Assassin Cantik dan CEO Arrogant
Kepingan demi kepingan putih berjatuhan dari langit yang sudah menggelap. Perlahan-lahan kepingan itu jatuh seperti gulali kapas yang di terbangkan angin jatuh ke tanah yang sudah mulai menampung tumpukannya.
Orang-orang berlalu lalang silih berganti, ada yang sendirian, berpasangan atau berkelompok. Menuju ke suatu tempat atau hanya sekedar jalan-jalan menghilangkan rasa jenuh. Seorang perempuan duduk di depan jendela menatap dari balik kaca sebuah cafe mengamati pemandangan di luar sana.
Rambutnya terkuncir panjang dan terlihat basah juga lepek, mata cantik di tutupi dengan kaca mata yang terlihat tebal juga hampir menguasai wajahnya yang mungil. Warna mata biru seperti laut, bulu mata lebat, alis tersambung, dengan pipi penuh dengan flek coklat ciri khas seorang kutu buku.
Menggunakan jacket hoodie berwarna hitam, jeans hitam dan sepatu kets terlihat lusuh dengan santai perempuan itu menikmati pemandangan di sana.
“Lunaa... Sorry telat” terdengar suara perempuan tampak menghampiri gadis bernama Luna yang tengah menikmati pemandangan di luar jendela.
Mata cantik di balik kaca mata tebal itu melihat ke arah jam di conter cafe yang sudah menunjukkan pukul dua siang. Sudah hampir satu jam Luna menunggu Sarah perempuan yang baru saja sampai di cafe tempat mereka janjian.
Hari itu Luna dan Sarah pergi jalan-jalan menikmati suasana kota JR, di tengah menikmati acara Sarah bertemu dengan sugar daddy yang mengajaknya berkenalan. Setelah mereka berbicara lama, sugar daddy mengajak mereka berbelanja di sebuah Mall termegah di JR.
Lantaran sudah letih menemani Sarah berbelanja bersama sugar daddy barunya. Jenuh dan bosan melihat pemandangan yang membuat Luna merasa sangat bete tingkat dewa, Dia memutuskan menunggu Sarah di cafe itu.
Sarah (23tahun) perempuan modis memiliki selera berpakaian yang glamour dan seksi. Di balik mantel tebalnya, Luna bisa menebak jika Sarah kini memakai pakaian glamour.
Baju baru.... Pantesan lama....gumam Luna memandangi pakaian baru di kenakan Sarah, tidak hanya itu matanya yang jeli dapat melihat ada beberapa kejanggalan.
“Sejam.... lu telat udah sejam dan gue udah habisin dua gelas green tea ukuran large sendirian” memicingkan mata cantik itu pada Sarah yang salah tingkah.
“Iyaaaa maaaap say.... Gue telat karena....” Sarah tersenyum malu-malu tidak melanjutkan perkataannya, Luna sudah bisa menebak apa yang terjadi.
Luna menatap Sarah dari balik kaca matanya yang tebal, dia hanya bisa menghela nafas menatap teman satu kampus dengannya di JK. Mereka berdua pergi bersama-sama ke negara JR tepatnya di kota BN dengan kepentingan berbeda, Sarah mengetahui jika Luna akan ke JR memohon untuk bisa diizinkan ikut bersamanya. Semula Luna menolak untuk Sarah ikut bersamanya, namun berkat sokongan dana dari sugar Daddy dan rengekkan Sarah akhirnya bisa pergi ikut bersama Luna.
Mata indah Luna Freya (22 tahun) di hiasi kontak lensa berwarna biru menatap Sarah sedang sibuk dengan barang belanjaan yang di bawanya. Mata coklat Sarah menatap sebuah hardcase gitar tersandar dengan baik di samping Luna.
“lu bawa gitar? Apa lu mau perform?” tanya Sarah dengan mata berbinar-binar. Walaupun Luna berwajah kurang menarik, culun dan ketinggalan jaman, Sarah mengakui jika Luna memiliki suara yang bagus.
Suara bagus Luna mampu mencuri perhatian siapa pun yang mendengarnya termasuk Sarah.
"Udah sejak dari tadi lagi gue bawa, elu nya aja yang sibuk nggak perhatiin sekeliling” ujar Luna sambil meminum greentea miliknya.
“Iyaaa maaap say....abis Sugar daddy tadi maunya minta di perhatiin mulu, o ya lu mau perform Di mana?”
“ hmmmm... Ada di sebuah tempat tapi gue lupa nama tempatnya” ujar Luna, matanya menatap ke arah luar jendela. Memandang ke suatu arah dengan terus mengawasi sesuatu.
“boleh dong gue ikut? Sekalian refreshing” Sarah antusias ngin melihat Luna perform.
“elu yak.....” belum selesai Luna berbicara ponsel milik Sarah berbunyi, di layar ponselnya tertulis nama “MY DADDY”.
Mata di balik kaca mata tebal itu menatap ke arah Sarah yang memanyunkan bibirnya kesal.
“Sepertinya gue nggak bisa ikut ama lu” Sarah memperlihatkan ponselnya pada Luna.
“it’s okay, Sar. Kapan-kapan aja lu liat gue perform dan.....” ujaran Luna terhenti saat Sarah berdiri tergesa-gesa.
“Gue musti pergi dulu, Daddy udah nggak sabar nungguin. Bye...” Sarah beranjak dari kursinya mengambil beberapa paper bag yang tergeletak di samping meja. Dia melangkah menghampiri Luna sambil cipika cipiki dengannya.
“Bye...” Luna hanya menghela nafas menatapi punggung Sarah yang menghilang di balik pintu keluar cafe. Matanya kembali memperhatikan sesuatu di kejauhan tepatnya di seberang cafe, dia menanti dengan sabar sambil terus memantau tempat yang tidak beberapa jauh dari cafe itu. Tanpa seorang pun yang mengetahui dan menyadari di telinga Luna terpasang Alat dengar berukuran kecil seperti alat curi dengar seorang Spy atau agen mata-mata rahasia.
Alat itu sangat canggih, selain mendengar alat itu membuat Luna dapat berbicara dengan Kiandra (23 tahun). Perempuan cantik berkaca mata, tengah duduk santai di depan layar monitor yang menampilkan beberapa gambar. Rambutnya di jalin dan di ikat serta wajah cantik yang dipoles senatural mungkin, tampak tersenyum manis di depan layar memperlihatkan Luna tengah menatap keluar jendela.
Kiandra adalah hacker, pencari informasi dan penerima penugasan akan di kerjakan oleh Luna yang seorang eksekutor. Dengan sangat mudah Kiandra dapat mengakses internet dengan menggunakan satelit jaringan kuat, tentunya semua itu di lakukan tanpa sepengetahuan pihak mana pun.
Siapa pun tidak akan menyangka Luna yang sekarang ini terlihat seperti kutu buku dengan penampilan yang minus, adalah seorang pembunuh bayaran profesional atau assassin.
Sudah banyak target yang di hilangkan dengan berbagai cara juga teknik, semua pekerjaan Luna sangat bersih. Kiandra membantu Luna memberikan informasi apa pun seputar target, selain memberikan informasi dia juga membersihkan dan menghapus semua video di mana Luna terlihat dan melakukan pekerjaannya.
“hi baby....” sapa Kiandra menatap layar menampilkan Luna yang masih memperhatikan sesuatu.
“ hmm....” Luna menjawab hanya berdehem.
“ dingin banget sih Lun.... kenapa?”
“hanya capek aja Kia, pengen refreshing tapi.... sepertinya target udah terlihat” Mata Luna melihat ke arah seorang pria yang baru turun dari sebuah mobil mewah. Pria itu melangkah masuk di kawal ketat oleh bodyguard di seberang cafe di mana Luna berada saat ini.
Luna menatap terus ke arah seberang hingga targetnya masuk ke gedung, beberapa orang tampak berdiri di pintu gerbang. Mata jeli Luna menangkap senjata yang di sembunyikan di balik jas, tentunya dengan tipe-tipe yang berbeda sesuai dengan pemakainya.
“ada gedung yang bisa kamu masuki arah jam 7 dari cafe itu” Kiandra memberikan instruksinya pada Luna yang segera meraih hardcase gitar miliknya.
“di mana toilet umum terdekat dari sini?” tanyanya sambil berdiri dari tempat duduk melangkah menuju kasir untuk membayar semua pesanannya.
“ tidak jauh dari beberapa blok dengan cafe itu. O ya mana si Sarah? Bukannya tadi udah datang? Kok udah ilang aja kayak anak jin. Target sudah berada di tempatnya” Kiandra menatap layar monitor di mana target milik Luna berada di lobi gedung. Terlihat oleh Kiandra Beberapa bodyguard menatap ke sekeliling lobi untuk memantau situasi di sana.
Kiandra tampak tersenyum saat melihat Luna berdiri di depan kasir menatap ke arah kamera cctv, seakan dirinya sekarang berada di hadapan Luna.
“ Vielen Dank (terima kasih) “ ujar kasir dengan ramah pada Luna yang melangkahkan kakinya keluar dari Cafe menuju toilet umum di Tunjuk Kiandra.
**********
dear para reader yang baik, rajin menabung dan murah hati....
Terus dukung karya Author dengan cara like, vote dan tipnya.....ya.... plisss🙏🏻🙏🏻🙏🏻
jangan lupa juga kasih rate dan comment nya yang positif agar Author semakin semangat💪🏻💪🏻💪🏻 buat menulisnya...✍️✍️✍️
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
❤️❤️❤️❤️❤️ for all...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
hartatik hartatik
mampir
2022-08-18
0
Clara
aku mampir thor...dilanjut
2022-02-18
1
Kyran Mounth
nyimak dulu yaa...baru mampir soalnya
2022-02-02
0