Yang Tidak Tidak :v
42 Zhi Xi Berpikir Yang Tidak Tidak :v
43 Pengumuman
44 Info Update
45 Pemuda Kura-Kura
46 Prihal Pilar Peringkat
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Syuting Film Kolosal?
2
Penampilan Nona Sangat Mengganggu
3
Tidak Lebih Baik Daripada Zhi Xi
4
Pengkhianat Sekte Bulu Abadi
5
Rumah dan Kakak yang Galak
6
Tangga Aneh, Bolak Balik
7
Phoenix Api yang Jail
8
Pria Bermata Merah
9
Pelatihan Zhu Xia Sebelum Pergi
10
Keluar untuk Masuk Sekte Bulu Abadi
11
Penginapan, Dasar Pria Hijau yang Pelit
12
Bertemu dengan Adik Seperguruan Zhi Xi dan Putri Kekaisaran yang Angkuh
13
Warna Hitam, Bakat Langit Tingkat Tinggi
14
Menyia-nyiakan Bakat
15
Menjadi Murid Tidak Resmi Kelompok Bumi
16
Terlihat Seperti Putri Tidur dan Dewi Kecantikan
17
Ini Semua Takdir, dan Bukan Tanpa Alasan
18
Zhu Xia Terluka Parah
19
Salah Paham dan Marah Pada Zhi Xi
20
Salah Paham yang Manis
21
Kabur dari Zhi Xi
22
Belajar Teknik Pedang Duniawi
23
Bertemu Untuk Kedua Kalinya dengan Putri Kekaisaran
24
Dendam Yang Tidak Berdasar
25
Zhu Xia Terluka Parah Lagi dan Lebih Juga Parah
26
Bukan Mantra Tapi An Xiu Ming
27
Pengumuman
28
Turnamen Murid Tidak Resmi I (1)
29
Turnamen Murid Tidak Resmi I (2)
30
Turnamen Murid Tidak Resmi I (3)
31
Turnamen Murid Tidak Resmi I (4)
32
Bersama Ling Qin Shan
33
Turnamen Murid Tidak Resmi II (1)
34
Tidak Sengaja Menendang Burung Dua Telur:v
35
Keluar Sebagai Pemenang
36
Mungkinkah Dia si Bakat Langka?
37
Masih Pertandingan Ketiga
38
Zhi Xi Tidak Bisa Mengendalikan Diri
39
Rumor Yang Mulai Menyebar
40
Mulai Mendekatinya..
41
Zhi Xi Berpikir Yang Tidak Tidak :v
42
Zhi Xi Berpikir Yang Tidak Tidak :v
43
Pengumuman
44
Info Update
45
Pemuda Kura-Kura
46
Prihal Pilar Peringkat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!