"Ayo bang kita pulang," rengek Zahwa, karena abangnya lama sekali.
"Sebentar dik, kita pamit dulu ya, sama teman-teman Abang," ucap Fakhri. Tak mungkin kan pulang tanpa pamit.
Zahwa hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Mau ikut atau mau tunggu disini?" tanya Fakhri.
"Tunggu disini saja," Zahwa lebih memilih menunggu dari pada ikut abangnya, yang ada nanti lama lagi tidak jadi pulang.
"Baiklah, Abang kesana dulu, pamit sama mereka," ucapnya, kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan menuju meja teman-temannya.
"Kita bareng," ujar Karina.
"Fathul tunggu disini ya!" perintah Karina.
"Hem." balas Fathul, sebenarnya ia juga malas ikut acara seperti ini, tapi ia tidak tega kalau Karina sendirian.
Zahwa dan Fathul hanya saling diam. eanpa bertegur sapa.
*
*
*
Tak lama Fakhri datang menghampiri Zahwa.
"Ayo pulang." ucapnya setelah tadi berpamitan dengan teman-temannya.
Zahwa, langsung beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Fakhri.
"Kita pulang duluan ya Rin," pamit Fakhri sebelum berjalan keluar Cafe.
"Iya, Fakhri." jawabnya,.
"Zahra (Zahwa ) pulang dulu ya kak," Zahwa berpamitan dengan Karina.
"Iya, Zahra, mudah-mudahan kita bisa ketemu lagi," ucap Karina.
"Iya kak," jawab Zahwa.
Zahwa dan Fakhri berjalan meninggalkan meja makan, keluar Cafe, dan menuju parkiran.
Sampai di parkiran Fakhri membukakan pintu mobil untuk Zahwa, ia pun masuk kedalam mobil. Setelah itu Fakhri juga masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya menuju ke rumah.
*
*
*
Tak butuh waktu lama mobil mereka sampai di rumah, Fakhri memarkirkan mobilnya di garasi.
"Assalamualaikum," ucap mereka masuk kedalam rumah.
"Waalaikumsalam," jawab Mama dan papanya yang berada diruang tamu.
Zahwa dan Fakhri menghampiri Mama dan Papanya, menyalami tangan kedua orangtuanya, kemudian mereka duduk bergabung.
"Mama dan Papa belum tidur?" tanya zahwa.
"Sengaja kita nungguin kalian pulang, gimana acaranya?" tanya sang Mama.
"Ya begitulah Ma," jawabnya.
"Anak Papa cantik banget tumben keluar tanpa kacamatanya."
"Aku memang sudah cantik dari lahir Pa," Zahwa yang duduk di tengah tengah Mama dan Papanya.
"Dilarang Abang pakai kacamata."
"Iyalah, masa jalan sama Abang pakai kacamata, bisa Abang turunin ditengah jalan," ucapnya Fakhri dengan tertawa.
"Ist...Abang jahat banget padahal aku tetap cantik meskipun pakai kacamata."
"Cantik dari mana nya, mau di lihat dari Monas pakai sedotan saja masih tetap jelek dik," ucap Fakhri dengan tertawa mengejek.
"Papa, liat tuh Abang," keluh Zahwa mengadu pada papanya dan bergelayut manja.
"Sudah jangan dengerin Abang, anak papah tetap cantik, bagaimana pun penampilannya," jelas sang papa yang menengahi perdebatan kedua anaknya.
Mereka pun berbincang-bincang entah apa yang mereka bicarakan hanya mereka yang tahu.
Karena waktu sudah larut Malam, mereka mengakhiri obrolannya dan masuk kedalam kamar masing-masing.
Kini Zahwa sudah berada di dalam kamar, dan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.
Tak lama ia pun terlelap dalam tidurnya.
*
*
*
Alarm subuh berbunyi.
Zahwa segera beranjak dari kasur empuknya, menuju kamar mandi membersihkan diri dan mengambil air wudhu.
Tak lama Zahwa keluar dari kamar mandi, kemudian ia melaksanakan sholat subuh, selesai ibadah Zahwa, membersihkan peralatan sholatnya, dan keluar kamar, menuju dapur.
...#############...
Terima kasih masih selalu setia menanti cerita recehku, semoga sedikit bisa menghibur kalian, hehehe.
Jangan lupa kasih like dan vote ya kakak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
komar udin
lanjut thoooooor.,
2021-12-20
1