Chapter 02- Meninggalkan Negara

Perasaan yang hancur berkeping-keping membuatnya tak kuat lagi untuk sekedar berbicara. Aurel memutuskan untuk menemui Amanda, dan menceritakan semuanya. Di tengah perjalan Aurel menatap lesu jalan, hingga ia sampai di sebuah perumahan tempat Amanda tinggal.

Tok! Tok!

Mendengar suara ketukan Amanda berjalan membuka pintu.

"Au-Aurel!" pekik Manda, melihat keadaan sang sahabat yang kacau, pakaian pria dan mata bengkak karena tak henti-hentinya menangis.

"Hiks ... ba-bagaimana ini?" lirih Aurel, mulai tak tahan ingin mengeluarkan air matanya lagi.

"Aurel, ada apa? Kenapa, ayo masuk."

Setelah di dalam, Amanda mengambil minum dan memberikannya pada Aurel. Aurel memeluk erat Amanda mencoba menenangkan dirinya. Rasa ini, yang selama ini ia rindukan. Persahabatan yang sudah sangat lama, mereka berdua selalu tinggal bersama karena mereka ada seorang yatim piatu.

Ayah Aurel meninggal karena sakit, sedangkan ibunya meninggal karena terlalu depresi memikirkan keadaan Aurel dan dirinya, hidup serba kekurangan. Hingga akhirnya, meninggalkan Aurel sendirian. Berbeda dengan Amanda, kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat ia masih berusia 12 tahun.

"Hiks ... me-mereka selingkuh ... hiks kenapa? Kenapa mereka tega, gini sama Aku, Man?" tanya Aurel, menangis sambil menepuk-nepuk dadanya.

Sakit, bahkan sangat sakit. Karena kebodohannya sendiri ia membawa dirinya terjerumus dalam dosa yang besar. Hanya karena masalah sepele ini, hanya karena ia di bodohi.

"A-aku tidak suci, Man!" pekik Aurel, membuat Amanda terdiam bahkan menangis.

"Si bajing*an itu yang memperkosa Lo!?" pekik Amanda, ia sangat tidak rela sahabat yang selama ini ia anggap saudara di buat hingga begini.

"Bukan, Ka---karena kecewa, A-aku ke Bar. Ti---tiba-tiba udah di hotel, hiks .... A-aku harus gimana Man?" tanya Aurel, dengan air mata yang terus mengalir deras.

"Astafirullah! Aurel, Lo bisa-bisanya!" Amanda tak tahu harus berkata apa lagi, ia juga mengerti saat ini pasti Aurel sangat tertekan.

Amanda membawanya ke kamar dan menidurinya di ranjang. Membiarkan Aurel menenangkan dirinya, ia sedih bahkan ia sangat takut kalau sampai Aurel hamil. Pasti Aurel akan di jadikan bahan gosip tetangga mereka.

'Aurel kok bisa? Lo mikir sedangkal itu!' batin Amanda, memegang kepalanya pusing.

...----------------...

"Berani-beraninya dia pergi setelah puas," lirih Arga, menatap ranjangnya tajam bagai elang.

Tok! Tok!

"Tu-tuan Muda, ada masalah di kantor," ujar Rino, tentunya ia sangat takut untuk membangunkan Arga.

Arga menghela nafasnya panjang.

"Baiklah, ayo kita pergi!"

"Baik."

Dua Minggu sudah berlalu, kondisi tubuh Aurel semakin tidak baik. Nafsu makannya berkurang, bahkan selalu muntah-muntah. Amanda semakin khawatir pada kondisi Aurel, hingga akhirnya Aurel di bawa ke klinik.

Mereka tinggal di pinggiran kota, karena dulunya mereka hanya seorang anak kampung yang berhasil karena cerdas dan pintar.

Klinik!

"Bagaimana kondisi teman saya, dok?" tanya Amanda, sambil terus menggengam erat tangan Aurel.

"Selamat teman anda sedang mengandung, usia kandungannya dua minggu," ujar Sang Dokter.

Deg!

Jantung Amanda seakan-akan berhenti, begitu juga dengan Aurel. Air matanya lolos begitu saja, cobaan apa lagi yang menimpa dirinya. Kenapa harus hamil? Apa yang akan di katakan tetangga mereka jika seperti ini.

"Rel, Lo-lo harus kuat, Lo enggak boleh macam-macam," pinta Amanda, ia sangat tahu bagaimana Aurel selama ini. Terkadang ia tidak sadar berbuat apa? Hingga, terjadi kejadian dimana ia tidur dengan pria asing. Amanda takut Aurel melalukan hal bodoh, hingga akan menyesal kehilangan bayi itu.

Mereka kembali ke rumah, dengan meminta sang Dokter untuk merahasiakan kehamilan mereka pada siapapun itu, sehingga sang Dokter merasa tak tega dan memutuskan untuk berjanji.

"Hiks ... Man? Gimana ini? Gu-gue takut, Gue bener-bener bodoh, bodoh. Kenapa selalu melakukan sesuatu tanpa pikir panjang, Aurel!" teriak Aurel, sambil menarik-narik rambutnya, prustasi.

"Hiks ... gimana Man? Gue masih belum siap, hiks ... gue enggak mau hamil, gue enggak mau!" teriak Aurel, perasaannya benar-benar hancur, bagaimana mungkin ia hamil sebelum menikah. Bahkan, ia akan jadi gunjingan para tetangga jika terus seperti ini.

"Aurel, Cukup!" pekik Amanda, tak tahan.

"Cukup Rel, ini semua cobaan. Gue mohon, Lo harus kuat. Anak ini enggak salah apapun, kita harus pikirin ini semua dengan kepala dingin," jelas Amanda, menahan air matanya yang hendak keluar, Aurel menatapnya sendu bahkan keadaannya sudah berantakan.

Lalu, menatap perutnya yang masih datar, 'Maafin, Mama sayang,' lirih Aurel, dalam hatinya, mengelus lembut perut datarnya.

"Maafin gue, gue bingung harus apa," ujar Aurel.

"Gue ngerti, Rel. Hiks ... Hiks, gue mohon Lo sabar dan istirahat biar kita bicarain lagi setelah Lo tenang," pinta Amanda, lalu Aurel mengangguk.

1 Jam, Aurel mengistirahatkan tubuh dan kepalanya. Hingga terbangun dari tidurnya, melihat Amanda yang sedang sibuk memasak makanan. Aurel terdiam, tanpa sepatah katapun, ia menatap sendu Amanda yang harus mengurus dirinya yang bodoh dan selalu berbuat baru sadar dengan tindakannya.

'Maafin gue, Man.'

"Rel, udah bangun. Ayo sini, makan dulu kasihan Anak Lo belum makan," ajak Amanda. sambil tersenyum manis.

Aurel beranjak dari tidurnya ke kamar mandi, mencuci wajahnya dan ikut bergabung untuk makan.

"Man, maafin gue," lirih Aurel.

"Rel, lo enggak perlu minta maaf. Selama ini kita saudara, gue sayang banget sama Lo," ujar Amanda, memeluk erat Aurel.

"Iya!"

"Jadi, jangan ngelakuin hal bodoh lagi. Jangan buat Gue merasakan kehilangan untuk kedua kalinya," lirih Amanda, sendu. Aurel mengangguk.

Selesai makan mereka duduk bersama di ruang tamu.

"Gue udah membuat keputusan, Man," lirih Aurel, tentunya membuat Amanda sedikit takut. Takut, Aurel salah mengambil keputusan.

"Rel---."

"Gue mau ke Inggris!"

......................

Setelah keputusan yang tiba-tiba itu, akhirnya Aurel dan Amanda sepakat untuk ke Inggris bersama. Bersama-sama merawat bayi Aurel. Awalnya Aurel melarang Amanda untuk ikut, jika ia ikut bagaimana dengan perkerjaan dan rumah mereka. Tapi, Amanda tetap kekeh untuk ikut bersama dan membantu semua keperluan Aurel di Inggris.

Mereka berdua terbang ke Inggris esok hatinya. Aurel menatap sendu tempat lahirnya, ia harus melupakan semua kenangan buruk dan kembali saat semua keadaan tenang. Rumah mereka sengaja mereka jual, kepada orang yang memang sudah lama mengincar tempat mereka.

Aurel yakin, bayinya akan tumbuh sehat dan kuat. Bahkan cerdik, dalam segala hal untuk membalas semua perbuatan jahat Tasya dan Kevin.

'Selamat tinggal Negaraku. Aku akan kembali setelah rasa sakit ini menghilang sepenuhnya dariku. Aku sadar melarikan diri bukan hal yang terbaik, tapi Aku sungguh tidak sanggup jika terus berada di sini,' batin Aurel, menatap keluar jendela, dan menutup matanya mencoba melepaskan sesak didadanya.

👑Queen Flwr*~

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

Amanda sahabat setia moga aja gak berubah

2023-05-31

1

Tiwi Ramadhani

Tiwi Ramadhani

lanjut melipir thor
mampir juga di lapar Izora ku

2023-02-07

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

cerita yang menarik

semangat ya Aurel

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 - Di Khianat dan Kebodohannya
2 Chapter 02- Meninggalkan Negara
3 Chapter 03 - London.
4 Chapter 04 - Beby Ferrell Farizki dan Ferlin Farizkia
5 Chapter 05 - Kembali
6 Chapter 06 - Pertemuan Ferrell, Ferlin dan Arga
7 Chapter 07 - Pertemuan Arga dan Aurel
8 Chapter 08 - Ke Luar Kota
9 Chapter 09 - Pasar Malam
10 Chapter 10 - Daddy Arga
11 Chapter 11 - Makan Siang Bersama
12 Chapter 12 - Mauren Salsabila Awijaya
13 Chapter 13 - Kesedihan Ferrell dan Ferlin
14 Chapter 14 - Rencana Ferrell dan Ferlin
15 Chapter 15 - Belanja pakaian apa beli Mall?
16 Chapter 16 - Rencana
17 Chapter 17 - Permintaan Ferlin dan Para Pelayan
18 Chapter 18 - Kisah Arga
19 Chapter 19 - Hari Pertama
20 Chapter 20 - Berlibur Ke Pantai
21 Chapter 21 - Bertemu Orang Menjijikkan.
22 Chapter 22 - Rencana Jahat Tasya
23 Chapter 23 - Diculik
24 Chapter 24 - Flashback Arga
25 Chapter 25 - Aurel dan Arga
26 Chapter 26 - Sekolah Masalah Baru
27 Chapter 27 - Kenyataan yang Mengharukan
28 Chapter 28 - Panik dan Keahlian Ferrell
29 Chapter 29 - Pengaruh Obat
30 Chapter 30 - Mencoba untuk Menerima
31 Chapter 31 - Dalangnya
32 Chapter 32 - Melamar Aurel dan Kemarahan Mauren
33 Chapter 33 - Mauren And Shania
34 Chapter 34 - Kegelisahan Aurel
35 Chapter 35 - Mencoba untuk jadi Diri Sendiri
36 Chapter 36 - Membuat Aurel kesal
37 Chapter 37 - Kerin Hayana Bagaskara
38 Chapter 38 - Kecelakaan
39 Chapter 39 - Depresi dan Kehilangan
40 Chapter 40 - Takdir, Jodoh dan Maut.
41 Chapter 41 - Rencana Ijab qobul
42 Chapter 42 - Pernikahan dadakan
43 Chapter 43 - Kembali dan Twins Di Culik
44 Chapter 44 - Balas Dendam
45 Chapter 45 - Kemarahan Argantara
46 Chapter 46 - Kebahagiaan dan Keputusan
47 Chapter 47 - Kabar Gembira
48 Chapter 48 - Keputusan Arga
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Chapter 01 - Di Khianat dan Kebodohannya
2
Chapter 02- Meninggalkan Negara
3
Chapter 03 - London.
4
Chapter 04 - Beby Ferrell Farizki dan Ferlin Farizkia
5
Chapter 05 - Kembali
6
Chapter 06 - Pertemuan Ferrell, Ferlin dan Arga
7
Chapter 07 - Pertemuan Arga dan Aurel
8
Chapter 08 - Ke Luar Kota
9
Chapter 09 - Pasar Malam
10
Chapter 10 - Daddy Arga
11
Chapter 11 - Makan Siang Bersama
12
Chapter 12 - Mauren Salsabila Awijaya
13
Chapter 13 - Kesedihan Ferrell dan Ferlin
14
Chapter 14 - Rencana Ferrell dan Ferlin
15
Chapter 15 - Belanja pakaian apa beli Mall?
16
Chapter 16 - Rencana
17
Chapter 17 - Permintaan Ferlin dan Para Pelayan
18
Chapter 18 - Kisah Arga
19
Chapter 19 - Hari Pertama
20
Chapter 20 - Berlibur Ke Pantai
21
Chapter 21 - Bertemu Orang Menjijikkan.
22
Chapter 22 - Rencana Jahat Tasya
23
Chapter 23 - Diculik
24
Chapter 24 - Flashback Arga
25
Chapter 25 - Aurel dan Arga
26
Chapter 26 - Sekolah Masalah Baru
27
Chapter 27 - Kenyataan yang Mengharukan
28
Chapter 28 - Panik dan Keahlian Ferrell
29
Chapter 29 - Pengaruh Obat
30
Chapter 30 - Mencoba untuk Menerima
31
Chapter 31 - Dalangnya
32
Chapter 32 - Melamar Aurel dan Kemarahan Mauren
33
Chapter 33 - Mauren And Shania
34
Chapter 34 - Kegelisahan Aurel
35
Chapter 35 - Mencoba untuk jadi Diri Sendiri
36
Chapter 36 - Membuat Aurel kesal
37
Chapter 37 - Kerin Hayana Bagaskara
38
Chapter 38 - Kecelakaan
39
Chapter 39 - Depresi dan Kehilangan
40
Chapter 40 - Takdir, Jodoh dan Maut.
41
Chapter 41 - Rencana Ijab qobul
42
Chapter 42 - Pernikahan dadakan
43
Chapter 43 - Kembali dan Twins Di Culik
44
Chapter 44 - Balas Dendam
45
Chapter 45 - Kemarahan Argantara
46
Chapter 46 - Kebahagiaan dan Keputusan
47
Chapter 47 - Kabar Gembira
48
Chapter 48 - Keputusan Arga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!