Mobil Fathul keluar dari gerbang, saat melewati halte, Fathan melihat Zahwa duduk di bangku halte. "Culun ngapain di situ?"
"Mungkin dia lagi nungguin bus, masa nungguin Lo," cetuk Fathul.
Di sambut tawa Raka. "Jangan bilang Lo suka sama si cupu?!"
"Sia**n lo," ucap Fathan sambil melempar tisue ke wajah Raka.
Sudah jangan berantem, kalian berdua berisik, gue turunin disini," omel Fathul.
"Eh...jangan thul, slow bro," ucap Raka, kalau di turunin, bisa-bisa dia jalan kaki pulang kerumahnya.
Mobil Fathul melewati Zahwa begitu saja.
Suara klakson mobil, menyadarkan Zahwa yang sedari tadi melamun, menunggu jemputan tak kunjung datang.
"Abang kenapa lama sekali," keluhnya masuk dalam mobil, duduk disebelah Abangnya.
"Maaf, tadi Abang harus bantuin Papa dulu di kantor." Setelah pulang kuliah Fakhri harus membantu Papanya.
"Gimana, hari pertama sekolah dik?" tanya Fakhri.
"Alhamdulilah, baik," jawab Zahwa.
"Apa ada yang mau berteman denganmu?"
"Ada, aku langsung punya banyak teman."
"Teman apa teman?" goda Fakhri
"Tau ah," kesal Zahwa, Abangnya selalu saja mengejeknya.
"Jangan ngambek gitu dong, adik Abang yang paling jelek, sudah jelek malah tambah jelek deh."
Zahwa hanya terdiam tanpa ada niatan untuk membalas ucapan Abangnya.
Tak lama mereka sampai dirumah Zahwa lebih dulu keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah. "Assalamualaikum," ucapnya, langsung menghampiri mamanya dan mencium tangannya.
"Wa'alaikumussalam, sudah pulang sayang?"
"Iya, Ma."
"Gimana, hari pertama sekolah?" tanyanya. Mama Ara, penasaran karena sekarang putri kesayangannya sekolah dengan penampilan berbeda.
"Alhamdulillah baik, Ma, adik juga langsung punya banyak teman ya meskipun banyak juga yang tidak suka dengan adik, tapi adik perduli," jawabnya dengan tersenyum.
"Adik pasti bohong tuh Ma, liat saja penampilan nya begitu, mana ada yang mau berteman dengannya," ucap Fakhri.
"Ma, Abang tuh, dari tadi ngeledek adik terus, emang ada yang salah dengan penampilan adik?" Memang penampilan Zahwa tidak salah cuma culun saja.
"Tidak sayang, anak mama tetap cantik, sudah sana mandi ganti baju terus makan," ucap sang mama dengan mengelus lembut kepala Zahwa.
"Iya, Ma." Zahwa pun berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, setelah sampai di kamar, ia langsung membuka pintu dan masuk kedalam kamar, kemudian berjalan menuju kasur empuknya, menjatuhkan tubuhnya keatas tempat tidur.
*Malam hari.
Selesai makan malam keluarga ini selalu menyempatkan berkumpul bersama, meskipun hanya sekedar ngobrol bareng sambil nonton tv.
"Abang gimana kuliah kamu?" tanya Papa. Meskipun Papa Ari seseorang yang sangat sibuk, tapi ia tidak melupakan tugasnya sebagai orang tua, ia selalu memperhatikan pendidikan anak-anaknya, baginya keluarga adalah utama.
"Alhamdulillah Pa, bentar lagi selesai bikin skripsi."
"Gimana sekolah kamu sayang?" tanya sang Papa ke Zahwa, putri kecilnya sambil mengelus lembut kepala Zahwa.
"Alhamdulillah baik pa," jawab Zahwa.
Mereka berbincang-bincang, bercanda bersama, benar-benar keluarga yang harmonis, keluarga yang hangat penuh dengan kasih sayang.
Tanpa mereka sadari waktu berjalan begitu cepat, kini jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
Zahwa pamit kekamar terlebih dahulu karena besok harus sekolah. "Ma, Pah, Adik masuk kekamar dulu ya?!" pamit zahwa.
"Iya sayang."
Setelah berpamitan Zahwa berjalan menuju kamarnya, belum duduk sudah ada yang ganggu. "Dik."
"Hmmm," jawab Zahwa tanpa menengok orang yang memanggilnya karena dia fokus ke bukunya.
"Dik," panggilnya lagi.
"Hmmm," jawabnya masih tetap fokus sama buku bukunya.
"Zahwa Az-Zahra," panggilnya lagi dengan nada sedikit meninggi, kesal dengan Zahwa yang masih fokus dengan bukunya.
Mendengar suara Abangnya yang sedikit meninggi, ia pun langsung menengok ke arah abangnya. "Ada apa Abang ku sayang?"
Bukannya dapat jawaban dari abanynya, tapi malah mendapatkan sentilan di keningnya. "Au, sakit Abang...!" keluh Zahwa.
Makanya kalau di panggil jawab yang benar bukan, "Hem...gitu."
"Lagian Abang ngapain sih, gangguin aja sih aku kan lagi belajar," ucap Zahwa.
"Abang juga tau, kamu lagi belajar masa iya kamu lagi main dimeja belajar," ujar Fakhri.
"Terus, Abang ngapain gangguin aku, pasti ada sesuatu nih."
"Adik Abang memang pinter," ucap Fakhri dengan cengengesan.
"Tuh kan sudah ku duga."
"Malam Minggu temenin Abang dik," ujar Fakhri.
"Kemana?" tanya Zahwa.
"Abang ada undangan reuni SMA, masa Abang sendirian kan tidak mungkin," ucap Fakhri, masa iya ke acara begitu datang tanpa patner kan malu.
"Adik, nggak mau." yang ada disono ia sendirian, karena pasti Abangnya ngobrol sama teman-temannya, nggak mungkin kan dia ikut nimbrung. "Katanya aku malu-maluin
sekarang minta temenin," ucapnya lagi.
"Hehehe, kalau penampilan culun iya, tapi kalau penampilan kamu seperti biasa Abang tidak malu," balas Fakhri.
"Mau ya dek, nanti Abang tambahin uang jajan." Fakhri membujuk Zahwa dengan memasang muka melasnya.
"Kalau ada maunya aja begitu, nanti Adik pikir-pikir dulu," ucap Zahwa.
"Pokoknya harus ikut, kalau tidak Abang tak mau nganterin kamu kesekolah," ancam Fakhri karena itulah senjata paling ampuh, kemudian ia pergi keluar dari kamar Zahwa.
"Ist...bisanya ngancam mulu." Zahwa mulai berfikir antara mengikuti Abangnya atau tidak.
...**********************...
Boleh komentar, kritik, dan saran.
Tapi jangan pedas-pedas kalau kasih kritikan,
jangan ngalahin pedesnya cabe rawit setan
entar aku down.
Jangan lupa like dan vote nya ya kakak.
Terimakasih. 🥰🥰❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
El_Tien
si Cupu huruf kapital
Snape sini dulu ya aku komen
2022-03-23
1
🌸Santi Suki🌸
si kakak usil banget, ya 😁. Lanjut Kak
2022-03-23
1
Uthie
Nyimak 👍♥️
2021-12-21
1