"Lihat, beritanya luar biasa booming. Sudah tiga hari beritanya itu saja," Ucap Rei, menyodorkan koran pagi, juga koran kemarin dan kemarin lusa.
"Yeah, mereka tidak ada berita lain, bikin bosan saja," Respon Rin santai, sedang asik mengutak-atik laptopnya, "Saluran internet tak terlacak, kalau kita kirim berita, mereka tak akan tahu siapa dan dari mana berita itu terkirim, mau coba?" Lanjut Rin, tersenyum puas sambil menghela nafas.
"Boleh saja, sebarkan foto-foto itu, sebentar lagi Presdir arogan Organisasi akan tertangkap," Sahut Rei dengan semangat.
Berita yang sedang jadi perbincangan hangat itu, berita kloning hewan. Perkawinan silang spesies berbeda yang mengakibatkan hewan cacat, alias abnormal. Hewan aneh yang dijual dengan harga milyaran.
Namun, Rei dan Rin mengamati dengan cukup heran, tidak ada polisi yang menangkap pegawai Pet Shop, tak ada pula yang menuntut. Beritanya hanya tersebar hangat saja, menjadi sebuah topik yang digemari masyarakat.
Aneh sekali, apakah Presiden tidak tergerak melihat hal ini? Ataukah kekuasaan Organisasi Sakaki menggentarkan pemimpin negara? Semua hanya dugaan kosong, tak ada yang berani mengusik Organisasi.
Rin meng-upload foto dan data Toko Pet Shop di internet. Data itu langsung ramai dilihat oleh orang-orang diseluruh dunia.
...“WARNING!”...
"Hei, ada orang yang berusaha memblokir server-ku. Pasti dia ada hubungannya, akan kuselidiki data orang ini..." Gumam Rin, baru saja peringatan dan segitiga kuning meluncur dalam laptopnya, membuat operasi laptop terhenti sementara.
"Ehh, kita ada PR, 'kan? Harus dikerjakan dulu, besok baru kita selidiki orang ini."
Rin tiba-tiba teringat dengan sekolah, menutup laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas laptop berwarna hitam.
"Hmm PR? 'Kan gampang, soal anak SD begitu." Balas Rei, berdiri, berjalan ke arah meja belajarnya, mengambil tas dan membuka sebuah buku matematika, mulai mengerjakan PR.
.............
Keesokkan harinya, mereka pergi bersekolah...
Sekolah mereka sangat luas, tepatnya berada di area bukit. Sekolah ini adalah sekolah untuk orang kaya, sekolah paling bergengsi di kota Nijitatsu. Nama sekolah itu adalah, Akademi Hakuo.
Seragam sekolah Akademi Hakuo berwarna putih dengan dasi hitam, celana panjang atau rok bewarna putih, kemeja hitam, dan rompi putih. Di lengkapi lambang sekolah berwarna merah yang tercetak rapi pada lengan baju seragam sekolah. Kami menduga yang tergambar dalam lambang itu adalah singa.
"Pagi Rei, Rin!" Sapa seorang anak perempuan pada Rei dan Rin, ketika memasuki halaman sekolah Akademi Hakuo.
"Selamat pagi, Nico." Balas Rei dan Rin kompak, menoleh ke arah datangnya suara.
"Kalian dari belakang maupun depan sama sekali nggak mirip, kalau nggak kenal pasti tak tahu kalau kalian kembar..." Celetuk Nico, tiba-tiba bercerita hal yang tidak jelas, "Ohh, iya! Yang mirip dari kalian hanya otaknya saja. Rei tampan sekali, aku suka padamu."
Nico berlari masuk ke dalam sekolah seraya melambaikan tangan pada Rei, sama sekali tidak malu mengatakan hal itu.
"Amit-amit, walau aku beken, aku jijik kalau mendapat fans seperti itu, 'kan?" Rei memasang ekspresi eneg.
"Narsis sekali, dia memang seperti itu pada semua anak laki-laki." Sahut Rin, membuang muka dan berjalan mendahului Rei, sedikit banyak merasa tidak senang dengan fans gila seperti itu.
Dan ternyata Rin beken juga, banyak anak laki-laki yang langsung mendatangi Rin begitu dia masuk ke dalam kelas, mereka tergolong dalam kelas 2A.
"Hei, hei! Jangan dekat-dekat, jaga jarak paling tidak satu meter." Ucap Rei mengusir siswa laki-laki yang mendekati Rin.
Mereka mengangkat alis, merasa tidak senang, lalu pergi dengan bersungut-sungut.
Sementara itu, dilain pihak...
"Ini datanya? Nama anak itu Rei, memiliki seorang saudara kembar bernama Rin. Anak dari seorang wanita bernama Kaoru, ayah anak itu tidak diketahui, hanya sepasang anak haram... Tapi wajahnya sangat mirip Tuan Presdir, mungkin anak haramnya?"
Terlihat seorang pria berjas, berkacamata, dan bertopi hitam, bertanya pada temannya yang berpenampilan sama.
"Kau tidak sayang lagi dengan hidup? Coba kau katakan itu di depan Tuan Presdir, entah akan jadi apa... Mungkin daging cincang." Jawab temannya itu dengan getir, sedikit keder membayangkan tatapan rajawali Presdir Akira.
"Pokoknya intai dan ikuti terus pergerakan anak itu, apakah benar dia anak di foto ini?" Lanjutnya sembari mengamati foto Rei yang diambil saat perkara dalam Pet Shop.
"Baiklah, menurut informasi, dia anak yang cerdas, selalu bergantian menjadi juara umum di kelas dengan adik kembarnya. Mereka mendapat dana dari FBI karena suatu kasus salah tangkap, anak itu kadang bekerja paruh waktu dalam studio," Kata pria itu dengan kening berkerut, "Apa-apaan ini, anak SD kelas 2 mana bisa begitu? Pasti data ini dimanipulasi."
Pip! Pip! Pip!
Telepon pria bertopi hitam itu berbunyi. Ia segera mengangkatnya, mengobrol dalam telepon sangat singkat, kemudian pergi meninggalkan lokasi.
.............
"Rin, sudah kau dapatkan data orang yang berusaha memblokir server? Kamu begadang semalaman mencari informasi itu, 'kan?"
Rei berbisik kepada Rin yang duduk di sampingnya, mereka sedang mengikuti pelajaran di kelas 2A, Ibu guru sedang menerangkan pelajaran Kimia.
"Iya, dari hasil jebol data Virus Malware X-08 kemarin, sepertinya mereka pemilik toko baju." Rin balas berbisik, sepelan mungkin agar tidak ada yang mendengar mereka.
"Toko baju? Ada hubungannya dengan misi kita?" Tanya Rei, mengangkat buku tulis untuk menyembunyikan obrolan mereka.
"Yeah, menurut dugaan, mereka membuat baju robot untuk perang." Jawab Rin, mengikuti Rei, meletakkan buku tulis di atas meja.
"Oke... Toko bajunya dimana?" Tanya Rei lagi, cukup penasaran mendengar kata ‘perang’.
"Masih di kota Nijitatsu, dekat tempat penjualan barang elektronik center..." Jelas Rin.
"Ya ampun, bumi ini sempit sekali. Organisasi sialan itu banyak sekali dalam kota ini." Gerutu Rei.
Dengan ini, sudah ada tiga Organisasi misteri dalam kota mereka. Mungkin masih banyak lagi, Organisasi Sakaki tersebar dalam seluruh dunia.
KRING!
Beberapa jam kemudian, bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa Akademi Hakuo bubar, pulang ke rumah masing-masing.
Rei dan Rin sendiri berlari pulang ke rumah, tak sabar menyelidiki toko baju itu, dan ingin segera memberantasnya.
"Kami pulang!" Ucap Rei dan Rin saat tiba di dalam rumah.
"Kalian sudah pulang." Sahut Kaoru yang duduk di ruang tamu sambil membaca sebuah buku.
"Kami mau pergi main dulu ya, ma!" Kata Rei dengan tidak sabaran, membuka sepatu dengan gerakan cepat.
"Ehh, tidak boleh, ganti baju, makan, dan kerjakan PR kalau ada, setelah itu baru boleh pergi main." Celetuk Kaoru, memasang ekspresi galak yang tidak menakutkan.
"Siap!" Rei langsung lari menaiki tangga, Rin mengikuti.
Mereka masuk ke dalam kamar masing-masing untuk berganti baju. Kamar Rei dan Rin dipisah karena mereka berbeda gender.
"Rei, Rin, mama mau pergi membeli cat gambar dan kuas yang baru, kalian jaga rumah, ya." Seru Kaoru pada Rei dan Rin yang ada di lantai dua.
"Baik!" Sahut Rei dan Rin dari lantai dua, sekarang Kaoru tidak ada di rumah lagi. Waktunya pergi menjalankan misi.
Setelah ganti baju, makan, dan mengerjakan PR, Rei dan Rin pergi ke kompleks gedung-gedung tinggi di pusat kota. Mereka mengabaikan pesan Kaoru untuk jaga rumah.
Di sana ada markas Rei dan Rin, mereka menyimpan semua peralatan rahasia di dalam sebuah gedung.
Keadaan di kota mereka sudah sangat jauh berkembang dibanding tujuh tahun yang lalu. Kini mobil sudah lumrah, banyak sekali yang melintas di jalan raya.
"Mau pakai alat apa sekarang?" Tanya Rin pada Rei saat mereka tiba di markas rahasia.
"Aku sudah mengembangkan kacamata mikronya menjadi lebih bagus. Nih, bentuknya jadi seperti topeng dan terbuat dari besi. Punya kamu warna putih, dan aku warna hitam. Kita harus ganti-ganti penampilan dan warna penyamaran agar nggak ada yang berpikir kalau penghancur Organisasi mereka identik dengan suatu warna atau baju tertentu." Jawab Rei panjang lebar.
Sekarang Rei memakai jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. Rin juga berpenampilan sama, tapi jubah Rin bewarna putih keperakan.
Misi rahasia ketiga pun dimulai. Mereka pergi ke toko baju dekat toko elektronik center.
"Kamu masuk sana, buka kacamatanya dan simpan dibalik jubah. Bilang saja kau mencari baju, coba sebut nama ‘Akira’ dan lihat reaksi mereka. Jika mencurigakan, kirim kode lewat jepit rambut setengah bintang itu." Kata Rei memberi instruksi.
"Aku melulu ya yang jadi umpannya, tega kau ya." Rin membuka kacamatanya dan berjalan masuk ke dalam toko.
Toko itu biasa saja, Rin disambut ramah oleh pelayan toko. Rin bilang ingin bertemu menejer toko baju itu untuk konsultasi. Pelayan toko memanggil menejer dan menejer pun turun dari lantai 2...
"Ada apa nona? Ada yang bisa saya bantu? Anda mencari baju seperti apa?" Tanya menejer toko baju itu.
"Aku di minta melihat baju yang di pesan Tuan Akira..." Rin berkata sambil memberi penekanan pada kata Akira.
Menejer toko tampak terkejut. Rin langsung mengirim kode lewat jepit rambut setengah bintang. Itu artinya benar ini salah satu cabang Organisasi misteri... Menejer mengizinkan Rin masuk untuk melihat baju pesanan Akira.
Setelah menerima sinyal dari Rin, Rei langsung memanggil polisi dengan jepit rambut setengah bintang yang bisa mengubah suara. Dia mengubah suaranya menjadi suara bapak-bapak umur 30 tahunan.
Rin melihat isi lantai 2 toko baju itu... Disana kacanya sangat tebal seperti kaca toko permata, kaca itu tak akan pecah walau di hantam dengan kapak, kaca itu anti peluru dan anti gores. Ternyata benar, disana berjejer baju-baju besi dengan... Senjata laser...?
"Ini sih dapat memusnahkan satu pulau kalau di pakai untuk perang..." Rin berpikir didalam hati. Rin memfotokopi data baju-baju itu menggunakan kamera mikro dijepit rambut setengah bintangnya.
"Bagaimana Nona? Apakah jumlah ini sudah cukup banyak menurut Tuan Akira?" Tanya menejer toko baju itu setelah melihat Rin melakukan hal yang mencurigakan.
"Ohh... Ini sangat kurang, jumlah ini bahkan belum bisa menghancurkan satu benteng besi yang ada di China." Rin menjawab asal-asalan.
"Begitukah? Baiklah kami akan membuat lebih banyak lagi. Bisakah Nona meminta dana kepada Tuan Akira untuk modalnya?" Tanya menejer toko sambil memicingkan matanya, merasa begitu curiga.
"Tentu saja." Bersamaan dengan itu datang kode dari Rei bahwa polisi sudah sampai. Rin izin pamit pulang pada pemilik toko.
"Tunggu Nona, anda kelihatan masih sangat muda apakah karena obat itu? Bolehkan saya minta satu pil saja? Saya juga ingin awet muda." Kata menejer toko dengan nada menguji.
"Obat... Apa? Jadi ada obat seperti itu ya." Rin membatin dalam hati. "Ya, akan ku-usahakan." Lalu Rin langsung melesat keluar toko baju itu.
"Nona itu aneh sekali." Menejer toko mengambil kamera dan memotret Rin lalu mengirimnya ke pusat Organisasi... Dan setelah dia melakukan itu tiba-tiba puluhan polisi menerobos masuk ke lantai 2. Para pegawai toko di tangkap...? Kami juga tidak tahu pastinya, yang kami tahu hanyalah mereka berhasil di grebek.
Dilain pihak...
Kaoru yang dalam perjalanan pulang kerumah di hadang salah seorang pria berjas coklat... Tampilan pria itu sama sekali tidak menarik.
"Siang Kaoru." Sapa pria itu pada Kaoru, dia adalah bos pameran lukisan tempat Kaoru biasa menjual lukisannya.
"Siang pak." Balas Kaoru sambil terus berjalan melewati pria itu.
"Tunggu!" Pria itu menangkap tangan Kaoru yang membawa barang belanjaan, "Menikahlah denganku." Ujarnya dengan sangat serius.
"Bapak melamar di pinggir jalan? Maaf, aku sudah punya anak." Ujar Kaoru sambil melepas paksa tangan pria itu dari tangannya.
"Aku tahu, aku tak mempermasalahkan itu, makanya..." Kata pria itu sambil terus berusaha menghentikan kepergian Kaoru.
"Tidak!! Aku tidak mau!" Teriak Kaoru sambil berusaha lari secepat mungkin, beberapa orang di pinggir jalan menoleh. Apa? Apa? Pelecehan seksual?
Pria itu mengerutkan alis, akan kudapatkan dirimu, lihat saja.
..............
"Tuan, kita kehilangan lagi satu cabang Organisasi kita." Kata seorang pria berjas hitam kepada Presdir Akira.
"Kita hanya mendapat sebuah bukti, seorang anak perempuan berambut hitam dan bermata biru." Pria itu menyodorkan foto yang telah dicetak bergambar Rin tersebut.
"... Saudara kembar anak laki-laki itu, ya. Hanya terfoto bagian belakang tubuhnya saja? Menarik sekali, kalian sungguh tidak berguna... Tangkap mereka secara diam-diam segera!" Perintah Presdir Akira.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
R_
ෆ╹ .̮ ╹ෆ💗
2022-01-11
6
Meimei
mampir
2022-01-04
1
~zha_zhaf°~°
hoalah ga ada apa kata dari "MENARIK" ganti gtu dng kata " HMm MENKJUBKAN"......😁
2022-01-03
1