Tujuh tahun setelah Kaoru melahirkan anak...
DUARR!!
"Ahahaha, Rin! Cepat copy data komputernya!"
Seorang anak laki-laki berseru riang pada seorang anak perempuan. Anak laki-laki itu memakai topi terbalik, jubah hitam yang berkibar-kibar akibat angin Amunisi, jas putih bersih dengan dasi hitam, dan sebuah topeng rubah putih bergaris merah yang menutupi mata sampai hidung. Dia memegang sebuah senjata pistol roket, mereka menyebutnya Amunisi F-5.
Anak laki-laki itu memiliki rambut berwarna merah, terlihat pula matanya yang berwarna sama dari balik topeng rubah putih. Matanya menatap sangat tajam, tatapan burung rajawali yang siap menerkam mangsa.
"Tidak bisa, ledakkan lagi gudang di pojok kiri menggunakan Amunisi F-5."
Sahut seorang anak perempuan bertopeng elang perak yang di panggil ‘Rin’, nadanya sangat kalem dan terlihat elegan. Anak perempuan itu memakai tudung jubah berwarna biru yang berkibar-kibar dari puncak tangga gedung, kemeja buntut, dan dasi putih. Di tangannya yang mungil terdapat sebuah laptop hacker, bergerak cepat dalam puluhan spam yang meluncur dari data Organisasi.
Anak perempuan itu memiliki rambut panjang lurus berwarna hitam, mata birunya bergerak lincah dalam topeng elang perak. Mata biru yang menawan, tak kalah tajamnya dari anak laki-laki itu.
Kedua anak itu terpisah dalam jarak 50 meter, mereka berkomunikasi lewat jam tangan handphone, salah satu alat canggih ciptaan mereka yang ke-20.
DOR! DOR! BLARR!!
Sang anak laki-laki menembak hancur gudang di pojok kiri sesuai instruksi anak perempuan itu, menghancurkan hanya dengan beberapa peluru roket Amunisi F-5.
"Dapat! Masukkan virus, konfirmasi," Ujar anak perempuan itu cepat, "Rei, kroco-kroco datang dari arah jam 15.00. Hadang dulu, paling lambat tiga menit."
"Tiga menit? Ohh ayolah, aku bisa hadang mereka selama tiga hari!" Sahut anak laki-laki yang di panggil ‘Rei’, sangat arogan dan sombong
DUARR!!
"GYAAA!!" Para pasukan khusus yang mereka panggil ‘kroco-kroco’ berteriak ketika sebuah peluru Amunisi F-5 menghancurkan dinding, puing bangunan menghujani mereka.
"Maaf saja, tapi jangan ke sini dulu kalau masih cinta hidup!" Gertak Rei sembari menembak dengan brutal kroco-kroco itu, hanya tembakan meleset untuk menakut-nakuti.
BUMM! BLARR!
...“Virus Malware X-08 Berhasil Terpasang”...
Sebuah konfirmasi meluncur masuk dalam laptop Rin, data Organisasi terhapus dan tercopy rapi dalam disket card.
"Selesai, ayo pulang," Ajak Rin, menutup laptopnya dan berlari ke arah Rei. Menghindari dengan sangat lincah puing bangunan dan lubang tembakan.
"Oke, sampai jumpa!" Ucap Rei pada kroco-kroco Organisasi sembari mengeluarkan sebuah bola berwarna merah.
BUMM! Mereka hilang dari tempat itu bersama munculnya asap putih dari bola yang dikeluarkan Rei, sebuah bom sulap yang didapatkannya dari tempat kerja di studio.
"Mereka hilang! Cari!" Teriak anak buah Organisasi panik, "Cari! Pasti belum pergi jauh! Cari bocah-bocah itu!!"
Suara anak buah Organisasi bergema dalam gedung bertingkat itu, sayangnya Rei dan Rin sudah jauh dari jangkauan mereka, memanfaatkan kesempatan sedetik untuk melesat meninggalkan Organisasi.
"Mama, kami pulang!" Seru Rei dan Rin kompak, mereka baru saja tiba di rumah. Mereka sudah menyembunyikan senjata dan jubah dalam markas rahasia kota Nijitatsu, tempat yang hanya diketahui mereka saja.
Rei dan Rin pulang dalam keadaan kotor, tidak sempat membersihkan debu dan bubuk mesiu dari tubuh mereka.
"Ya ampun, habis dari mana kalian? Kotor sekali, ayo sana mandi." Kata seorang wanita berumur 28 tahun, Kaoru.
Kaoru, ibu Rei dan Rin, sekarang memiliki tampilan rambut panjang hitam lurus dan mata biru cerah, persis mirip seperti Rin. Dia terlihat sangat cantik, tak jauh berbeda dari tujuh tahun yang lalu, masih terlihat polos dan baik hati.
"Baik!" Seru Rei dan Rin, langsung berlari menuju kamar mandi di lantai satu.
"Hei, misi rahasia kita tidak ketahuan mama, 'kan?" Tanya Rei pada Rin ketika berada di depan kamar mandi.
"Tentu saja, itu karena kau pandai berbohong dan bersandiwara, wajar tidak ketahuan." Jawab Rin santai, sedikit bercanda untuk menggoda Rei. Sifat kalemnya meniru Presdir Akira, sayangnya dia tidak arogan.
"Iya adikku, terserah padamu," Ujar Rei penuh gaya, merasa bangga dengan kata-kata yang dikeluarkan Rin.
"Huh, mentang-mentang kamu lahir satu menit lebih cepat, statusku menjadi adik..." Gerutu Rin, mengembungkan pipinya dengan kesal.
"Kakak lebih berkuasa, ini derita adik." Rei mengangguk-angguk dengan takzim, "Misi rahasia kita, bagaimana kalau ketahuan?"
"Entahlah, mungkin jadi surprise yang mengejutkan, rahasiakan semampu kita, jangan sampai terbongkar dalam selang waktu ini." Jawab Rin.
Kemudian mereka mengambil handuk, pergi ke kamar mandi yang kebetulan ada dua dalam rumah mereka.
Rei dan Rin memiliki otak yang sangat cerdas... Kita katakan saja mereka ‘anak genius’.
Rei sangat kuat, hebat, ahli sulap, dan seorang aktor. Dia dapat memanipulasi dan membuat teknologi canggih yang belum pernah ada pada zaman itu, salah satunya Amunisi F-5.
Rin sangat cerdas, pemberani, ahli sistem software, menguasai teknologi, seorang hacker pembuat virus. Tak lupa juga dia menguasai karate yang diajarkan Kaoru.
Ya, Kaoru mempelajari seni beladiri setelah kejadian tujuh tahun lalu, berpendapat bahwa tanpa pertahanan adalah tindakan gegabah. Kaoru juga menutup hatinya, tak ada yang bisa menjebol pertahanan baja yang dibangunnya, tak ada yang dipercaya penuh dalam dunianya, kecuali Rei dan Rin.
Kaoru membatasi pergaulannya dan kedekatannya dengan masyarakat, bisa kita katakan Kaoru menjadi anti-sosial, pengalaman pahit mengubah hidupnya.
Rei dan Rin baru berusia tujuh tahun, tapi kecerdasan mereka melebihi siswa kuliah universitas. Misi rahasia mereka tentu saja, ‘menghancurkan semua Organisasi Sakaki Akira’, membalaskan dendam ibu mereka yang menderita lebih dari tujuh tahun.
Setelah melahirkan Rei dan Rin, kehidupan Kaoru berubah drastis, Rei dan Rin bagai pelita dalam gelap. Kaoru menggunakan uang yang diberikan FBI ketika keluar dari penjara untuk membesarkan Rei dan Rin.
Pada usia empat tahun, Rei dan Rin berhasil menuntut FBI agar bertanggung jawab, apakah boleh membiarkan korban salah tangkap yang memiliki anak begitu saja? Kami akan menghancurkan martabat kalian, camkan ini dan pikirkan baik-baik, respon yang bagus.
Akhirnya, FBI bersedia membiayai kehidupan Kaoru dan anak-anaknya, tergerak hanya dengan beberapa kata dari Rei dan Rin. Memberikan rumah, uang bulanan, dan semua keperluan mereka.
Kaoru sendiri tidak ingin bergantung pada uang FBI, dia menjadi pelukis sebagai hobi.
Pada usia lima tahun, mereka bertanya tentang ayahnya. Kaoru hanya mengatakan bahwa ayah mereka sangat tampan dan kaya, yang lainnya rahasia.
Mereka tahu Kaoru tidak mau menceritakan, sehingga mereka mencari informasi sendiri. Dan menemukan secara gamblang informasi terkini, daftar balas dendam yang mereka susun.
Catat, Kakak kejam bernama Toru dengan ciri bermata biru, berambut pirang acak-acakan seperti berandalan.
NB: Sialnya dia menghilang, tak pernah muncul lagi semenjak menjual Kaoru.
Catat, Presdir Organisasi, Sakaki Akira dengan ciri bermata merah tajam bagai burung rajawali, hidung mancung, rambut rapi pendek berwarna merah, sangat persis dengan Rei. Pria tampan yang menguasai alam semesta, sangat kejam dan arogan, terkesan dingin tanpa ekspresi.
NB: Para wanita rela menyerahkan diri walau hanya sekedar untuk memuaskan dan bermain satu malam, tapi sayang, yang ada dalam otaknya hanya kekejaman dan caranya mengembangkan Organisasi. Tak tertarik dengan wanita manapun.
Catat, Yuki penipu tulen, dengan ciri rambut bob pendek berwarna ungu, mata hijau dan hidung pesek, tidak terlihat tampan, terkesan jahat dan bengis.
NB: Sayang sekali kami tak dapat menemukan keberadaannya, kalau ketemu kami akan memberi pelajaran, masukkan dia dalam penjara, coba rasakan penderitaan itu.
Semuanya telah mereka ketahui, hanya tinggal menunggu pembalasan. Kini waktunya menjalankan misi rahasia, satu per satu. Terutama menghancurkan semua Organisasi Sakaki Akira, ayah mereka yang hina itu...
Mereka berhasil membuat senjata Amunisi roket, komputer, kamera, handphone, dan perangkat lunak lainnya, tak lupa senjata berbahaya. IQ mereka 200.
Rei dan Rin baru saja menghancurkan salah satu cabang Organisasi Sakaki. Ya, menggunakan Amunisi F-5 dan Virus Malware X-08.
Menurut informasi yang didapatkan Rin secara ilegal dengan membobol server, cabang itu bertugas sebagai database rahasia yang mengumpulkan data masyarakat, walau itu adalah sebuah privasi.
Tentu saja Organisasi tidak dapat mengumpulkan data dalam jangka waktu yang lama, semua terhapus dan telah dimasuki virus, tak lupa juga kerusakan akibat Amunisi roket.
"Hei, bagaimana kalau kita membuat alat yang bisa mengeluarkan es?" Tanya Rei setelah mereka selesai mandi.
"Bisa saja, terserah, dananya dari FBI," Jawab Rin, "Mungkin aku ingin membuat earphone...?"
"Komunikasi jarak jauh, ya? Bagaimana kalau earphone-nya yang tidak mencolok? Mungkin jepit rambut?" Usul Rei.
"Yeah, jam tangan Handphone yang kau ciptakan bagaimana? Sebenarnya fungsi kedua alat itu akan sama." Kata Rin, mulai mengacak-acak data copy Organisasi di laptopnya.
"Jam tangan Handphone itu gagal, memiliki radius yang sangat kecil." Sahut Rei, melempar jam layar kotak ke atas kasur, menunjukkan pada Rin.
Pip! Pip! Pip!
Laptop Rin berbunyi, data yang di hack telah masuk dalam servernya.
"Bagaimana kalau kita pergi ke ‘Toko Pet Shop’ yang ada di dekat sini? Menurut informasi, itu adalah salah satu cabang Organisasi Sakaki. Menyamar sebagai ‘Toko Pet Shop’, pekerjaan sebenarnya memanipulasi otak hewan."
Rin berkata sembari mengutak-atik data yang baru saja mereka dapatkan.
"Hmm, menarik. Penyamaran Baru, akan ku-buatkan untuk kita berdua." Kata Rei dengan antusias. Misi kedua, Toko Pet Shop.
"Oke, aku akan membuat earphone dan mencoba membuat alat es yang kau minta tadi..." Kata Rin, menimbang-nimbang ide alat baru itu.
mereka mulai bekerja, dengan tekun dan teliti membuat peralatan rahasia terbaru. Saat sedang asik mengutak-atik bahan bahan alat rahasia mereka, Kaoru datang ke kamar Rei.
"Rei, Rin, apa yang kalian kerjakan? Membongkar mainan sampai baut dan kabelnya berserakan?"
"Ehh... Ini untuk tugas proyek kok ma, membuat mobil sederhana. Harus buat, jadi seperti ini, harus di bongkar mainannya." Bohong Rei, mengarang alasan.
"Benar—ma, boleh buat jepit rambut atau kalung, menambah pengalaman." Sambung Rin, ikut menegaskan alasan kakaknya.
"Ohh begitu, ya sudah... Nanti di bereskan ya, mama mau pergi belanja dulu. Kalau mau main jangan lupa kunci pintu."
"Oke!" Seru Rei dan Rin kompak, mengiyakan pesan Kaoru.
Dan akhirnya Kaoru pergi belanja, di rumah hanya tinggal Rei dan Rin.
"Bagaimana sekarang?" Rei bertanya pada Rin, setengah tertawa, setengah bersalah, baru saja mereka membohongi mama.
"Ya sudah, lanjut mobil dan jepit rambut, alat penyamaran kacamata mikro dan earphone, tak perlu repot-repot." Rin menjawab dengan setengah hati, cukup merasa bersalah juga.
Beberapa jam kemudian...
"Selesai, mobil es yang seperti mainan, tak akan ada yang menyangka ini senjata." Kata Rei, mengangkat, dan mengamati lamat-lamat karya barunya itu.
"Ini, kacamata mikro milikmu, punya kamu warnah merah dan aku warna biru... Jepit rambutnya mau? Berbentuk setengah bintang." Balas Rin, melempar kacamata dan jepit rambut ke arah Rei.
"Apa saja boleh, sekarang jalankan misi rahasia." Ajak Rei dengan senyum jahil.
Rin mengangguk, semakin cepat mereka memberantas Organisasi Sakaki, maka semakin baik.
Rei memakai kacamata merahnya, terlihat sangat keren, wajahnya yang tampan serta rambut merah acak-acakan menghiasi penyamaran. Kali ini dia memakai jubah hitam saja, tak perlu tambahan lain.
Rin juga memakai kacamata birunya, terlihat sangat cantik dengan rambut hitam panjang rapi yang lurus, serta mata biru cerahnya yang bersinar terang. Kali ini memakai juga hanya memakai jubah dengan kaos biasa.
Misi rahasia dimulai, Rei membawa Amunisi F-5 dan mobil Es-nya. Rin tidak membawa senjata, hanya seperangkat alat lunak penyadap dan data virus untuk merusak software.
Mereka memanjat atap gedung di dekat Toko Pet Shop untuk mengintai...
"Bagaimana? Apakah kau melihat mama disekitar sini?" Tanya Rei, melihat sekeliling menggunakan kacamata mikronya.
Setelah berjam-jam pun Kaoru belum pulang dari belanja... Apa yang sebenarnya di beli?
"Tidak mungkin ada, saat kita pergi mama sudah setengah jalan pulang ke rumah." Jawab Rin dengan pasti.
"Ohh begitu, kita harus lihat ke dalam dulu untuk memastikan... Aku akan membuat keributan dan kau masuk saat perhatian semua orang teralih, oke?" Celetuk Rei.
"Oke," Sahut Rin, dan langsung melesat turun ke bawah.
DOR! PRANKK!!
Rei menembak hancur kaca Toko Pet Shop, tak lupa juga jaringan komunikasi mereka.
Pasukan berpakaian hitam putih keluar dari Toko Pet Shop, melihat apa yang terjadi dengan panik. Kesempatan ini digunakan Rin untuk menyelinap masuk, dia melepaskan bola asap sulap Rei dan asap itu langsung menyelimuti Toko Pet Shop.
Di dalam, Rin menemukan banyak hewan percobaan yang bentuknya aneh karena perkawinan silang. Ada Koala berbelalai gajah dan badak berpola zebra, masih banyak lagi hewan yang bentuknya cacat...
Rin mengambil kamera, memotret bukti-bukti kloning dan perkawinan silang disana. Rin langsung mengacak-acak komputer dalam ruangan itu.
Dia menemukan data obat terlarang dan segera mengcopy datanya, memasukkan virus, menghilangkan jejak, dan semua data dalam komputer.
"Disini sudah beres Rei, bukti sudah aman." Ucap Rin lewat earphone berbentuk setengah bintang.
"Bagaimana keadaan disana?" Tanya Rei.
"Sadis..." Jawab Rin singkat.
"Bisa hancurkan kandang-kandang hewan disana? Kita harus membongkar perbuatan sadis di depan publik..."
Dor! Prankk!
"Ugh!" Erang Rei.
"Kenapa Rei? Apa yang terjadi?" Tanya Rin cemas, menekan volume earphone untuk mendengar lebih jelas.
"Tidak apa-apa, mereka menembak dan menyerempet. Maaf kacamatanya pecah, yang penting sekarang hancurkan dulu kandangnya!" Perintah Rei dengan serius.
DUAK! PRANKK!
Tanpa disuruh dua kali, Rin langsung memecahkan semua kaca pelindung dan merusak jeruji besinya dengan beberapa jurus karate.
Hewan-hewan abnormal itu berlarian keluar dari Toko Pet Shop.
Orang-orang yang semula panik ketika pecahnya kaca Pet Shop dan terputusnya saluran komunikasi, kini begitu terkejut melihat hewan-hewan abnormal keluar dari Toko Pet Shop tersebut.
Seketika banyak wartawan yang datang ke tempat itu. Rei dan Rin memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur.
Dilain pihak...
"Satu lagi markas Organisasi kita hancur..."
Terdengar sebuah suara dingin seorang pria. Matanya menatap tajam tayangan langsung Toko Pet Shop itu dari layar laptopnya. Dialah Sang Presdir Organisasi, Sakaki Akira.
"Tuan Presdir, kami mendapat foto salah seorang yang di duga telah melakukan perbuatan itu."
Asisten pribadi Presdir Akira menunjukkan sebuah foto yang diambil anggota Organisasi pada waktu kejadian.
Foto itu... Adalah foto Rei, penyamarannya hancur di serempet peluru.
"Anak ini wajahnya... Menurut saya sangat mirip, mata merah tajam bagai rajawali itu seperti Tuan Presdir. Menurut anggota, dia bersama seorang hacker." Lanjut asisten pribadi tersebut.
"... Siapa sebenarnya anak ini...?" Presdir Akira memperhatikan dengan seksama, "Cari tau identitas anak ini segera." Perintah Presdir Akira.
"Siap!!" Balas asisten Presdir Akira, segera melaksanakan perintah.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
R_
(´∩。• ᵕ •。∩`) 💗
2022-01-11
6
Meimei
next
2022-01-04
1
わやなたかや
さかい
2021-12-19
0