Tiga Bulan Kemudian.....
Seorang wanita cantik dengan bentuk tubuh yang ideal berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan. Di dalam ruangan tersebut terlihat seorang pria yang sedang berdiri membelakangi dirinya.
"Selamat siang, Pak Abdi," Panggil Wanita tersebut.
Abdi yang mendengar panggilan dari wanita tersebut pun langsung membalikan tubuhnya ke arah wanita itu.
"Raya," Ucap Abdi.
Abdi langsung berjalan mendekati wanita tersebut.
"Pak Abdi, Saya sudah mengosongkan semua jadwal meeting dengan klien untuk hari ini,"
"Kerja bagus, Raya. Terima kasih ya kamu sudah mau banyak membantu saya,"
"Sama - sama, Pak. Sudah menjadi tugas saya untuk membantu Pak Abdi karena saya kan sekretarisnya Pak Abdi. Tapi, apakah Pak Abdi yakin dengan keputusan Pak Abdi ini,"
"Saya sangat yakin, Raya. Kanaya pantas mendapatkan pria yang lebih baik lagi daripada saya,"
"Baiklah kalau begitu, Pak Abdi. Bisakah kita pergi sekarang, Pak. Jadwal Sidang perceraian Pak Abdi akan di mulai satu jam lagi,"
"Baik, Raya,"
Abdi dan Raya pun langsung berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut.
...******************...
Rumah Erina.
"Nay, cepetan dong dandannya nanti kita telat loh datang ke Sidangnya,"
"Iya sebentar, Rin," ( Teriak Kanaya )
"Kebiasaan banget sih anak ini kalau dandan suka lama banget," Gumam Erina.
"Udah, Rin. ayo kita langsung aja berangkat sekarang," ( Kanaya berlari menghampiri Erina yang sudah lama berdiri menunggunya di depan rumah )
"Astaga, Nay. Akhirnya kamu siap juga, udah sampai lumutan aku disini nungguin kamu lama banget,"
"Iya namanya aku harus siapin mental dulu sebelum berhadapan sama Abdi di Sidang nanti,"
"Pokoknya kamu harus tegas ya, Nay. Kamu gak boleh terlihat lemah saat bertemu dengan Abdi nanti,"
"Iya, Rin. Yaudah ayo kita langsung pergi aja soalnya Sidang akan di mulai satu jam lagi,"
"Iya ayo, Nay,"
Kanaya dan Erina pun langsung pergi meninggalkan rumah.
...****************...
Pengadilan Agama Di Kota Jakarta.
Kanaya dan Abdi sekarang telah duduk di hadapan Majelis Hakim. Kanaya terlihat masih tidak menyangka bahwa hari ini akan terjadi juga padanya. Sementara Abdi masih saja menunjukan raut wajah dingin dan cuek seakan - akan memang dirinya telah siap untuk bercerai dengan Kanaya.
"Majelis hakim memutuskan perkara gugatan cerai Abdi Wijaya kepada Kanaya Mahira,"
"Dikabulkan,"
"Kalian resmi bercerai,"
"Alhamdulillah," Ucap Erina yang menjadi saksi dari Sidang Perceraian tersebut.
Kanaya dan Abdi pun hanya bisa saling bertatapan setelah mendengar keputusan dari Majelis Hakim tersebut.
"Jika tidak ada yang keberatan, sidang akan kami tutup,"
ketukan palu pun terdengar menggema di telinga Kanaya dan Abdi.
...******************...
Di luar Pengadilan Agama.
Abdi dan Raya berjalan bersama menuju ke Parkiran mobil hingga tiba - tiba Erina berlari mengejar mereka berdua dengan Kanaya yang mencoba menghentikan Erina agar tidak membuat keributan di sekitar lingkungan Pengadilan Agama.
"Hey, laki - laki gak punya perasaan berhenti kamu," Teriak Erina kepada Abdi.
Langkah kaki Abdi dan Raya pun terhenti setelah mendengar teriakan dari Erina. Erina langsung berjalan mendekat ke arah Abdi dan Raya dengan Kanaya yang berjalan mengikutinya dari belakang.
"Ada apa lagi?," Tanya Abdi dengan nada suara tegas kepada Erina.
"Kamu itu memang gak waras ya, Abdi. Baru aja cerai dari Kanaya bisa - bisanya kamu udah gandeng perempuan baru aja. Aku bingung sama cara berfikir kamu. Kamu itu sebenarnya punya otak atau gak sih, Abdi,"
"Udah, Udah, Rin. Malu tau di lihatin orang. Udah lebih baik sekarang kita pulang aja ya,"
"Enggak bisa kayak gitu dong, Nay. Laki - laki bajingan ini itu harus di kasih tau kayak gini biar dia itu ngerti apa kesalahannya dia. Seenaknya aja dia menceraikan kamu terus habis itu jalan berduaan dengan wanita barunya ini yang berkedok sekretaris,"
"Maaf, Bu Erina. Tapi saya ini bukan Wanita barunya....,"
Sebelum Raya menyelesaikan kata - katanya, Abdi sudah memotong perkataan Raya dengan merangkul bahunya Raya dan mengakui bahwa Raya adalah kekasih barunya.
"Iya, Raya ini adalah kekasih baru saya. Memangnya kenapa kalau Saya punya kekasih baru lagi. Lagipula kan saya sekarang sudah resmi bercerai dengan Kanaya. Jadi suka - suka saya lah mau ngapain aja dan jalan bersama dengan siapa aja. Saya sudah bukan suami dari sahabat kamu lagi. Jadi kamu tidak usah memarahi saya seperti kamu mendapati saya berselingkuh dari sahabat kamu ini,"
"Memang dasar gak waras kamu ya, Abdi. Aku sangat berterimakasih sama Tuhan karena telah memisahkan kamu dengan Kanaya,"
"Erina, udah jangan ladenin lagi pria ini. Dia itu cuma Pria yang gak tau bagaimana cara menghargai seorang wanita sebaiknya kita pergi aja dari sini sekarang juga. Kita cuma akan buang waktu dan tenaga saja jika terus meladenin pria ini,"
Kanaya pun menarik tangan Erina untuk ikut pulang bersama dengan dirinya. Tetapi Erina tetap saja mengomel - ngomel tidak karuan kepada Kanaya. Sementara Abdi terlihat dari matanya, Ia sangat sedih saat melihat Kanaya yang sudah mulai melangkah jauh dari dirinya.
"Pak Abdi, Pak Abdi gak apa - apa kan,"
"Saya tidak apa - apa kok, Raya. Maafkan saya karena saya tadi bersikap lancang padamu. Saya sudah merangkul bahumu dan mengakui kamu sebagai kekasih saya,"
"Tidak apa - apa kok, Pak. Saya sangat mengerti keadaan Pak Abdi sekarang,"
"Ayo mari, Pak. Kita harus kembali ke kantor sekarang,"
"Baik, Raya,"
Abdi dan Raya pun berjalan kembali menuju ke mobil. Setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil, Mobil tersebut pun langsung melaju dengan sangat cepat meninggalkan Kantor Pengadilan Agama tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Aditya HP/bunda lia
ada apa dengan abdi?
2022-02-05
0
sandi
klo tw2 abdi minta cerai gr2 dy sakit parah tow mandul... gtw ee... ga mo w, ga bgt!! cowo cengeng!!! 😒😒😒😒bye de w !!
2021-09-19
0
🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
Abdi kalo memang kamu masih Kanaya, kenapa kamu bercerai..masih bingung..😁😁😁
2021-09-07
1