AFTER DIVORCE

AFTER DIVORCE

BAB 1 - Surat Gugatan Cerai

Siang itu, Abdi tidak seperti biasanya pulang sangat cepat kembali ke Rumah. Abdi berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan raut wajah yang sangat dingin. Abdi berjalan mendekati Kanaya yang sedang sibuk membersihkan meja makan. Kanaya yang menyadari kedatangan Abdi pun langsung menyambut kedatangan suaminya tersebut dengan senyuman manisnya.

"Mas, kamu udah pulang kok tumben banget sih kamu siang - siang begini udah pulang ke rumah," Ucap Kanaya kepada Abdi.

"Sepertinya kita gak perlu basa - basi lagi, aku pulang karena sebab ada hal penting yang ingin aku beritahukan padamu,"

"Hal penting apa Mas yang bikin kamu sampai buru - buru pulang ke rumah ini,"

Abdi pun langsung melemparkan sebuah Amplop kertas ke atas Meja Makan agar Kanaya bisa langsung mengambilnya dan membaca isi surat yang ada di dalam Amplop kertas tersebut.

"Amplop apa ini, Mas,"

"Kamu buka saja sendiri, nanti kamu juga bakalan tau isi dari Amplop itu,"

Kanaya pun menuruti perkataan Abdi untuk membuka sendiri Amplop kertas tersebut. Kanaya mengambil Amplop kertas tersebut dari atas Meja Makan dan langsung membukanya. Isi dari Amplop kertas tersebut adalah selembar kertas yang di lipat dengan sangat rapi. Kanaya dengan rasa penasarannya terhadap Isi dari kertas tersebut pun langsung membaca isinya.

"Surat Gugatan Cerai," Kanaya Sontak terkejut saat mengucapkan kalimat yang ia baca dari judul yang tertera di atas surat tersebut.

"Mas Abdi, kamu bercanda kan. Surat ini gak benar kan Mas,"

"Apakah kamu pikir Surat Gugatan Cerai dari sebuah kantor pengadilan agama itu bisa dianggap sebagai bahan candaan, Kanaya,"

"Aku salah apa sama kamu, Mas. Sampai kamu mau menceraikan aku seperti ini. Aku gak bisa terima semua ini, Mas,"

Kanaya yang kesal kepada Abdi karena telah berani melayangkan gugatan cerai kepadanya tanpa membicarakan sebelumnya tentang hal itu pun langsung merobek surat gugatan cerai tersebut.

"Silahkan saja kamu robek surat gugatan cerai itu karena mau terima ataupun tidak, kamu akan tetap aku ceraikan. Aku akan tetap melanjutkan gugatan cerai ini ke kantor pengadilan agama,"

"Kamu gak bisa seenaknya begini dong, Mas. Setidaknya kamu hargai aku sebagai istri kamu. Oke, jika kamu mau tetap menceraikan ku. Berikanlah aku satu alasan yang jelas mengapa kamu mau menceraikan ku,"

"Aku itu lelaki, Kanaya. Seharusnya kamu tau kalau Lelaki itu gampang sekali bosan dengan yang namanya seorang wanita. Aku ingin mendapatkan wanita yang lebih menarik lagi daripada kamu,"

"Lalu mengapa kamu harus menikahi aku, Abdi Wijaya. Kamu pikir seorang wanita itu barang yang jika kamu bosan bisa kamu campakkan begitu saja,"

"Baik, jika kamu ingin bercerai denganku. Maka aku akan mengabulkan keinginanmu itu, Abdi. Aku Kanaya Mahira hari ini bukanlah istrimu lagi karena aku gak sudi punya suami yang tidak bisa menghargai seorang wanita seperti kamu, Abdi,"

"Bagiku sekarang kamu hanyalah seorang Pria yang sangat menjijikan yang pernah aku kenal,"

Kanaya pun langsung pergi meninggalkan Abdi. Ia membereskan semua barang - barangnya. Lalu, pergi dari rumah Abdi. Kanaya sama sekali tidak ingin tinggal satu atap dengan seorang lelaki yang tidak bisa menghargainya sebagai seorang istri.

Kanaya juga sudah ikhlas, jika memang Abdi benar - benar akan ingin melanjutkan gugatan cerai padanya ke Kantor Pengadilan Agama.

...*****************...

Kanaya hanyalah seorang gadis sebatang kara, tidak punya keluarga ataupun saudara di kota Jakarta. Ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Rumah sahabatnya selama di kota yang bernama Erina. Kanaya ingin meminta bantuan Erina agar memperbolehkan dirinya untuk tinggal di rumahnya sampai Kanaya bisa menemukan sebuah rumah kontrakan kecil dengan harga murah yang bisa ia tinggali untuk sementara waktu.

Sesampainya Kanaya di rumah Erina, Kanaya langsung mengetuk pintu rumah Erina dan Erina pun membukakan pintu untuk Kanaya.

"Assalamualaikum, Erina,"

"Waalaikumsalam," ( Erina membukakan pintu untuk Kanaya )

"Kanaya," ( Erina tampak terkejut melihat Kanaya yang sudah berdiri di depan rumahnya dengan raut wajah sedih dan sebuah tas koper di sampingnya )

"Erina," ( Kanaya yang merasa sangat sedih pun langsung memeluk Erina )

"Ya Allah, Kanaya. Kamu kenapa?," Ucap Erina yang menyudahi pelukan Kanaya padanya.

"Kamu kenapa bisa jadi sampai kayak gini. Terus, kamu ngapain pakai acara bawa - bawa koper sekali kesini. Abdi mana, Kanaya?,"

"Abdi menceraikan aku, Rin,"

"Hah, Apa, kok bisa sih, Nay," ( Erina tampak terkejut setelah mendengar ucapan dari Kanaya bahwa Abdi telah menceraikan dirinya )

"Yaudah, kamu nanti ceritain semuanya sama aku ya sekarang kita masuk dulu. Aku tau kamu pasti lelah sekali kan setelah berjalan cukup jauh,"

"Ayo sini masuk, biar aku bantu bawakan tas koper kamu,"

Erina pun mempersilahkan Kanaya untuk masuk ke dalam rumahnya. Erina juga membantu Kanaya untuk membawa masuk barang - barangnya. Lalu, setelah itu Erina pun menutup pintu rumahnya agar tidak ada yang mendengar pembicaraan dirinya dengan Kanaya.

...**************...

Kanaya duduk di sebuah kursi Sofa yang berada di ruang tamu rumah Erina sambil menunggu Erina kembali dari dapur. Tidak lama menunggu, Erina pun kembali dari dapur sambil membawa dua cangkir teh. Erina meletakan dua cangkir teh itu di atas meja. Lalu, kembali duduk di kursi Sofa yang berada dekat dengan Kanaya.

"Sekarang kamu cerita sama aku, Nay. Bagaimana bisa Abdi tiba - tiba saja menceraikan dirimu,"

"Aku tidak tau, Rin. Kejadian itu terjadi begitu cepat. Abdi tiba - tiba saja pulang lebih cepat dari biasanya dan langsung memberikan surat gugatan cerai padaku,"

"Aku awalnya tidak mengerti mengapa Abdi melakukan itu semua padaku. Aku juga tidak tau apa salahku padanya hingga ia melakukan ini semua padaku," Sambung Kanaya.

Kanaya terlihat mulai meneteskan airmatanya saat menceritakan tentang sebuah kenyataan pahit yang harus ia terima. Kanaya sebelumnya sama sekali tidak pernah menduga bahwa hal ini akan terjadi padanya.

"Nay, sudahlah. Kalau memang Abdi bersikeras untuk bercerai sama kamu. Ya sudah, kamu ikuti aja kemauannya karena jika kamu tetap kekeh mempertahankan Abdi. Maka kamu sendirilah yang akan menderita nantinya,"

"Aku gak mau kamu hidup bersama dengan laki - laki yang sudah tidak mencintaimu lagi, Nay," Sambung Erina.

"Dulu aku mengorbankan pendidikanku untuk menikah dengannya. Aku pikir dia berbeda dengan laki - laki lain di luar sana. Aku pikir dia juga adalah seorang laki - laki yang tidak akan pernah mencampakan diriku hanya karena alasan bosan. Tapi nyatanya aku salah, semua laki - laki sama saja. Mereka semua hanya memuaskan nafsu mereka saja. Setelah itu mereka dengan gampangnya membuang seorang wanita tanpa memikirkan bagaimana perasaan dari wanita tersebut,"

"Nay, kamu dengarkan aku ya. Abdi sudah mencampakan dirimu, kamu jangan mau terus larut dalam kesedihan dan amarah karena itu semua hanya akan membuang waktumu saja. Lebih baik, kamu sekarang pikirkan apa yang ingin kamu lakukan ke depannya nanti. Tunjukan sama Abdi kalau setelah bercerai darinya kamu tetap bisa menjadi wanita yang bahagia,"

"Iya, Rin. Kamu benar. Aku harus tunjukan sama Abdi kalau aku juga bisa bahagia tanpa dirinya,"

"Bagus, itu baru Kanaya yang aku kenal. Sekarang di minum dulu dong tehnya mumpung masih hangat,"

"Iya, Rin. Makasih ya. Owh ya, aku mau minta tolong sama kamu, Rin. Aku harap kamu tidak keberatan ya dengan permintaanku ini,"

"Kamu mau minta tolong apa sama aku, Nay. Udah katakan aja, gak usah sungkan,"

"Aku boleh gak nginap di rumah kamu untuk sementara waktu,"

"Astaga, Nay. Kamu ini kayak sama siapa aja. Ya tentu aja boleh dong, kamu bisa di tinggal disini sampai kapanpun kamu mau. Lagipula aku juga senang karena akhirnya aku punya teman ngobrol di rumah ini,"

"Sekali lagi makasih banyak ya, Rin. Aku gak enak udah banyak ngerepotin kamu selama ini,"

"Kamu gak pernah ngerepotin aku kok, kita berdua kan sahabat. Jadi harus saling membantu. Udah, kamu minum dulu tehnya mumpung masih hangat loh nanti kalau udah dingin gak enak,"

"Iya, Rin,"

Kanaya dan Erina pun saling bertukar cerita dan pikiran sambil menikmati secangkir teh hangat. Erina berhasil meringankan sedikit beban pikiran yang ada di kepala Kanaya saat ini.

Terpopuler

Comments

Mano Zahra

Mano Zahra

melipir kesini moga ceritanya bagus

2021-10-01

0

sandi

sandi

bab 1 lqngsung d intinya ya☺

2021-09-19

0

🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

aku mampir ya thor...

2021-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Surat Gugatan Cerai
2 BAB 2 - SIDANG CERAI
3 BAB 3 - KABAR BAIK
4 BAB 4 - KEBENARAN
5 BAB 5 - MELAMAR PEKERJAAN
6 BAB 6 - Rencana Berhasil
7 BAB 7 - HARI PERTAMA
8 BAB 8 - BIMBANG
9 BAB 9 - BELANJA BERSAMA
10 BAB 10 - MALAM
11 BAB 11 - HARI KEDUA
12 BAB 12 - HARI KETIGA
13 BAB 13 - HARI KEEMPAT
14 BAB 14 - HARI KELIMA
15 BAB 15 - MALAM KELIMA
16 BAB 16 - HARI KEENAM
17 BAB 17 - PIKIRANKU
18 BAB 18 - KAMU
19 BAB 19 - BERTEMU
20 BAB 20 - MENERIMA KENYATAAN
21 BAB 21 - PIKNIK
22 ( S2 ) BAB 22 - Siapa Dia?
23 (S2 ) BAB 23 - DIA LAGI
24 ( S2 ) BAB 24 - SATU RUMAH
25 ( S2 ) BAB 25 - MENCOBA PERHATIAN
26 ( S2 ) BAB 26 - MASIH MENCOBA PERHATIAN
27 ( S2 ) BAB 27 - PDKT TAHAP 1
28 ( S2 ) BAB 28 - PDKT TAHAP 2
29 ( S2 ) BAB 29 - PDKT TAHAP 3
30 ( S2 ) BAB 30 - PDKT TAHAP 4
31 ( S2 ) BAB 31 - PDKT TAHAP 5
32 ( S2 ) BAB 32 - RENCANA RAYA
33 ( S2 ) BAB 33 - PDKT TAHAP 6
34 ( S2 ) BAB 34 - PDKT TAHAP 7
35 ( S2 ) BAB 35 - PDKT TAHAP 8
36 ( S2 ) BAB 36 - PDKT TAHAP 9
37 ( S2 ) BAB 37 - PDKT TAHAP 10
38 PENGUMUMAN
39 ( S2 ) BAB 38 - PESTA PERNIKAHAN
40 ( S2 ) BAB 39 - HARI BARU
41 ( S2 ) BAB 40 - Terpaksa Harus meninggalkan
42 ( S2 ) BAB 41 - DIA PERGI, AKU MENUNGGU
43 ( S2 ) BAB 42 - JANJI CINTA
44 ( S2 ) BAB 43 - AKU HAMIL?!
45 ( S2 ) BAB 44 - KEBAHAGIAAN KECIL
46 ( S2 ) BAB 45 - MALAM SEMPURNA
47 PEMBERITAHUAN
48 Novel Kaget Nikah
49 NOVEL BARU
Episodes

Updated 49 Episodes

1
BAB 1 - Surat Gugatan Cerai
2
BAB 2 - SIDANG CERAI
3
BAB 3 - KABAR BAIK
4
BAB 4 - KEBENARAN
5
BAB 5 - MELAMAR PEKERJAAN
6
BAB 6 - Rencana Berhasil
7
BAB 7 - HARI PERTAMA
8
BAB 8 - BIMBANG
9
BAB 9 - BELANJA BERSAMA
10
BAB 10 - MALAM
11
BAB 11 - HARI KEDUA
12
BAB 12 - HARI KETIGA
13
BAB 13 - HARI KEEMPAT
14
BAB 14 - HARI KELIMA
15
BAB 15 - MALAM KELIMA
16
BAB 16 - HARI KEENAM
17
BAB 17 - PIKIRANKU
18
BAB 18 - KAMU
19
BAB 19 - BERTEMU
20
BAB 20 - MENERIMA KENYATAAN
21
BAB 21 - PIKNIK
22
( S2 ) BAB 22 - Siapa Dia?
23
(S2 ) BAB 23 - DIA LAGI
24
( S2 ) BAB 24 - SATU RUMAH
25
( S2 ) BAB 25 - MENCOBA PERHATIAN
26
( S2 ) BAB 26 - MASIH MENCOBA PERHATIAN
27
( S2 ) BAB 27 - PDKT TAHAP 1
28
( S2 ) BAB 28 - PDKT TAHAP 2
29
( S2 ) BAB 29 - PDKT TAHAP 3
30
( S2 ) BAB 30 - PDKT TAHAP 4
31
( S2 ) BAB 31 - PDKT TAHAP 5
32
( S2 ) BAB 32 - RENCANA RAYA
33
( S2 ) BAB 33 - PDKT TAHAP 6
34
( S2 ) BAB 34 - PDKT TAHAP 7
35
( S2 ) BAB 35 - PDKT TAHAP 8
36
( S2 ) BAB 36 - PDKT TAHAP 9
37
( S2 ) BAB 37 - PDKT TAHAP 10
38
PENGUMUMAN
39
( S2 ) BAB 38 - PESTA PERNIKAHAN
40
( S2 ) BAB 39 - HARI BARU
41
( S2 ) BAB 40 - Terpaksa Harus meninggalkan
42
( S2 ) BAB 41 - DIA PERGI, AKU MENUNGGU
43
( S2 ) BAB 42 - JANJI CINTA
44
( S2 ) BAB 43 - AKU HAMIL?!
45
( S2 ) BAB 44 - KEBAHAGIAAN KECIL
46
( S2 ) BAB 45 - MALAM SEMPURNA
47
PEMBERITAHUAN
48
Novel Kaget Nikah
49
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!