"Anak kamu yang keras kepala itu sudah jalan ?" tanya tuan Mario
"Huuuss, jangan ngomong kaya gitu, itu juga anak kamu, keras kepalanya juga kaya papinya" kata Bu Rosa.
"Mami tolong ambilkan ponselku Aku mau menelpon Dia sebelum Dia sampai di bandara" Ibu Rosa pun segera menuju kamar tidur mereka dan mengambil ponsel milik suaminya.
"Ini ponsel papi"
"Terima kasih Mi", Tuan Mario pun segera melihat nomor putrinya dan menghubungi.
Tut, tut..
"Halo Ranti"
"Iya pi"
"kenapa kamu menghindar dari papi, apa laki-laki itu tidak mau bertemu dengan papi?"
"Bukan begitu Pi, Tomi yah lagi sibuk Ranti kemarin belum sempat berbicara sama dia"
"Terus hari ini seharusnya kamu masih liburkan kenapa kamu sudah kerja terus kenapa kamu nggak pamit sama papi?"
"Iya maaf pi Ranti mendadak ganti tugasnya teman"
"Ya sudah papi maafin kamu, dengan syarat ketika liburan nanti kamu harus bawa kekasih kamu untuk melamar kamu dan ingat jika Dia tisak mau maka kamu harus mau kenalan dengan pria pilihan papi"
"Iya pi, Ranti janji"
"Ya sudah kalau gitu kamu jaga kesehatan kamu"
"Iya papi juga, salam mami pi" ayah dan anak itu pun mengakhiri percakapan mereka.
*****
Rianti yang di perjalanannya juga memikirkan apa yang di katakan oleh ayahnya.
"Aku ngambil tugasnya mbak Rani biar minggu depan ulang tahunnya Tomi aku bisa kasih kejutan buat Dia sekalian aku kasih tahu yang papi mau" batin Ranti.
Tidak lama Ia sampai di bandara "Rianti makasih yah udah mau gantiin mbak"
"sama-sama Mbak, semoga semua urusannya Mbak lancar jaya yah"
"Iya makasih, Mbak doain kamu nyusul mbak sesegera mungkin"
"Rianti kamu yang gantiin mbak Rani yah? ayo buruan kita siap-siap" kata seorang pramugari yang lain.
"Mbak kami masuk dulu yah" mereka pun pergi masuk kedalam ruangan khusus.
****
Sementara di rumah Tomi yang baru saja sampai dari luar kota.
"Selamat pagi Aden kemarin nona Rianti kemari"
"Apa Bi Rianti kemari? terus bibi bilang apa?"
"Bibi bilang aden sedang keluar kota lagi ada reunian"
"Bibi nggak kasih tahukan kalau aku bareng Sherly"
"Iya, Aden kalau Bibi boleh kasih saran Non Rianti itu baik banget loh Den dibandingkan dengan Non Sherly, Non Rianti sangat sopan"
"Ia Bi, aku juga sama Sherly itu hanya iseng doang, makasih yah bi, tapi Mami nggak tahukan kalau Sherly sering kemari?"
"Nggak Den, ibu nggak tahu"
"Terima kasih Bi jangan di kasih tahu soalnya mami bisa marah kalau tahu aku bohong"
"Baik Den" Tomi pun masuk kedalam kamarnya Ia pun segera mengambil ponselnya dan dan segera mencarger.
"Aku harus segera hubungi Ranti" ucapnya pelan dan Tomi pun segera mengaktivkan ponselnya dan menghubungi Rianti.
"Kok ponselnya nggak aktif apa Dia marah yah sama aku?" Tomi pun segera mengecek stori IG maupun WA Rianti "kok Dia nggak update sih, ahhg mungkin Ranti masih tidur coba lagi nanti" Ia pun meletakan ponselnya dan tak lama terdengar ketukan dari pintu kamarnya.
"Ada apa Bi?"
"Maaf Den tapi nyonya baru saja menelpon katanya Aden di suruh ke rumah nyonya sekarang"
"Baik Bi terima kasih"
"Kalau begitu saya permisi dulu Aden" Tomi pun mengangguk.
"Ahh Bibi tunggu sebentar kemarin Rianti titip pesan nggak buat aku?"
"Tidak ada aden"
"Baiklah terima kasih Bi" Bibi pun kembali kedapur
" Ini semua karena Sherly coba kalau aku tidak ikut maunya untuk temani dia ke rumah orang tuanya" batin Tommy.
"lebih baik aku siap-siap kerumah mami sekarang" Tomi pun segera bersiap untuk kerumah Maminya. setelah 30 menit ia bersiap Ia pun segera menuju kerumah ibunya.
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Ia sampai di rumah ibunya.
"Mam"
"Duduk Tom"
"Mami mau ngomong apa?"
"Mau sampai kapan kamu main-main terus Tom?, mami tu hanya ingin kamu bantu mami ngejalani perusahaan alm papi, kamu tahukan mami sendirian sudah saatnya kamu yang tangani perusahaan papi"
"Mi, Tomi belum mau"
"Kamu jangan seperti itu Tom, kami lihat Aditya Dia seusia dengan kamu tapi Dia sudah bisa membanggakan orang tuanya"
"Mam jangan bandingkan aku sama Aditya"
"Mami nggak membandingkan kamu, tapi mau mau kamu harus bisa seperti Aditya bahkan lebih tunjukan ke mereka kalau kamu bisa, kamu jangan buat mami malu dong sama keluarga papi kamu apa lagi Yunike dan anaknya Aditya itu, ingat Tomi mereka yang sudah membuat papimu meninggal"
"Mam, papi meninggal karena terlambat penangan Dokter dan nggak ada hubungannya dengan tante Tamara"
"Nggak Tomi kalau saja waktu itu Tamara tidak terlambat meminjamkan uang ke Mami pasti papi kamu masih hidup sampai sekarang" kata Ibu Rima yang mengingat kembali kejadian yang sudah lama itu.
Flasback on
Waktu itu hujan deras dan listrik mati Ibu Yunike yang sedang menjaga menidurkan Aditya yang baru berusia 4 tahun.
Terdengar ponselnya berdering Ia pun segera mengambil ponselnya di lihat layar pangilan ternyata yang menelpon Rima ibunya Tomi.
"Halo Rim?"
"Halo Yunike, kamu bisa bantu aku tidak?"
"Bantu apa Rim?"
"Tolong pinjamkan aku uang sebesar 50 jta untuk biaya oprasinya Mas Jeremy, nanti setelah proyek yang Mas Jeremy tangani selesai baru aku ganti"
"Ohh, iya Rim, bisa aku bisa pinjamkan kok kamu tenang aja kan, dikit lagi soalnya di tempatku lagi hujan deras dan susternya Adit nggak ada hari ini"
"Terima kasih Yunike, tapi aku mohon agar kamu segera mengirimkannya karena Mas Jeremi harus segera di oprasi"
"Iya" kata Ibu tamara dan ponselnya pun tiba-tiba mati akibat habis batrei.
"halo Yunike, halo, halo"
"Mas kamu yang sabar dan harua kuat mas" ucap Ibu Rima yang sedang menangis.
"Mi.." ucap Tuan Jeremi dengan suara yang berat. "Papi sudah tidak punya banyak waktu, Mami jaga baik-baik anak kita didik Dia agar bisa menggatikan papi"
"Papi, jangan omong yang aneh-aneh, mami nggak bisa urus anak kita sendirian pi" kata bu Rima yang sudah tak bisa menahan tangisnya.
"Mami harus bisa kuat tampa papi jalani semua, maaf sudah membuat kamu susah Rima"
"sssttt, jangan bicara lagi"
"Papi mau tidur mi" kata tuan Jeremi dan pelan-pelan menutup matanya.
"Mas,, Mas,,," panggil Bu Rima sambil mengoyang pelan tubuh suaminya.
"Dokter tolong, tolong" teriak ibu Rima dan Dokter dan perawat pun segera berlari menuju ke ruangan tempat tuan Jeremi di rawat.
"Ibu tunggu di luar sebentar" kata seoran suster dan Ibu Rima pun mengikuti kata suster, dan Ia pun mencoba menghubungi kembali nomor Yunike namun sayang nomor yang ditujuh masih belum aktif"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments