Bab 5: Misi Keempat

"Sepertinya mereka berhasil mengingat wajahku." Rin membalik-balik halaman koran.

"Organisasi mereka pasti sudah bergerak karena tiga cabangnya sudah hancur... Bahkan di kota yang sama. Belum lagi aku mendapat informasi tentang Organisasi itu dari menejer toko, katanya terdapat obat yang bisa membuat awet muda." Lanjut Rin sambil berpikir keras.

Pagi hari setelah polisi berhasil menggrebek pembuat baju perang laser, beritanya dimuat di mana-mana. Di koran, di majalah, di televisi, di laptop, di handphone, bahkan spanduk di jalan...

“Alat Besi Yang Luar Biasa.” Begitulah judul utama dalam koran pagi... Rasanya judul itu kurang cocok...?

"Seorang pria 30 tahuan melapor tempat kejadian, identitasnya tidak di ketahui dan sekarang masih di selidiki... Astaga Rei, kau sudah jadi om-om rupanya." Rin membaca halaman koran yang paling depan tentang penggrebekan di toko baju itu.

"Itu nggak penting, pokoknya lapor kan? Sekarang yang harus di khawatirkan adalah mungkin mereka sudah tau identitas kita, jadi pasti tak lama lagi akan tertangkap. Kita mau apa? Pindah rumah?" Rei bertanya sambil melempar kacamata besi ke kasur.

"Yeah, mau bagaimanapun juga pasti tertangkap dalam waktu dekat ini... Jadi kita harus membuat senjata baru untuk meloloskan diri dari penjahat. Bagaimana kalau alat setrum kejut bertegangan listrik, atau sayap lipat untuk melarikan diri..." Rin bergumam sambil membuka laptopnya.

"Alat setrum sih mungkin bisa, tapi kalau sayap mungkin tak bisa. Alat yang bisa terbang sampai saat ini nggak hanya pesawat dan helikopter." Ujar Rei, dia berjalan ke arah kotak dan membuka kotak besar yang ada di kamarnya itu.

Isi kotak itu berbagai macam alat untuk membuat perlengkapan rahasia. Banyak sekali kabel, baut, sekrup, dan lain-lain di dalamnya. Rei mengambil sebuah steker listrik... Tenang saja, kami akan jaga keselamatan dalam percobaan alat baru.

"Aku akan melindungi mama kalau misalnya terjadi sesuatu." Ujar Rei, dia mulai merakit alat setrumnya... Mungkin dalam bentuk yang sangat kecil.

"Iya, aku juga pasti akan melindungi mama. Kubuatkan alat terbangnya yah." Rin ikut mengambil alat dan bahan yang ada di kotak, kamar Rei.

"Bagaimana cara membuatnya?" Rei bertanya sambil mendekati Rin, merasa penasaran.

"Mudah saja, pesawat dapat terbang karena perbedaan tekanan udara. Sayap pesawat di buat bagian atas melengkung dan bawahnya datar agar terjadi perbedaan tekanan pada bagian atas dan bagian bawah sayap. Dan kita bisa saja menambah alat bantu agar dapat terbang seperti roket, dengan begitu aku jamin kita bisa terbang di langit." Jelas Rin panjang lebar... Maklum, anak genius.

"Benar, adikku memang hebat. Tapi di semester ini kau harus mengalah agar aku yang menjadi juara umum, semester sebelumnya kan kamu... Entah bagaimana otakmu lebih encer dariku." Rei mengacak acak rambut Rin dengan getir, aku ingin kita selalu kembar. Rin kelihatan setuju-setuju saja, tak ada masalah tentang juara umum.

Mereka mulai merakit dan membuat alat rahasia itu...

Dilain pihak, anak buah Presdir Akira sedang mengintai Rei dan Rin...

"Anak-anak itu sedang membuat mainan?" Tanya seorang pria bertopi hitam yang waktu itu, ia mengamati Rei dan Rin dari jendela kamar Rei menggunakan teropong.

"Hoo... Sepertinya tidak, mereka mungkin sedang bersiap-siap melawan kita. Andaikan mereka ketahuan menghancurkan sebuah Organisasi misteri lagi, maka kita tangkap mereka." Jawab temannya yang juga sedang mengamati dari teropong.

"Makan malam sudah siap, Rei, Rin ayo makan." Kaoru memanggil Rei dan Rin dari ruang makan di lantai 1.

"Iya." Jawab Rei dan Rin dari lantai 2, mereka segera menuruni tangga. Saat itu Rei dan Rin sudah selesai membuat dua senjata baru itu.

"Bagaimana sekolah kalian?" Tanya Kaoru saat Rei dan Rin sudah duduk di kursi meja makan.

"Cukup menyenangkan." Jawab Rin sambil mengambil piring yang ada di depannya.

"Ohh.. sekolahnya membosankan." Jawab Rei, dia mulai memakan makanannya.

"Jangan lupa gosok gigi kalau mau tidur, ya." Pesan Kaoru pada Rei dan Rin setelah makan malam.

"Iya ma." Rei dan Rin menjawab serentak, kemudian kembali naik kelantai 2.

"Kita diperlakukan seperti anak kecil." Rei menggerutu saat menaiki tangga.

"Memang anak kecil, itu wajar saja kan? Berarti mama sayang kita. Anak laki-laki memang tidak peka." Ujar Rin sambil menaikkan dagunya, setidaknya aku berpikir lebih logis dari Rei.

Mereka kembali ke kamar masing masing. Rin membuka laptopnya setelah sampai dikamar. Dia mencari berita tentang obat awet muda yang dikatakan menejer toko baju waktu itu.

"Obat awet muda...? Aneh sekali, berarti mungkin saja toko obat... Di kota ini ada lebih dari 20 toko obat... Belum lagi kalau ternyata bukan di kota ini... Benar-benar merepotkan." Rin menggerutu, matanya bergerak ke atas dan ke bawah melihat data-data di laptopnya.

Keesokan harinya, saat Rei dan Rin pergi ke sekolah...

"Kau mendapat informasi tentang obat itu?" Tanya Rei sambil berjalan memasuki gerbang sekolah.

"Enak ya, kau hanya terima bersih saja dan aku terus yang mencari informasi. Kakak apaan kau ini. Belum dapat, harus di selidiki satu per satu dong, informasi tentang obat itu sangat sedikit." Jawab Rin sambil mengerutkan kening.

"Hei, obat apaan sih?." Terdengar suara Nico dari belakang Rei dan Rin, sepertinya dari tadi dia menguping pembicaraan Rei dan Rin.

"Kau mencuri dengar ya? Nggak boleh, ini rahasia." Rei menjawab dengan datar, misi kami tak ada hubungannya denganmu.

"Hmm... Tadi Rei ambayen, dia mau obat ambayen tapi nggak ketemu-ketemu. Dia nggak mau ketahuan siapa-siapa, jadi rahasia ya." Rin berbisik di telinga Nico, berbohong untuk mengelabuhi.

"Puh... Begitu ya, mau aku bantu nggak?" Nico berusaha menahan tawa, apa-apaan berita lucu ini.

"Boleh saja, kalau mau konsultasi kau bisa cari aku, mungkin di kantin sekolah." Rin balas melambai tangan pada Nico yang segera berlari masuk ke dalam sekolah.

"Apa yang kau katakan padanya?" Rei menatap Rin dengan curiga.

"Ahh, nggak penting kok, hanya basa-basi agar dia tidak mengikuti kita terus." Kata Rin sambil mengangkat bahu.

Mereka masuk ke kelas 2A, dan memulai pelajaran seperti biasa. Pagi ini pelajaran olahraga dulu, yang laki-laki praktek main sepakbola, yang perempuan praktek main voli.

"Hei Rin! Aku sudah dapat informasi obat itu!" Seru Nico sambil berlari menghampiri Rin, mereka beda kelas tapi sekarang praktek olahraga bersama.

"Kan aku bilang saat di kantin saja bahasnya." Rin mengerutkan alis, terlihat kesal.

"No! Aku nggak tahan menunggu jam istirahat. Nih, dengarkan, ada toko obat ambayen di kota Himegami, tepatnya di samping SPBU dekat pemakaman umum. Pemiliknya adalah seorang wanita umur 40 tahunan tapi kelihatan sangat muda dan cantik. Roman wajahnya seperti gadis umur 18 tahun lho! Dia sangat ramah, tapi toko obat itu sepertinya masih ada bos lain, katanya itu toko yang di kembangkan sampai luar negeri, pokoknya toko obat yang bagus." Nico menjelaskan dengan cepat.

Rin langsung terlihat senang, "Benarkah? terimakasih, kamu dewi penolong!" Ujar Rin sambil menggenggam tangan Nico. Nico sedikit terkejut tapi terlihat sangat senang.

"Boleh aku minta hadiah pada Rei?" Tanya Nico... Rupanya harus di beri imbalan juga.

"Boleh, kau boleh satu hal pada Rei, apa saja dan akan aku minta dia mengabulkan nya." Jawab Rin dengan mantap, yang kena batunya kan Rei.

"Oke! Akan kupikirkan, sampai jumpa Rin!" Seru Nico dan dia pergi sambil melambai, sepertinya dia pergi mencari Rei...

"Jadi begitu, kau memanfaatkan aku." Rei muncul dari belakang Rin dengan dahi di lipat, sepertinya Rei mendengar semuanya dari tadi.

"Bagus kan? Itu sebuah informasi." Ujar Rin dengan serius, mengabaikan tampang tidak suka Rei.

"Bagus di mananya? Obat ambayen kok... Ohh iya! Awet muda! Dia tua tapi terlihat masih muda, itu informasi yang bagus sekali!" Rei berseru paham, rupanya ada hikmahnya juga.

"Jangan berteriak-teriak tentang itu di sekolah." Ujar Rin sambil mengamati sekeliling, untung teman yang lain tak mendengarkan.

"Ahh... nggak sabar ingin cepat-cepat pulang ke rumah..." Rei mengeluh saat jam pelajaran terakhir, terkesan lama sekali.

"Sabar, saat di rumah juga harus di selidiki dulu, siapa tau bukan itu juga." Rin mencatat catatan yang ditulis ibu guru dipapan tulis.

"Yeah, hei, tadi Nico memintaku pergi ke taman hiburan yang baru buka saat hari minggu, berdua aja." Rei berbisik kepada Rin.

"Bagus kan? Temani saja." Rin balas berbisik, masih sibuk menulis catatan.

"Yang benar saja, itu namanya kencan, kencan! Masa aku kencan sama cewek yang nggak ada cantik-cantiknya seperti dia?" Rei mengerutkan alis sambil menepuk pelan meja tempat duduk mereka.

Nico memang tidak cantik, matanya bulat besar (belo) dengan rambut pirang bob ala preman kampung, alis dan bibir datar serta hidung pesek dan badan pendek. Nico memang anak yang terkenal nakal di kelas 2F, orang tak mau bermain dengannya, temannya sangat sedikit.

"Pokoknya kau harus pergi. Janji tetaplah janji." Rin berbisik dengan tegas.

"Tega kau ya." Rei menutup mukanya dengan buku tulis, tak berselera mencatat pelajaran, tinggal contek saja catatan Rin di rumah.

Kring!! Bel pulang berbunyi, siswa-siswi SD kelas 1 - 6 berhamburan keluar gerbang sekolah.

"Berdiri, beri salam! Selamat siang bu guru!" Murid-murid kelas 2A juga sudah pulang, Rei dan Rin berjalan pulang bersama.

"Hei Reii! Jangan lupa hari Minggu!" Nico berlari melewati Rei sambil melambaikan tangan. Dia seperti selalu berlari-lari di sekitar Rei dan Rin.

"Iya, iya... Ingat kok, membekas sekali di otak." Rei balas melambaikan tangan dengan setengah hati.

Rei dan Rin sampai dirumah, mereka melakukan kegiatan biasa: ganti baju, makan, kerjakan PR, lalu segera pergi ke kamar Rin untuk mencari informasi lewat laptop. Rin membuka laptopnya dan menyelidiki data pemilik toko obat di kota Himegami itu.

Pemilik toko obat itu bernama Izumi, seorang wanita berumur 43 tahun, dengan ciri berambut merah muda panjang dan bergelombang, hidung mancung, serta mata bewarna kuning. Keluarganya tampak masih muda walau sudah berumur. Suaminya seperti berumur 20 tahun, usia sebenarnya tidak di ketahui. Sepertinya Izumi memiliki seorang kakak.

"Tidak salah lagi, sekeluarga awet muda semua. Pasti itu salah satu cabang Organisasi." Rin berkata sambil terus melihat layar laptop.

"Benar kan? Yuk, kita hancurkan semua obat awet muda ciptaan Organisasi misteri itu. Bukankah mereka seperti pepatah apel emas? Mereka memang berkilau tapi isinya hanya apel busuk." Ujar Rei, berlagak tahu betul dengan pepatah itu.

"Oke, ayo kita siapkan alat-alat untuk menyusup ke dalam toko obat itu." Rin menutup laptopnya, Rei bergegas pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Ini dia misi keempat mereka! Ayo hancurkan toko obat itu dan buka kedok di balik wajahnya yang awet muda!

To be continued...

Terpopuler

Comments

R_

R_

(・–・;)ゞ💗

2022-01-11

6

~🌹eveliniq🌹~

~🌹eveliniq🌹~

semangat Thor lanjut

2021-11-20

0

NoHand

NoHand

biar lambat asal ada

2021-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Prolog — Awal mula
2 Bab 2: Kaoru
3 Bab 3: Rei dan Rin
4 Bab 4: Eradicate
5 Bab 5: Misi Keempat
6 Bab 6: Tertangkap
7 Bab 7: Pertemuan Sang Ayah Dengan Si Kembar
8 Bab 8: Akira Seorang CEO Yang Baik
9 Bab 9: Kencan Dengan Nico
10 Bab 10: Kedatangan Sang Ayah
11 Bab 11: Ulang Tahun Nico
12 Bab 12: Penculikan
13 Bab 13: Penyelamatan
14 Bab 14: Pertemuan Kaoru dan Akira
15 Bab 15: Pulang Dari China
16 Bab 16: Neko Si Kucing
17 Bab 17: Misi Rahasia Neko
18 Bab 18: Akuarium Di Tangga Kanan
19 Bab 19: Neraka Lumpur Di Tangga Kiri
20 Bab 20: Red Diamond
21 Bab 21: Kembalinya CEO Sakaki
22 Bab 22: Minami
23 Bab 23: Penjahatnya Kabur
24 Bab 24: Jawaban Mama
25 Bab 25: Keluarga Sakaki (Part 1)
26 Bab 26: Keluarga Sakaki (Part 2)
27 Bab 27: Kirihito
28 Bab 28: Hikiko
29 Bab 29: Pegunungan Rocky
30 Bab 30: Natsuki
31 Bab 31: Mafia Lucius
32 Bab 32: Kenangan Lucius (Part 1)
33 Bab 33: Kenangan Lucius (Part 2)
34 Bab 34: Dua Tahun
35 Bab 35: Menginap
36 Bab 36: Kejar-Kejaran
37 Bab 37: Perebutan Juara Umum (Part 1)
38 Bab 38: Perebutan Juara Umum (Part 2)
39 Bab 39: Perebutan Juara Umum (Part 3)
40 Bab 40: Perebutan Juara Umum (Part 4)
41 Bab 41: Perebutan Juara Umum (Part 5)
42 Bab 42: 2A vs 2B
43 Bab 43: 2A vs 2D (Part 1)
44 Bab 44: 2A vs 2D (Part 2)
45 Bab 45: 2A vs 2D (Part 3)
46 Bab 46: 2A vs 2D (Part 4)
47 Bab 47: 2A vs 2D (Part 5)
48 Bab 48: Penyelamatan Sakuragi Dan Pelarian Dari Zombie (Part 1)
49 Bab 49: Penyelamatan Sakuragi Dan Pelarian Dari Zombie (Part 2)
50 Bab 50: Penyelamatan Sakuragi Dan Pelarian Dari Zombie (Part 3)
51 Bab 51: Akhir Pertempuran Melawan Zombie
52 Bab 52: Hasil Pertandingan 2A vs 2D
53 Bab 53: Penjelasan (Part 1)
54 Bab 54: Penjelasan (Part 2)
55 Bab 55: Hukuman Kaoru Untuk Akira
56 Bab 56: Pemakaman Chika
57 Bab 57: Shiranui, Kelinci New Zealand Necromancer (Part 1)
58 Bab 58: Shiranui, Kelinci New Zealand Necromancer (Part 2)
59 Bab 59: Baron Lynox (Part 1)
60 Bab 60: Baron Lynox (Part 2)
61 Bab 61: Baron Lynox (Part 3)
62 Bab 62: Baron Lynox (Part 4)
63 Bab 63: Baron Lynox (Part 5)
64 Bab 64: Baron Lynox (Part 6)
65 Bab 65: Baron Lynox (Part 7)
66 Bab 66: Baron Lynox (Part 8)
67 Bab 67: 2A vs 2F (Part 1)
68 Bab 68: 2A vs 2F (Part 2)
69 Bab 69: 2A vs 2F (Part 3)
70 Bab 70: Mereka Anakku
71 Bab 71: Menginap Di Rumah Papa
72 Bab 72: Rokushiki Hikaru
73 Bab 73: Menggeledah Rumah Papa
74 Bab 74: Edisi Spesial~ Acara Bincang-Bincang Bareng Tokoh Utama
75 Bab 75: Buku Terlarang (Part 1)
76 Bab 76: Buku Terlarang (Part 2)
77 Bab 77: Masa Lalu Akira (Part 1)
78 Bab 78: Masa Lalu Akira (Part 2)
79 Bab 79: Masa Lalu Akira (Part 3)
80 Bab 80: Tunangan Akira
81 Bab 81: Sheva Elmira Lorrenia Svarga de Farezel Zavier
82 Pengumuman
83 Bab 82: Rahasia Nama
84 Bab 83: Legenda Kuno, Perjanjian Darah
85 Bab 84: Pertengkaran
86 Bab 85: Basara Obi
87 Pengenalan Tokoh ~ Visual Karakter
88 Bab 86: Berakhirnya Pertengkaran
89 Bab 87: Dad vs Son
90 Bab 88: Hasil Perebutan Juara Umum
91 Bab 89: Liburan Di Rumah Papa
92 Bab 90: Organisasi Papa: Markas
93 Bab 91: Organisasi Papa: Markas (Part 2)
94 Bab 92: Organisasi Papa: Laboratorium Riset
95 Episode Numpang Lewat
96 Episode Numpang Lewat
97 Bab 93: Organisasi Papa: Laboratorium Riset (Part 2)
98 Bab 94: Organisasi Papa: Central Electronic
99 Bab 95: Organisasi Papa: Shunshine High School
100 Bab 96: Organisasi Papa: Shunshine High School (Part 2)
101 Bab 97: Organisasi Papa: Shunshine High School (Part 3)
102 Bab 98: Organisasi Papa: Shunshine High School (Part 4)
103 Bab 99: Rumah Sakit
104 Bab 100: Kerja Sama FBI
105 Bab 101: Kerja Sama FBI (Part 2)
106 Bab 102: Peran Pengganti
107 Bab 103: Peran Pengganti (Part 2)
108 Bab 104: Akira Sakit
109 Bab 105: Detik-detik Purnama (Part 1)
110 Bab 106: Detik-detik Purnama (Part 2)
111 Bab 107: Detik-detik Purnama (Part 3)
112 Bab 108: Detik-detik Purnama (Part 4)
113 Bab 109: Kembali Bersekolah
114 Bab 110: Shiroi Haruto
115 Bab 111: Ghoul
116 Bab 112: Penelitian Lapangan
117 Bab 113: Penjahat yang Sebenarnya
118 Bab 114: Identitas Demon Warrior
119 HAPPY BIRTHDAY TO ME
120 Bab 115: Akira Bangun
121 Bab 116: Tempat Kerja Rei
122 Bab 117: Magic Master Cilik
123 Bab 118: Pencarian Tama
124 Bab 119: Return of Voice
125 Bab 120: Semester Genap
126 Bab 121: Resepsi Pernikahan
127 Bab 122: Kirihito's Wife
128 Bab 123: Shiroi? Babak 2
129 Bab 124: Akai
130 Bab 125: Akai (Part 2)
131 Bab 126: Akai (Part 3)
132 Bab 127: The Power of Angel
133 Bab 128: Malaikat?
134 Bab 129: Vampir
135 Edisi Spesial~ Acara Bincang-bincang Bareng Tokoh Utama [Periode 2]
136 Bab 130: Pelayan Darah
137 Bab 131: Memories
138 Bab 132: Memories (Part 2)
139 Bab 133: Memories (Part 3)
140 Bab 134: Memories (Part 4)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1: Prolog — Awal mula
2
Bab 2: Kaoru
3
Bab 3: Rei dan Rin
4
Bab 4: Eradicate
5
Bab 5: Misi Keempat
6
Bab 6: Tertangkap
7
Bab 7: Pertemuan Sang Ayah Dengan Si Kembar
8
Bab 8: Akira Seorang CEO Yang Baik
9
Bab 9: Kencan Dengan Nico
10
Bab 10: Kedatangan Sang Ayah
11
Bab 11: Ulang Tahun Nico
12
Bab 12: Penculikan
13
Bab 13: Penyelamatan
14
Bab 14: Pertemuan Kaoru dan Akira
15
Bab 15: Pulang Dari China
16
Bab 16: Neko Si Kucing
17
Bab 17: Misi Rahasia Neko
18
Bab 18: Akuarium Di Tangga Kanan
19
Bab 19: Neraka Lumpur Di Tangga Kiri
20
Bab 20: Red Diamond
21
Bab 21: Kembalinya CEO Sakaki
22
Bab 22: Minami
23
Bab 23: Penjahatnya Kabur
24
Bab 24: Jawaban Mama
25
Bab 25: Keluarga Sakaki (Part 1)
26
Bab 26: Keluarga Sakaki (Part 2)
27
Bab 27: Kirihito
28
Bab 28: Hikiko
29
Bab 29: Pegunungan Rocky
30
Bab 30: Natsuki
31
Bab 31: Mafia Lucius
32
Bab 32: Kenangan Lucius (Part 1)
33
Bab 33: Kenangan Lucius (Part 2)
34
Bab 34: Dua Tahun
35
Bab 35: Menginap
36
Bab 36: Kejar-Kejaran
37
Bab 37: Perebutan Juara Umum (Part 1)
38
Bab 38: Perebutan Juara Umum (Part 2)
39
Bab 39: Perebutan Juara Umum (Part 3)
40
Bab 40: Perebutan Juara Umum (Part 4)
41
Bab 41: Perebutan Juara Umum (Part 5)
42
Bab 42: 2A vs 2B
43
Bab 43: 2A vs 2D (Part 1)
44
Bab 44: 2A vs 2D (Part 2)
45
Bab 45: 2A vs 2D (Part 3)
46
Bab 46: 2A vs 2D (Part 4)
47
Bab 47: 2A vs 2D (Part 5)
48
Bab 48: Penyelamatan Sakuragi Dan Pelarian Dari Zombie (Part 1)
49
Bab 49: Penyelamatan Sakuragi Dan Pelarian Dari Zombie (Part 2)
50
Bab 50: Penyelamatan Sakuragi Dan Pelarian Dari Zombie (Part 3)
51
Bab 51: Akhir Pertempuran Melawan Zombie
52
Bab 52: Hasil Pertandingan 2A vs 2D
53
Bab 53: Penjelasan (Part 1)
54
Bab 54: Penjelasan (Part 2)
55
Bab 55: Hukuman Kaoru Untuk Akira
56
Bab 56: Pemakaman Chika
57
Bab 57: Shiranui, Kelinci New Zealand Necromancer (Part 1)
58
Bab 58: Shiranui, Kelinci New Zealand Necromancer (Part 2)
59
Bab 59: Baron Lynox (Part 1)
60
Bab 60: Baron Lynox (Part 2)
61
Bab 61: Baron Lynox (Part 3)
62
Bab 62: Baron Lynox (Part 4)
63
Bab 63: Baron Lynox (Part 5)
64
Bab 64: Baron Lynox (Part 6)
65
Bab 65: Baron Lynox (Part 7)
66
Bab 66: Baron Lynox (Part 8)
67
Bab 67: 2A vs 2F (Part 1)
68
Bab 68: 2A vs 2F (Part 2)
69
Bab 69: 2A vs 2F (Part 3)
70
Bab 70: Mereka Anakku
71
Bab 71: Menginap Di Rumah Papa
72
Bab 72: Rokushiki Hikaru
73
Bab 73: Menggeledah Rumah Papa
74
Bab 74: Edisi Spesial~ Acara Bincang-Bincang Bareng Tokoh Utama
75
Bab 75: Buku Terlarang (Part 1)
76
Bab 76: Buku Terlarang (Part 2)
77
Bab 77: Masa Lalu Akira (Part 1)
78
Bab 78: Masa Lalu Akira (Part 2)
79
Bab 79: Masa Lalu Akira (Part 3)
80
Bab 80: Tunangan Akira
81
Bab 81: Sheva Elmira Lorrenia Svarga de Farezel Zavier
82
Pengumuman
83
Bab 82: Rahasia Nama
84
Bab 83: Legenda Kuno, Perjanjian Darah
85
Bab 84: Pertengkaran
86
Bab 85: Basara Obi
87
Pengenalan Tokoh ~ Visual Karakter
88
Bab 86: Berakhirnya Pertengkaran
89
Bab 87: Dad vs Son
90
Bab 88: Hasil Perebutan Juara Umum
91
Bab 89: Liburan Di Rumah Papa
92
Bab 90: Organisasi Papa: Markas
93
Bab 91: Organisasi Papa: Markas (Part 2)
94
Bab 92: Organisasi Papa: Laboratorium Riset
95
Episode Numpang Lewat
96
Episode Numpang Lewat
97
Bab 93: Organisasi Papa: Laboratorium Riset (Part 2)
98
Bab 94: Organisasi Papa: Central Electronic
99
Bab 95: Organisasi Papa: Shunshine High School
100
Bab 96: Organisasi Papa: Shunshine High School (Part 2)
101
Bab 97: Organisasi Papa: Shunshine High School (Part 3)
102
Bab 98: Organisasi Papa: Shunshine High School (Part 4)
103
Bab 99: Rumah Sakit
104
Bab 100: Kerja Sama FBI
105
Bab 101: Kerja Sama FBI (Part 2)
106
Bab 102: Peran Pengganti
107
Bab 103: Peran Pengganti (Part 2)
108
Bab 104: Akira Sakit
109
Bab 105: Detik-detik Purnama (Part 1)
110
Bab 106: Detik-detik Purnama (Part 2)
111
Bab 107: Detik-detik Purnama (Part 3)
112
Bab 108: Detik-detik Purnama (Part 4)
113
Bab 109: Kembali Bersekolah
114
Bab 110: Shiroi Haruto
115
Bab 111: Ghoul
116
Bab 112: Penelitian Lapangan
117
Bab 113: Penjahat yang Sebenarnya
118
Bab 114: Identitas Demon Warrior
119
HAPPY BIRTHDAY TO ME
120
Bab 115: Akira Bangun
121
Bab 116: Tempat Kerja Rei
122
Bab 117: Magic Master Cilik
123
Bab 118: Pencarian Tama
124
Bab 119: Return of Voice
125
Bab 120: Semester Genap
126
Bab 121: Resepsi Pernikahan
127
Bab 122: Kirihito's Wife
128
Bab 123: Shiroi? Babak 2
129
Bab 124: Akai
130
Bab 125: Akai (Part 2)
131
Bab 126: Akai (Part 3)
132
Bab 127: The Power of Angel
133
Bab 128: Malaikat?
134
Bab 129: Vampir
135
Edisi Spesial~ Acara Bincang-bincang Bareng Tokoh Utama [Periode 2]
136
Bab 130: Pelayan Darah
137
Bab 131: Memories
138
Bab 132: Memories (Part 2)
139
Bab 133: Memories (Part 3)
140
Bab 134: Memories (Part 4)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!