Twins Revenge War
Bumi ini tersusun atas dunia Paralel, berbagai jenis makhluk luar biasa tersebar dalam different world.
Mereka menyadari kehadiran setiap jenis makhluk dalam Paralel masing-masing. Benar, kecuali manusia yang tentu saja menganggap diri mereka lebih tinggi dari makhluk lain.
Hewan super, arwah, Zombie, Werewolf, Ghoul, iblis dan Vampir...
Semua berjalan serentak dalam different world. Namun, ada sebuah peristiwa yang memaksa setiap makhluk untuk bertemu dan bersatu dalam dunia manusia...
Tentu saja itu bermula dari petualangan balas dendam Twins, kebenaran tak terduga dan peperangan dunia.
Semua berawal dari sini...
.......
.......
.......
Tap! Tap! Tap!
"Aku membawa lima buket hari ini, Kak Akai!" Seru seorang gadis berusia 20 tahun.
"Wahh, terimakasih, akan kuberikan bonus." Sahut seorang pemuda tinggi berwajah tampan.
Gadis itu bernama Kaoru, dia seorang yatim piatu. Namun, dia masih memiliki kakak laki-laki bernama Toru. Ibunya meninggal saat ia berumur 1 tahun. Sedangkan ayahnya meninggal saat ia berusia 7 tahun.
Ibunya memiliki penyakit yang parah, jika ia dipaksa bekerja keras seperti melahirkan anak, maka tubuhnya tidak akan bertahan lama.
Sedangkan Sang Ayah meninggal karena membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup Kaoru dan Toru. Dunia kerja yang digeluti Ayah mereka begitu keras.
Sedangkan pemuda tinggi yang tampan itu bernama Akai, ia adalah bos agensi penjualan buket bunga pernikahan. Akai sangat baik kepada Kaoru, mereka saling menyukai sejak kecil.
Saat itu masih pagi, burung berkicau merdu dan bertiup angin sepoi-sepoi. Peradaban negeri itu belum maju, masih sangat sedikit kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya.
"Bagaimana dengan kakakmu?" Tanya Akai pada Kaoru, "Apakah dia sudah dapat pekerjaan?"
"Bagaimana dia bisa dapat pekerjaan?" Protes Kaoru, "Dia bahkan tidak pernah beranjak dari rumah kalau bukan untuk bertemu pacarnya."
Toru, kakak Kaoru. Seorang pemuda berusia 28 tahun yang sangat malas. Ia hanya mengandalkan adiknya untuk bekerja. Ia menjadi lebih malas karena sudah dinafkahi adiknya selama 13 tahun.
"Terimakasih Kak Akai, besok aku akan membawa lebih banyak bunga, pamit pulang dulu, ya." Ucap Kaoru sembari melambaikan tangan pada Akai.
"Iya, hati-hati pulangnya, aku menunggumu besok..." Sahut Akai, balas melambai pada Kaoru.
Kaoru pulang dari agensi itu, agensi itu cukup mewah. Terdapat banyak rak berisi buket bunga, katanya buket-buket itu juga di ekspor keluar negeri.
"Kak Toru, aku mohon sama kamu, Kakak harus cari pekerjaan, kebutuhan kita tak akan terpenuhi dengan uang hasil jual bunga saja." Ujar Kaoru pada Toru yang dilihatnya sedang duduk-duduk di teras rumah sambil baca koran.
Rumah Kaoru sangat jauh berbeda dibanding kantor agensi itu, rumahnya hanya terbuat dari kayu yang tampaknya sudah lapuk, halamannya pun terlihat kotor berserakan dedaunan.
"Ahh, nggak, deh... Kamu saja yang bekerja mencari uang, aku capek..." Jawab Toru sambil membuka halaman koran yang dibacanya.
"Astaga, capek? memangnya Kakak ada kerja apa di rumah sampai bisa capek?" Kaoru berkata ketus.
"Kita ini makan saja sudah pas-pasan, belum lagi ada kebutuhan yang lain... Kalau Kakak tidak bekerja, uang kita sama sekali tidak cukup..." Lanjut Kaoru yang mulai kembali menegur sikap malas kakaknya.
BRAKK!!
Toru membanting korannya diatas meja lapuk, sehingga mejanya hancur...
"Aku ada janji ketemuan sama pacarku sekarang, jangan cerewet! Aku mau pergi!" Bentak Toru, bergegas pergi meninggalkan Kaoru di rumah.
Kaoru menatap kepergian kakaknya dalam diam, "Aku sudah menafkahi kamu selama 13 tahun..." Kaoru hanya bisa mengeluh dalam hati.
Dulu, saat orang tua Kaoru dan Toru meninggal, Toru sangat marah... Ia pikir adiknya yang membunuh kedua orang tuanya.
Gara-gara ibunya melahirkan Kaoru, ekonomi makin sulit, fisiknya semakin lemah, dan akhirnya meninggal. Dan ayahnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan susu dan popok adiknya saat itu, 'kan? Dan akhirnya meninggal juga...
Karena kebencian yang mendalam itu, maka Toru dengan tegas mengatakan bahwa Kaoru yang membunuh orang tuanya. Maka Kaoru harus bekerja menggantikan orang tuanya.
Padahal saat itu Kaoru masih berumur 7 tahun, tapi ia menurut dan bekerja menjual bunga. Ia merasa bersalah atas kematian orang tuanya...
Toru pergi ke rumah pacarnya, Kazusa. Mereka sudah menjalin hubungan selama lebih dari 3 tahun.
"Aku sudah menunggu kamu sayang," Ucap Kazusa pada Toru, dan langsung memeluk Toru dengan mesra.
"Ahh, maaf... Aku tidak bermaksud membuat kamu menunggu, ada urusan sedikit..." Balas Toru, "Jadi ada apa? Tumben mau bertemu di rumahmu?"
Kazusa terdiam sejenak, "Masuk dulu ya, kita bicarakan dalam rumah saja," Ujar Kazusa sembari menarik tangan Toru.
Kazusa dan Toru masuk ke dalam rumah... Mereka berbincang-bincang hangat seputar keluarga, toko baru yang buka dijalan, sampai cuaca hari itu...
Beberapa jam kemudian, "Sayang, aku mau mobil ya, untuk dibawa jalan-jalan dan dipamerkan pada teman-teman," Celetuk Kazusa dengan tatapan memohon pada Toru.
Toru sontak terkejut, mobil 'kan langkah dan mahal sekali. Dari mana dia bisa mendapat uang sebanyak itu... Tapi, Toru selalu mengabulkan permintaan pacarnya, jadi dia tidak bisa menolak dan mengangguk setuju.
Kazusa tampak senang sekali, dia memeluk Toru untuk kedua kalinya, "Terima kasih sayang, kamu baik sekali."
Toru berpikir keras dalam perjalanannya pulang ke rumah. Bagaimana dia bisa mendapatkan uang untuk membeli mobil...
Ditengah perjalanan, dia melihat vila hitam menjulang tinggi di pusat kota.
Seketika muncul niat jahat dalam hatinya, "Bagaimana kalau aku jual adikku ke Organisasi malam itu saja, bisa langsung dapat banyak uang..." Batin Toru licik.
Toru bergegas pergi ke Organisasi dan melakukan transaksi untuk menjual Kaoru...
Sementara itu, Kaoru sedang membereskan rumah dan memasak makan siang untuknya dan kakaknya. Setelah memasak Kaoru makan duluan, kemudian pergi ke hutan mencari bunga untuk dijual esok harinya.
Tak terasa waktu berlalu dan hari sudah semakin sore. Kaoru memutuskan pulang, menyiapkan makan malam untuk kakaknya. Ia pun pulang dengan membawa puluhan bunga lavender dan melati...
"Kak Akai sangat menyukai lavender..." Gumam Kaoru dengan senyum riang, "Aku akan terus membawa bunga ini untuknya, bunga ini sangat indah dan harum..."
Sesampainya di rumah, Kaoru tidak melihat kakaknya, "Aneh, Kak Toru belum pulang dari rumah pacarnya? Makan siang saja belum dimakan..." Kaoru bergumam dalam hati.
Tap! Tap! Tap!
Tiba-tiba datang orang asing berjas hitam yang menangkap Kaoru dan membawanya dengan paksa keluar dari rumah.
"A—apa yang kalian lakukan? Lepaskan! Akan ku-panggil polisi kalau kalian macam-macam! Lepaskan aku!" Seru Kaoru, meronta-ronta saat orang asing berjas hitam itu menangkapnya.
"Anda telah dibeli Presdir Sakaki, Kakakmu sudah mengambil uangnya, kontrak telah di tanda-tangani, Anda resmi milik Organisasi sekarang," Kata orang asing berjas hitam tersebut.
"Apa?! Apa maksud kalian! Lepaskan aku, lepaskan! Organisasi apa yang kalian maksud?! tidak mungkin Kakak menjual-ku! Lepaskan aku! Lepaskan!"
Kaoru menjerit keras-keras, dia menendang-nendang orang asing berjubah hitam itu tapi tidak kena.
"Aku sungguh sudah menjual kamu, adikku tercinta..." Terdengar suara Toru dari balik pohon oak disamping rumah, "Hehe, tidak disangka bisa dapat uang 3 milyar hanya dengan menjual kamu, aku bisa langsung jadi kaya! Hahaha!" Tawa Toru bergema di rumah itu, dia sudah seperti orang gila.
"Kakak, bisa-bisanya kau menjual-ku hanya demi uang 3 milyar? Aku hanya seharga 3 milyar!?" Seru Kaoru, berusaha keras menahan air matanya.
"Wah, Wah... Memangnya kamu bisa memberikan aku 3 milyar? Tidak bisa, 'kan?" Sahut Toru dengan ekspresi sinis, "Aku butuh uang, uang! Bukan adik cengeng seperti kau! Hei, kalian tunggu apa lagi? Bawa dia! Enyah dari muka-ku!" Bentak Toru pada Kaoru dan orang asing berjas hitam itu.
"Tidak! Tidak!! Lepaskan aku! Kakak!! Dulu kau bilang akan melindungi-ku kalau aku mau kerja! Kakak sudah berjanji!!" Isak Kaoru, tangisnya bergema di halaman rumah tua itu.
"Heh, rupanya kau percaya, ya? Itu semua bohong, bohong! Adik bodoh!! Sekarang diam dan pergi, pergi!" Sahut Toru seraya membalikkan badan, kembali masuk ke dalam rumah.
Kaoru mematung mendengar jawaban kakaknya, Ia hanya bisa menangis ketika dibawa paksa oleh orang asing berjas hitam. Dan sampailah mereka di vila Organisasi malam tersebut...
"Hei lihat, ada pendatang baru," Ujar wanita-wanita dan bapak-bapak yang ada di vila itu.
Sekilas Kaoru langsung mengerti, vila ini adalah klub malam, tempat orang kaya menghabiskan uang untuk tidur dan bermain selama satu malam.
Organisasi itu milik Sakaki Akira, seorang Presdir yang dingin, tampan dan bermata tajam. Pria cerdas yang menguasai seluruh dunia, menundukkan siapa saja dengan mata merah bagai burung rajawali, tatapan pembunuh dan cakar harimau buas yang siap menerkam mangsanya.
Saat ini, kebetulan Presdir Akira sedang mengunjungi vila tersebut untuk melakukan survei.
Dan karyawan serta pelayan yang tidak menyukai Presdir Akira mengatur sebuah siasat, lalu memberikan obat perangsang padanya...
Mereka menyiapkan makanan dan minuman beralkohol tinggi yang sudah bercampur obat perangsang.
Rencana mereka sangat sukses, ketika memakan makanan itu, Presdir Akira langsung merasa tubuhnya panas...
"Apa yang kalian masukkan? Obat perangsang? Kurang ajar sekali..." Desis Presdir Akira dengan sedikit terengah-engah, "Selidiki dan bunuh siapa saja yang bersangkutan, panggilkan dokter pribadi ke ruanganku, segera!"
Perintah Presdir Akira dengan tatapan pembunuh, lalu ia kembali ke ruangan Presdir karena tak tahan dengan reaksinya.
Sementara itu, Kaoru dibawa masuk kedalam vila itu dan dilepaskan, "Anda tidak dapat menerobos keluar karena ada penjaga di pintu keluar, jika anda ketahuan ingin kabur dari sini, maka Presdir akan memberikan Anda hukuman berat, sesuai apapun yang dia inginkan." Ujar orang asing berjas hitam itu.
"Anda boleh berjalan-jalan disekitar sini, silahkan." Orang asing berjas hitam itu pun pergi meninggalkan Kaoru.
"Hei gadis cantik yang disana, ayo main sini." Celetuk bapak-bapak gendut yang kelihatannya sudah mabuk, melihat Kaoru dengan tatapan jahat.
Kaoru merinding, dan langsung melesat lari masuk lebih jauh ke dalam vila, "Amit-amit, siapa yang mau sama om-om gendut berkumis?" Batin Kaoru sambil terus berlari.
"Siapa tau bisa kabur kalau menyelidiki dalam vila..." Kaoru berbelok pada persimpangan koridor vila.
Kaoru tidak kehilangan semangat hidup karena kakaknya, sama sekali tidak akan menyerah.
"Huh, lihat saja, Kak Toru akan menyesal... Akan ku-buktikan bahwa aku sangat penting baginya, tak ada yang akan menafkahi dia lagi. Pasti dia akan menyesal kelak." Gumam Kaoru dengan benci, mengumpat dalam hati, "Uang 3 milyar untuk harga seorang manusia? Dia benar-benar sudah gila..."
"Hoi, ada gadis cantik masuk ke vila, sepertinya mau dimakan? Tangkap dia." Ujar bapak-bapak yang nampaknya orang kaya.
Dan puluhan anak buahnya langsung mengejar Kaoru, Kaoru panik dan berlari dengan cepat.
"Gawat, bagaimana ini? Sembunyi di dalam ruangan itu dulu saja..."
Tanpa pikir panjang, Kaoru masuk ke dalam sebuah ruangan VIP berpintu hitam...
"Berhenti! Jangan masuk, itu ruangan Presdir!" Seru seorang anak buah, "Sangat tidak sopan bagi kita yang hanya bawahan ini untuk masuk ke dalam ruangannya, jangan dikejar."
Semua anak buah bapak-bapak itu langsung keder, mereka tidak berani mengejar lagi dan pergi meninggalkan ruangan itu.
Dan Kaoru langsung terkejut, disana ada seorang pria yang sedang berbaring di atas kasur, Presdir Akira.
"Sepertinya dia tidur... Mungkin tidak apa-apa kalau aku menumpang disini sebentar..." Pikir Kaoru, menatap Presdir Akira lamat-lamat.
Sakaki Akira, begitulah yang tertulis di pintu dan berkas-berkas yang ada dimeja ruangan itu... Kaoru langsung menyelidiki setiap sudut ruangan dan akhirnya dia tau bahwa Presdir Akira adalah pemimpin Organisasi itu.
Kaoru mengendap-endap sambil terus mengacak-acak puluhan kertas yang ada diatas meja...
BRUK!
Tiba-tiba ada yang menarik Kaoru dan melemparnya ke atas kasur, Presdir Akira menahan kedua tangan Kaoru dan menatapnya datar dalam pengaruh obat perangsang.
"A—ahh... Anu..." Kaoru tergagap, sangat takut ketika menatap mata merah rajawali itu, dan dari dekat Presdir Akira sangat tampan.
"Siapa kau... Berani mengacak-acak... ruangan-ku..." Presdir Akira berkata terengah-engah, panas sekali, berkeringat karena pengaruh obat perangsang.
Dia tak dapat lagi menahan reaksinya, kenapa dokter pribadi itu belum datang juga?
Wajah Kaoru yang sangat cantik menarik minat Presdir Akira, "Rasanya aku familiar dengan wajah ini..." Batin Presdir Akira, sedikit demi sedikit semakin kehilangan kesadaran, dan merasa sangat bergairah...
Presdir Akira menjadikan Kaoru tempat pelampiasan, menghilangkan efek obatnya dengan tubuh Kaoru.
BRETT! Presdir Akira asal saja merobek baju Kaoru.
Kaoru sangat terkejut, ia berteriak dan memberontak sekuat tenaga, "Tidak! Apa-apaan kau! Hentikan! Jangan... Ahh!"
Perlawanan yang dilakukan Kaoru sia-sia. Presdir Akira dan Kaoru menghabiskan satu malam panas, dan dia tertidur pulas setelah melakukan hubungan dengan Kaoru.
"Uhh... Hiks... Sakit..."
Kaoru sangat marah dan malu, ia menangis dan berpikir keras bagaimana cara agar dia bisa keluar dari vila itu.
Dengan segala pertimbangan panjang, Kaoru mengambil dokumen perintah penangkapan seorang gadis yang kebetulan kabur dari vila, mengambil kemeja dan jas Presdir Akira lalu memakainya.
Tanpa menunggu lagi, Kaoru segera pergi keluar dari ruangan Presdir...
Kaoru berjalan ke arah penjaga gerbang dan menunjukkan dokumen perintah penangkapan, "Presdir memintaku untuk menangkap adikku yang kabur dengan sesegera mungkin, biarkan aku lewat." Bohong Kaoru pada penjaga gerbang itu.
Setelah berpikir sejenak memperhatikan Kaoru yang memakai jas khusus Organisasi dan dokumen penangkapan, penjaga mengira Kaoru adalah sekertaris baru Presdir Akira, dan nampak begitu polos...
"Baik, segera laksanakan perintah Presdir dan kembali secepat mungkin."
Penjaga itu membukakan gerbang dan Kaoru berjalan keluar vila...
Setelah cukup jauh dari vila dan sudah tak terlihat lagi penjaga dibelakangnya, Kaoru berlari sekencang-kencangnya meninggalkan vila Organisasi itu.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Kita_Yama
kalo adik lu dijual, siapa yang bakal nafkahin ente
2023-03-25
0
Kita_Yama
Tiba-tiba keinget lagu LaoNeis
2023-03-25
0
Kita_Yama
jangan bilang situ kalo dah nikah istrinya yang disuruh kerja
2023-03-25
0