Perfect Family

Perfect Family

Kepedihan

Dirumah besar keluarga Sandres.

"Mah pokoknya aku gak mau nikah sama Clarissa, dia udah aku anggap sebagai adikku sendiri, bagaimana mungkin aku menikahinya." Aron berusaha sabar menghadapi mamahnya.

"Ayolah Nak kami tahu kamu hanya menganggapnya sebagai adik, tetapi mamah ingin dia menikah denganmu, dia gadis yang cocok untukmu sayang. Jadi tolong kabulkan permintaan mamah yah!"

"Baiklah mah, jika itu keinginan Mamah dan Papah, Aron akan menjadikannya istri. Tapi tolong beri Aron waktu, untuk membuka hati untuk Clarissa."

Aron Junio Sandres anak tunggal dari Rangga Sandres dan Yolanda Sandres. Sorang pria muda yang baru berusia 25 tahun, tampan, kaya, cerdas, berpengaruh, memiliki segudang bakat yang luar biasa, itulah kata yang menggambarkan sosok Aron. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun dia berhasil mengambil alih sepenuhnya perusahaan yang di dirikan oleh papahnya. Dia menempati posisi tertinggi di Sandres group. Semua yang ada pada diri aron membuatnya menjadi sosok idaman bagi para kaum wanita, namun sayang tidak ada satu perempuan pun yang bisa menarik perhatiannya. Di hidupnya hanya ada dua sosok wanita yaitu, Yolanda Sandres mamahnya sendiri dan Clarissa Kim seorang gadis yang berusia 19 tahun yang sudah Aron anggap sebagai adiknya sendiri. Kebersamaan mereka sejak kecil tidak menimbulkan rasa cinta selayaknya pria pada perempuan, rasa cinta dan rasa sayang yang aron miliki hanya sebatas kakak dan adik.

Di hari dimana Aron sedang menikmati kehidupannya sebagai pimpinan Sandres Group. Kedua orang tuanya datang dan memaksa untuk Aron dan Clarissa menikah, Aron yang mendengar permintaan konyol dari kedua orang tuanya, tentu saja dia menolak. Namun kedua orang tuanya tetap memaksa Aron, sampai sebulan lamanya kedua orang tuanya terus memaksanya untuk menikah, Aron yang pada dasarnya adalah anak yang baik, dia menyetujui permintaan kedua orang tuannya. Dia menyetujuinya namun dia juga meminta waktu untuk pernikahannya, pernikahan bagi Aron hanya satu kali seumur hidup. Aron akan mencoba membuka hatinya untuk Clarissa, mencoba mencintai seorang gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya.

***

Agatha Victory gadis yang biasa dipanggil dengan sebutan Thata, dia gadis yang cantik dan manis, bertubuh ideal, kepintarannya diluar nalar. Gadis yang menjadi misteri bagi banyaknya orang yang ingin mengetahui sosoknya. Thata adalah seorang anak yang di sembunyikan identitasnya, oleh kedua orang tuanya, mereka menyembunyikan identitasnya karena banyaknya orang yang akan mengetahui kemampuan apa yang Thata miliki akan membuat nyawanya terancam. Kecerdasan luar biasa yang Thata miliki sudah terlihat ketika usianya masih sangat kecil, dia mewarisi kemampuan dari kakeknya. Kedua orang tua Thata berharap anaknya kelak tidak sepintar kakeknya, namun takdir berkata lain, Thata memiliki kepintaran yang sama dengan kakeknya bahkan dia memiliki kepintaran di bidang musik yang kakeknya sendiri tidak miliki. Kakek Thata meninggal karena beliau direbutkan oleh dua pihak yang menginginkan sebuah proyek yang dikembangkan oleh Kakek Thata. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya karena luka tembakan orang yang tidak dipilih oleh Kakek Thata. Karena itulah kedua orang tua Thata menyembunyikan identitas Thata sebaik mungkin, bahkan mereka mempertaruhkan nyawanya untuk identitas Thata.

Di hari ulang tahunya yang ke 21 dia berniat memberikan kejutan kepada kedua orang tua tercintanya, dia berniat untuk datang kerumah kedua orang tuanya dengan membawa kabar gembira kalau dia sudah memiliki seorang kekasih yang amat dia cintai. Kekasihnya tentu saja tidak tahu siapa sebenarnya Thata, yang kekasihnya tahu Thata hanya seorang yatim piatu yang sedang mencoba hidup dinegara tetangga.

"Yeyy akhirnya aku bisa menghirup udara dinegara dimana aku di lahirkan, negara ini menjadi sebuah tempat yang selalu aku rindukan, namun juga tempat rasa sakit yang aku rasakan, karena dinegara ini kakekku meninggal dengan tragis. Bahkan aku belum melihat sosoknya, yang kata mamah dan papah, Kakek itu sangat mirip denganku, hanya yang membedakan kakek seorang pria dan aku seorang wanita. Oh ayolah Thata ini bukan hari untuk kau bersedih, ini hari kebahagiaanmu, dihari ini kau berulang tahun, dan pulang ketempat yang di namakan rumah."

Thata menarik kopernya, dia berjalan dengan rasa kebahagiaan yang memenuhi hatinya, bibirnya terus menyunggingkan senyum kotaknya.

Setelah 30 menitan dia berkendara, Thata sampai dirumah. Betapa terkjutnya dia mendapati banyak orang yang memakai pakaian serba hitam, dan buket bunga besar bertuliskan selamat jalan Tuan Lioner Victory dan Nyonya Kejora Victory. Thata menganggap semua yang di lihatnya adalah mimpi buruk. Ia beranikan kakinya melangkah memasuki rumah, Thata melihat dan mendekat ke arah peti mati yang berwarna putih. Deghhh... Thata melihat kedua orang tua yang selalu menyayanginya, terbujur kaku dengan wajah yang pucat. Hatinya menjerit tidak menerima ini semua, ketika dia sadar kalau ini semua bukan mimpi buruk. Thata yang selalu ingat dengan perkataan kedua orang tuanya untuk tidak memperlihatkan dirinya pada siapapun.

Dengan tenaga yang masih ia punya, Thata berlari keluar dari rumah yang membawa duka yang teramat dalam dihatinya.

"Mamah, Papah kenapa meninggalkanku sendiri, kenapa kalian pergi meninggalkan Thata untuk selamanya, Thata salah apa mah pah? Kenapa kalian pergi. Thata ingin menghabiskan banyak waktu bersama kalian, Thata ingin memperkenalkan pria yang Thata cintai, Thata ingin kalian melihat Thata memiliki keluarga kecil Thata nanti, Thata ingin mendengar anak Thata kelak nanti, memanggil kalian dengan sebutan kakek dan nenek." Thata menangis disebuah pohon yang tidak jauh dari kediaman orang tuanya. Tangisnya thata terdengar sangat pilu, belum cukupkah tuhan mengambil sanak saudaranya semua dan menyisakan kedua orang tuanya saja. Tapi hari ini tuhan dengan kehendaknya mengambil kedua orang tuanya. Thata sekarang benar-benar hidup sendiri. Hari ulang tahunnya merupakan hari kematian kedua orang tuanya juga.

Disaat Thata menangisi kehilangan orang tuanya, dia teringat dengan seorang pria bernama Dilon Dirgantara, Dilon adalah kekasihnya yang baru 1 bulan menjalin kasih dengan Thata. Thata tanpa pikir panjang dia segera keapartemen kekasihnya, dia butuh sandaran untuk menguatkannya.

Thata sampai digedung apartemen milik kekasihnya pada sore hari, dia pakir kan mobilnya asal-asalan. Tidak lupa dia memakai topi hitam untuk menutupi wajahnya.

Dengan tergesah-gesah Thata berlari dan menaiki lift, apartemen Dilon berada paling atas digedung ini.

Ting... Pintu lift terbuka, Thata berlari menuju kearah apartemem kekasihnya.

Thata melihat bayangan kekasihnya sedang dengan seorang perempuan, mungkin dia adik Dilon, pikir Thata yang tahu jika Dilon memiliki seorang adik perempuan. Thata mengamati Dilon dengan perempuan yang dia anggap sebagai adik Dilon, dari jarak yang cukup dekat namun ia bersembunyi di belakang guci besar. Ingin rasanya dia segera berlari untuk mendapatkan pelukan dari kekasihnya. Tapi dia memilih untuk sabar.

Dan betapa terkejutnya dia melihat kekasihnya, mencium perempuan itu dengan ganas, dan perempuan itu juga menikmati ciuman Dilon.

"Kak Dilon apa yang kita lakukan ini benar?" ucap perempuan itu disela-sela ciuman mereka.

Hati Thata teramat sakit, dia mencoba menguatkan dirinya untuk disitu lebih lama, dia ingin mendengar sebuah ucapan untuk benar-benar membuatnya pergi selamanya dari pria yang dia cintai.

"Sangat benar sayang," Dilon membelai perempuan itu. "Jadi jangan pikirkan hal lainnya yah, kita pikirkan saja, kita akan bersenang-senang malam ini. Aku mencintaimu." Dilon kembali mencumbu perempuan itu, ia bawa perempuan itu masuk kedalam apartemennya.

Kalimat yang terucap dari bibir Dilon, terasa bagai petir yang menyambar hatinya. Seseorang yang menjadi harapan terakhirnya untuk bersandar malah membuatnya jatuh kedalam jurang yang tak berujung.

"Dilon brengsek, tunggu saja apa yang akan aku balas padamu, cih aku mencintai orang brengsek sepertimu, suatu saat nanti akan aku balas 100 kali lipat rasa sakit yang aku terima sekarang. Tunggu saja nanti hari dimana kamu akan lebih memilik mati dari pada hidup dengan siksaan." Air mata Thata sudah mengering, dengan langkah lunglainya dia berjalan keluar dari gedung apartemen seseorang yang mulai saat ini Thata namakan brengsek.

Thata menaiki mobilnya, dia bingung akan kemana lagi dia pergi. Thata memilih kehotel untuk bermabuk-mabukan, ini kali pertama Thata meminum minuman yang kata banyak orang bisa mengurangi rasa stres yang dihadapi.

Thata sampai dihotel, dia langsung memesan beberapa botol wine yang paling mahal dan mengandung kadar alkohol tinggi.

Thata meminum wine yang terasa pahit, pedas dan manis, dia meminum wine seperti orang yang kesetanan. Setelah meminum wine dan menghabiskan 1 botol berukuran besar, rasa pengar dan pusing melandanya, dia memilih merebahkan tubuhnya diranjang super besar, rasa kantuk mulai menyerangnya, Thata yang sudah sangat lelah langsung tertidur ketika menutup mata."

***

"Akhh permintaan mamah kenapa sangat menyusahkan, bagaimana bisa aku menikah dengan Clarissa, dia sudah seperti adikku." Aron berucap dengan frustasi. "Baiklah, aku akan mencoba membuka hatiku untuk Clarissa. Lebih baik sekarang aku mengajaknya makan malam, setidaknya aku mencoba untuk pdkt."

Aron pergi dari perusahaannya, dia menjalankan mobilnya sendiri. Sebelum datang ke apartemen Clarissa dia sempatkan untuk membeli bunga mawar merah terlebih dahulu.

"Aku ingin tahu kenapa Clarissa menyetujui permintaan mamah, untuk mau menikah denganku, akan aku tanyakan nanti ketika kita bertemu."

Aron sampai di apartemen Clarissa, dengan sebuket bunga mawar mewah yang sangat cantik. Dia berjalan dengan tegap menuju pintu apartemen Clarissa. Sebelum dia sampai ke apartemen Clarissa dia harus melewati terlebih dahulu apartemen milik sahabatnya yaitu Dilon.

Aron melihat pintu apartemen Dilon yang sedikit terbuka, dia mendengar ******* seorang pria dan perempuan, sudah dipastikan sedang terjadi adegan ranjang yang sangat luar biasa didalam apartemen Dilon.

"Isss bajingan tengik itu," Aron mendengus. "Siapa lagi perempuan yang berhasil Dilon tiduri sekarang, sepertinya perempuan itu sangat menikmati kerja keras Dilon, suaranya terdengar menjijikan di telingaku."

Aron akan melanjutkan langkahnya, namun entah kenapa ada rasa penasaran yang sangat besar menghampirinya, untuk mengetahui perempuan yang sedang ditiduri oleh Dilon. Aron dengan tekat membuka pintu apartemen Dilon perlahan, dia membuka sedikit agar bisa melihat perempuan yang menjadi pasangan Dilon malam ini. Matanya membulat ketika melihat perempuan yang sedang berada di atas Dilon, yang sedang entah melakukan gerakan yang sangat erotis, tidak ada sehelai pun benang menempel pada Dilon dan perempuan itu.

Aron melemparkan buket bunga yang ia bawa, tangannya mengambil ponsel yang berada di sakunya, dia menekan tombol untuk memvideo. Tangan yang satunya membuka pintu apartemen Dilon lebar-lebar.

"Wah ternyata sedang di adakan adegan ranjang yang sangat menjijikan disini." ucap Aron dengan nada tinggi.

Gadis yang berada diatas Dilon adalah Clarissa. Clarissa terkejut dengan kedatangan Aron, ia langsung turun dari tubuh Dilon dan mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang tak memakai pakaian. Sedangkan Dilon masih mematung dengan keterkejutannya.

"Kenapa kalian berhenti? Aku rasa tadi sudah hampir mencapai puncaknya, pasti sangat tidak enak jika terpaksa berhenti. Ayo lanjutkan! aku masih belum puas mengambil video kalian." Sindir Aron dengan nada yang menyeramkan.

"Kak Aron, aku bisa jelas..."

"Diamlah kau, dan jangan panggil aku kakak lagi, karena kau bukan adikku lagi mulai saat ini." Tegas Aron

"Ron tolong jangan salah paham! Aku dan Clarissa han..."

"Hanya melakukan tindakan yang menjijikan, iya? Hahaha, Dilon kau tau bukan kalau Clarissa akan menikah denganku, dan kau malah menidurinya, sahabat macam apa kau ini hah? Dan kau Clarissa, kau tau dan sudah menerima permintaan mamahku untuk menikah denganku, tapi apa yang kau lakukan? Kau seperti ****** murahan yang menjajahkan tubuhnya kepada pria hidung belang, dan sialnya pria hidung belang itu adalah sahabatku sendiri. Dia hanya sahabatku sebelum aku mengetahui bahwa dia telah tidur dengan calon istriku. Hahahah kalian ini sangat lucu, aku benar-benar tidak habis pikir dengan kalian. Mulai saat ini menghilang lah dari hidupku, dan jangan tampakkan wajah menjijikan kalian di hadapanku."

Aron pergi dengan rasa kecewa dan rasa marah yang sedang menguasainya.

Sedangkan 2 manusia terkutuk itu masih didalam apartemen, sigadis yang masih menangis, dan sipria yang dengan tidak tahu malunya melanjutkan adegan ranjangnya kembali.

Aron memilih untuk pergi kebar miliknya yang berada di hotel paling besar yang ia bangun beberapa bulan yang lalu. Aron menelpon Varel sahabat sekaligus sekertaris pribadinya untuk menemaninya minum-minum dibar.

Varel pun menyetujui ajakan Aron, dan akan segera menyusul Aron.

Bersambung...

...Hay hay, jangan lupa like, komen, vote, tambahkan ke favorit dan search keorang-orang yang kalian kenal yah. Aku tunggu apresiasi kalian🤗 Terimakasih🙏...

Terpopuler

Comments

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

mampir thor

2023-01-23

0

Dyah Shinta

Dyah Shinta

Itu Thata liat jasad ortu terbujur bukannya diurusi malah ditinggal?

2022-12-16

0

Lian Asiali

Lian Asiali

kjeiegeigig.Uuuum

2022-06-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!