Toilet itu berada di tempat sepi, di balik kaca mata tebal itu Luna menatap ke sekelilingnya memastikan tidak ada siapa pun di sana.
“ semua aman, CCTV udah aku bereskan” ujar Kiandra menatap Luna masuk ke toilet umum itu.
“oke Kia, Thanks” Luna segera masuk ke dalam toilet itu. Dia segera membuka jacket tebalnya mengganti dengan pakaian yang nyaman di pakainya.
“baby, kamu belum menjawab pertanyaan aku tadi. Si Sarah ke mana?” tanya Kiandra penasaran.
“ Sarah pergi menemui sugar daddy nya, padahal ntu anak baru juga ketemu sugar daddy di mall” ujar Luna sambil mengancingkan celana hitamnya. Dia mengenakan kaos hitam ketat lengan panjang yang membentuk tubuhnya dengan sempurna. Luna keluar dari toilet berdiri tepat di depan kaca, wajah lusuh dan tidak terawat itu kini tampak sangat berbeda.
Dia menata kembali kaos hitam ketat dengan kerah tinggi di padukan dengan celana jeans hitam serta sepatu boots dengan tumit tinggi. Wajahnya tampak cantik natural dengan polesan make up senatural mungkin, matanya nampak sangat berkesan dengan softlens biru di kenakannya.
Luna tampil begitu cantik dan menawan, sudah menjadi kebiasaan dalam setiap menjalankan misi dia tampil dengan sangat Cantik dan sempurna. Wajah cantik natural itu harus di sembunyikannya dengan tampilan lusuh dan tidak terawat, sengaja dia lakukan untuk tidak menarik perhatian di sekitarnya termasuk di kampus ternama di JK.
Rambut panjangnya terkuncir rapi, tidak ke tinggalan masker hitam di kalungkannya Ke leher. Mantel bulu berwarna putih sengaja di kenakan untuk penyamarannya. Dia beruntung saat ini di negara JR sedang di landa musim salju membuat orang-orang malas untuk keluar Rumah jika tidak ada keperluan, saat Luna melangkah menuju lokasi yang di tunjuk Kiandra tidak terlalu banyak orang berlalu lalang.
“daddy yang mana lagi di gaet ama si Sarah? Target sudah ada di posisi jalur tembak” Kiandra melihat target mereka keluar lift lalu melangkah cepat ke sebuah ruangan. Dia terus memberi informasi pada Luna yang sedang bergegas menyelesaikan apa yang di kerjakannya.
“Kia kayak nggak tahu aja si Sarah bagaimana?!! Aku sudah meluncur ke lokasi sekarang” Luna melangkah menuju gedung tempat mengeksekusi targetnya yang di tunjuk Kiandra, Di bahu kanannya tersandang hardcase gitar. Dia tersenyum manis saat menaiki anak tangga, tidak ada satu pun kamera CCTV terpasang di sana.
Luna mengenakan mantel dan penutup kepala di sekelilingnya di hiasi bulu-bulu tebal berwarna putih. Dia bergerak dengan cepat menuju lokasi gedung yang tidak jauh dari tempat targetnya berada.
“hahaha” terdengar suara tawa Kiandra membuat alis Luna mengernyit penasaran hal apa yang membuatnya tertawa.
“kamu kenapa Kia? kok malah ketawa gitu...” tanya Luna heran mendengar tawa Kiandra, dia terus melangkah menuju gedung.
“Menurutku ini sangat lucu, kamu tahu si Sarah menjerat para sugar Daddy kaya trus bobok dan morotin duitnya. Jalan-jalan dan hidup di bawah ketiak para daddy gatel, kalo Kamu... Kamu malah menjadi malaikat maut bagi para sugar Daddy nackal seperti para sugar daddy punya Sarah” Kiandra tertawa dengan perbedaan antara Sarah dan Luna.
Luna hanya tersenyum smirk melangkahkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga. Dengan santai dia menaiki anak tangga gedung yang tidak jauh dari beberapa gedung di mana targetnya sedang mengadakan pertemuan.
“Kia.... Kia... Itu kan sudah menjadi tugasku untuk menghilangkan para sugar Daddy yang meresahkan. Siapa suruh mereka melakukan kesalahan hingga membuat klien kita dendam dan menginginkan nyawa mereka” Luna Sampai di atap gedung, salju sudah mulai tampak menumpuk di atas atap itu.
Matanya menatap ke arah gedung di mana targetnya berada, dia membuka tutup kepalanya memasang masker serta kaca mata yang sudah di desain khusus.
“Lalu mereka hubungi kita buat membasmi hama yang meresahkan” Ujar Kiandra tersenyum smirk pada layar monitor yang menampilkan target mereka.
Jari jemari Luna terlindungi sarung tangan hitam tampak cekatan membuka Hardcase gitar yang di taruhnya di lantai atap gedung. Sesekali mata indahnya menatap ke arah gedung target mengawasi setiap pergerakan, dia mulai bekerja membuka badan gitar yang sudah di modifikasi menyimpan peralatan senjata miliknya.
Dengan lincah tangan Luna merakit satu persatu peralatan menjadi sebuah senjata mematikan. Senjata Sniper tipe Barret M82 yang sudah di modifikasi oleh Luna menjadi senjata sniper canggih dan tentunya mematikan.
Mata Luna melihat di teropong khusus sniper, sesekali dia mendengar instruksi Kiandra dari alat dengar yang di kenakannya.
“..... enam puluh derajat sedikit ke arah barat, Lun jangan lupa porsche 718 incaran ku. Kalau bisa porschenya mirip dengan Tuan Leon” Kiandra mengingatkan Luna dengan mobil mewah mahal yang sangat di inginkannya.
Jari jemari Luna mulai memutar dan mengatur teropong Sniper miliknya, tidak lupa dia mengenakan peredam suara agar tidak menarik perhatian siapa pun. Posisi Luna seperti seorang pria yang akan melamar kekasihnya, lutut kaki kirinya menyentuh lantai atap gedung dan kaki kanan menekuk dengan kedua tangannya memegang senjata mematikan itu.
Mata kiri Luna terpejam dengan mata kanan mengintip di teropong snipernya.
“Leon ?!!” ujar Luna menyebut nama pria terasa tidak asing baginya. Kiandra terkejut saat mendengar nada tanya dari Luna yang tidak ingat dengan sosok pria Tampan paling di incar oleh setiap kaum hawa.
“whaat??!!! Ooooh come on Luuunnn, Leon Alden?!!! Kamu lupa dengan cowok idola ku, ceo yang merajai perusahaan ternama di seluruh benua. Cowok tampan yang menghiasi setiap dinding kamar ku, wajah tampannya yang selalu bertebaran di setiap majalah bisnis maupun majalah gosip dan.... ” Kiandra dengan menggebu-gebu mengingatkan Luna pada sosok Leon.
Mata kanan Luna tetap fokus mengintip teropong sniper, pikirannya seakan flashback saat Luna main ke apartemen Kiandra di mana setiap dinding kamar tertempel foto, poster hingga pernak pernik tentang Leon.
Kiandra begitu mengidolakan Leon, dia pun akan mengincar apa pun yang pernah di promosikan oleh perusahaan milik grup Alden W.
Leon Alden W (29tahun), pria berparas tampan, mata tajam seperti elang berwarna coklat nyaris gelap. Tubuhnya terpahat sempurna dengan dada bidang dan Abs yang membuat semua perempuan bertekuk lutut dan menyerahkan dir mereka secara sukarela. Penampilan sempurna dengan rambut hitam legam yang di hairstyle sesuai dengan penampilannya, hidung mancung juga kaki panjangnya sangat menggoda dan meresahkan.
Berkat penampilannya yang sempurna, Leon sering di minta oleh kantor majalah untuk menjadi model pakaian dari perancang terkenal. Namun semua di tolak, dia lebih memfokuskan dirinya pada perusahaan yang terus di kembangkan. Alhasil, keluarga Alden W di nobatkan menjadi keluarga terkaya nomor satu di dunia.
“Leon Alden ( menanggapi hanya biasa) ... Oooo” Luna hanya berkomentar “o”, dia tampak tidak teralu antusias seperti Kiandra.
“ooo.... ajiim ni cewek, cowok paling tajir dan tampan sama sekali nggak menarik buat kamu Lun??? Kekuatan angin sedang pas untuk eksekusi” Kiandra melihat informasi di layar tepat di sisi kirinya. Layar itu memperlihatkan grafik pergerakan angin, cuaca serta informasi lainnya.
“jawabannya nggak tuh” Luna tersenyum di balik maskernya, matanya fokus pada target. Dia sempat teringat sebuah informasi yang membuat jutaan kaum hawa patah hati.
**********
dear para reader yang baik, rajin menabung dan murah hati....
Terus dukung karya Author dengan cara like, vote dan tipnya.....ya.... plisss🙏🏻🙏🏻🙏🏻
jangan lupa juga kasih rate dan comment nya yang positif agar Author semakin semangat💪🏻💪🏻💪🏻 buat menulisnya...✍️✍️✍️
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
❤️❤️❤️❤️❤️ for all...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Siti Ramlah
mulai mngikuti
2023-08-16
1
Clara
nextt...
2022-02-18
1
Siti Komala
udah suka aja baru baca eps 2 ,,
2021-12-12
0