Baby Twins CEO
Wajah yang berseri-seri bahkan senyuman yang tak lepas dari wajahnya yang cantik. Aurel, perempuan pintar dan cerdas yang baru kembali dari Luar Negeri, kembali dari penyelesaian pendidikannya.
Ia tidak mengabari siapapun. Kedua sahabatnya dan kekasihnya, Aurel ingin memberikan kejutan untuk keduanya. Berupa kalung berlian seharga 450 juta dan sebuah jam tangan senilai 1 Milliar. Ia sengaja mengumpulkan begitu banyak uang dari Australia hanya untuk memberikan hadiah untuk kedua sahabatnya dan kekasihnya.
Amanda, adalah sahabat yang paling dekat dengan Aurel. Aurel sengaja memberikan sebuah mobil untuknya, tanpa di ketahui Tasya dan Kevin, sahabat dan kekasihnya. Bukan bermaksud membeda-bedakan tetapi ia lebih mempercayai Amanda, karena mereka sudah berteman dari dini.
'Apa Kevin bakalan suka?' batin Aurel, menatap gembira jam tangannya.
"Pak, berhenti!"
Aurel menghentikan taksi online itu disebuah apartemen mewah, dimana tempat sang kekasihnya tinggal. Dengan berlari kecil dan senyuman yang indah, Aurel menekan sandi apartemen milik Kevin.
'Kok kosong? bukannya kalo jam segini, Kevin pasti ada di sini?' batin Aurel bertanya-tanya.
Kevin merupakan orang yang miskin, tetapi ia mendapatkan perkerjaan yang layak dan di berikan sebuah apartemen untuk ia tinggali. Perlahan, Aurel mencari Kevin terdengar suara Kevin di dalam kamar.
"Ternyata di kamar," gumam Aurel, berjalan mendekati kamar.
Deg!
Langkahnya tiba-tiba terhenti, kala mendengar suara yang sangat ia kenali.
'Tasya! Kevin!' batin Aurel.
Ia mencoba mendekati lagi, mendengar apa yang mereka bicarakan. Jantungnya tak henti-hentinya berdetak, ia sangat takut walau belum mendengar apa yang mereka ucapkan. Karena, perkataan salah seorang sahabatnya di Australia, "Hati-hati sahabat bisa saja menikung kita, apa lagi kalo udah di tinggal begitu" Kira-kira seperti itu dalam bahasa indonesia.
"Sayang! Sampai kapan kita seperti ini. Aku lelah, Aku mau jujur aja sama tuh Cewek bodoh!" pekik seorang perempuan, yang pastinya adalah, Tasya.
Deg!
Jantungnya berdetak kencang, matanya sudah berkaca-kaca, menahan gejolak untuk menangis.
'Ternyata, sepicik ini kalian di belakangku!'
Aurel, mengepalkan tangannya.
"Sudahlah Tasya, kita harus bersabar. Kita masih butuh Aurel, untuk kita manfaatkan! Sabar yah, sayang," rayu Kevin, lalu mengecup bibir Tasya.
Kemudian, mereka saling beradu mulut. Membuat hati Aurel, memanas. Untungnya, selama ini ia tidak membiarkan lelaki br*ngsek itu menyentuhnya.
Brak!
Aurel, membuka pintu dengan paksa. Matanya menatap tajam kedua insan yang sedang bercumbu itu. Mereka tampak terkejut, berdiri dengan tergesa-gesa dan mencoba menjelaskan.
"Au-Aurel! Sa-sayang, kok Kamu disini?" tanya Kevin gugup, keringat dingin bercucuran di wajahnya.
"Jangan sebut panggilan menjijikan itu! Jadi, kalo Aku enggak disini. Aku enggak tau perselingkuhan kalian!" bentak Aurel, wajahnya merah padam.
"Bukan begitu sayang," ujar Kevin, mencoba menjelaskan. Matanya, seketika menoleh pada Tasya.
"Tasya yang menggodaku! Aku mohon kamu percaya Aku yah?" pinta Kevin, memelas.
"Heh! Ternyata Aku memang tidak cukup pintar selama ini? Karena Aku masih bisa di bodohi oleh omongan busuk kalian!" bentak Aurel.
Aurel mengeluarkan jam dan kalung yang ia beli dengan hasil kerja kerasnya di Australia, hingga ia sendiri lupa hadiah apa yang ia bawa kembali untuknya. Ia hanya memikirkan kedua sahabat dan kekasihnya, ternyata sahabatnya dan kekasihnya malah memberikan dirinya kejutan yang sangat amat tidak ia duga selama ini.
"Liat! Kalung dan jam ini, awalnya untuk kalian," jelas Aurel, memperlihatkan kalung dan jam mewah itu, membuat Kevin dan Tasya melongo bahkan kaget.
'Sial, kenapa harus ketahuan disaat seperti ini!' batin Kevin, ia sangat menyesali kebodohan dirinya.
'Br*ngsek! Kenapa harus sekarang! Jam dan kalung mewah itu bisa kami dapatkan! Sial*n!' maki Tasya dalam hatinya.
"Au-Aurel, kamu jangan salah paham! Ini semua karena Kevin! Kevin yang menggodaku!" pekik Tasya, ia tidak mau kehilangan benda mahal itu.
'Heh, saling menyalahkan! Ternyata hubungan kalian hanya segitu,' batin Aurel.
"Sayangnya, Aku tidak sebodoh itu. Untuk percaya sekali lagi dengan perkataan kalian."
Aurel pergi, dengan air yang terus mengalir di pipinya. Apa yang ia tahan akhirnya tumpah. 4 tahun menjalin kasih, ternyata hanya sia-sia.
...****************...
Bar.
Aurel masuk dengan cepat, dan memesan bir. Tentunya, dengan kecantikan yang luar biasa, ia menjadi pusat perhatian semua orang. Tanpa ia sadari, ia sudah terlalu banyak meminum Bir.
Tepat disaat itu, seorang Pria tampan dengan setelan jas rapi datang. Dengan disambut oleh pemilik Bar. Pria itu bernama Argantara Alvarendra, pria kaya raya yang menjadi incaran semua perempuan di Indonesia. Tentunya sekarang ia jadi sumber perhatian dari para perempuan-perempuan yang ada di Bar ini.
"Tuan Muda Argantara, silakan lewat sini," ujar kepala Bar.
Arga datang karena ada pertemuan yang di adakan di sebuah Bar. Tentunya ia tanggapi, semua perusahaan di dalam bahkan luar negeri banyak yang ingin berkerja sama dengan perusahaannya. Hanya saja ia terkenal dingin dan kejam.
"Tuan, kenapa anda mau kemari? bukannya, anda bilang anda tidak mau lagi menginjakan kaki anda kemari?" tanya Reno, adalah pengawal pribadi sekaligus sahabat Arga.
"Entahlah, rasanya ada sesuatu yang menarikku untuk kemari? Tapi, kita ladeni saja jebakan ini." Arga tersenyum sinis, ia cerdik bahkan bisa lebih licik di bandingkan orang licik.
Arga sudah mengetahui bahwa orang yang akan bekerja sama dengannya adalah seorang yang ingin menjebaknya, bahkan membunuhnya. Karena, ia sudah pernah menghancurkan perusahaan miliknya. Bukan, Arga jika tidak mendapatkan informasi lebih dulu dari orang lainnya.
"Baik Tuan!"
Bruk!
Tiba-tiba saja Aurel terjatuh tepat di hadapan Arga. Tentunya, Arga dan beberapa pengawalnya kaget, kejatuhan wanita secara tiba-tiba.
"Siapa dia? Cepat singkirkan!" bentak Arga, karena dirinya selama ini menak untuk dekat dengan siapapun manusia berwujud perempuan.
"Maaf Tuan Muda, kami akan membawanya," ujar pemilik Bar dengan gugup, ia benar-benar takut.
Saat tangan Aurel hendak ditarik, ia lebih dulu sadar dan menatap Arga dengan teliti. Mengira Arga adalah Kevin, mantannya yang breng*ek. Aurel mendekati Arga lalu memakinya, sontak mereka semua kaget bukan main bahkan Arga sekalipun.
"Hei! Breng*ek, Kau sungguh kurang ajar! Berani-beraninya selingkuh di belakangku! Bahkan dengan sahabatku... hiks...." pekik Aurel, lalu terjatuh di kedalam pelukan Arga. Dengan setetes air mata yang jatuh.
'Tamatlah riwayatku,' batin Reno.
Deg!
Perasaan aneh mengalir di tubuh Arga, ia merasa tidak jijik untuk pertama kalinya dengan seorang perempuan. Apa lagi wangi perempuan ini sangat lembut, bahkan aroma alkohol sekalipun tidak bisa menandingi kelembutannya.
"Bawa dia cepat!" bentak Reno, ia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Terakhir kali seorang perempuan yang menyentuh Arga di seret keluar.
"Diam!" Arga menghentikan kedua pengawal yang hendak mengangkat tubuh perempuan itu, tentunya dengan refleks Arga menghentikannya.
...****************...
"Ugh!"
Aurel terbangun dari tidurnya, matanya masih mencerna suasana sekitar. Hingga akhirnya melotot sempurna.
"Di-dimana ini?" gumam Aurel, memerhatikan sekelilingnya.
Alangkah kagetnya ia melihat seorang pria yang berada di sampingnya dengan tanpa pakaian bahkan dirinya dalam keadaan telanjang. Aurel kaget, bahkan hatinya hancur mengetahui dirinya sudah tidak suci akibat kesalahan dan kebodohannya.
👑Queen~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
baru mampir moga bgs cerita nya
2023-05-31
1
Ida Lailamajenun
dah hidup miskin belagu n selingkuh lagi padahal hidup jadi benalu,cih laki" menjijikan..
2023-05-31
1
Tiwi Ramadhani
ceritanya menarik kak
semangat terus
salam kenal dari novel ku yang berjudul Izora
2023-02-06
0