Rumah Abdi.
Keesokan harinya, Abdi terlihat sedang duduk di Sofa ruang tamunya dengan di temani koran yang sedang ia baca dan segelas kopi yang ia nikmati. Ketika Abdi sedang menikmati ketenangannya sendiri tiba - tiba saja Handphone miliknya yang berada di atas meja berbunyi. Abdi pun langsung meletakan koran yang ia baca sebelumnya dan bergegas mengambil Handphone miliknya tersebut.
Di layar Handphone tersebut muncul nama "Raya".
"Raya, ada apa ya kok tumben pagi - pagi begini sudah menelepon," Ucap Abdi.
Abdi pun langsung mengangkat telepon dari Raya.
"Halo, Pak Abdi,"
"Iya ada apa, Raya,"
"Saya ingin memberitahu bapak kalau hari ini saya tidak akan ke rumah bapak karena jadwal meeting bapak yang harus saya gantikan sangat padat sekali hari ini dan satu lagi Pak Abdi, saya telah membuka lowongan pekerjaan untuk mencari seorang perawat pribadi. Tetapi hingga saat ini belum juga ada yang mendaftar hingga dokter pribadi Pak Abdi merekomendasikan pada saya seorang perawat yang sangat berkompeten. Mulai hari ini perawat itu akan merawat bapak,"
"Baik, Raya. Terima kasih atas informasinya,"
"Iya, Pak. Ya sudah kalau begitu saya tutup dulu ya pak teleponnya,"
"Iya, Raya,"
Raya pun mengakhir pembicaraan mereka berdua di telepon.
"Perawat Pribadi, seorang wanita, kira - kira siapa ya yang akan jadi perawat pribadiku. Andai aja Kanaya ada disini mungkin dia yang akan jadi perawat pribadiku. Tapi aku mana tega membuatnya menghabiskan waktunya untuk mengurusi laki - laki penyakitan seperti aku,"
"Selamat pagi, Pak Abdi," Ucap seorang wanita yang tiba - tiba saja datang dan berdiri di belakang Abdi.
"Dia pasti seorang wanita yang akan melamar jadi perawat Pribadiku,"
Abdi pun langsung beranjak dari Sofa dan langsung membalikan tubuhnya ke arah belakang. Dan betapa terkejutnya, Abdi saat melihat Kanaya sudah berdiri di hadapannya.
"Kanaya," Ucap Abdi dengan sangat terkejut.
"Kamu ngapain kesini, kan aku sudah pernah bilang padamu kalau hubungan kita itu sudah berakhir,"
"Iya, memang hubungan kita sudah berakhir Pak Abdi. Tapi saya kesini bukan untuk membahas masa lalu kita berdua. Melainkan, saya kesini itu untuk melamar pekerjaan menjadi Perawat Pribadi - nya Pak Abdi,"
"Perawat?,"
"Kamu datang kesini karena ingin menjadi perawat pribadi saya,"
"Iya, Pak. Saya datang kesini itu untuk menjadi perawat pribadi bapak. Bagaimana apakah bapak menerima saya untuk menjadi perawat pribadi bapak,"
"Tidak,"
"Kenapa, Pak,"
"Saya tidak suka padamu. Jadi pergilah dari sini, saya tidak akan menerimamu bekerja disini. Walaupun kamu seribu kali memohon pada saya. Saya tetap tidak akan menerima kamu bekerja menjadi perawat pribadi di rumah saya ini,"
Abdi pun berjalan beberapa langkah ingin meninggalkan ruang tamu. Tetapi Kanaya menghentikan dirinya.
"Pak Abdi, tunggu Pak,"
"Apa lagi?,"
"Apa tidak bisa gitu, Pak Abdi pertimbangkan lagi. Saya mohon Pak Abdi. Saya sangat butuh pekerjaan ini. Saya janji bakalan bekerja dengan baik kok, Pak. Lagipula saya kan juga lulusan terbaik di salah satu universitas ternama di kota jakarta, Pak,"
"Saya tetap tidak akan menerimamu. Jadi pergilah kamu dari sini,"
"Pak, Pak, tunggu dulu. Saya mohon, Pak. Saya sudah mengundurkan diri loh pak dari pekerjaan saat di rumah sakit demi melamar pekerjaan di rumah ini. Terus, masa lamaran pekerjaan saya di rumah ini pun tidak di terima. Lalu, nanti saya harus dengan apa membeli kebutuhan sehari - hari saya. Saya mohon, Pak. Kasihani saya, Pak. Saya ini janda loh, Pak. Lagipula ya saya inikan seorang perawat yang direkomendasikan oleh dokter Pak Abdi sendiri. Jadi tolong terima saya bekerja disini ya, Pak,"
"Terus kalau memangnya kamu itu janda itu artinya saya harus berbaik hati padamu. Maaf jika kamu berfikir seperti itu maka itu tidak akan terjadi. Saya tetap tidak akan menerimamu untuk bekerja disini sebagai perawat pribadi saya karena saya tidak suka dengan seorang wanita seperti kamu. Lagipula rumah ini bukan rumah untuk penampungan para janda yang butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,"
"Pak, saya mohon Pak. Lagipula apa salahnya sih saya melamar pekerjaan disini. Masa cuma karena saya dulu punya hubungan pribadi dengan bapak. Terus bapak tidak mau menerima saya menjadi perawat pribadi bapak begini. Bapak gak bisa seenaknya begitu dong sama saya kalau bapak memang gak niat untuk membuka lowongan pekerjaan ya jangan pasang iklan lowongan pekerjaan di website dan media sosial. Terus gajinya tinggi lagi melebihi gaji di rumah sakit. Itu kan buat saya jadi tergiur. Bahkan sekretaris bapak sendiri kan yang menyuruh dokter pribadi bapak untuk merekomendasikan saya sebagai perawat pribadi bapak,"
"Kamu kan bisa cari pekerjaan lain di tempat lain untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari kamu itu,"
"Bapak pikir cari pekerjaan itu gampang apa. Enggak Pak, cari pekerjaan itu gak gampang. Setidaknya kalau bapak gak mau menerima saya berikanlah saya waktu 30 hari untuk kerja disini sambil saya mencari pekerjaan baru di tempat lain. Jika saya sudah mendapatkan pekerjaan baru setelah itu bapak bisa memecat saya sesuka hati bapak,"
"Hmmm..sebenarnya aku kasihan juga dengan Kanaya. Bagaimana jika dia nantinya jadi hidup susah karena tidak memiliki pekerjaan. Baiklah, aku terima saja dia. Lagipula hanya 30 hari saja kan," - Batin Abdi -
"Baiklah, saya kasih kamu kesempatan 30 hari untuk kerja disini. Hanya 30 hari saja dan tidak lebih. Sekarang saya mau istirahat, kamu bisa meninggalkan rumah ini. Dan satu lagi, kamu mulai bekerja besok dan kamu tinggallah disini, kamu bisa pakai kamar tamu manapun yang kamu mau, aku tidak mau pekerjaku mengalami kesusahan karena tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari - harinya,"
Setelah berkata seperti itu, Abdi pun berlalu pergi meninggalkan Kanaya yang masih berdiri terdiam di ruang tamu.
"Abdi tidak pernah berubah,"
"Dia masih Abdi yang sama, Abdi yang aku cinta, Dia Abdi yang bersamaku selama dua tahun,"
"Aku senang akhirnya aku bisa bersama dengan dirimu lagi, Mas. Walaupun hanya 30 hari, bagiku hari - hari itu akan menjadi kenangan berharga untukku,"
"Setidaknya aku masih punya kesempatan untuk merawatnya di sisa - sisa umurnya,"
Kanaya pun tersenyum kecil lalu pergi meninggalkan rumah Abdi.
...*******************...
Kamar Abdi.
Abdi terlihat sedang berdiri di atas balkon yang terhubung dengan kamarnya. Ia melihat Kanaya yang terus berjalan keluar meninggalkan rumahnya.
"Setelah bertahun - tahun aku mencoba untuk menjauh darinya, sekarang selama 30 hari aku akan bersama dengan dirinya,"
"Aku menceraikannya agar ia tidak menghabiskan waktu untuk merawat diriku yang penyakitan. Tetapi sekarang dia malah akan menjadi perawat pribadiku,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Fae
Bukannya aneh ya thor klo tiba² Kanaya dtng melamar sbg perawat pribadi...darimana dia tahu klo Abdi sakit coba 🤔
Lbh 'manis' ceritanya klo Kanaya itu di recommendasi oleh seorang dokter ga sih.
Sy kira Kanaya yg di srh dokter Ryan menggantikan suster Amelia sbg perawat pribadi nya Abdi.
2022-03-04
0
Vera Wilda
lagian gak jujur klo sakit, cb klo jujur kan bisa d cari solusinya, belum berperang tp udah mengaku kalah... Abdi... Abdi, selama 4 th kan bisa aja berobat, masak orang kayak gak kepikiran buat berobat keluar negeri...
2021-10-08
0
Anti Veryanty S
aku mampir thor membawa like. semngat terus.💪
mari saling mndkng.
🙏
2021-08-12
1