NovelToon NovelToon

Mafia'S Favorite Girl

Bab 1

Resilia putri nama seorang gadis yang sapaan akrabnya adalah Lia. Lia adalah seorang gadis sederhana yang hanya menginginkan kasih sayang dari orang tuanya, tapi kasih sayang itu berubah ketika sang ibu pergi meninggalkan dirinya karna sakit. dan sang ayah yang memilih menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Mira. yang membawa perubahan drastis dalam kehidupan Lia.

Dalam keluarga baru Lia, ia mendapatkan seorang adik yang bernama Serina. Serina adalah bukti cinta Mira dan ayah Lia.

Lia begitu bahagia ibu tirinya telah melahirkan seorang gadis yang cantik yang akan menjadi adiknya. apa yang Lia inginkan terkabulkan dengan adanya seorang adik. dengan berjalannya waktu, hari terus berganti sikap Mira mulai berubah ke Lia dan juga adiknya begitu tak menyukai Lia.

Namun Lia sebagai seorang kakak, ia tidak pernah marah kepada adiknya, Serina. kasih sayang Lia semakin bertambah ke adiknya. hingga suatu hari Serina menginginkan kamar Lia, ia tidak ingin tidur bersama dengan Lia lagi. karna menurutnya dirinya sudah besar.

Rumah yang sederhana hanya memiliki dua kamar, kamar satunya di tempati ibu dan ayahnya dan satunya dirinya dan adiknya, tapi hari ini Serina meminta Lia agar keluar dari kamarnya, ia tidak ingin berbagi dengan Lia.

"Kamu gak perlu tidur di kamar ini lagi, karna ini akan jadi kamarku sendiri"

"Tapi Serina Kakak mau tidur di mana?" sebagai seorang kakak Lia selalu menyebut dirinya dengan sebutan kakak. tapi Serina menolaknya untuk memanggil kakak ke Lia, menurutnya dia tidak pernah punya kakak. karna dirinya dan Lia beda ibu.

"Ya terserah kamu mau tidur di mana, asal jangan di kamar ini"

"Sudahlah kamu tidur di gudang, apa salahnya sih memberikan kamar itu ke adik kamu" ucap Mira dengan berdiri di pintu kamar.

"Tapi Bu"

"Gak ada tapi-tapian, sana bersihin gudangnya."

"Kamu beneran gak mau berbagi tempat tidur dengan dia?"

"Iya, aku gak mau tidur dengannya"

"Baguslah kalau begitu, itu baru anak ibu" ucap Mira dengan menyentuh hidung Serina.

Serina memeluk ibunya dengan tersenyum.

"Bu Serina ingin beli sesuatu tapi Serina gak memiliki uang"

"Tenang saja, apa sih yang gak buat anak ibu"

"Makasih Bu, Serina makin sayang sama ibu"

Lia yang sedang berdiri, mendengarkan apa yang ibu dan adiknya katakan. ia merasa sedih tapi Lia membuang semua yang ada di pikirannya tentang Mira ibu tirinya dan juga Serina adiknya.

Lia tidak punya pilihan lain, ia harus cepat membersihkan gudang yang akan menjadi kamar untuknya. sedikit lagi akan malam jika ia tidak membersihkannya sekarang kemungkinan malam ia akan tidur di atas tumpukan barang di gudang dan di temani nyamuk-nyamuk dan juga tikus atau hewan lainnya.

Lia yang takut dengan kecoak, ia hanya mengepalkan tangannya menahan takut sambil menutup mata ia mengeluarkan kecoak itu. dengan berlinangnya air matanya karna merindukan sang ibu. Lia mengingat betapa berperannya ibunya ketika Lia ketakukan melihat kecoak.

Lia duduk di sudut ruangan dengan tubuh yang gemetar sambil menangis karna ketakutan.

Ayah Lia telah kembali dari bekerja. ia di sambut oleh istrinya dan putrinya namun Hendra mencari putrinya Lia.

"Mana Lia Bu?"

"Lia.." ucap Mira dengan kebingungan harus menjawab apa.

Hendra memanggil-manggil Lia, di dapur, di kamar ia tak menemukannya.

"Kemana Lia, Bu?" tanya Hendra sekali lagi.

"Serina kakakmu dimana?"

"Dia ada di gudang"

"Gudang?! Sedang apa dia di sana"

Hendra pergi mencari Lia, betapa terkejutnya ia melihat Lia berada di sudut ruangan, tubuhnya gemetar dan wajahnya terlihat pucat.

"Lia.." panggil Hendra

"Ayah.."

Lia tak memiliki tenaga ketika melihat kecoak itu, ia terlihat lemas.

Hendra mendekatinya, ia memeluknya. Hendra memberikan air minum untuk Lia. Hendra tau kenapa Lia seperti itu karna ia melihat seekor kecoak tepat berada dua meter dari Lia.

"Ada apa dengan Lia?"

"Mas, anak kita kan sudah besar jadi Serina ingin tidur sendirian di kamar"

"Kenapa, bukankah Lia adalah kakaknya Serina. jadi gak apa-apa jika mereka tidur bersama"

"Tapi ayah" protes Serina dengan wajah kesel

"Gak ada tapi-tapian, nanti ayah usahain beli tempat tidur satunya buat Lia"

"Sama saja ayah"

Hendra tak mendengarkan apa yang serina katakan, ia pergi menggendong Lia ke kamarnya.

"Bagaimana ini Bu, Serina gak mau berbagi dengan. Lia"

"Kamu tenang dulu, ikutin apa yang ayahmu katakan, jangan membantahnya nanti ibu akan cari ide agar Lia tidak tidur di kamar itu lagi"

"Baik bu"

Hendra menyelimuti Lia dengan selimut, ia merasa sedih melihat putrinya seperti itu. tapi ia tidak memiliki keberanian memarahi Mira dan juga serina karna semua ini bukan salah mereka tapi salahnya sendiri yang belum bisa membelikan rumah yang bagus.

"Maafkan ayah Lia, yang tidak bisa menjaga Lia" ucap Hendra dengan menggenggam tangan putrinya.

"Lia gak apa-apa yah" ucap Lia dengan suara terbata-bata.

"Kamu istrahat ya sayang"

Hendra keluar dari kamar, ia masuk ke dalam kamarnya bersama dengan Mira. ia membersihkan tubuhnya.

"Mas.."

"Aku capek Bu, mau istrahat karna besok aku akan berangkat bekerja lagi"

Mira tidak mengatakan apa-apa lagi, ia membiarkan suaminya istirahat.

"Bu bagaimana, Serina gak bisa tidur kalau harus berbagi dengan Lia"

"Kamu sabar dulu ya, sekarang masuklah dan istirahat"

"Bu..."

"Serina dengarkan apa yang ibu katakan, jangan sampai ayahmu marah karna sikapmu ini. nanti ibu akan mengurusnya agar kamar itu menjadi milikmu"

Dengan kesal Serina masuk ke dalam kamar, ia melihat Lia yang sedang tiduran di tempat tidur.

"Sini Serina tidur bareng kakak"

"Aku gak mau, dan jangan sebut kakak lagi karna aku tidak memiliki kakak" ucap serina

Lia yang begitu menyayangi Serina, ia rela tidur di lantai dan membiarkan Serina tidur di atas tempat tidur sendiri.

Serina kesal sehingga dirinya sering menendang kaki Lia ketika ia turun dari tempat tidur ke kamar mandi.

Lia hanya tersenyum melihat apa yang serina lakukan padanya.

"Aku gak apa-apa Serina, kamu gak perlu minta maaf"

"Haaa, siapa juga yang mau minta maaf, orang aku gak salah koq"

"Iya kamu gak salah Apa-apa Serina"

Aku akan membuatmu tidak nyaman berada di kamar ini, enak saja mau tidur bareng aku. aku tau kamar ini milikmu tapi sekarang kamar ini menjadi milikku seorang.

Mirapun naik ke atas tempat tidur, ia menarik tangan suaminya untuk di jadikan bantal.

"Mas.."

"Bu, aku capek butuh istrahat"

"Aku hanya ingin meminta maaf atas apa yang terjadi kepada Lia tadi, aku dan Serina gak tau kalau Lia memiliki fobia pada kecoak"

"Iya gak apa-apa, semua salahku, kamu gak perlu memikirkannya" ucap Hendra kepada istrinya.

Mira tersenyum tak terbacakan sambil memeluk suaminya.

Bab 2

Keesokan harinya Hendra menelfon Mira, ia mengatakan kalau dalam beberapa Minggu ia tidak bisa pulang. karna mengejar target pekerjaannya.

Mira tersenyum licik mendengar kabar suaminya yang tak akan pulang beberapa Minggu. dalam waktu tiga Minggu Mira memperlakukan Lia seperti pembantu, ia menyuruh Lia untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, dan untuk merawat dirinya dan juga putrinya serina.

Lia menangis sesegukan di gudang, ia tidak menyangka Mira yang di anggapnya sebagai ibu yang baik, yang bisa menggantikan ibu kandungnya semua hanya sandiwara.

Mira yang tidak ingin kasih sayang dari suaminya terbagi dua terutama Lia begitu mendapatkan perhatian lebih dari pada Serina putrinya. Mira tidak menerima perlakuan dari suaminya.

Mengingat waktu itu Hendra begitu tak menyukai jika putrinya tidur di gudang, Mira mulai mencari ide agar Hendra membenci Lia dan mengusirnya dari rumah ini.

Mira dan Serina memiliki ide mengajak Lia untuk pergi ke pesta teman Serina.di sana Mira dan Serina akan menjebak Lia. Mira memberikan pakaian yang terbuka untuk Lia, bisa di katakan baju yang memperlihatkan lekuk tubuh Lianya.

Lia yang terus menolak memakai pakaian itu, membuat Mira menjadi kesal sehingga ia mengancam Lia akan menyuruh seseorang membunuh ayahnya saat bekerja dengan merusak rem mobilnya.

Lia yang mendengar apa yang Mira katakan, ia menangis sambil memohon agar Mira tak melalukan itu pada ayahnya.

Mira memberikan dua pilihan terhadap Lia yang pertama menuruti semua perkataannya dan yang kedua jika Lia menolak maka ia akan membunuh ayahnya.

Lia menangis memakai pakaian yang Mira berikan. Lia mencoba menutupinya tapi Mira melarangnya.

Sesampainya di pesta, semua orang menatap Lia dengan tatapan yang tidak di mengerti bahkan beberapa pria mencoba mendekati Lia. namun Lia mencoba menghindarinya.

Mira yang melihat sikap Lia menolak, membuat para pria itu marah karna penolakan Lia. Mira menarik tangan Lia.

"Apa yang kamu lakukan, kamu harus berbaik-baik dengan mereka. mereka itu adalah teman-teman Serina, orang-orang kaya"

"Tapi Bu, mereka kurang ajar ke Lia" ucap Lia dengan wajah memohon agar Mira melepaskannya

"Jangan sok polos kamu Lia, kamu harus menikmatinya apa yang mereka lakukan"

"Tapi Bu"

"Kamu mau melawan saya, baiklah. jika terjadi apa-apa dengan ayahmu kamulah yang bertanggung jawab"

Lia menangis dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jangan menangis Lia, tersenyumlah" ucap Mira dengan menarik rambut Lia.

Serina menatap Lia dengan sinis, dan tak suka.

Beberapa pria datang bergabung dengan mereka, Mira memberikan alkohol ke Lia untuk di minumnya.

Lia tidak berani meminumnya, jika ia melakukannya ayahnya akan marah besar kepadanya dan akan kecewa.

"Ayo Lia minum, kamu gak perlu malu-malu seperti itu" ucap Mira dengan lembut di depan teman-temannya Serina.

Mira menatap Serina agar merekamnya, semua yang Lia lakukan malam ini terekam semua di handphone Serina.

Setibanya di rumah Mira mencoba berlatih dengan berpura-pura telah gagal menjaga Lia. setelah ia merasa aktingnya bagus. Mira mulai menelfon suaminya Hendra. ia menceritakan semua kelakuan Lia ke hendra, dari ia minum-minum, duduk-duduk bersama dengan pria yang sedang mabuk.

Hendra yang mendengarkan apa yang Mira katakan, ia tidak percaya karna ia tau Lia seperti apa, tidak mungkin Lia melakukannya.

Handphone Hendra berbunyi menandakan pesan masuk, Hendra melihat pesan dari Mira istrinya, ia membuka pesan itu dan batapa sok nya ia melihat apa yang Mira katakan adalah benar. video yang ia lihat menjadi bukti sikap Lia selama ini.

Hendra tak bisa menahan air matanya keluar, ia merasa bersalah tidak bisa menjaga Lia dengan baik.

Setelah melaporkan, menjelekan Lia kepada ayahnya. Serina dan Mira mengadu kalau Kinar keras kepala, mulai melawannya dan mencoba mengusir dirinya dan juga serina. Hendra yang mendengarkan semua apa yang terjadi selama dirinya tidak ada membuat dirinya marah dan tidak sabar untuk pulang.

Lia terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sakit dan matanya pusing. ia mencoba pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

"Eee kamu mau kemana?"

"Mengambil air minum Bu"

"Kamu gak boleh minum sebelum kamu membuatkan sarapan untuk saya dan Serina.

"Tapi Bu Lia haus"

"Itu urusan kamu, yang saya tau kamu harus membuatkan sarapan pagi sekarang, titik."

Lia membuatkan sarapan pagi untuk mereka dengan menahan rasa hausnya. Lia meletakan nasi goreng di meja makan dan memanggil mereka untuk makan bersama.

"Kamu ngapain di situ?" tanya Mira dengan membentak

"Lia mau ikut sarapan pagi juga Bu"

"Gak boleh, badan kamu bau alkohol"

"Tapi Bu Lia juga lapar"

"Masa bodoh"

"Kamu gak dengar yang ibu katakan? minggir makan di sana jangan makan disini" ucap Serina dengan menunjuk dapur agar Lia makan di sana.

Lia pun pergi dengan membawa sarapannya tapi Mira mengambil sarapannya, Lia gak boleh membawa sarapan yang di meja makan.

Lia mencoba melihat sisa makanan nasi goreng yang ia masak, tapi nasi goreng yang ia buat sudah ia letakan semua di meja makan. dengan terpaksa Lia hanya minum air putih saja untuk mengisi perutnya.

Lia pergi keluar menemui sahabatnya Kinar dan juga Ria. ketika Lia sedang berkumpul dengan mereka, wajah Lia begitu pucat dan wajahnya terlihat lagi memikirkan sesuatu.

"Kamu kenapa Lia ?" tanya Kinar

"Gak apa-apa Kinar"

"Lia, kamu sudah makan atau belum? wajah kamu terlihat pucat "

"Iya aku belum makan Ria" jawab Lia dengan suara lemas

Ria segera memesankan makanan untuk mereka makan, bahkan Ria mendahulukan Lia makan dari pada mereka berdua.

"Apa yang terjadi Lia?" tanya Kinar

"Gak apa-apa Kinar" jawab Lia dengan makan begitu lahap.

"Apa ibu tiri dan adik tirimu itu menyiksamu lagi Lia?" tanya Ria yang mulai terlihat kesal

"Ini semua salahku Ria, bukan salah mereka"

"Kenapa sih kamu selalu membela mereka dan kenapa kamu selalu menyembunyikan dari kita Lia, Lia kita adalah sahabat tak seharusnya di antara kita ada yang di sembunyikan" ucap Ria.

Lia menghentikan makannya, ia menangis sesegukan lalu melanjutkan makannya.

"Udah tenang Ria, biarkan Lia makan dulu nanti setelah selesai makan kita akan menanyakannya ke Lia. kamu jangan emosi seperti itu"

"Gimana gak emosi, Lia di perlakukan seperti budak oleh ibu tirinya dan juga adik tirinya"

"Iya Ria aku tau, tapi kita harus memberikan waktu ke Lia, nanti kalau dia udah siap pasti akan cerita ke kita berdua"

Kinar mencoba menenangkan Ria agar tidak emosi, ia kasian melihat Lia yang makan begitu lahap seperti seharian tidak makan.

"Kamu tarik nafas dulu Ria, trus minum air. biar emosi kamu mereda, kasian Lia kalau kita menanyakannya sekarang"

"Baiklah Kinar, aku tidak akan menanyakannya. aku akan menunggu Lia menceritakannya sendiri ke kita"

Kinar menatap Ria sambil tersenyum lalu menatap Lia yang sedang makan sambil menangis. Kinar memegang pundak sahabatnya itu.

"Pelan-pelanlah Lia nanti kamu tersedak" ucap Kinar mengingatkan.

Bab 3

Kinar dan Ria mengantar Lia pulang, mereka menatap Lia sampai punggung Lia tak terlihat lagi.

"Kinar, aku khawatir dengan Lia"

"Berdoa saja semoga Lia akan baik-baik saja, okey"

"Tapi Kinar ibu tirinya dan adiknya memperlakukan Lia seperti orang lain tidak seperti keluarganya"

Kinar menarik nafasnya dalam-dalam mendengar apa yang Ria katakan.

"Tapi Lia gak mau cerita sama kita Ria, kita gak boleh ikut campur kita gak tau permasalahannya apa"

Ria membenarkan kata Kinar ada benarnya juga, bagaimana bisa membantu kalau Lia tidak pernah menceritakan semua masalahnya.

Kinar dan Ria pulang ke rumah mereka masing-masing, setelah mengantar Lia, Kinar mengantar Ria pulang. Kinar membersihkan tubuhnya, setelah itu ia pergi tidur.

****

Sebelum masuk kedalam rumah Lia tersenyum bahagia melihat mobil ayahnya berada di depan rumahnya. Lia berlari ingin menemui ayahnya karena dirinya begitu merindukan sang ayah.

"Ayah.." panggil Lia.

Hendra terus makan tanpa melihat Lia yang sedang berdiri di dekatnya dengan memanggilnya ayah. Lia kebingungan melihat ayahnya cuek terhadap dirinya.

Mira dan Serina tersenyum melihat Hendra mengabaikan Lia. mereka bahagia telah berhasil membuat Hendra marah ke Lia.

Lia menyentuh tangan ayahnya.

"Ayah, Lia merindukan ayah. apakah ayah tidak merindukan Lia?" tanya Lia dengan matanya mulai berkaca-kaca karna melihat sikap ayahnya yang mengabaikannya.

"Biarkan ayahmu makan dulu, baru kamu bisa mengajaknya mengobrol."

Lia menatap Mira dan juga Serina, ia tidak bisa menutupi apa yang telah mereka lakukan padanya.

"Apa yang kalian katakan ke ayah sehingga ayah mengabaikan ku?" tanya Lia dengan wajah yang mulai marah.

"Aku tanya apa yang kalian coba katakan ke ayah sampai dia mengabaikan ku" teriak Lia.

"Tutup mulutmu Lia, apakah seperti itu sikapmu selama ini, selalu kasar ke ibumu"

Lia menatap Mira lagi. "Ayah jangan percaya ke mereka, mereka hanya berpura-pura baik di depan kita"

"Diam Lia, apa ini balasanmu ke ibumu yang sudah merawatmu dan memberi makan padamu"

"Tapi ayah tidak tau kalau mereka memperlakukan Lia seperti budak ayah, bahkan Lia tidur di gudang" bentak Lia dengan mulai menangis.

"Lia jangan ngomong seperti itu, apa salah ibu padamu sampai kamu memfitnah ibu di hadapan ayahmu"

"Diaaaammm, kalian tidak perlu berpura-pura"

Plaaakkk

Sebuah tamparan dari Hendra untuk Lia.

"Jaga sikapmu Lia, dia itu ibumu kamu tak berhak meneriakinya seperti itu"

Mira menutup mulutnya melihat Hendra menampar Lia. ia berpura-pura sedih dengan memegang tangan suaminya.

"Mas apa yang kamu lakukan, Lia tidak bersalah mas, ini semua salahku karna sudah memanjakannya selama ini" ucap Mira dengan mencoba berpura-pura membela Lia.

Mira menatap Lia, ia tersenyum bahagia akhirnya yang ia tunggu-tunggu terjadi juga.

"Jangan berpura-pura baik kamu di depan ayahku"

"Diam Lia," teriak Hendra dengan menampar Lia kembali.

"Ayah.."

"Jangan sebut aku dengan sebutan itu, kamu bukan lagi anakku" ucap Hendra

Tubuh Lia terasa lemas, nafasnya terasa berhenti, dunianya terasa runtuh ketika mendengar orang yang begitu ia sayangi, orang yang begitu ia rindukan, orang yang begitu ia banggakan, mengatakan kalau dirinya bukanlah anaknya.

"Maksud ayah apa? ayah bercanda kan?" tanya Lia dengan menangis sambil memegang tangan ayahnya

"Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu itu"

Lia melihat tangannya yang di katakan kotor oleh ayahnya.

Mira dan Serina tersenyum melihat Hendra begitu marah ke Lia.

"Kamu bukan lagi anakku, aku tidak pernah memiliki anak seperti kamu" teriak Hendra karna marah

"Lia minta maaf kalau Lia salah ayah, Bu, Lia minta maaf kalau sudah berani meneriaki ibu tadi"

"Sekarang kamu silahkan meninggalkan rumah ini, aku tidak ingin melihatmu dalam rumah ini aku tidak akan membiarkan rumahku di huni oleh orang sepertimu" ucap Hendra

"Lia minta maaf ayah, kalau Lia udah kasar ke ayah dan ibu tadi" Lia mengatupkan kedua tangannya dengan menggesek-gesekan tangannya, Lia menangis sambil berlutut agar ayahnya tidak mengusirnya tapi semua itu sia-sia.

Hendra melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan Lia yang sedang berlutut dengan menangis. tapi Hendra menghentikan langkahnya.

Lia melihat ayahnya berhenti ia begitu senang dan berharap kalau ayahnya tidak akan mengusirnya, semua itu hanyalah candaan. tapi apa yang Lia pikirkan tidaklah benar.

"Mira, cepat usir dia aku tidak ingin melihatnya di rumah ini lagi"

"Tapi mas" Mira berpura-pura sedih agar Hendra tidak mencurigainya.

Mira berbalik mendekati Lia yang sedang berlutut dengan menangis. Mira melipatkan kedua tangannya sejajar dengan dadanya.

"Bu, Lia minta maaf. Lia gak akan mengulanginya lagi tapi Lia mohon bujuk ayah agar tidak mengusir Lia dari rumah ini Bu"

"Kamu pikir saya sebodoh itu?! kamu tau inilah yang saya tunggu-tunggu yaitu kamu pergi meninggalkan rumah ini"

"Bu, Lia mohon"

"Lepaskan kakiku" ucap Mira dengan menendang Lia yang sedang bermohon di kakinya

"Kamu dengarkan apa yang ayahmu katakan tadi, dia tidak ingin melihatmu jadi cepatlah pergi dari rumah ini karna saya tidak Sudi wanita sepertimu tinggal di rumah ini."

Mira menarik tangan Lia agar cepat berdiri dan mengambil barang-barangnya. Mira takut jika suaminya akan berubah pikiran dengan tidak mengusir Lia.

"Cepat bangun, ambil barang-barangmu dan pergi tinggalkan rumah ini cepat"

Lia bangun dari duduknya, ia berjalan dengan pelan-pelan menuju ke gudang yang menjadi kamarnya.

Mira yang melihat Lia berjalan dengan pelan, ia mendorong Lia agar mempercepat jalannya.

"Cepat Lia, jangan buat saya marah"

Lia mengambil beberapa barang milik ibunya, kenangannya bersama dengan ibunya, air mata Lia terus mengalir membasahi wajah cantiknya. Lia menatap foto dirinya bersama dengan ibu dan ayahnya.

Lia berdiri dan keluar dari gudang. Lia melihat setiap sudut rumah itu, ia mengingat semua kenangannya bersama dengan ibunya dan ayahnya, canda dan tawa membuatnya tak bisa meninggalkan rumah. tapi Lia tak punya pilihan selain pergi, ayahnya sudah mengusirnya tak menganggapnya sebagai anaknya lagi.

Mira mendorong Lia ketika sudah berada di pintu.

"Saya harap kamu tidak akan kembali ke rumah ini atau muncul lagi. jika kamu berani ke sini lagi aku akan membunuh ayahmu"

Lia berjalan dengan pelan sambil menatap rumah yang ia tinggali waktu kecil bersama dengan ibu kandungnya. malam itu akan turun hujan suara petir di mana-mana membuat Lia takut.

Lia melihat kenangannya bersama dengan kedua orang tuanya di mana dirinya di gendong oleh ayahnya. saat ini ia melihat ibunya dan ayahnya tersenyum di tengah rintiknya hujan membasahi mereka. namun kenangan itu hilang begitu saja.

Lia mempercepat langkahnya meninggalkan halaman rumahnya sambil mengusap air matanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!