NovelToon NovelToon

Perfect Family

Kepedihan

Dirumah besar keluarga Sandres.

"Mah pokoknya aku gak mau nikah sama Clarissa, dia udah aku anggap sebagai adikku sendiri, bagaimana mungkin aku menikahinya." Aron berusaha sabar menghadapi mamahnya.

"Ayolah Nak kami tahu kamu hanya menganggapnya sebagai adik, tetapi mamah ingin dia menikah denganmu, dia gadis yang cocok untukmu sayang. Jadi tolong kabulkan permintaan mamah yah!"

"Baiklah mah, jika itu keinginan Mamah dan Papah, Aron akan menjadikannya istri. Tapi tolong beri Aron waktu, untuk membuka hati untuk Clarissa."

Aron Junio Sandres anak tunggal dari Rangga Sandres dan Yolanda Sandres. Sorang pria muda yang baru berusia 25 tahun, tampan, kaya, cerdas, berpengaruh, memiliki segudang bakat yang luar biasa, itulah kata yang menggambarkan sosok Aron. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun dia berhasil mengambil alih sepenuhnya perusahaan yang di dirikan oleh papahnya. Dia menempati posisi tertinggi di Sandres group. Semua yang ada pada diri aron membuatnya menjadi sosok idaman bagi para kaum wanita, namun sayang tidak ada satu perempuan pun yang bisa menarik perhatiannya. Di hidupnya hanya ada dua sosok wanita yaitu, Yolanda Sandres mamahnya sendiri dan Clarissa Kim seorang gadis yang berusia 19 tahun yang sudah Aron anggap sebagai adiknya sendiri. Kebersamaan mereka sejak kecil tidak menimbulkan rasa cinta selayaknya pria pada perempuan, rasa cinta dan rasa sayang yang aron miliki hanya sebatas kakak dan adik.

Di hari dimana Aron sedang menikmati kehidupannya sebagai pimpinan Sandres Group. Kedua orang tuanya datang dan memaksa untuk Aron dan Clarissa menikah, Aron yang mendengar permintaan konyol dari kedua orang tuanya, tentu saja dia menolak. Namun kedua orang tuanya tetap memaksa Aron, sampai sebulan lamanya kedua orang tuanya terus memaksanya untuk menikah, Aron yang pada dasarnya adalah anak yang baik, dia menyetujui permintaan kedua orang tuannya. Dia menyetujuinya namun dia juga meminta waktu untuk pernikahannya, pernikahan bagi Aron hanya satu kali seumur hidup. Aron akan mencoba membuka hatinya untuk Clarissa, mencoba mencintai seorang gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya.

***

Agatha Victory gadis yang biasa dipanggil dengan sebutan Thata, dia gadis yang cantik dan manis, bertubuh ideal, kepintarannya diluar nalar. Gadis yang menjadi misteri bagi banyaknya orang yang ingin mengetahui sosoknya. Thata adalah seorang anak yang di sembunyikan identitasnya, oleh kedua orang tuanya, mereka menyembunyikan identitasnya karena banyaknya orang yang akan mengetahui kemampuan apa yang Thata miliki akan membuat nyawanya terancam. Kecerdasan luar biasa yang Thata miliki sudah terlihat ketika usianya masih sangat kecil, dia mewarisi kemampuan dari kakeknya. Kedua orang tua Thata berharap anaknya kelak tidak sepintar kakeknya, namun takdir berkata lain, Thata memiliki kepintaran yang sama dengan kakeknya bahkan dia memiliki kepintaran di bidang musik yang kakeknya sendiri tidak miliki. Kakek Thata meninggal karena beliau direbutkan oleh dua pihak yang menginginkan sebuah proyek yang dikembangkan oleh Kakek Thata. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya karena luka tembakan orang yang tidak dipilih oleh Kakek Thata. Karena itulah kedua orang tua Thata menyembunyikan identitas Thata sebaik mungkin, bahkan mereka mempertaruhkan nyawanya untuk identitas Thata.

Di hari ulang tahunya yang ke 21 dia berniat memberikan kejutan kepada kedua orang tua tercintanya, dia berniat untuk datang kerumah kedua orang tuanya dengan membawa kabar gembira kalau dia sudah memiliki seorang kekasih yang amat dia cintai. Kekasihnya tentu saja tidak tahu siapa sebenarnya Thata, yang kekasihnya tahu Thata hanya seorang yatim piatu yang sedang mencoba hidup dinegara tetangga.

"Yeyy akhirnya aku bisa menghirup udara dinegara dimana aku di lahirkan, negara ini menjadi sebuah tempat yang selalu aku rindukan, namun juga tempat rasa sakit yang aku rasakan, karena dinegara ini kakekku meninggal dengan tragis. Bahkan aku belum melihat sosoknya, yang kata mamah dan papah, Kakek itu sangat mirip denganku, hanya yang membedakan kakek seorang pria dan aku seorang wanita. Oh ayolah Thata ini bukan hari untuk kau bersedih, ini hari kebahagiaanmu, dihari ini kau berulang tahun, dan pulang ketempat yang di namakan rumah."

Thata menarik kopernya, dia berjalan dengan rasa kebahagiaan yang memenuhi hatinya, bibirnya terus menyunggingkan senyum kotaknya.

Setelah 30 menitan dia berkendara, Thata sampai dirumah. Betapa terkjutnya dia mendapati banyak orang yang memakai pakaian serba hitam, dan buket bunga besar bertuliskan selamat jalan Tuan Lioner Victory dan Nyonya Kejora Victory. Thata menganggap semua yang di lihatnya adalah mimpi buruk. Ia beranikan kakinya melangkah memasuki rumah, Thata melihat dan mendekat ke arah peti mati yang berwarna putih. Deghhh... Thata melihat kedua orang tua yang selalu menyayanginya, terbujur kaku dengan wajah yang pucat. Hatinya menjerit tidak menerima ini semua, ketika dia sadar kalau ini semua bukan mimpi buruk. Thata yang selalu ingat dengan perkataan kedua orang tuanya untuk tidak memperlihatkan dirinya pada siapapun.

Dengan tenaga yang masih ia punya, Thata berlari keluar dari rumah yang membawa duka yang teramat dalam dihatinya.

"Mamah, Papah kenapa meninggalkanku sendiri, kenapa kalian pergi meninggalkan Thata untuk selamanya, Thata salah apa mah pah? Kenapa kalian pergi. Thata ingin menghabiskan banyak waktu bersama kalian, Thata ingin memperkenalkan pria yang Thata cintai, Thata ingin kalian melihat Thata memiliki keluarga kecil Thata nanti, Thata ingin mendengar anak Thata kelak nanti, memanggil kalian dengan sebutan kakek dan nenek." Thata menangis disebuah pohon yang tidak jauh dari kediaman orang tuanya. Tangisnya thata terdengar sangat pilu, belum cukupkah tuhan mengambil sanak saudaranya semua dan menyisakan kedua orang tuanya saja. Tapi hari ini tuhan dengan kehendaknya mengambil kedua orang tuanya. Thata sekarang benar-benar hidup sendiri. Hari ulang tahunnya merupakan hari kematian kedua orang tuanya juga.

Disaat Thata menangisi kehilangan orang tuanya, dia teringat dengan seorang pria bernama Dilon Dirgantara, Dilon adalah kekasihnya yang baru 1 bulan menjalin kasih dengan Thata. Thata tanpa pikir panjang dia segera keapartemen kekasihnya, dia butuh sandaran untuk menguatkannya.

Thata sampai digedung apartemen milik kekasihnya pada sore hari, dia pakir kan mobilnya asal-asalan. Tidak lupa dia memakai topi hitam untuk menutupi wajahnya.

Dengan tergesah-gesah Thata berlari dan menaiki lift, apartemen Dilon berada paling atas digedung ini.

Ting... Pintu lift terbuka, Thata berlari menuju kearah apartemem kekasihnya.

Thata melihat bayangan kekasihnya sedang dengan seorang perempuan, mungkin dia adik Dilon, pikir Thata yang tahu jika Dilon memiliki seorang adik perempuan. Thata mengamati Dilon dengan perempuan yang dia anggap sebagai adik Dilon, dari jarak yang cukup dekat namun ia bersembunyi di belakang guci besar. Ingin rasanya dia segera berlari untuk mendapatkan pelukan dari kekasihnya. Tapi dia memilih untuk sabar.

Dan betapa terkejutnya dia melihat kekasihnya, mencium perempuan itu dengan ganas, dan perempuan itu juga menikmati ciuman Dilon.

"Kak Dilon apa yang kita lakukan ini benar?" ucap perempuan itu disela-sela ciuman mereka.

Hati Thata teramat sakit, dia mencoba menguatkan dirinya untuk disitu lebih lama, dia ingin mendengar sebuah ucapan untuk benar-benar membuatnya pergi selamanya dari pria yang dia cintai.

"Sangat benar sayang," Dilon membelai perempuan itu. "Jadi jangan pikirkan hal lainnya yah, kita pikirkan saja, kita akan bersenang-senang malam ini. Aku mencintaimu." Dilon kembali mencumbu perempuan itu, ia bawa perempuan itu masuk kedalam apartemennya.

Kalimat yang terucap dari bibir Dilon, terasa bagai petir yang menyambar hatinya. Seseorang yang menjadi harapan terakhirnya untuk bersandar malah membuatnya jatuh kedalam jurang yang tak berujung.

"Dilon brengsek, tunggu saja apa yang akan aku balas padamu, cih aku mencintai orang brengsek sepertimu, suatu saat nanti akan aku balas 100 kali lipat rasa sakit yang aku terima sekarang. Tunggu saja nanti hari dimana kamu akan lebih memilik mati dari pada hidup dengan siksaan." Air mata Thata sudah mengering, dengan langkah lunglainya dia berjalan keluar dari gedung apartemen seseorang yang mulai saat ini Thata namakan brengsek.

Thata menaiki mobilnya, dia bingung akan kemana lagi dia pergi. Thata memilih kehotel untuk bermabuk-mabukan, ini kali pertama Thata meminum minuman yang kata banyak orang bisa mengurangi rasa stres yang dihadapi.

Thata sampai dihotel, dia langsung memesan beberapa botol wine yang paling mahal dan mengandung kadar alkohol tinggi.

Thata meminum wine yang terasa pahit, pedas dan manis, dia meminum wine seperti orang yang kesetanan. Setelah meminum wine dan menghabiskan 1 botol berukuran besar, rasa pengar dan pusing melandanya, dia memilih merebahkan tubuhnya diranjang super besar, rasa kantuk mulai menyerangnya, Thata yang sudah sangat lelah langsung tertidur ketika menutup mata."

***

"Akhh permintaan mamah kenapa sangat menyusahkan, bagaimana bisa aku menikah dengan Clarissa, dia sudah seperti adikku." Aron berucap dengan frustasi. "Baiklah, aku akan mencoba membuka hatiku untuk Clarissa. Lebih baik sekarang aku mengajaknya makan malam, setidaknya aku mencoba untuk pdkt."

Aron pergi dari perusahaannya, dia menjalankan mobilnya sendiri. Sebelum datang ke apartemen Clarissa dia sempatkan untuk membeli bunga mawar merah terlebih dahulu.

"Aku ingin tahu kenapa Clarissa menyetujui permintaan mamah, untuk mau menikah denganku, akan aku tanyakan nanti ketika kita bertemu."

Aron sampai di apartemen Clarissa, dengan sebuket bunga mawar mewah yang sangat cantik. Dia berjalan dengan tegap menuju pintu apartemen Clarissa. Sebelum dia sampai ke apartemen Clarissa dia harus melewati terlebih dahulu apartemen milik sahabatnya yaitu Dilon.

Aron melihat pintu apartemen Dilon yang sedikit terbuka, dia mendengar ******* seorang pria dan perempuan, sudah dipastikan sedang terjadi adegan ranjang yang sangat luar biasa didalam apartemen Dilon.

"Isss bajingan tengik itu," Aron mendengus. "Siapa lagi perempuan yang berhasil Dilon tiduri sekarang, sepertinya perempuan itu sangat menikmati kerja keras Dilon, suaranya terdengar menjijikan di telingaku."

Aron akan melanjutkan langkahnya, namun entah kenapa ada rasa penasaran yang sangat besar menghampirinya, untuk mengetahui perempuan yang sedang ditiduri oleh Dilon. Aron dengan tekat membuka pintu apartemen Dilon perlahan, dia membuka sedikit agar bisa melihat perempuan yang menjadi pasangan Dilon malam ini. Matanya membulat ketika melihat perempuan yang sedang berada di atas Dilon, yang sedang entah melakukan gerakan yang sangat erotis, tidak ada sehelai pun benang menempel pada Dilon dan perempuan itu.

Aron melemparkan buket bunga yang ia bawa, tangannya mengambil ponsel yang berada di sakunya, dia menekan tombol untuk memvideo. Tangan yang satunya membuka pintu apartemen Dilon lebar-lebar.

"Wah ternyata sedang di adakan adegan ranjang yang sangat menjijikan disini." ucap Aron dengan nada tinggi.

Gadis yang berada diatas Dilon adalah Clarissa. Clarissa terkejut dengan kedatangan Aron, ia langsung turun dari tubuh Dilon dan mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang tak memakai pakaian. Sedangkan Dilon masih mematung dengan keterkejutannya.

"Kenapa kalian berhenti? Aku rasa tadi sudah hampir mencapai puncaknya, pasti sangat tidak enak jika terpaksa berhenti. Ayo lanjutkan! aku masih belum puas mengambil video kalian." Sindir Aron dengan nada yang menyeramkan.

"Kak Aron, aku bisa jelas..."

"Diamlah kau, dan jangan panggil aku kakak lagi, karena kau bukan adikku lagi mulai saat ini." Tegas Aron

"Ron tolong jangan salah paham! Aku dan Clarissa han..."

"Hanya melakukan tindakan yang menjijikan, iya? Hahaha, Dilon kau tau bukan kalau Clarissa akan menikah denganku, dan kau malah menidurinya, sahabat macam apa kau ini hah? Dan kau Clarissa, kau tau dan sudah menerima permintaan mamahku untuk menikah denganku, tapi apa yang kau lakukan? Kau seperti ****** murahan yang menjajahkan tubuhnya kepada pria hidung belang, dan sialnya pria hidung belang itu adalah sahabatku sendiri. Dia hanya sahabatku sebelum aku mengetahui bahwa dia telah tidur dengan calon istriku. Hahahah kalian ini sangat lucu, aku benar-benar tidak habis pikir dengan kalian. Mulai saat ini menghilang lah dari hidupku, dan jangan tampakkan wajah menjijikan kalian di hadapanku."

Aron pergi dengan rasa kecewa dan rasa marah yang sedang menguasainya.

Sedangkan 2 manusia terkutuk itu masih didalam apartemen, sigadis yang masih menangis, dan sipria yang dengan tidak tahu malunya melanjutkan adegan ranjangnya kembali.

Aron memilih untuk pergi kebar miliknya yang berada di hotel paling besar yang ia bangun beberapa bulan yang lalu. Aron menelpon Varel sahabat sekaligus sekertaris pribadinya untuk menemaninya minum-minum dibar.

Varel pun menyetujui ajakan Aron, dan akan segera menyusul Aron.

Bersambung...

...Hay hay, jangan lupa like, komen, vote, tambahkan ke favorit dan search keorang-orang yang kalian kenal yah. Aku tunggu apresiasi kalian🤗 Terimakasih🙏...

Kamar Hotel

"Ron sudah dong jangan minum mulu, kamu udah mabuk berat ini." ucap Varel, mencegah Aron mengambil botol wine entah untuk ke berapa kalinya.

"Rel kau tahu? Masa mamah aku akan menikahkan anak tunggalnya ini, dengan seorang jal*ng yang berpura-pura menjadi bidadari. Bagaimana caraku memberitahu mamah dan papah kalau perempuan yang selalu mereka bangga-banggakan adalah seorang j*lang, aku tidak mau melihat kedua orang tuaku bersedih Rel. Akhh semua ini gara-gara jala*g dan si brengsek itu. Akan aku bunuh mereka berdua dengan tanganku sendiri." Racau Aron.

Varel dengan setia menemani Aron yang sudah seperti orang tidak waras.

"Ron sebaiknya kamu istirahat di kamar hotel, ini sudah larut malam, kau juga butuh mengistirahatkan badan dan mentalmu yang lelah, ayo aku antar ke kamarmu." Varel memapah Aron.

"Rel aku kekamar sendiri, kau sebaiknya pulang ke rumahku, untuk memberitahu mamah dan papahku, jika aku sedang ada perjalanan bisnis mendadak. Dan berpura-puralah mengambil keperluanku. Sana cepat!" Aron mendorong Varel, Varel akan mendekat namun dihentikan oleh Aron, Varel yang tidak mau menambah amarah Aron dia pergi dan membiarkan Aron memasuki kamar hotelnya sendiri, setelah ia kasih kartu akses pintu masuk pada Aron.

Aron berjalan dengan sempoyongan, dia berhenti dipintu kamar hotel yang dia rasa kamar untuknya. Dia menempelkan kartu pada alat pemindai dengan asal-asalan, namun ketika Aron mendorong pintu, pintu itu berhasil terbuka. Tanpa pikir panjang Aron masuk kedalam kamar yang sangat gelap, dia tidak berniat untuk menyalakan lampu. Aron yang meraba dan menemukan ranjang, dia merebahkan dirinya diatas ranjang.

Aron tertidur sampai saat tiba-tiba tangannya seperti mengenai badan seseorang. Aron membuka matanya, keadaan yang gelap, dia memutuskan untuk meraba menggunakan tangannya, dia meraba bagian wajah dan badan orang yang sedang tidur disamping Aron. Aron juga menghirup badan orang itu dalam-dalam.

"Seorang gadis rupanya, berani sekali kau masuk kedalam kamar seorang Aron hem." Aron masih meraba badan perempuan itu dan menciummi leher gadis itu, gadis itu adalah Thata.

"Baumu sangat harum, dan kau juga bau minuman keras, kulitmu sangat lembut dan rambut panjangmu sangat halus, kau sepertinya sangat cantik." Puji Aron, tanpa sadar dia sudah berada diatas badan Thata.

Sesuatu pada diri Aron bangkit ketika tidak sengaja tangan Thata menyenggol miliknya. "Kau menggodaku sayang, jadi jangan salahkan aku." Aron mencium bibir Thata dengan lembut,

Thata yang merasa berat seperti ada yang menindihnya, dia membuka matanya, dia tidak melihat wajah Aron, dia hanya merasakan seorang pria sedang melakukan hal yang tidak baik untuknya.

"Tidak kumohon, minggir, lepaskan aku." ucap Thata lirih, tenaganya mulai hilang.

"Tidak akan aku lepaskan kau sampai kapanpun gadis, diamlah! dan nikmati apa yang akan aku lakukan padamu."

"Ini belum seberapa sayang, badanmu sangat s*xi ternyata, aku menyukainya, teruslah mengeluarkan suara dari bibirmu yang manis ini, suaramu terdengar sangat merdu di telingaku."

Thata menangis, suara tangisan Thata tidak terdengar, Thata menangis dalam diamnya. Senyum Aron muncul dari bibirnya. "Number one, kau sempurna sayang, ini mungkin akan terasa sakit awalnya, tetapi nanti kamu akan terbiasa, tidak akan ada kata sakit lagi baby. Terimakasih telah memberikannya padaku."

Apa tuhan sejahat itu pada dirinya, satu hari yang bagaikan mimpi sangat buruk bagi Thata, kedua orang tuanya meninggal, pacarnya berselingkuh, dan sekarang kesuciannya akan direnggut oleh pria yang tidak ia kenal. Hari dimana sosok gadis ceria dengan senyum yang selalu menerka wajahnya hancur, hari ulang tahunnya yang ke 21 menghancurkan kehidupannya.

Aron yang sudah benar-benar merebut mahkota Thata, dia merasa beruntung bisa bertemu dengan Thata dan mendapati Thata masih dalam keadaan suci.

"Kau milikku gadis, semua yang ada padamu milikku, camkan itu."

"Maaf membuatmu kesakitan, tapi aku sudah benar-benar tidak bisa bersabar lagi." ucap aron dengan suara seraknya.

Aron merasakan apa yang biasa disebut orang dengan rasa nikmat surga dunia, dia sekarang sedang merasakannya.

"Akhh sayang kamu benar-benar gadis sempurna, terima kasih telah hadir di hidupku." Aron mengerang dengan apa yang telah Thata berikan, walaupun Aron mengambilnya secara paksa. Thata yang juga merasakan surga dunia untuk pertama kali ia rasakan, suara yang keluar dari mulut Thata mengikuti permainan Aron.

Entah sudah berapa kali Aron, menumpahkan benihnya pada rahim Thata, akhirnya dia berhenti, dan merebahkan badannya disamping Thata, dia memeluk badan Thata yang sudah basah oleh keringat Thata dan keringatnya. Perasaan aneh timbul pada diri Aron.

"Gadis kau akan menjadi canduku, aku belum melihatmu saja tapi aku sudah di buat terpesona olehmu, aku jadi penasaran seperti apa visualmu yang sudah berhasil membuat seorang Aron menjadi menggila."

"Aku akan mempertanggung jawabkan apa yang sudah aku lakukan, aku tidak menyesal dengan yang aku lakukan dan aku sadar 100 persen bahwa aku sudah menidurimu. Tunggulah matahari terbit besok! aku akan menikahimu, kau akan menjadi istriku sayang. Dan kamu akan menjadi ibu dari anak-anakku. Tidurlah calon istriku kau pasti cape menghadapi calon suamimu ini yang menggila menguasai badanmu." Aron memejamkan matanya dan ikut menyusul Thata kealam mimpi.

***

Pagi hari yang sudah disambut kicauan burung, Thata terbangun dan merasakan badannya sangat sakit dan lelah, dia merasakan tangan kekar pria yang sudah merenggut mahkotanya, dia singkirkan tangan itu. Dengan susah payah Thata bangun dari ranjang dan memunguti pakaiannya, dan mengambil tas selempang yang ia bawa. Thata buru-buru pergi dari ruangan yang sudah menyasikan hilangnya hal berharga bagi Thata. Dia selalu ingat ucapan yang selalu mamahnya katakan, jangan sampai orang dinegara kita tahu akan wajahmu dan mengenalmu. Thata tanpa pikir panjang dia kabur dari kamar itu, dia keluar dengan pakaian yang lusuh dan sebuah topi yang menutupi sebagian wajahnya. Hari masih gelap, Thata pergi pada jam 4 pagi dini hari. Thata pergi menggunakan mobilnya, dan langsung pergi kebandara untuk segera pergi dari negara ini dengan membeli tiket untuk penerbangan pertama.

"Apa yang aku lakukan benar? Aku kabur dari pria yang sudah mengambil mahkotaku. Jika memang pria itu bukan orang baik, pasti dia telah kabur, tetapi sampai pagi hari dia malah masih memelukku dengan erat. Tapi apa yang dilakukannya adalah hal yang salah. Akh masa bodo, yang penting aku harus kabur dulu, jangan sampai orang-orang tahu keberadaan ku, aku curiga jika kematian mamah dan papah tidak sesederhana itu."

Jam 9 Aron menggeliat, dia meraba sesuatu di sampingnya, matanya terbuka setelah dia tidak merasakan seseorang di sampingnya. Dia segera mencari remot kecil untuk menyalakan lampu, dia sudah duduk tegap dengan tubuhnya yang masih polos yang hanya dibalut oleh selimut. Lampu menyala dengan terang, Aron tidak melihat tanda-tanda Thata dikamar, dia berjalan dengan tergesah kekamar mandi, di kamar mandi dia tidak menemukan Thata, Aron panik. Dia mencari ponselnya dan segera menghubungi Varel untuk segera menemuinya.

"Sayang kamu kemana? Kenapa pergi? Aku sudah bilang akan menikahimu, kenapa kamu pergi setelah memberikan mahkotamu padaku, aku jadi seperti pria brengsek yang tidak tahu malu. Sayang kembalilah! aku tidak mau kau dicap yang tidak-tidak oleh orang lain, dan aku sudah menaruh benih yang begitu banyak pada rahimmu, bagaimana kalau kamu hamil dan menjadi ibu tunggal, tidak aku tidak mau, kita akan membesarkan anak kita bersama-sama. Jadi tolong kembalilah! aku sudah merindukanmu sangat merindukanmu."

Aron berucap sambil memandangi noda merah pada sprei ranjang yang sedang ia duduki.

Selang beberapa waktu, Varel datang, dia terkejut dengan keadaan kamar Aron yang berantakan dan ada noda merah pada sprei yang diduduki Aron. Varel paham apa yang sudah terjadi pada sahabatnya, tanpa pikir panjang dia mencari tahu siapa perempuan yang sudah di tiduri oleh Aron. Namun sayang seribu sayang, Varel tidak tahu siapa gadis yang ditiduri oleh Aron, rekaman cctv sudah dihupus dan gadis itu memesan kamar itu hanya dengan nama nona A saja.

Hari-hari baru berdatangan, kedua orang tua Aron sudah mengetahui kebusukan Clarissa dengan video yang diberikan oleh Aron. Kehidupan Aron berubah drastis, hari-hari Aron dilalui dengan minuman keras dan rokok, dia menjadi pria yang sangat dingin, tidak ada senyuman yang terbit dari bibirnya. Aron tidak mengurusi urusan dunianya seperti biasa, dia hanya memikirkan Thata gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Aron hancur, kehidupannya hancur karena tidak kunjung menemukan cintanya. Kedua orang tuanya tidak mengetahui alasan kenapa Aron bisa terpuruk, Aron menyembunyikan nya, dia tidak mau kedua orang tuanya menganggap Thata sebagai gadis yang tidak baik.

Sudah 3 bulan Aron mencari keberadaan Thata namun, seakan-akan Thata hilang ditelan bumi, sangat sulit untuk dicari, bahkan mencari namanya saja tidak bisa. Aron merasa menjadi pria yang tidak berguna.

"Gadis kamu dimana sayang? kenapa kamu pergi meninggalkanku, aku merindukanmu, bagaimana keadaanmu? Apa kau sekarang telah mengandung anak kita? Aku selalu mual-mual pada saat pagi hari, apa itu karena kamu sedang mengandung? Betapa bahagianya aku jika bisa memiliki seorang anak bersamamu. Sayang aku mohon datanglah padaku, aku tersiksa tanpamu." Raungan aron setiap saat, raungan kesedihan dan kerinduan pada seorang gadis yang telah memiliki hatinya sepenuhnya.

Bersambung...

Sikembar Rion dan Rara

5 tahun kemudian.

"Happy brithday anak-anak kesayangan Mommy, terima kasih telah hadir dikehidupan Mommy, Mommy sangat menyayangi kalian." Thata memeluk kedua anaknya.

Tepat pada hari ini, tanggal 2 Juni sikembar Akasha Rigel Orion seorang kakak laki-laki dan Adhara Bellatrix Aurora adik perempuan berulang tahun yang ke 5 tahun. Kakaknya biasa dipanggil Rion dan adiknya biasa dipanggil Rara. Mereka berdua adalah anak Thata yang sangat Thata sayangi, disaat dia di tinggalkan kedua orang tuanya, Thata diberikan 2 sosok Malaikat Kecil yang dititipkan oleh Tuhan padanya.

Setelah dia pergi dari negara yang sudah menghancurkan kehidupannya dalam sehari, Thata dengan rasa kesedihan yang masih dia alami, dia sangat terpuruk, dan setelah 1 bulan dia terkejut kalau didalam perutnya ada 2 makhluk kecil yang di titipkan di rahimnya. Thata teramat senang dengan kedatangan 2 malaikat kecilnya, Thata bangkit dari keterpurukannya, dia mendirikan perusahaannya sendiri dari bawah, dia tidak akan membiarkan kedua anaknya hidup susah. Kedatangan 2 malaikat kecil Thata membuat Thata hidup lagi, dia berusaha berdamai dengan takdir Tuhan. Thata menjadi ibu tunggal yang luar biasa, dia menjadi sosok ibu sekaligus sosok ayah secara bersamaan.

"Kami juga sangat menyayangi Mommy, terima kasih sudah menjadi Mommy kita yang luar biasa." ucap Rion memeluk Thata dengan erat, Rara juga ikut memeluk Thata dengan erat.

"Hadiah apa yang kalian inginkan untuk ulang tahun kalian yang ke 5 ini?" tanya Thata yang sudah duduk disofa dan memangku kedua anaknya.

"Kami ingin tahu masa lalu Mommy, kenapa Mommy bisa menjadi Mommy kita tanpa adanya sosok daddy disamping Mommy. Mom kita hanya ingin tahu saja tidak lebih, Rion dan Rara ingin menghilangkan beban yang Mommy pikul selama ini. Mommy sudah menjadi Mommy yang luar biasa bagi kami, ini saatnya Rion dan Rara membalas apa yang Mommy lakukan kepada kita, walaupun tidak akan bisa membalas semua yang Mommy lakukan." ucap Rion dengan nada lembut

"Iya Mom, cerita sama kita yah, kita janji gak akan pergi meninggalkan Mommy setelah tahu kenyataan dimasa lalu Mommy." Mohon Rara.

Thata meneteskan air matanya, mendengar hadiah yang diinginkan oleh kedua anaknya.

"Baiklah Mommy akan menceritakan semuanya."

Thata menceritakan dari awal kedatangannya untuk menemui kedua orang tuanya yang ternyata sudah meninggal, sampai pada kejadian yang membuatnya hamil 2 malaikat kecilnya.

Rion dan Rara memeluk erat badan Thata, Mommynya ternyata adalah perempuan yang sangat hebat, disaat Mommynya mengalami kejadian yang sangat buruk, Mommynya berhasil bangkit untuk mereka.

"Apa Mommy membenci daddy kita?" Tanya Rion takut-takut Mommynya akan marah, namun rasa penasarannya mengalahkan rasa takut akan dimarahi mommynya.

"Mommy juga tidak tahu sayang, ketika pria itu melakukan hal yang tidak baik untuk Mommy, Mommy sama sekali tidak merasakan kekasaran pada dirinya, dia memperlakukan Mommy dengan sangat baik, namun sebaik apa pun itu tetap hal yang salah. Mungkin Mommy akan memutuskan membenci daddy kalian atau tidak, setelah Mommy tahu alasannya melakukan itu pada Mommy. Mau bagaimana pun dia sudah ikut andil dengan kedatangan kalian dihidup Mommy."

Rion dan Rara kembali terkagum dengan pola pikir mommynya, mommynya benar dia belum bisa membenci daddy ketika belum tahu alasan yang sebenarnya.

"Baiklah Mom, kami sudah paham."

"Mom bagaimana kalau kita mencoba mencari tahu siapa daddy kita? Aku hanya penasaran dengannya sosoknya." Ide Rion.

"Iya Mom, kita harus mencari tahu kebenarannya." timpal Rara.

"Mommy pernah mencari tahu siapa pria itu namun tidak ditemukan apa pun tentangnya sayang, rekaman yang ada dihotel itu menghilang, semuanya lenyap. Jadi Mommy tidak lagi fokus mencari tahu dia, Mommy lebih memilih untuk fokus pada kalian berdua."

"Kalau begitu kita kembali pada negara yang sudah menjadi tempat lahir Mommy, kami juga ingin menemui kakek dan nenek. Kita juga bisa mengetahui kenapa kakek dan nenek pergi meninggalkan Mommy. Mom kami tahu dinegara itu Mommy merasakan rasa sakit, tapi dinegara itu juga rahasia besar menanti kita untuk menguliknya." ucap Rion.

"Benar apa yang dikatakan kakak Mom, kita akan menjaga Mommy dengan baik, jadi kita pulang kenegara itu yah, aku ingin bertemu kakek dan nenek, walaupun aku hanya bisa melihat nisannya saja, itu sudah lebih dari cukup mengobati rasa rinduku Mom." saut Rara.

Thata tersenyum sambil memandang anaknya secara bergantian, siapa pria yang sudah membuatnya mengandung 2 malaikat kecil ini. Pertanyaan seperti itu akhir-akhir ini datang pada Thata setelah melihat semua yang sudah Rion dan Rara lakukan.

"Mommy jadi penasaran seperti apa daddy kalian ini, kalian sangat lembut dan penurut, tidak seperti mommy dulu yang manja dan nakal. Jadi ayo kembali kenegara itu, Mommy tidak takut lagi, karena ada kalian yang selalu disamping Mommy. Kita kesana 2 hari lagi yah. Jadi kalian sebaiknya mempersiapkan apa saja yang akan kalian bawa. Dan 2 hari ini kalian harus bantu Mommy mengerjakan urusan perusahaan oke."

"Oke Mommy, urusan perusahaan itu gampang Mom. Terima kasih, ini hadiah terbaik yang Mom berikan pada kita.

Rion dan Rara, memiliki kemampuan yang luar biasa, mereka sudah mampu membantu Mommynya mengurus perusahaan diusianya yang masih sangat muda. Rion memiliki keterampilan hampir di semua bidang, terutama tentang bidang teknologi dan obat-obatan. Sedangkan Rara di bidang musik dan fashion. Mereka berdua sama-sama memiliki kemampuan bisnis yang luar biasa.

***

2 Hari kemudian.

Thata beserta Rion dan Rara, menginjakan kakinya dinegara yang akan membuat kisah baru untuk kedepannya nanti.

"Mom aku suka suasana dinegara ini, Mom nanti kita harus wisata kuliner yah disini sampai puas." Girang Rara yang berada di gendongan Thata.

Thata tersenyum dan menganggukan kepalanya, kesukaan makannya menurun pada Rara. Rion mendengus kesal, jika 2 wanita kesayangannya sudah dihadapkan dengan yang namanya makanan, sudah dipastikan Rion akan menjadi bayangan yang tak terlihat oleh Thata dan Rara.

"Mom kita beli mobil sport yuk! Buat menyambut hari pertama kedatangan kita." Rion mengedipkan kedua matanya dengan lucu.

"Iss Kakak ini kenapa sangat menyukai mobil sport sih, bisa-bisa rumah Mommy yang ada disini penuh sama mobil-mobil kakak nanti." Omel Rara. Thata terkekeh pelan mendengar omelan Rara, memang benar Rion sangat menyukai mobil sport, entah sudah berapa banyak uang yang sudah Thata keluarkan untuk memuaskan hobi anaknya yang satu ini.

"Baiklah ayo! kita beli terus langsung pakai menuju rumah baru oke." Rion tersenyum senang.

***

Dughh... Rara terjatuh karena menabrak seseorang.

Orang itu adalah Aron, dia seperti biasanya setiap minggu akan membeli mobil sport untuk mengisi garasi rumahnya yang sudah seperti Dealer mobil sport.

Aron yang sama sekali tidak pernah merendahkan badannya, tanpa pikir panjang dia berjongkok dan menolong Rara.

Deghhh... Jantung Aron dan Rara berpacu cepat. Rara melihat cetakan kakaknya di pria dewasa ini dan Aron melihat Rara dengan rasa yang tidak asing, hatinya tergelitik akan rasa yang muncul.

"Paman maafkan aku! aku tidak sengaja, apa paman terluka? Jika iya mari kerumah sakit, aku akan bertanggung jawab."

"Kenapa Paman ini sangat mirip dengan kak Rion, apa dia daddy kita? Tunggu! jangan terburu-buru, aku harus memastikannya nanti." Batin Rara.

Ucapan Rara membuat Aron dan Varel tertegun kagum, bagaimana bisa anak sekecil ini bisa memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Siapa orang tua anak ini, dia mampu membesarkan seorang anak dengan sangat baik.

"Paman tidak papa sayang, apa kamu terluka? Tadi kamu terjatuh lumayan keras."

Perasaan sayang pada Rara, Aron rasakan pada gadis kecil didepannya.

"Aku tidak papa, kalau begitu aku pamit yah paman, aku udah ditunggu oleh Mommy dan Kakakku. Bye Paman."

Rara berlari sambil melambaikan tangan dan senyum manisnya meninggalkan Aron yang masih diam mematung.

"Rel gadis kecil itu siapa? Kenapa aku merasa sangat menyayanginya, gadis kecil itu sangat cantik, dan dia tidak terasa asing bagiku."

"Entahlah Ron, dia memiliki mata yang sama persis sepertimu, aku rasa dia bukan anak sembarangan, lihat saja tingkah lakunya tadi. Dia terlihat seperti putri kecil kerajaan."

"Apa dia adalah anakku Rel? Umurnya kurang lebih 5 tahun, dan itu kejadian dimana aku tidur dengan gadis yang selalu aku rindukan kedatangannya."

"Astaga kau benar Ron, ikatan seorang ayah dan anak pasti tidak akan salah, lebih baik kita segera menyusulnya, semoga saja dia belum pergi jauh."

"Tunggu! dia tadi bilang bersama Mommy dan Kakaknya bukan? Jika benar dia anakku, dan dia mempunyai kakak berarti aku mempunyai anak kembar rel, dan mommynya adalah gadis itu. Ayo cepat susul mereka!"

Aron sudah tidak menghiraukan keinginannya untuk membeli mobil, dia hanya berpikir akan segera menemukan seseorang yang selalu ia nantikan kehadirannya.

***

"Sayang kamu kemana saja? Mommy khawatir tau, jangan ilang-ilangan dong! Mommy bisa kena serangan jantung diusia muda."

"Maaf Mom! kalian sudah selesai membayar kan? Kalau begitu ayo pulang, aku ingin beristirahat." ucap Rara.

Rion melihat gelagat yang berbeda pada adiknya, dia tahu sudah terjadi sesuatu pada adiknya. Thata, Rion dan Rara akhirnya meninggalkan dealer mobil itu menggunakan mobil sport baru.

Rara memberi pesan teks melalui jam pintar yang dia pakai dan juga Rion.

"Kak aku sepertinya menemukan daddy kita, dia terlihat sangat mirip denganmu, kita harus mencari tahu tentang pria itu, dan mempertemukannya dengan mommy." Pesan yang diketik oleh Rara.

Rion tersenyum penuh arti, otaknya sudah memikirkan seribu cara untuk mempertemukan pria itu pada mommynya.

Bersambung...

...Hay hay, jangan lupa like, komen, vote, tambahkan ke favorit dan search keorang-orang yang kalian kenal yah. Aku tunggu apresiasi kalian🤗 Terimakasih🙏...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!