Chapter 04 - Beby Ferrell Farizki dan Ferlin Farizkia

Berbulan-bulan berlalu, hingga usia kandungan Aurel sudah memasuki sembilan bulan. Tentunya ini masa-masa yang sangat sulit baginya, terkadang ia merasa sangat kesakitan. Aurel berpikir bagaimana ia melahirkan dua anak sekaligus, ia merasa sangat takut.

"Sayang, kalian jangan nakal-nakal yah. Mom sayang kalian, jadilah anak yang sehat dan kuat," lirih Aurel, menatap perutnya yang sudah sangat besar..

"Rel, nih makan dulu." Amanda menyadarkan makanan pada Aurel, makan rumah sakit yang membuat Aurel enggan untuk sekedar menyentuhnya.

Ya, sekarang mereka sudah berada di rumah sakit. Karena usia kandungan Aurel sudah mendekati persalinan.

"Aw!" pekik Aurel, membuat Amanda terkejut bukan main. Jantungnya berdebar-debar takut terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.

"Sakit banget Man, pinggang Gue, hiks," keluh Aurel, membuat Amanda bingung sekaligus lega. Ia mengira akan lahir sekarang ternyata hanya sakit pinggang.

Aurel memang sering mengeluh sakit pinggang, kata dokter itu hak yang wajah jika mendekati hari kelahiran.

"Manda, Gue capek banget. Gue istirahat yah, mata gue ngantuk." Tak lama kemudian Aurel tertidur,

Esoknya.

Aurel kembali merasakan sakit yang luar biasa apa lagi di bagian bawah perutnya. Ia merasa ingin melahirkan sekarang juga, tetapi dokter bilang belum waktunya. Mungkin menjelang sore hari nanti.

Aurel menahan sakit pada perutnya, dengan di belai lembut oleh Amanda yang setiap menemaninya. Tentunya, Amanda kerepotan sendiri mengurus Aurel, bahkan seperti menjadi Ayah bagi anak-anak Aurel.

"Doctor how is he? Is it time?" tanya Amanda panik, karena memang sudah menjelang sore. Aurel juga semakin kesakitan memeluk erat lengan Amanda.

"Alright, prepare all the equipment."

Mereka segera menyiapkan semua peralatan, dokter berusaha melakukan yang terbaik, karena Aurel bisa melahirkan secara normal. Hingga terdengar jeritan suara bayi yang membuat Amanda sangat bahagia dan haru, karena tidak ada Ayah maka Amanda yang mendampingi Aurel dalam masa penyalinan.

"Rel, berjuang," lirih Amanda, Aurel tersenyum tipis sambil menahan rasa sakitnya.

"The baby is a boy," ujar Dokter, Amanda tercengang.

"Aw, beby boy!" seru Amanda, sedangkan Aurel tersenyum lega.

Perutnya kembali sakit di 8 menit setelah melahirkan anak pertamanya, dan dokter bilang ini lahiran yang kedua. Hingga suara bayi kedua terdengar mengharukan bagi Aurel. Aurel berharap anaknya kembar lelaki dan perempuan. Karena dengan begitu mereka bisa menjaga satu sama lain.Dan, ternyata itu menjadi kenyataan.

Setelah selesai di mandikan, kedua bayi Aurel di letakan di sebelah Aurel. Aurel tersenyum bahagia, bayinya lahir dengan sehat dan kuat. Aurel mengecup kening bayi lelaki dan perempuannya. Bahagia sekali bisa melahirkan bayi kembar dan itupun sepasang. Apakah Tuhan mengabulkan doa-doanya karena ia yang telah tegar selama ini menghadapi masalah yang bertubi-tubi datang padanya.

"Rel, namanya siapa?" tanya Amanda karena sudah sangat penasaran dengan namanya.

Aurel tersenyum tipis, ia sudah jauh hari menyiapkan nama untuk bayi kembarnya. Walau ia tidak tau itu lelaki atau perempuan.

"Ferrell Farizki dan Ferlin Farizkia," ujar Aurel dengan senyum yang mengembang.

Amanda terdiam, lalu menangis haru.

"Sayang, Bibi akan menjaga kalian. Ferrell dan Ferlin!" seru Amanda.

...****************...

6 Tahun Kemudian.

"Mom! Mommy!" seorang bocah perempuan membangunkannya dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Aurel masih setia dengan tempat tidurnya sedangkan, Amanda sudah berada di dapur.

"Iya sayang, lima menit lagi," rengeknya pada bocah itu, si bocah mendengus kesal.

"Ya sudah, tidurlah. Jangan harap Mommy bisa sarapan," ujarnya lalu berjalan pergi.

Aurel dengan sigap bangun dari tidurnya dan berlari memeluk bocah perempuan itu. "Ututu, anaknya Mom udah bangun yah," ujar Aurel, mencium bocah itu.

"Sudah dari tadi, Mommy saja yang belum," ujarnya mengejek.

"Ferlin, Mommy lelah. Semalam pulang jam 10," rengek Aurel manja.

Ferlin, gadis kecil yang Aurel besarkan dengan kasih sayang. Aurel juga sempat heran, kenapa anaknya bisa berbeda dari yang lain. Apa mungkin, permintaannya terkabulkan karena ingin meminta anaknya cerdas dan berbeda dari yang lain.

"Rel, cepetan!" pekik Amanda dari dapur.

"Mommy mandi terus ke dapur, kita sarapan. Kakak menunggu," ujar Ferlin, menatap tajam Mami nya.

"Jangan molor lagi!"

"Iya, iya. Haih, bisa-bisanya punya anak modelan kek gitu, tapi Aku beruntung, makasih sayang," lirih Aurel. Menatap punggung anaknya yang semakin menjauh.

"Ferrell!" pekik Aurel, langsung memeluk bocah lelaki yang sedang memasak itu.

"Mom, Aku sedang masak," keluhnya, karena kebiasaan Aurel adalah memeluk kedua bocah itu lalu menciumnya.

'Kasihan sekali anakku, masih kecil sudah harus memasak untukku,' batin Aurel tidak tega.

"Sini, biar Mom bantu," ujar Aurel, langsung memegang panci.

"Mommy! pan---."

"Aww, panas. Hiks...."

Ferrell menggeleng-gelengkan kepalanya.

Aurel menatap Ferrell dengan senyuman canggung, ia merasa tidak berguna sebagai Ibu. Ferrell mematikan kompor lalu berjalan mengambil kotak P3K.

"Aurel! Gimana sih? Lo kan enggak bisa masak," ujar Amanda, tepat menusuk di jantung Aurel.

"Mom, apa Mommy tidak apa-apa?" tanya Ferlin, menatap sendu Aurel.

"Enggak sayang, Mom enggak kenapa-kenapa kok," jelas Aurel. Ia menunduk sedikit malu.

Lalu, Ferrell datang membawa kota obat.

"Mommy jika tidak bisa jangan memaksakan diri," jelas Ferrell.

"Ta-tapi, Mommy merasa tidak berguna, sayang." Aurel menundukkan kepalanya, bersedih atas dirinya sendiri.

Ferrell menghela nafasnya, "Untuk apa Mommy merasa tidak berguna, jika bukan karena Mom apa kami bisa makan sekarang?" tanya Ferrell, di setujui oleh Amanda dan Ferlin.

"Tapi, yang seharusnya perkerjaan Mommy malah kalian yang lakukan, maafin Mommy sayang," ujar Aurel.

"Mommy sekang duduk saja, biar Aku siapkan makan. Mommy harus kerja, bukan?" tanya Ferrell. Aurel mengangguk.

"Sorry dear, Mom will work hard for you (Maaf sayang, Mom akan berkerja keras untuk kalian)," ujar Aurel.

"I believe, fight (Aku percaya, berjuanglah)," balas Ferrell.

"I Also," ujar Amanda dan Ferlin, membuat Aurel tersenyum bahagia.

Seperti itulah kehidupan mereka, terkadang Aurel lelah bekerja di kantor hingga selalu pulang larut malam. Tapi, Farrell tetap menunggu Aurel pulang barulah tidur, menyiapkan makan malam. Bahkan membantu Aurel jika dalam kesulitan di kantornya.

Suatu hari pertanyaan keduanya, membuatnya terdiam seribu bahasa bahkan ia tidak tau harus apa. Hatinya hancur, melihat wajah putra dan putrinya, terutama Ferlin.

"Dimana Daddy? " tanya Ferlin, untuk sekian kalinya, tetapi kali ini Aurel sangat tidak tega melihat wajah Ferlin. Apa lagi kali ini, Ferrell ikut bertanya.

Selama ini selalu Ferlin yang bertanya padanya dimana Papinya, tetapi Aurel selalu menjawab bahwa ia pergi jauh meninggalkan mereka. Tentu, saja kedua bocah ini tidak percaya dengan perkataan Maminya.

"Jujurlah Mom, jika tidak kami akan mencari tahunya sendiri," ujar Ferrell.

"Aku tau, Mommy pasti merasa sedih untuk menceritakan semuanya. Tapi, kami juga berhak tau dimana Daddy kami dan siapa dia," jelas Ferrell dengan wajah datarnya.

"Mommy tidak tau, tapi yang jelas Mommy akan ceritakan saat kita sampai di Indonesia," ujar Aurel. Itu keputusan yang akhirnya bisa ia berikan.

Ia memutuskan untuk kembali, karena hatinya sudah terobati dengan hadirnya kedua anaknya yang selalu ada untuknya, menghapus rasa bencinya terhadap pria yang menodainya, jika bukan karenanya Aurel tidak akan mendapatkan anak secerdas dan sepintar Ferrell dan Ferlin.

Walau kecerdasan mereka terkadang membuat Aurel sedikit kesulitan berbohong ataupun bersilat lidah.

Amanda terkejut begitu juga dengan Ferrell dan Ferlin, yang mengetahui sedikit cerita dari Amanda. Bahwa, ada kenangan yang sangat buruk bagi Aurel di Indonesia, tapi tidak membuat Aurel lupa dengan tempat kelahiran dirinya.

Bahkan, bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Indonesia, tetapi tidak lupa dengan beberapa kata Inggris.

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

semoga kalian bisa bertemu dengan ayah

2022-12-08

1

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Kok aneh ya Thor di luar negeri papi mami..enak jg Daddy and Mommy lebih lucu aja bacanya...

2022-09-28

1

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 - Di Khianat dan Kebodohannya
2 Chapter 02- Meninggalkan Negara
3 Chapter 03 - London.
4 Chapter 04 - Beby Ferrell Farizki dan Ferlin Farizkia
5 Chapter 05 - Kembali
6 Chapter 06 - Pertemuan Ferrell, Ferlin dan Arga
7 Chapter 07 - Pertemuan Arga dan Aurel
8 Chapter 08 - Ke Luar Kota
9 Chapter 09 - Pasar Malam
10 Chapter 10 - Daddy Arga
11 Chapter 11 - Makan Siang Bersama
12 Chapter 12 - Mauren Salsabila Awijaya
13 Chapter 13 - Kesedihan Ferrell dan Ferlin
14 Chapter 14 - Rencana Ferrell dan Ferlin
15 Chapter 15 - Belanja pakaian apa beli Mall?
16 Chapter 16 - Rencana
17 Chapter 17 - Permintaan Ferlin dan Para Pelayan
18 Chapter 18 - Kisah Arga
19 Chapter 19 - Hari Pertama
20 Chapter 20 - Berlibur Ke Pantai
21 Chapter 21 - Bertemu Orang Menjijikkan.
22 Chapter 22 - Rencana Jahat Tasya
23 Chapter 23 - Diculik
24 Chapter 24 - Flashback Arga
25 Chapter 25 - Aurel dan Arga
26 Chapter 26 - Sekolah Masalah Baru
27 Chapter 27 - Kenyataan yang Mengharukan
28 Chapter 28 - Panik dan Keahlian Ferrell
29 Chapter 29 - Pengaruh Obat
30 Chapter 30 - Mencoba untuk Menerima
31 Chapter 31 - Dalangnya
32 Chapter 32 - Melamar Aurel dan Kemarahan Mauren
33 Chapter 33 - Mauren And Shania
34 Chapter 34 - Kegelisahan Aurel
35 Chapter 35 - Mencoba untuk jadi Diri Sendiri
36 Chapter 36 - Membuat Aurel kesal
37 Chapter 37 - Kerin Hayana Bagaskara
38 Chapter 38 - Kecelakaan
39 Chapter 39 - Depresi dan Kehilangan
40 Chapter 40 - Takdir, Jodoh dan Maut.
41 Chapter 41 - Rencana Ijab qobul
42 Chapter 42 - Pernikahan dadakan
43 Chapter 43 - Kembali dan Twins Di Culik
44 Chapter 44 - Balas Dendam
45 Chapter 45 - Kemarahan Argantara
46 Chapter 46 - Kebahagiaan dan Keputusan
47 Chapter 47 - Kabar Gembira
48 Chapter 48 - Keputusan Arga
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Chapter 01 - Di Khianat dan Kebodohannya
2
Chapter 02- Meninggalkan Negara
3
Chapter 03 - London.
4
Chapter 04 - Beby Ferrell Farizki dan Ferlin Farizkia
5
Chapter 05 - Kembali
6
Chapter 06 - Pertemuan Ferrell, Ferlin dan Arga
7
Chapter 07 - Pertemuan Arga dan Aurel
8
Chapter 08 - Ke Luar Kota
9
Chapter 09 - Pasar Malam
10
Chapter 10 - Daddy Arga
11
Chapter 11 - Makan Siang Bersama
12
Chapter 12 - Mauren Salsabila Awijaya
13
Chapter 13 - Kesedihan Ferrell dan Ferlin
14
Chapter 14 - Rencana Ferrell dan Ferlin
15
Chapter 15 - Belanja pakaian apa beli Mall?
16
Chapter 16 - Rencana
17
Chapter 17 - Permintaan Ferlin dan Para Pelayan
18
Chapter 18 - Kisah Arga
19
Chapter 19 - Hari Pertama
20
Chapter 20 - Berlibur Ke Pantai
21
Chapter 21 - Bertemu Orang Menjijikkan.
22
Chapter 22 - Rencana Jahat Tasya
23
Chapter 23 - Diculik
24
Chapter 24 - Flashback Arga
25
Chapter 25 - Aurel dan Arga
26
Chapter 26 - Sekolah Masalah Baru
27
Chapter 27 - Kenyataan yang Mengharukan
28
Chapter 28 - Panik dan Keahlian Ferrell
29
Chapter 29 - Pengaruh Obat
30
Chapter 30 - Mencoba untuk Menerima
31
Chapter 31 - Dalangnya
32
Chapter 32 - Melamar Aurel dan Kemarahan Mauren
33
Chapter 33 - Mauren And Shania
34
Chapter 34 - Kegelisahan Aurel
35
Chapter 35 - Mencoba untuk jadi Diri Sendiri
36
Chapter 36 - Membuat Aurel kesal
37
Chapter 37 - Kerin Hayana Bagaskara
38
Chapter 38 - Kecelakaan
39
Chapter 39 - Depresi dan Kehilangan
40
Chapter 40 - Takdir, Jodoh dan Maut.
41
Chapter 41 - Rencana Ijab qobul
42
Chapter 42 - Pernikahan dadakan
43
Chapter 43 - Kembali dan Twins Di Culik
44
Chapter 44 - Balas Dendam
45
Chapter 45 - Kemarahan Argantara
46
Chapter 46 - Kebahagiaan dan Keputusan
47
Chapter 47 - Kabar Gembira
48
Chapter 48 - Keputusan Arga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!