"Ron sudah dong jangan minum mulu, kamu udah mabuk berat ini." ucap Varel, mencegah Aron mengambil botol wine entah untuk ke berapa kalinya.
"Rel kau tahu? Masa mamah aku akan menikahkan anak tunggalnya ini, dengan seorang jal*ng yang berpura-pura menjadi bidadari. Bagaimana caraku memberitahu mamah dan papah kalau perempuan yang selalu mereka bangga-banggakan adalah seorang j*lang, aku tidak mau melihat kedua orang tuaku bersedih Rel. Akhh semua ini gara-gara jala*g dan si brengsek itu. Akan aku bunuh mereka berdua dengan tanganku sendiri." Racau Aron.
Varel dengan setia menemani Aron yang sudah seperti orang tidak waras.
"Ron sebaiknya kamu istirahat di kamar hotel, ini sudah larut malam, kau juga butuh mengistirahatkan badan dan mentalmu yang lelah, ayo aku antar ke kamarmu." Varel memapah Aron.
"Rel aku kekamar sendiri, kau sebaiknya pulang ke rumahku, untuk memberitahu mamah dan papahku, jika aku sedang ada perjalanan bisnis mendadak. Dan berpura-puralah mengambil keperluanku. Sana cepat!" Aron mendorong Varel, Varel akan mendekat namun dihentikan oleh Aron, Varel yang tidak mau menambah amarah Aron dia pergi dan membiarkan Aron memasuki kamar hotelnya sendiri, setelah ia kasih kartu akses pintu masuk pada Aron.
Aron berjalan dengan sempoyongan, dia berhenti dipintu kamar hotel yang dia rasa kamar untuknya. Dia menempelkan kartu pada alat pemindai dengan asal-asalan, namun ketika Aron mendorong pintu, pintu itu berhasil terbuka. Tanpa pikir panjang Aron masuk kedalam kamar yang sangat gelap, dia tidak berniat untuk menyalakan lampu. Aron yang meraba dan menemukan ranjang, dia merebahkan dirinya diatas ranjang.
Aron tertidur sampai saat tiba-tiba tangannya seperti mengenai badan seseorang. Aron membuka matanya, keadaan yang gelap, dia memutuskan untuk meraba menggunakan tangannya, dia meraba bagian wajah dan badan orang yang sedang tidur disamping Aron. Aron juga menghirup badan orang itu dalam-dalam.
"Seorang gadis rupanya, berani sekali kau masuk kedalam kamar seorang Aron hem." Aron masih meraba badan perempuan itu dan menciummi leher gadis itu, gadis itu adalah Thata.
"Baumu sangat harum, dan kau juga bau minuman keras, kulitmu sangat lembut dan rambut panjangmu sangat halus, kau sepertinya sangat cantik." Puji Aron, tanpa sadar dia sudah berada diatas badan Thata.
Sesuatu pada diri Aron bangkit ketika tidak sengaja tangan Thata menyenggol miliknya. "Kau menggodaku sayang, jadi jangan salahkan aku." Aron mencium bibir Thata dengan lembut,
Thata yang merasa berat seperti ada yang menindihnya, dia membuka matanya, dia tidak melihat wajah Aron, dia hanya merasakan seorang pria sedang melakukan hal yang tidak baik untuknya.
"Tidak kumohon, minggir, lepaskan aku." ucap Thata lirih, tenaganya mulai hilang.
"Tidak akan aku lepaskan kau sampai kapanpun gadis, diamlah! dan nikmati apa yang akan aku lakukan padamu."
"Ini belum seberapa sayang, badanmu sangat s*xi ternyata, aku menyukainya, teruslah mengeluarkan suara dari bibirmu yang manis ini, suaramu terdengar sangat merdu di telingaku."
Thata menangis, suara tangisan Thata tidak terdengar, Thata menangis dalam diamnya. Senyum Aron muncul dari bibirnya. "Number one, kau sempurna sayang, ini mungkin akan terasa sakit awalnya, tetapi nanti kamu akan terbiasa, tidak akan ada kata sakit lagi baby. Terimakasih telah memberikannya padaku."
Apa tuhan sejahat itu pada dirinya, satu hari yang bagaikan mimpi sangat buruk bagi Thata, kedua orang tuanya meninggal, pacarnya berselingkuh, dan sekarang kesuciannya akan direnggut oleh pria yang tidak ia kenal. Hari dimana sosok gadis ceria dengan senyum yang selalu menerka wajahnya hancur, hari ulang tahunnya yang ke 21 menghancurkan kehidupannya.
Aron yang sudah benar-benar merebut mahkota Thata, dia merasa beruntung bisa bertemu dengan Thata dan mendapati Thata masih dalam keadaan suci.
"Kau milikku gadis, semua yang ada padamu milikku, camkan itu."
"Maaf membuatmu kesakitan, tapi aku sudah benar-benar tidak bisa bersabar lagi." ucap aron dengan suara seraknya.
Aron merasakan apa yang biasa disebut orang dengan rasa nikmat surga dunia, dia sekarang sedang merasakannya.
"Akhh sayang kamu benar-benar gadis sempurna, terima kasih telah hadir di hidupku." Aron mengerang dengan apa yang telah Thata berikan, walaupun Aron mengambilnya secara paksa. Thata yang juga merasakan surga dunia untuk pertama kali ia rasakan, suara yang keluar dari mulut Thata mengikuti permainan Aron.
Entah sudah berapa kali Aron, menumpahkan benihnya pada rahim Thata, akhirnya dia berhenti, dan merebahkan badannya disamping Thata, dia memeluk badan Thata yang sudah basah oleh keringat Thata dan keringatnya. Perasaan aneh timbul pada diri Aron.
"Gadis kau akan menjadi canduku, aku belum melihatmu saja tapi aku sudah di buat terpesona olehmu, aku jadi penasaran seperti apa visualmu yang sudah berhasil membuat seorang Aron menjadi menggila."
"Aku akan mempertanggung jawabkan apa yang sudah aku lakukan, aku tidak menyesal dengan yang aku lakukan dan aku sadar 100 persen bahwa aku sudah menidurimu. Tunggulah matahari terbit besok! aku akan menikahimu, kau akan menjadi istriku sayang. Dan kamu akan menjadi ibu dari anak-anakku. Tidurlah calon istriku kau pasti cape menghadapi calon suamimu ini yang menggila menguasai badanmu." Aron memejamkan matanya dan ikut menyusul Thata kealam mimpi.
***
Pagi hari yang sudah disambut kicauan burung, Thata terbangun dan merasakan badannya sangat sakit dan lelah, dia merasakan tangan kekar pria yang sudah merenggut mahkotanya, dia singkirkan tangan itu. Dengan susah payah Thata bangun dari ranjang dan memunguti pakaiannya, dan mengambil tas selempang yang ia bawa. Thata buru-buru pergi dari ruangan yang sudah menyasikan hilangnya hal berharga bagi Thata. Dia selalu ingat ucapan yang selalu mamahnya katakan, jangan sampai orang dinegara kita tahu akan wajahmu dan mengenalmu. Thata tanpa pikir panjang dia kabur dari kamar itu, dia keluar dengan pakaian yang lusuh dan sebuah topi yang menutupi sebagian wajahnya. Hari masih gelap, Thata pergi pada jam 4 pagi dini hari. Thata pergi menggunakan mobilnya, dan langsung pergi kebandara untuk segera pergi dari negara ini dengan membeli tiket untuk penerbangan pertama.
"Apa yang aku lakukan benar? Aku kabur dari pria yang sudah mengambil mahkotaku. Jika memang pria itu bukan orang baik, pasti dia telah kabur, tetapi sampai pagi hari dia malah masih memelukku dengan erat. Tapi apa yang dilakukannya adalah hal yang salah. Akh masa bodo, yang penting aku harus kabur dulu, jangan sampai orang-orang tahu keberadaan ku, aku curiga jika kematian mamah dan papah tidak sesederhana itu."
Jam 9 Aron menggeliat, dia meraba sesuatu di sampingnya, matanya terbuka setelah dia tidak merasakan seseorang di sampingnya. Dia segera mencari remot kecil untuk menyalakan lampu, dia sudah duduk tegap dengan tubuhnya yang masih polos yang hanya dibalut oleh selimut. Lampu menyala dengan terang, Aron tidak melihat tanda-tanda Thata dikamar, dia berjalan dengan tergesah kekamar mandi, di kamar mandi dia tidak menemukan Thata, Aron panik. Dia mencari ponselnya dan segera menghubungi Varel untuk segera menemuinya.
"Sayang kamu kemana? Kenapa pergi? Aku sudah bilang akan menikahimu, kenapa kamu pergi setelah memberikan mahkotamu padaku, aku jadi seperti pria brengsek yang tidak tahu malu. Sayang kembalilah! aku tidak mau kau dicap yang tidak-tidak oleh orang lain, dan aku sudah menaruh benih yang begitu banyak pada rahimmu, bagaimana kalau kamu hamil dan menjadi ibu tunggal, tidak aku tidak mau, kita akan membesarkan anak kita bersama-sama. Jadi tolong kembalilah! aku sudah merindukanmu sangat merindukanmu."
Aron berucap sambil memandangi noda merah pada sprei ranjang yang sedang ia duduki.
Selang beberapa waktu, Varel datang, dia terkejut dengan keadaan kamar Aron yang berantakan dan ada noda merah pada sprei yang diduduki Aron. Varel paham apa yang sudah terjadi pada sahabatnya, tanpa pikir panjang dia mencari tahu siapa perempuan yang sudah di tiduri oleh Aron. Namun sayang seribu sayang, Varel tidak tahu siapa gadis yang ditiduri oleh Aron, rekaman cctv sudah dihupus dan gadis itu memesan kamar itu hanya dengan nama nona A saja.
Hari-hari baru berdatangan, kedua orang tua Aron sudah mengetahui kebusukan Clarissa dengan video yang diberikan oleh Aron. Kehidupan Aron berubah drastis, hari-hari Aron dilalui dengan minuman keras dan rokok, dia menjadi pria yang sangat dingin, tidak ada senyuman yang terbit dari bibirnya. Aron tidak mengurusi urusan dunianya seperti biasa, dia hanya memikirkan Thata gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Aron hancur, kehidupannya hancur karena tidak kunjung menemukan cintanya. Kedua orang tuanya tidak mengetahui alasan kenapa Aron bisa terpuruk, Aron menyembunyikan nya, dia tidak mau kedua orang tuanya menganggap Thata sebagai gadis yang tidak baik.
Sudah 3 bulan Aron mencari keberadaan Thata namun, seakan-akan Thata hilang ditelan bumi, sangat sulit untuk dicari, bahkan mencari namanya saja tidak bisa. Aron merasa menjadi pria yang tidak berguna.
"Gadis kamu dimana sayang? kenapa kamu pergi meninggalkanku, aku merindukanmu, bagaimana keadaanmu? Apa kau sekarang telah mengandung anak kita? Aku selalu mual-mual pada saat pagi hari, apa itu karena kamu sedang mengandung? Betapa bahagianya aku jika bisa memiliki seorang anak bersamamu. Sayang aku mohon datanglah padaku, aku tersiksa tanpamu." Raungan aron setiap saat, raungan kesedihan dan kerinduan pada seorang gadis yang telah memiliki hatinya sepenuhnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🦋Deldel Angel🦋
jejak
2021-11-12
0
Xianyan
aku mampir kak dari my little hero
2021-09-14
0
afghanisyaa
semangat mencari aron!
2021-09-07
0