Love Me
Prolog
"Arlend, ayo pasangkan cincinya." Seorang perempuan yang berumur sekitaran 30an berbisik ketelinga Arlen. perempuan tersebut tidak lain ialah ibu Arlen. hari ini ialah acara pertunangan Arlend dan Neyya. namun, Arlend sama sekali tidak ingin bertunangan dengan gadis bernama Neyya. Ia sama sekali tidak memilik perasaan apapun terhadap Neyya. Keluarganya lah yang memaksakanya untuk bertunangan dengan Neyya. Awalnya bukan pertunangan yang keluarganya ingin lakukan, tapi pernikahan. Namun, mengingat kedua nya masih sama-sama kuliah, membuat keluarga Arlend dan juga pihak keluarga Neyya untuk sepakat untuk membuat Arlend dan juga Neyya bertunangan. Setelah wisuda baru rencananya mereka berdua akan dinikahkan. Namun, Arlen sama sekali tidak ingin dijodoh kan. Ia sama sekali tidak mencintai Neyya.
Arlen masih memperhatikan tangan Neyya yang menjulur kearahnya, ia masih tidak percaya bertunangan dengan gadis bodoh didepanya ini. sungguh gadis yang saat ini bertunangan dengan dirinya sama sekali bukan tipenya. Namun, mengingat ibunya selalu mengancamnya, dengan terpaksa ia harus memasukan cincin pertunangan tersebut ke jari manis Neyya.
"Syukurlah. Kenapa tidak dari tadi, " Ucap Teti sembari tersenyum. Teti tidak lain ibu Arlen, wanita tersebut terlihat sangat bahagia hari ini karena pertunangan yang ia rapatkan dengan Papa Neyya Rasit berjalan sesuai rencana. Begitupun Neyya, ia sangat bahagia hari ini, lelaki yang ia kejar dari semasa SMA dulunya akhirnya sedikit lagi akan menikah denganya. Neyya menanggapi perjodohan ini dengan senang hati, sangat berbanding terbalik dengan Arlen. Ia dari dulu memang tidak memiliki perasaan terhadap Neyya. Namun, Neyya lah yang selalu mengejarnya dari semasa SMA.
"Apa kau puas?," Tanya Arlen dengan menatap sinis ke Neyya.
"Tentu saja. Arlen, berhentilah bersikap dingin saat berbicara padaku. Ingat kita ini sudah bertunangan, " Balas Neyya dengan memperlihatkan cincin yang melingkar dijari manisnya.
"Kau ini!." Arlen benar-benar kesal dengan tingkah Neyya.
"Sudah-sudah, Neyya sayang. Sekarang Neyya kuliah yang tenang. karena masalah Arlen, sudah menjadi milik Neyya, " ucap Teti dengan tersenyum. Ia memeluk Neyya dengan gembira. dari Semasa SMA, Teti memang selalu mendukung Neyya untuk mendekati Arlend. Namun, setiap hal yang dilakukan Neyya sama sekali tidak mempan untuk meluluhkan hati Arlend.
"Selamat ya nak." Ucap seorang laki-laki yang berumur 40an sembari tersenyum ke Neyya. Laki-laki tersebut tidak lain ialah papa Rasit.
"Terimakasih papa ucapanya," Neyya melepakan pelukan Teti dan memeluk papa Rasit. Sementara Arlen hanya diam memperhatikan tingkah ibu dan juga papa rasit. Arlend begitu tak habis fikir bagaimana bisa orang-orang ini melakukan perjodohan untuk anak-anaknya dengan hal terpaksa untuknya begini.
"Ma, pertunanganya sudah selesai. sekarang apakah Arlen boleh kembali kerumah?," Tanya Arlen dengan malas. ia sama sekali tidak ingin lagi melihat acara konyol ini.
"Boleh, silakan pulang." Ucap mama Teti membolehkan.
"Baiklah. Arlend akan pulang lebih dulu," Pamit Arlen.
"Arlenz, tunggu!." Panggil Neyya sebelum Arlen benar-benar pamit dari rumahnya.
"Ada apa lagi?," Tanya Arlend. Ia menatap ke Neyya dengan tatapan dingin.
"Apa kau tidak ingin pamit ke calon istrimu ini?," Tanya Neyya dengan menggodai Arlen.
"Tidak ada lagi kata-kata lagi yang ingin kuucapkan padamu. terserah kau saja mau bicara apa." Balas Rey. Ia pun benar-benar pamit untuk pulang kerumahnya sendiri.
Arlendra Mahesa merupakan anak tunggal dari pasangan Teti dan juga Hary Mahesa , Hary ialah CEO dari perusahaan ternama dikota tersebut. Keluarga Arlen memang tidak pernah terdengar bermasalah dari dulu. kehidupan keluarga Hary dan istrinya memang selalu terlihat harmonis. namun, papa Arlen memang dikenal sebagai orang yang humoris dan ramah sejak dulu. Berbeda dengan Arlen, Arlen dari dulu memang terkenal dengan cool dan dingin. Tapi karena ketampanan dan kepintaran yang dimilikinya membuat para gadis mengejarnya termasuk Neyya. Kehidupan keluarga Arlen memang hidup dengan kemewahan dan memiliki segalanya, sangat berbeda dengan kehidupan Neyya Zeyyata. Neyya bukan dari kalangan keluarga kaya raya seperti Arlen, Neyya berasal dari keluarga sederhana apa adanya. Papa Neyya bernama Rasit hanya punya restouran kecil, terbilang cukup untuk membiyayai kuliah Neyya dan untuk kebutuhan sehari-hari mereka berdua. Neyya sejak kecil hanya tinggal bersama ayahnya saja. Karena ibu Neyya telah lama meninggal ketika Neyya berumur 2 tahun. Karena kematian ibu Neyya, papa Rasit sudah tidak berniat untuk menikah lagi. Tujuan hidupnya sekarang dan nanti hanya untuk menghidupi Neyya anak kesayanganya satu-satunya hingga sampai Neyya menikah.
"Rasit, kami juga harus pulang. Karena kau tau sendiri aku harus kembali kepeeusahaan," Tutur Hary untuk pamit.
"Baik lah, hati-hati dijalan." Balas Rasit.
"Nak, kami pulang dulu ya," Ucap Harry sembari tersenyum ke Neyya.
"Baiklah. kalian hati-hati dijalan mama teti juga papa Hary," Balas Zahra. dari dulu Neyya memang selalu memanggil kedua orang tua Arlend dengan sebutan mama dan papa. Bukan tanpa alasan, Teti lah yang meminta Neyya untuk memanggi dia dan juga suaminya dengan sebutan mama dan papa.
"Neyya tolong jaga Arlend ketika dikampus ya, " pinta mama Teti. Ia memeluk Neyya dengan hangat.
"Tentu saja ma. Neyya akan lebih berusaha lagi." Ucap Neyta dengan semangat 45nya. Begitupun mama Teti juga tak kalah semangat untuk menjodohkan keduanya. Setelah beberapa lama berbincang, Teti dan juga Hary pamit untuk pulang diantarkan oleh Neyya dan juga papa Rasit sampai keluar rumah. Setelah mama Teti dan juga papa Hary sudah pergi, papa Rasit mengajak Neyya untuk kembali masuk kedalam rumah.
"Bagaimana Neyya? apa kau sangat senang?," Tanya papa Rasit.
"Tentu saja pa, seperti bermimpi saja ketika Neyya bertunagan dengan Arlend. Sungguh kebahagiaan pa ," Jelas Neyya. Kedua mata terlihat berbinar.
"Jika kau senang, papa juga akan lebih senang." Papa Rasit memeluk kembali putrinya. ia merasa sedikit lega, mengingat selama ini dia begitu takut jika nanti dia pergi dari dunia ini Neyya tidak ada yang menjaga putri kesayanganya tersebut. Namun sekarang ia begitu tenang, karena Neyya telah bertunangan dan setelah itu menikah. tentu saja Arlend akan menjaganya.
"Mira, lihatlah sekarang. putri manja mu sudah beranjak dewasa dan telah bertunangan" Ucap papa Rasit didalam hatinya. Ia mengingat almarhum istrinya ibu Neyya. Rasit kembali mengingat pesan Mira sabelum meninggal, bahwa dia akan menjodohkan Neyya dengan putri dari sahabatnya Teti. Mengingat hal tersebut membuat papa Rasit merasa lega karena permintaan mira telah hampir terpenuhi.
"Pa, Neyya akan istrihat dulu ya. karena Neyya sangat mengantuk," Tutur Neyya mengakhiri percakapan. papa Rasitpun mengiyakan.
(Visual Neyya ) sumber gambar dari google
(Visual Arlendra) sumber gambar dari google.
hai Readers, kembali lagi dengan novel baru!
jangan lupa like dan votenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Rustin Zunan
thor masak ibunya arlen usianya 30 thn? muda banget 🤣🤣
2023-07-07
0
Rustin Zunan
thor masak ibunya arlen usianya 30 thn...muda banget
2023-07-07
0
💜Marlin🍒
Aku mampir ni thor
2022-07-29
1