Sebulan Kemudian....
Kanaya terlihat sangat bahagia sampai berlari keluar rumah dan langsung memeluk Erina yang sedang menyiram bunga di halaman depan rumah.
"Astaga, Kanaya. Kamu ini kenapa sih," ( Erina melepaskan pelukan Kanaya darinya )
"Rin, kamu tau gak aku itu lagi senang banget tau hari ini," Ucap Kanaya sambil menunjukan senyum bahagianya kepada Erina.
"Kamu itu lagi senang kenapa, Nay. Owh aku tau nih kamu pasti baru dapat calon suami baru lagi ya,"
"Eh sembarangan aja kamu ini, Rin. Aku itu gak ada pikiran buat nikah lagi tau gak soalnya takut aja gitu dapat lakinya sama kayak sih Abdi,"
"Masih aja kamu ingat - ingat namanya cowok gak punya otak itu. Kalau aku jadi kamu ya, udah aku lupain itu namanya. Aku anggap aja dia udah gak ada lagi di dunia ini dan di bumi ini,"
"Ya kan aku sama kamu beda, Rin. Aku itu gak bisa lupain Abdi karena walau bagaimana pun aku pernah memiliki kenangan bahagia sama dia selama dua tahun,"
"Udah mulai, mulai tuh nanti galaunya. Move on Kanaya, Abdi aja mungkin gak pernah mikirin kamu. Masa kamu - nya masih terus mikirin dia aja. Jadi cewek itu harus kuat dan punya harga diri sedikit kalau udah di hempaskan sama cowok yaudah kita buktiin aja sama dia kalau kita juga bisa buat dia terhempas jauh - jauh dari hidup kita,"
"Panjang amat ya kamu ngomelnya, udahlah gak usah bahas soal Abdi lagi. Jadi bikin gak mood aja. Sekarang mendingan kita bahas soal kabar baik ini aja,"
"Kabar baik apa itu, Nay,"
"Kabar baiknya itu adalah aku ke terima jadi Barista di salah satu Cafe dan aku juga dapat beasiswa di salah satu Universitas yang ada di kota jakarta,"
"Kamu benaran, Nay,"
"Iya, Rin,"
"Aaaahhh," ( Kanaya dan Erina pun berpelukan sambil melompat kegirangan )
"Selamat ya, Nay. Aku bangga sama kamu. Aku gak nyangka setelah bercerai dengan Abdi ternyata kamu bisa mendapatkan dua sekaligus impian kamu. Kamu memiliki pekerjaan dan juga mendapatkan beasiswa di salah satu Universitas untuk melanjutkan pendidikan keperawatan kamu,"
"Iya aku juga gak nyangka banget, Rin. Aku akan sangat berterimakasih banget sama Tuhan atas apa yang telah ia berikan padaku. Aku akan berjanji sama diri aku sendiri kalau aku akan bangkit dari keterpurukanku dan membuktikan pada Abdi kalau aku itu bisa hidup tanpa belas kasihannya,"
...******************...
Perusahaan Wijaya Group.
Raya masuk ke dalam ruangannya Abdi. Di dalam ruangan tersebut terlihat Abdi yang sedang duduk sambil sibuk dengan beberapa dokumen yang ada di atas Meja Kerjanya. Raya pun langsung berjalan mendekat ke arah Meja Kerja Abdi dan berhenti tepat di hadapan Abdi.
"Pak Abdi," Panggil Raya.
"Iya ada apa, Raya," Tanya Abdi kepada Raya.
"Saya sudah menjalankan semua perintah Pak Abdi. Bahkan, Bu Kanaya sudah mendapatkan notifikasi penerimaan bekerja sebagai Barista Cafe dan juga notifikasi bahwa Bu kanaya menerima Beasiswa jurusan keperawatan dari salah satu Universitas yang sangat Bu Kanaya impikan untuk melanjutkan pendidikan disana,"
"Terima kasih, Raya. Kamu sudah mau banyak membantu saya,"
"Sama - sama, Pak. Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu ya, Pak,"
"Iya silahkan, Raya,"
Setelah melaporkan tentang hal itu kepada Abdi, Raya pun keluar meninggalkan ruangan Abdi.
...******************...
Setelah Raya keluar dari ruangannya, Abdi terlihat menunjukan senyumannya dan langsung melirik ke arah bingkai foto pernikahannya dengan Kanaya yang masih terpajang di atas Meja Kerjanya.
"Aku harap dirimu senang dengan hadiah kecil dariku, Kanaya,"
"Aku berterimakasih padamu karena telah memberikan 2 tahun terindah di dalam hidupku dan aku tidak akan pernah melupakan dirimu, Kanaya,"
"Maafkan aku karena telah membuatmu bersedih untuk sementara waktu karena aku yakin hanya dengan cara inilah kamu bisa hidup terbiasa tanpa diriku. Aku juga yakin kamu bisa mendapatkan laki - laki yang lebih baik lagi daripada aku,"
...*****************...
Hari mulai berganti, setiap hari Kanaya menjalani aktivitasnya seperti biasa dengan sangat senang dan bersemangat. Bahkan Kanaya sudah menjadi wanita yang periang kembali. Sementara Abdi hanya bisa melihat wajah Kanaya dari foto - foto yang di berikan oleh Raya padanya.
...******************...
4 Tahun Kemudian....
Kanaya akhirnya berhasil wisuda dan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan yaitu ia mendapatkan nilai Cumlaude. Kanaya terlihat sangat bahagia saat berlari keluar dari gedung wisudanya menghampiri Erina yang datang dengan membawakan bucket bunga untuknya.
"Erina, aku lulus dengan nilai Cumlaude,"
"Wah, selamat ya Nay. Kamu itu memang yang paling the best lah, Nay. Aku sebagai sahabat kamu bangga banget sama kamu tau gak. Kamu itu akhirnya bisa bangkit juga dari keterpurukan kamu,"
"Owh ya sampai lupa, ini bucket bunga untuk kamu dong sebagai hadiah karena kamu udah lulus dengan nilai paling terbaik," ( Erina memberikan Bucket bunga tersebut kepada Kanaya dan Kanaya pun menerimanya dengan sangat senang hati )
"Makasih banyak ya, Rin. Aku beruntung banget punya sahabat kayak kamu kalau gak aku gak tau gimana lagi lah hidup aku setelah dulu di ceraikan sama Abdi,"
"Udah ya, Nay. Kamu jangan ingat - ingat lagi soal masa lalu kamu sama Abdi itu. Sekarang lebih baik kamu fokus aja sama masa depan kamu. Ingat Kanaya setelah kamu lulus dengan nilai Cumlaude ini, ada sebuah masa depan yang lebih baik sedang menunggumu. Percayalah padaku,"
"Iya, Rin. Makasih ya udah jadi sahabat terbaikku selama ini," ( Kanaya memeluk Erina dan Erina pun membalas pelukan Kanaya padanya )
"Iya sama - sama, Nay. Aku juga beruntung banget punya sahabat terbaik seperti kamu,"
...*****************...
Di Rumah Abdi Wijaya.
Abdi terlihat sedang duduk di sebuah kursi yang berada di dekat pinggir kolam renangnya. Abdi duduk sambil membaca sebuah koran dan menikmati segelas kopi.
Raya yang datang membawa kabar baik untuk Abdi pun langsung berjalan masuk ke dalam rumah Abdi dan menemui Abdi yang sedang duduk di kursi yang berada di dekat pinggir kolam renang.
"Pak Abdi," Panggil Raya dan Abdi pun langsung melihat ke arah Raya.
"Iya ada apa, Raya. Apakah ada kabar baik lagi tentang Kanaya untuk saya,"
"Iya, Pak Abdi. Saya kesini ingin memberikan bapak sebuah video dan foto Bu Kanaya saat Bu Kanaya wisuda dan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan yaitu Bu Kanaya mendapatkan Nilai Cumlaude, Pak Abdi,"
Abdi yang mendengar dari Raya bahwa Kanaya lulus sebagai lulus terbaik pun langsung tersenyum bahagia dan terlihat sangat bersemangat untuk melihat video detik - detik Kanaya di panggil sebagai lulusan terbaik saat acara wisudanya.
"Sini cepat tunjukan pada saya Video saat Kanaya di acara wisuda,"
"Baik, Pak," Raya pun langsung berjalan mendekat ke arah Abdi )
"Ini, Pak," ( Raya memberikan tablet yang ia pegang kepada Abdi )
Abdi tersenyum saat melihat wajah Kanaya yang terlihat sangat bahagia pada saat acara wisuda tersebut. Bahkan Abdi sampai mengelus layar tablet tersebut saat wajah Kanaya terlihat di dalamnya. Mata Abdi bahkan tidak bisa bohong karena matanya yang mulai berkaca - kaca membuktikan bahwa rasa cinta Abdi yang sangat besar kepada Kanaya.
"Sebenarnya Pak Abdi ini sangat mencintai Bu Kanaya. Tapi saya tidak tau mengapa Pak Abdi malah mengambil keputusan seperti ini, yang bahkan jika di lihat dari kedua belah pihak sama - sama tersiksa. Pak Abdi tersiksa karena keputusannya dan Bu Kanaya tersiksa karena kehilangan cintanya," - Batin Raya -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
SOO🍒
si abdi udah sekarat jadi dia gk mau jadi beban kanaya makanya buat sensasi
2022-05-13
0
Sus Siti
apa karna gk bisa ngasih anak..apakah itu masalahnya🙄🤔
2021-09-26
0
sandi
masi nunggu alesan abdi w
2021-09-19
0