Meskipun di dalam mobil ada penghuninya, tapi serasa tak ada orangnya, karena hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka menuju ke rumah Zahwa.
Fathul fokus nyetir mobil, sedangkan Zahwa memilih melihat suasana di luar jendela.
"Hmmm, rumah kamu sebelah mana?" tanya Fathul.
"Lurus saja kak, nanti di depan ada gang belok kiri kak, nanti Zahwa turun di gang depan," jawab Zahwa.
Fathul mobilnya di depan gang sesuai petunjuk Zahwa.
Zahwa turun dari mobil "Terima kasih kak sudah dianterin," ucap Zahwa sebelum membuka pintu mobil.
"Hmmm." jawab Fathul.
Apa dia sedang sakit gigi, jawab cuma dengan deheman saja," batin Zahwa.
Setelah turun dari mobil Fathul, Zahwa berjalan menuju ke rumah nya tak jauh dari gang ia turun, cuma butuh waktu 10 menit sampai rumah Zahwa.
"Assalamualaikum, mamang buka gerbangnya ini Zahwa," ucap Zahwa memanggil Mang Joko tukang kebun dan satpam dirumah Zahwa.
"Waalaikumsalam, iya non zah," jawab Mang Joko membukakan pintu gerbang buat majikannya.
"Non Zahwa jalan kaki?" tanyanya, saat melihat sang majikan hanya seorang diri.
"Tidak Mang, tadi Zah dianterin teman," jawab Zahwa.
"Zahwa masuk dulu ya mang."
"Iya non, mangga."
Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. "Assalamualaikum," ucapnya sebelum masuk kedalam.
"Waalaikumsalam, sudah pulang sayang," mama Ara yang berada diruang tamu
Zahwa berjalan mendekati mamanya dan mencium tangan Mama. "Iya, Ma."
"Ma, Zah kekamar dulu ya, sudah lengket ni badan pengen mandi."
"Iya sayang," ucap sang mama yang masih asyik nonton sinetron kesayangannya.
Zahwa berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, sampai dikamar ia langsung menaruh tasnya di meja belajar, setelah itu menuju ke kamar mandi, membersihkan diri.
dua puluh menit ia selesai mandi menuju balkon kamarnya, duduk di ayunan sambil memejamkan matanya menikmati suasana sore hari.
"Hei," Fakhri yang tiba tiba datang dari belakang mengagetkan Zahwa.
"Astaghfirullah Abang bikin kaget aku saja," omel Zahwa.
"Sengaja, jangan lupa besok jadi ya ikut Abang " ucap Fakhri yang mengingatkan Zahwa sambil duduk disebelah adiknya.
"Iya."
*
*
*
Ke esokan harinya.
Zahwa sedang bermalas-malasan, meskipun matahari sudah menembus jendela kamarnya, tapi ia masih berada di atas kasur empuknya, entah kenapa hari ini ia enggan sekali untuk meninggalkan kasurnya, padahal biasanya kalau libur sekolah ia bangun pagi dan bergelut di dapur bersama Mamanya.
Nanti aku pakai baju yang mana ya," pikir Zahwa langsung bangun dari tidurnya menuju lemari dan membuka lemari bajunya.
Tok
Tok
Tok
"Assalamualaikum, dik lagi ngapain boleh mama masuk," ucap sang mama di luar pintu.
"Wa'alaikumsalam, masuk Ma pintunya tidak dikunci," jawab Zahwa.
Anak perawan Mama tumben jam segini masih sibuk dengan selimutnya.
"Hehe, adik lagi males Ma."
"Mama bantuin adik milih baju ya."
"Memangnya adik mau kemana?"
"Nemenin Abang reuni Ma," bukan Zahwa yang jawab tapi orang yang tiba-tiba masuk tanpa permisi, siapa lagi kalau bukan Abangnya.
"Abang ngapain ngajak adik?" tanya Mamanya.
"Undangan yang datang harus bawa pasangan Ma, ya sudah Abang sama Adik saja, hehe," jawab Fakhri.
"Kenapa Abang tidak bersama pasangannya?"
"Abang mana punya pacar Ma," sahut Zahwa
karena dia tau Abangnya gak akan pacaran.
"Sesama jomblo dilarang mengejek," ujar Fakhri.
"Mencari pasangan kan tidak segampang membalikkan telapak tangan, Fakhri hanya ingin satu untuk selamanya."
"Nanti jangan berpenampilan culun dik!" ucapnya sebelum keluar dari kamar Zahwa.
"Terserah akulah." jawab Zahwa.
"Kalau pakai ini gimana Ma?" Zahwa mengambil salah satu gamis dan memperlihatkan kepada Mamanya.
"Bagus sayang." Mama ke bawah dulu ya takut Papa nyariin.
"Iya, Ma."
*
*
*
Malam hari.
Zahwa sudah rapih dan siap untuk berangkat, ia keluar kamar menuju lantai bawah.
Ternyata Abangnya sudah menunggu diruang tamu.
"Apa sudah siap dik?" tanya Fakhri yang melihat kedatangan Zahwa. "Sudah."
"Kita berangkat dulu ya Ma, pa, assalamualaikum," pamit Zahwa dan Fakhri dengan mencium tangan kedua orangtuanya.
"Waalaikumsalam, hati-hati sayang, jangan pulang larut malam," peringatan dari sang Mama.
"Siap Ma," ucap Fakhri.
"Coba kalau sekolah kamu penampilannya seperti ini pasti langsung banyak yang antri dik."
"Antri apaan?"
"Antri pengen dapatkan hati kamu."
"Karena itu aku tidak mau, aku ingin orang yang tulus mencintaiku apa adanya."
"Pinter," ujar Fakhri.
"Acaranya dimana disekolah, atau diluar?"
"Dicafe milik salah satu teman Abang."
Tak butuh waktu lama mobil mereka sudah memasuki cafe, dengan nuansa modern anak remaja jaman now.
"Ayo! turun," ucap Fakhri membuka kan pintu buat Zahwa.
Fakhri mengulurkan tangannya, dengan senang hati Zahwa menyambut uluran tangan Abangnya, mereka berjalan dengan bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih.
Mereka mulai memasuki Cafe, yang datang lumayan ramai, mungkin karena malam minggu jadi banyak yang hadir.
"Hei, Fakhri," panggil Ali salah satu teman Fakhri.
"Ali, apa kabar?" tanyanya dengan bersalaman.
"Alhamdulillah, seperti yang Lo liat gue baik-baik saja."
Siapa nih, gebetan Lo, selama gue kenal Lo, belum pernah liat Lo pacaran," celetuk Ali dengan tertawa kecil.
Ali mengulurkan tangannya memperkenalkan dirinya. "Ali."
Zahwa," balasnya dengan menangkupkan tangannya.
"Keren, hari gini masih ada perempuan seperti ini, langka sekali, Lo nemu dimana cewek beginian," ucap Ali sambil menyenggol bahu Fakhri.
"Rahasia," balas Fakhri dengan tersenyum.
*
*
...*************************...
Dia kira barang kali ya, bisa nemu dijalan.
Hidup itu pilihan, pilihlah yang paling baik buatmu, untuk hari, esok, dan seterusnya.
Jangan lupa like dan vote ya kakak, emak, Mas, Mba, adik. 😘🥰❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Uthie
👍👍
2021-12-21
1