Aku Harus Menikah!

Nara bangun lebih awal pagi ini untuk berangakat ke kantor, dia tidak ingin tragedi terlambat kemarin terulang lagi meskipun kepalanya terasa pening karena semalam dia minum bir lumayan banyak bersama Natha hingga larut malam. Di dalam MRT perjalanan menuju kantor, Nara teringat kejadian semalam dimana dia setuju untuk menggantikan Natha ke perjodohan malam ini. Semua demi uang! Nara menertawakan dirinya.

Flash bac on

"Jadi aku cuma harus kesana dan nolak dia dengan langsung gitu?" Nara terus mengunyah daging panggang dihadapannya dan mendengarkan intruksi dari Natha.

"Iya, pokoknya bikin dia nolak perjodohan dan kalau kamu berhasil bikin dia lari kabur juga kamu bakal aku kasih bonus lumayan!" Natha tersenyum lebar lagi lagi menggoda Nara dengan uang.

"Itu bukannya gampang?" Nara menjeda, "kamu kan bisa aja akting jadi orang bodoh atau lusuh yang bisa bikin orang ilfil, itu pekerjaan remeh."

"Udah pernah! Bahkan aku pernah datang seperti orang bodoh di setiap perjodohan, bersikap menyebalkan juga pernah." Natha dengan gemas mengatakan itu semua. "Dan semua berakhir ketahuan karena aku sebenarnya tidak tertarik dengan pria pria yang di jodohkan, pada akhirnya semua hasilnya juga udah di tentuin kalau aku akan terus di jodohkan, jadi kamu tinggal akting aja yang profesional."

"Harus kaya apa??" Nara mulai berpikir serius.

Ekspresi wajah Natha sumringah seakan baru saja mendapat ilham, "Gimana kalau jadi femme fatale!!!!"

"Femm.. apa??" Nara memasang wajah bingung.

"Udah pokoknya semua aku yang urus, besok malam kita ketemu dia restoran Skylight yah! Ga usah make up dan ga usah bawa baju ganti, semua aku yang siapin, pokoknya kamu tinggal dateng aja."

Flash back off

Nara melengos, malam nanti jadi dia harus pergi ke perjodohan dan berperan sebagai Natha. Wanita itu berjalan lunglai masuk kedalam lobby kantor, "Nar! Ga semangat amat? Kemarin kamu ga ikut kan apel pagi. Ada nyambut direktur baru tuh." Seorang lelaki yang terpaut umur 7 tahun lebih tua dari Nara adalah salah seorang senior di kantornya.

"Pagi pak Adrian." Nara menyapa seniornya lebih dulu, "Saya maunya ikut apel pagi pak. Tapi kemarin kan saya harus ke kantor cabang buat urusin kerjaan kan dari ibu Wulan." Nara melihat beberapa spanduk dan karangan bunga terpajang sisa kemarin menyambut direktur baru mereka.

"Namanya siapa itu?" Nara menyipitkan matanya melihat tulisan pada karangan bunga.

"Aduh tulisan jauh begitu diliat, tuh segede gajah di spanduk!" Pak Adrian menunjuk dengan jarinya, "Direktur baru kita, bapak Reynold Orlando Giordan!"

"Gior..."

Pak Adrian berdecak dan bersikap seperti pembawa berita profesional, "Direktur baru kita ini satu satunya cucu pak presdir, baru kembali dari Amerika kantor cabang disana." Lalu dengan gerakan mencurigakan pak Adrian melirik kanan kirinya dan berbisik dekat telinga Nara. "Dengar dengar di kantor cabang Amerika dia terkenal dengan sebutan setan penggila kerja, badannya seperti robot yang sudah di seting hanya untuk bekerja saja 24 jam penuh. Para karyawan di Amerika menyebutnya seperti pasien rumah sakit jiwa yang mempunyai penyakit kecemasan bila melihat pekerjaan yang tidak sempurna. Yang paling di bencinya adalah ketidaksempurnaan dan kebohongan, dengar dengar dia akan langsung memecat karyawan yang ketahuan berbohong ataupun yang kerjanya tidak beres."

Nara menjauhkan telinganya dan menatap senior kantornya itu dengan perasaan yang bergidik, dia adalah sasaran empuk untuk atasan yang seperti itu karena ceroboh adalah nama tengah Nara meskipun otaknya tergolong encer. "Masa ada orang seperti itu??" Nara tertawa hambar menepuk bahu seniornya.

"Ini rumor yang bisa dipastikan keakuratannya." Bisik pak Adrian dan membuat Nara menelan ludahnya kasar.

****

"Pak Rey, pak Presdir sudah menunggu anda sedari tadi di depan." Bastian yang merupakan sekretaris Reynold dan juga anak asuh pak presdir berdiri dengan cemas di depan meja Reynold, sedangkan pria itu masih berkutat dengan setumpuk dokumen di mejanya dengan alis mengernyit membaca pertiap halaman dokumen di tangannya.

"Iya." Jawabnya singkat dan padat tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tapi..." Bastian menarik nafas dalam dalam, "Pak Presdir sudah menunggu lebih dari 15 menit." Ucap Bastian kembali dengan hati hati.

"Iya." Reynold tetap tidak bergeming dengan raut wajah datarnya masih berkutat dengan dokumen.

"Pak pres..."

'BRAKKKKKK!!!!' Suara pintu dibuka dengan kasar, seorang pria tua berpenampilan rapi dan masih menunjukan kadar ketampanannya meskipun garis halus menghiasi wajahnya karena sudah memasuki usia lanjut.

"Keterlaluan kamu Rey! Bikin kakek menunggu diluar seperti itu!!!" Kakek masuk dengan emosi, mengayunkan tongkat jalannya dan menunjuk pada Rey dan mengomeli cucu satu satunya itu yang baru saja kembali dari Amerika namun tidak mencari dirinya dan malah langsung mengurusi pekerjaannya.

"Pak presdir." Sapa Bastian sambil membungkukkan badan.

Reynold masih saja duduk dengan tenang dan menunjukkan wajah datarnya, "Jika pak Presdir yang agung ini datang mana mungkin saya tidak tau."

Kakek langsung menatap Bastian seolah menagih jawaban,

"Hah??!" Bastian tergagap melihat Rey, "Tap.. tapi.. saya sudah berulang kali.."

Kakek dari Reynold yang sangat mengetahui watak cucu satu satunya itu langsung duduk dan mendengus kasar, "Sudahlah, aku memang bernasib tidak baik dan selalu diabaikan oleh satu satunya cucuku." Kakek memulai lagi adegan drama korea yang sering di tontonnya, sambil mengusap sudut matanya yang tidak basah sama sekali.

Rey menatap malas dan masih tetap melanjutkan pekerjaannya, "Jika kamu masih mau berbakti pada kakek tua ini, Rey kabulkanlah permohonan kakek tua ini." Dengan suara yang di lemah lemahkan ditambah akting batuk batuk yang disengaja.

Bastian hanya mematung melihat ketidakpedulian dari Reynold , karena adegan ini sudah dia lihat hampir sepanjang dia tumbuh besar bersama Rey yang juga menjadi atasannya.

"Ikutlah perjodohan!" Kakek menunjuk Reynold karena cucunya tetap tak bergeming.

"Aku sibuk!" Jawabnya singkat.

"Kau bahkan belum tau kapan diadakan perjodohan itu tapi sudah berkata bahwa kau sibuk!" Ucap kake kesal.

"Kapanpun itu aku sibuk!" Ulangnya tegas.

Kakek menggeletukkan giginya karena terlalu kesal, "Malam ini jam 7 kau harus datang ke restoran Skylight untuk ikut perjodohan!"

"Aku menolak! Dua jam lagi aku sibuk!"

Kakek sampai kehabisan kata kata menghadapi Rey yang dingin bagaikan sebongkah gunung, "Baiklah jika begitu maumu, kakek akan duduk disini menikmati makan malam kakek sambil menonton drama kesukaan kakek. Kakek masih punya sisa banyak waktu untuk menunggu agar cucu kakek satu satunya ini tidak sibuk lagi."

Reynold mengeratkan pulpen di tangannya mendengar ucapan kakeknya, "Kirimkan alamatnya!" Rey bangkit berdiri hendak keluar ruangan untuk menghadiri meeting.

"Dia putri satu satunya dari presdir Ji Wan dari Sung Wan Enterprise, dia bisa menyokongmu untuk kemajuan perusahaan ini. Nanti malam jm7 di restoran Skylight." Ulang kakek dalam memberi informasi.

"Kakek mau menjodohkan aku atau menjual aku?" Rey mengernyitkan alisnya.

"Jika bisa menyelam sambil meminum air tanpa membuat perutmu sakit, itu harus dilakukan. Untuk kamu menikah dengan orang yang dicintai kan mustahil, kamu hanya mencintai pekerjaanmu saja sepanjang hidupmu."

"Jika sudah tau begitu maka bantu aku untuk fokus bekerja, atau pecat saja general manajer Kendra itu! Meskipun dia berjasa besar dalam memajukan perusahaan dulu, tapi..." Rey balas mengomel.

"Kamu kan tau kenapa kakek mengirimmu kembali kesini, kakek sudah lemah dalam memimpin perusahaan ini. Karena kakek yang sudah melemah sebagai garda terdepan ini bisa apa." Kakek menunduk sedih dan memasang wajah murung, "Hanya perjodohan inilah harapan kakek untuk dapat membantumu, kabulkan permintaan pria tua ini." Cara kakek mendramatisir pembicaraan dengan wajah muram yang dibuat buat membuat Rey memutar bola matanya dan langsung keluar ruangan kerjanya.

****

Reynold diam sepanjang perjalanan di mobil, Bastian yang mengemudikan mobil sedari tadi mencuri melihat rey dari spion depan. Kedua alis Rey mengerut kesal, *Sebenarnya apa sih maksud kakek terus menerus nyuruh aku buat nikah?! Dari di Amerika juga begitu, padahal waktu buat aku kerja aja udah kurang!! Jika tidak berjalan dengan baik, salah sal

ah waktu aku hanya habis buat ikut perjodohan doang dari kakek!! Ga bisa begini.... kalau begini aku harus*..

"Aku harus menikah."

Bastian yang terkejut bukan main mendengar ucapan Rey menginjak rem mendadak dengan tiba tiba.

"Berbahaya kan menyetir seperti itu." Rey mengerutkan keningnya karena badannya sempat terpental sedikit kedepan untung saja terhalang oleh seatbelt.

"Apa anda bilang tadi pak direktur??" Bastian menoleh kebelakang kursi tempat Reynold duduk dan berharap dia salah dengar.

"Aku bilang aku akan menikah! Aku akan setuju dengan siapapun yang akan datang ke perjodohanku nanti!" Tegasnya tanpa ragu.

"Me.. menikah??? Anda??" Bastian memasang wajah tak percaya dan shock. "Tapi pak direktur anda pernah bilang tidak akan pernah mau menikah, menikah adalah hal yang paling anda benci karena urusan rumit itu akan merampas waktu anda untuk bekerja." Bastian masih saja memasang wajah terkejutnya.

"Maka dari itu aku harus menikah, itu jalan keluar satu satunya untuk menghindari semua perjodohan dari kakek! Dengan siapapun yang datang ke perjodohan nanti, aku harus menikah!" Tekadnya.

Terpopuler

Comments

Dimas Pradipta

Dimas Pradipta

thor maaf ini jiplak dari film proposal ya

2024-08-22

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

thorr biasakan narasi dan dialog di pisah, pusing baca nya

2021-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Jadi, Kamu mau bayar aku berapa?!
2 Aku Harus Menikah!
3 Aku berhasil kan??
4 Pasien Rumah Sakit Jiwa
5 20 Menit
6 Kita Berjodoh!
7 Jodoh Your Eyes!!
8 Dimana wanita yang akan saya nikahi??
9 Joki
10 I Got You
11 Nar.. nia
12 Palsu Menjadi Sungguhan
13 Aku adalah Korban.
14 Latihan
15 Fauna Misterius yang Familiar
16 Impian Sahabat
17 Petaka!
18 Satu satunya Cara
19 Cinta atau Pekerjaan?!
20 Salah Memilih Lawan
21 Ingin Mengenal Lebih Dekat
22 Aku Takut!!
23 Kubur Hidup Hidup!
24 Tidak Sah!!
25 Kenapa dia hebat sekali...
26 Kenapa Lagi Lagi soal Menikah?!
27 Bukan BERAPA tapi BAGAIMANA
28 Balas Dendam!
29 Masuk ke Dalam Mulut Harimau
30 Balas Dendam Berhasil?!
31 Menahan Perasaan
32 Calon Menantu Pemilik Bakery
33 Peringatan Terakhir
34 Presdir Giordan!
35 Cinderella
36 Pecundang!
37 Pacaran Kontrak
38 Menentang!
39 Memilikimu
40 Sebentar Lagi
41 Perdebatan
42 Tangkapan Sesungguhnya
43 Tempest
44 Keluarga
45 Pacaran Benaran
46 Semanis Ini
47 Percikan
48 Antara 'Modus' dan 'Peringatan'
49 Semangat
50 Sekretaris Pemikat Wanita
51 Mission Clear
52 Dari Siapa
53 Hak Berfantasi
54 Menantu Kompeten
55 Kegundahan Reynold
56 Bermain Api
57 Milik Malaikat Pencabut Nyawa
58 Hukuman Sekretaris Kompeten
59 Direktur Eksekutif
60 Maaf beribu Maaf
61 Direktur Reynold -ku
62 Cemburu
63 Kecemasan Nara
64 Kakak Adik
65 Hancur!!!!
66 Teror
67 Ambang Batas Reynold
68 Tunggu Aku
69 Hadiah doorprize.....
70 D-day
71 Selamat Ulang Tahun Rey
72 Mengganjal Hati
73 Wasiat
74 Rumor
75 Ganjaran Setimpal
76 Menikahiku
77 Gugup
78 Usaha Reynold
79 Aku Titip Putriku
80 Posesif
81 Hari Pernikahan!
82 Kita Jodoh (Fin )
83 Info !
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Jadi, Kamu mau bayar aku berapa?!
2
Aku Harus Menikah!
3
Aku berhasil kan??
4
Pasien Rumah Sakit Jiwa
5
20 Menit
6
Kita Berjodoh!
7
Jodoh Your Eyes!!
8
Dimana wanita yang akan saya nikahi??
9
Joki
10
I Got You
11
Nar.. nia
12
Palsu Menjadi Sungguhan
13
Aku adalah Korban.
14
Latihan
15
Fauna Misterius yang Familiar
16
Impian Sahabat
17
Petaka!
18
Satu satunya Cara
19
Cinta atau Pekerjaan?!
20
Salah Memilih Lawan
21
Ingin Mengenal Lebih Dekat
22
Aku Takut!!
23
Kubur Hidup Hidup!
24
Tidak Sah!!
25
Kenapa dia hebat sekali...
26
Kenapa Lagi Lagi soal Menikah?!
27
Bukan BERAPA tapi BAGAIMANA
28
Balas Dendam!
29
Masuk ke Dalam Mulut Harimau
30
Balas Dendam Berhasil?!
31
Menahan Perasaan
32
Calon Menantu Pemilik Bakery
33
Peringatan Terakhir
34
Presdir Giordan!
35
Cinderella
36
Pecundang!
37
Pacaran Kontrak
38
Menentang!
39
Memilikimu
40
Sebentar Lagi
41
Perdebatan
42
Tangkapan Sesungguhnya
43
Tempest
44
Keluarga
45
Pacaran Benaran
46
Semanis Ini
47
Percikan
48
Antara 'Modus' dan 'Peringatan'
49
Semangat
50
Sekretaris Pemikat Wanita
51
Mission Clear
52
Dari Siapa
53
Hak Berfantasi
54
Menantu Kompeten
55
Kegundahan Reynold
56
Bermain Api
57
Milik Malaikat Pencabut Nyawa
58
Hukuman Sekretaris Kompeten
59
Direktur Eksekutif
60
Maaf beribu Maaf
61
Direktur Reynold -ku
62
Cemburu
63
Kecemasan Nara
64
Kakak Adik
65
Hancur!!!!
66
Teror
67
Ambang Batas Reynold
68
Tunggu Aku
69
Hadiah doorprize.....
70
D-day
71
Selamat Ulang Tahun Rey
72
Mengganjal Hati
73
Wasiat
74
Rumor
75
Ganjaran Setimpal
76
Menikahiku
77
Gugup
78
Usaha Reynold
79
Aku Titip Putriku
80
Posesif
81
Hari Pernikahan!
82
Kita Jodoh (Fin )
83
Info !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!