Mafia'S Favorite Girl
Resilia putri nama seorang gadis yang sapaan akrabnya adalah Lia. Lia adalah seorang gadis sederhana yang hanya menginginkan kasih sayang dari orang tuanya, tapi kasih sayang itu berubah ketika sang ibu pergi meninggalkan dirinya karna sakit. dan sang ayah yang memilih menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Mira. yang membawa perubahan drastis dalam kehidupan Lia.
Dalam keluarga baru Lia, ia mendapatkan seorang adik yang bernama Serina. Serina adalah bukti cinta Mira dan ayah Lia.
Lia begitu bahagia ibu tirinya telah melahirkan seorang gadis yang cantik yang akan menjadi adiknya. apa yang Lia inginkan terkabulkan dengan adanya seorang adik. dengan berjalannya waktu, hari terus berganti sikap Mira mulai berubah ke Lia dan juga adiknya begitu tak menyukai Lia.
Namun Lia sebagai seorang kakak, ia tidak pernah marah kepada adiknya, Serina. kasih sayang Lia semakin bertambah ke adiknya. hingga suatu hari Serina menginginkan kamar Lia, ia tidak ingin tidur bersama dengan Lia lagi. karna menurutnya dirinya sudah besar.
Rumah yang sederhana hanya memiliki dua kamar, kamar satunya di tempati ibu dan ayahnya dan satunya dirinya dan adiknya, tapi hari ini Serina meminta Lia agar keluar dari kamarnya, ia tidak ingin berbagi dengan Lia.
"Kamu gak perlu tidur di kamar ini lagi, karna ini akan jadi kamarku sendiri"
"Tapi Serina Kakak mau tidur di mana?" sebagai seorang kakak Lia selalu menyebut dirinya dengan sebutan kakak. tapi Serina menolaknya untuk memanggil kakak ke Lia, menurutnya dia tidak pernah punya kakak. karna dirinya dan Lia beda ibu.
"Ya terserah kamu mau tidur di mana, asal jangan di kamar ini"
"Sudahlah kamu tidur di gudang, apa salahnya sih memberikan kamar itu ke adik kamu" ucap Mira dengan berdiri di pintu kamar.
"Tapi Bu"
"Gak ada tapi-tapian, sana bersihin gudangnya."
"Kamu beneran gak mau berbagi tempat tidur dengan dia?"
"Iya, aku gak mau tidur dengannya"
"Baguslah kalau begitu, itu baru anak ibu" ucap Mira dengan menyentuh hidung Serina.
Serina memeluk ibunya dengan tersenyum.
"Bu Serina ingin beli sesuatu tapi Serina gak memiliki uang"
"Tenang saja, apa sih yang gak buat anak ibu"
"Makasih Bu, Serina makin sayang sama ibu"
Lia yang sedang berdiri, mendengarkan apa yang ibu dan adiknya katakan. ia merasa sedih tapi Lia membuang semua yang ada di pikirannya tentang Mira ibu tirinya dan juga Serina adiknya.
Lia tidak punya pilihan lain, ia harus cepat membersihkan gudang yang akan menjadi kamar untuknya. sedikit lagi akan malam jika ia tidak membersihkannya sekarang kemungkinan malam ia akan tidur di atas tumpukan barang di gudang dan di temani nyamuk-nyamuk dan juga tikus atau hewan lainnya.
Lia yang takut dengan kecoak, ia hanya mengepalkan tangannya menahan takut sambil menutup mata ia mengeluarkan kecoak itu. dengan berlinangnya air matanya karna merindukan sang ibu. Lia mengingat betapa berperannya ibunya ketika Lia ketakukan melihat kecoak.
Lia duduk di sudut ruangan dengan tubuh yang gemetar sambil menangis karna ketakutan.
Ayah Lia telah kembali dari bekerja. ia di sambut oleh istrinya dan putrinya namun Hendra mencari putrinya Lia.
"Mana Lia Bu?"
"Lia.." ucap Mira dengan kebingungan harus menjawab apa.
Hendra memanggil-manggil Lia, di dapur, di kamar ia tak menemukannya.
"Kemana Lia, Bu?" tanya Hendra sekali lagi.
"Serina kakakmu dimana?"
"Dia ada di gudang"
"Gudang?! Sedang apa dia di sana"
Hendra pergi mencari Lia, betapa terkejutnya ia melihat Lia berada di sudut ruangan, tubuhnya gemetar dan wajahnya terlihat pucat.
"Lia.." panggil Hendra
"Ayah.."
Lia tak memiliki tenaga ketika melihat kecoak itu, ia terlihat lemas.
Hendra mendekatinya, ia memeluknya. Hendra memberikan air minum untuk Lia. Hendra tau kenapa Lia seperti itu karna ia melihat seekor kecoak tepat berada dua meter dari Lia.
"Ada apa dengan Lia?"
"Mas, anak kita kan sudah besar jadi Serina ingin tidur sendirian di kamar"
"Kenapa, bukankah Lia adalah kakaknya Serina. jadi gak apa-apa jika mereka tidur bersama"
"Tapi ayah" protes Serina dengan wajah kesel
"Gak ada tapi-tapian, nanti ayah usahain beli tempat tidur satunya buat Lia"
"Sama saja ayah"
Hendra tak mendengarkan apa yang serina katakan, ia pergi menggendong Lia ke kamarnya.
"Bagaimana ini Bu, Serina gak mau berbagi dengan. Lia"
"Kamu tenang dulu, ikutin apa yang ayahmu katakan, jangan membantahnya nanti ibu akan cari ide agar Lia tidak tidur di kamar itu lagi"
"Baik bu"
Hendra menyelimuti Lia dengan selimut, ia merasa sedih melihat putrinya seperti itu. tapi ia tidak memiliki keberanian memarahi Mira dan juga serina karna semua ini bukan salah mereka tapi salahnya sendiri yang belum bisa membelikan rumah yang bagus.
"Maafkan ayah Lia, yang tidak bisa menjaga Lia" ucap Hendra dengan menggenggam tangan putrinya.
"Lia gak apa-apa yah" ucap Lia dengan suara terbata-bata.
"Kamu istrahat ya sayang"
Hendra keluar dari kamar, ia masuk ke dalam kamarnya bersama dengan Mira. ia membersihkan tubuhnya.
"Mas.."
"Aku capek Bu, mau istrahat karna besok aku akan berangkat bekerja lagi"
Mira tidak mengatakan apa-apa lagi, ia membiarkan suaminya istirahat.
"Bu bagaimana, Serina gak bisa tidur kalau harus berbagi dengan Lia"
"Kamu sabar dulu ya, sekarang masuklah dan istirahat"
"Bu..."
"Serina dengarkan apa yang ibu katakan, jangan sampai ayahmu marah karna sikapmu ini. nanti ibu akan mengurusnya agar kamar itu menjadi milikmu"
Dengan kesal Serina masuk ke dalam kamar, ia melihat Lia yang sedang tiduran di tempat tidur.
"Sini Serina tidur bareng kakak"
"Aku gak mau, dan jangan sebut kakak lagi karna aku tidak memiliki kakak" ucap serina
Lia yang begitu menyayangi Serina, ia rela tidur di lantai dan membiarkan Serina tidur di atas tempat tidur sendiri.
Serina kesal sehingga dirinya sering menendang kaki Lia ketika ia turun dari tempat tidur ke kamar mandi.
Lia hanya tersenyum melihat apa yang serina lakukan padanya.
"Aku gak apa-apa Serina, kamu gak perlu minta maaf"
"Haaa, siapa juga yang mau minta maaf, orang aku gak salah koq"
"Iya kamu gak salah Apa-apa Serina"
Aku akan membuatmu tidak nyaman berada di kamar ini, enak saja mau tidur bareng aku. aku tau kamar ini milikmu tapi sekarang kamar ini menjadi milikku seorang.
Mirapun naik ke atas tempat tidur, ia menarik tangan suaminya untuk di jadikan bantal.
"Mas.."
"Bu, aku capek butuh istrahat"
"Aku hanya ingin meminta maaf atas apa yang terjadi kepada Lia tadi, aku dan Serina gak tau kalau Lia memiliki fobia pada kecoak"
"Iya gak apa-apa, semua salahku, kamu gak perlu memikirkannya" ucap Hendra kepada istrinya.
Mira tersenyum tak terbacakan sambil memeluk suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
olive
hai kak San, Broken vow mampir 🤗
2022-07-16
0
Berdo'a saja
hemmmm padahal masih awal nih udah mewek aja Lia sama dg ku takut kecoaaakkkk
2021-10-19
1
Puja Kesuma
sepwrti bawang putuh dan bawang merah aja
2021-10-10
1