Sebelum Kita Menikah

Sebelum Kita Menikah

Keras Kepala

Hari ini Rianti yang sedang menikmati liburan karena hampir seminggu ia bekerja dan bepergian, Ia masih lelap dalam tidurnya.

Sementara di meja makan ayah dan Ibunya sudah duduk untuk bersarapan. "Bibi tolong bangunkan Rianti yah" kata Ibu Rosa.

"Iya bu" jawab pelayan dan ia pun pergi menuju kekamar Rianti

"Mami terlalu memanjakan Rianti Mi, papi nggak tu sebenanrnya nggak setuju kalau di kerjanya sebagai pramugari"

"sudahlah pi biarkan putri kita bersenang-senang dulu"

"Mami selalu aja membiarkan Rianti, Papi sebenarnya mau ngejodohin Rianti sama anak teman papi" kata tuan Mario namun belum selesai Ia berbicara Rianti sudah datang bersama dengan bibi.

"sudah pi tidak usah bahas itu dulu tuh anaknya udah nongol"

"Pagi papi, Mami" kata Ruanti sambil mencium pipi ibunya.

"Ayo sayang kita sarapan bersama sayang" kata ibu Rosa Rianti pun mengangguk, mereka pun mulai menikmati sarapan mereka dengan tenang, setelah selesai. Tuan Mario pun mulai memulai percakapan mereka.

"Mau sampai kapan kamu kerjanya sebagai pramugari?"

"Sampai Rianti bosan pi" jawab Rianti dengan santai.

"terus gimana hubungan kamu dengan pacar kamu?"

"Baik kok pi"

"Papi pingin ngomong sama kamu serius"

"Mau ngomongin apa pi"

"Papi mau kamu suruh pacar kamu temui papi suruh Dia untuk melamar kamu jika Dia tidak mau papi akan menjodohkan kamu dengan anak teman papi"

"Pi nggak bisa gitu pi Rianti belum mau nikah mudah"

"Terserah kamu, yang jelas papi mau pacar kamu itu temui papi sekarang" Rianti pun menjadi kesal dan menuju kekamarnya.

"Lihat anak kamu Mi orang tua belum selesai bicara udah langsung pergi ninggalin begitu aja"

"Biarin Dia berpikir pi, nanti mami yang coba jelaskan ke Rianti"

Sementara Rianti dikamarnya, Ia merasa kesal karena permintaan papinya dan Ia mencoba menghubungi kekasihnya untuk mengatakan apa yang papinya katakan, Namun sayang berkali-kali Ia hubungi tapi tak ada jawaban Rianti pun akhirnya segera bersiap untuk pergi menemui Tomi di rumahnya.

"Mami, Aku keluar sebentar yah mi"

"Rianti tunggu mami mau bicara sama kamu" Rianti pun mengangguk.

"Ayo kita ke taman" kata ibu Rosa mengajak putrinya.

"Mami mau bicara apa mi?"

"Sayang, mami tahu kamu marah sama papi"

"Ranti nggak marah papi, Ranti cuma nggak mau nikah mudah mi"

"Mami ngerti tapi kamu harus ingat kita sayang banget sama kamu kita mau kamu jatuh ketangan yang tepat yang bisa menjaga kamu"

"Iya mi, ya sudah kalau begitu Ranti mau ke rumah Tomi dulu, Ranti mau kasih tahu ke Dia"

"Ya sudah kamu hati-hatinya" Rianti pun akhirnya pergi menaiki mobilnya, sementara ibu Rosa masuk kedalam rumah untuk mengobrol sama suaminya.

"Papi, sebenarnya apa alasan papi untuk menjodohkan Ranti sama anaknya pak Kristian?"

"akhir-akhir ini papi melihat Tomi sedang bersama dengan Sherly dicafe, awalnya papi mengira kalau mereka cuma bersahabat saja papi juga tidak curiga, namun karena papi melihat mereka berdua sedang berpelukan akhirnya papi menyuruh anak buah papi untuk mengikuti mereka dan ternyata benar mereka berdua mempunyai hubungan"

"Sherly sahabatnya Ranti?" tuan Mario pun mengangguk.

"Mami nggak nyangka padahal Dia sahabat baiknya Ranti"

"Itulah mi, itu semua karena Rianti bekerja menjadi pramugari, sering bepergian ya Tomi pasti akan kesepian"

"Tapi tetap pi nggak bisa seperti itu, seharusnya Dia setia sama putri kita apa pun alasannya"

"Sudahlah mi, papi mau lihat Rianti bisa mengajak Tomi kemari untuk melamar Dia atau tidak" ibu Rosa pun mengerti maksud suaminya.

Sementara Rianti yang sudah didepan rumah Tomi pun mengetuk pintu rumahnya.

tok..

tok..

tok..

"Eh non Rianti"

"Iya bi, Tomi ada bi?"

"Maaf Non Aden Tomi sedang keluar kota"

"Keluar kota bi, sama siapa?"

"Bibi kurang tahu non"

"Tomi kok nggak kasih tahu aku yah" Batin Rianti.

"Ya sudah bi kalau begitu aku permisi dulu, nanti kalau Tomi kembali bilang aku cariin ya bi"

"Iya Non" Rianti pun tersenyum dan pergi meninggalkan rumah Tomi. Diperjalannnya Ia mencoba menghubungi lagi nomor Tomi tetapi masih tetap tidak bisa di hubungi.

"Lebih baik aku telpon Sherly mungkin Dia tahu"

Tut, tut, tut

"sherly kok nggak jawab telpon aku sih, coba lagi deh" Ia pun ciba menghubungi lagi namun sayang tak di jawab juga.

"Aahhggh aku harus ngomong apa coba ke papi, malas ahh lebih baik aku ke mall menikmati liburanku ini"

Setiba Rianti di mall ia pun memilih untuk shopping saat selesai Ia melihat sebuah topi yang di taruh dipatung Ia ingin membelikan untuk Tomi, ketiak Ia ingin mengambil topi tersebut ada seorang pria yang lebih dahulu mengambilnya.

"Hei tunggu aku yang lebih dahulu ingin mengambil topi itu jadi kembalikan topi itu kepadaku"

"Nona anda ini sangat lucu topi ini belum ada yang memilikinya jadi siapa saja berhak untuk mengambil topi ini"

"Tidak bisa aku yang melihat topi itu terlebih dahulu jadi berikan topi itu kepadaku"

"Nona lebih baik anda mencari topi wanita saja ini topi untuk pria"

"Tidak bisa aku ingin memberikan topi itu sebagai hadiah untuk kekasihku"

"Nona anda benar-benar keras kepala, tapi maaf asistenku sudah membayarnya di sebelah sana" kata pria itu sambil menunjuk ke arah kasir, Rianti pun akhirnya mengalah dan pergi dari tempat itu.

"Gadis aneh"

Rianti pun akhirnya menghabiskan waktunya di mall ia tidak mau pulang lebih awal karena belum bisa menghubungi Tomi, Hingga pukul 9 malam akhirnya Ia pulang kerumahnya sementara ayah dan ibunya sedang tidak dirumah mereka sedang keluar untuk bertemu dengan rekan bisnis tuan Mario.

Ia pun bergegas kekamarnya untuk beristirahat karena besok Dia harus menggatikan salah satu sahabatnya yang sedang ambil cuti.

Keesokan paginya tit....tit....tit.. suara alaram jam berbunyi tepat pukul 04.00 pagi, Rianti harus bergegas menuju bandara karena tugasnya sebagai pramugari.

"selamat pagi Mami"

"pagi sayang, sini sarapan dulu" ucap Ibu Rosa kepada putri semata wayangnya.

"Nggak usah Mi nanti aku sarapan di bandara aja"

"Ya sudah kamu hati-hatinya"

"Mami jaga kesehatan yah, aku perginya bareng sopir aja Mi"

"Iya, kamu nggak pamitan sama Papi kamu dulu"

"nggak Mi, Rianti males ketemu papi, tiap ketemu pasti ngomongnya mau di jodohin sama anaknya teman papi, Rianti sudah gede Mi, Rianti bisa memilih sendiri lagian Riantikan sudah ada cowok jadi nggak perlu di jodoh-jodohin lagi"

"Kamu nggak boleh gitu, papi mau yang terbaik buat kamu"

"Sudah yah mami ngobrolnya aku bisa telat" Rianti pun mencium pipi dan memeluk ibunya lalu pergi dengan membawa kopernya.

"Anak kamu yang keras kepala itu udah jalan ?" tanya tuan Mario

"Huuuss, jangan ngomong kaya gitu, itu juga anak kamu, keras kepalanya juga kaya papinya" kata Bu Rosa.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Diana M

Diana M

hadir toor 👍👍👍👍👍👍

2021-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!