Keesokan harinya Hendra menelfon Mira, ia mengatakan kalau dalam beberapa Minggu ia tidak bisa pulang. karna mengejar target pekerjaannya.
Mira tersenyum licik mendengar kabar suaminya yang tak akan pulang beberapa Minggu. dalam waktu tiga Minggu Mira memperlakukan Lia seperti pembantu, ia menyuruh Lia untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, dan untuk merawat dirinya dan juga putrinya serina.
Lia menangis sesegukan di gudang, ia tidak menyangka Mira yang di anggapnya sebagai ibu yang baik, yang bisa menggantikan ibu kandungnya semua hanya sandiwara.
Mira yang tidak ingin kasih sayang dari suaminya terbagi dua terutama Lia begitu mendapatkan perhatian lebih dari pada Serina putrinya. Mira tidak menerima perlakuan dari suaminya.
Mengingat waktu itu Hendra begitu tak menyukai jika putrinya tidur di gudang, Mira mulai mencari ide agar Hendra membenci Lia dan mengusirnya dari rumah ini.
Mira dan Serina memiliki ide mengajak Lia untuk pergi ke pesta teman Serina.di sana Mira dan Serina akan menjebak Lia. Mira memberikan pakaian yang terbuka untuk Lia, bisa di katakan baju yang memperlihatkan lekuk tubuh Lianya.
Lia yang terus menolak memakai pakaian itu, membuat Mira menjadi kesal sehingga ia mengancam Lia akan menyuruh seseorang membunuh ayahnya saat bekerja dengan merusak rem mobilnya.
Lia yang mendengar apa yang Mira katakan, ia menangis sambil memohon agar Mira tak melalukan itu pada ayahnya.
Mira memberikan dua pilihan terhadap Lia yang pertama menuruti semua perkataannya dan yang kedua jika Lia menolak maka ia akan membunuh ayahnya.
Lia menangis memakai pakaian yang Mira berikan. Lia mencoba menutupinya tapi Mira melarangnya.
Sesampainya di pesta, semua orang menatap Lia dengan tatapan yang tidak di mengerti bahkan beberapa pria mencoba mendekati Lia. namun Lia mencoba menghindarinya.
Mira yang melihat sikap Lia menolak, membuat para pria itu marah karna penolakan Lia. Mira menarik tangan Lia.
"Apa yang kamu lakukan, kamu harus berbaik-baik dengan mereka. mereka itu adalah teman-teman Serina, orang-orang kaya"
"Tapi Bu, mereka kurang ajar ke Lia" ucap Lia dengan wajah memohon agar Mira melepaskannya
"Jangan sok polos kamu Lia, kamu harus menikmatinya apa yang mereka lakukan"
"Tapi Bu"
"Kamu mau melawan saya, baiklah. jika terjadi apa-apa dengan ayahmu kamulah yang bertanggung jawab"
Lia menangis dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jangan menangis Lia, tersenyumlah" ucap Mira dengan menarik rambut Lia.
Serina menatap Lia dengan sinis, dan tak suka.
Beberapa pria datang bergabung dengan mereka, Mira memberikan alkohol ke Lia untuk di minumnya.
Lia tidak berani meminumnya, jika ia melakukannya ayahnya akan marah besar kepadanya dan akan kecewa.
"Ayo Lia minum, kamu gak perlu malu-malu seperti itu" ucap Mira dengan lembut di depan teman-temannya Serina.
Mira menatap Serina agar merekamnya, semua yang Lia lakukan malam ini terekam semua di handphone Serina.
Setibanya di rumah Mira mencoba berlatih dengan berpura-pura telah gagal menjaga Lia. setelah ia merasa aktingnya bagus. Mira mulai menelfon suaminya Hendra. ia menceritakan semua kelakuan Lia ke hendra, dari ia minum-minum, duduk-duduk bersama dengan pria yang sedang mabuk.
Hendra yang mendengarkan apa yang Mira katakan, ia tidak percaya karna ia tau Lia seperti apa, tidak mungkin Lia melakukannya.
Handphone Hendra berbunyi menandakan pesan masuk, Hendra melihat pesan dari Mira istrinya, ia membuka pesan itu dan batapa sok nya ia melihat apa yang Mira katakan adalah benar. video yang ia lihat menjadi bukti sikap Lia selama ini.
Hendra tak bisa menahan air matanya keluar, ia merasa bersalah tidak bisa menjaga Lia dengan baik.
Setelah melaporkan, menjelekan Lia kepada ayahnya. Serina dan Mira mengadu kalau Kinar keras kepala, mulai melawannya dan mencoba mengusir dirinya dan juga serina. Hendra yang mendengarkan semua apa yang terjadi selama dirinya tidak ada membuat dirinya marah dan tidak sabar untuk pulang.
Lia terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sakit dan matanya pusing. ia mencoba pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
"Eee kamu mau kemana?"
"Mengambil air minum Bu"
"Kamu gak boleh minum sebelum kamu membuatkan sarapan untuk saya dan Serina.
"Tapi Bu Lia haus"
"Itu urusan kamu, yang saya tau kamu harus membuatkan sarapan pagi sekarang, titik."
Lia membuatkan sarapan pagi untuk mereka dengan menahan rasa hausnya. Lia meletakan nasi goreng di meja makan dan memanggil mereka untuk makan bersama.
"Kamu ngapain di situ?" tanya Mira dengan membentak
"Lia mau ikut sarapan pagi juga Bu"
"Gak boleh, badan kamu bau alkohol"
"Tapi Bu Lia juga lapar"
"Masa bodoh"
"Kamu gak dengar yang ibu katakan? minggir makan di sana jangan makan disini" ucap Serina dengan menunjuk dapur agar Lia makan di sana.
Lia pun pergi dengan membawa sarapannya tapi Mira mengambil sarapannya, Lia gak boleh membawa sarapan yang di meja makan.
Lia mencoba melihat sisa makanan nasi goreng yang ia masak, tapi nasi goreng yang ia buat sudah ia letakan semua di meja makan. dengan terpaksa Lia hanya minum air putih saja untuk mengisi perutnya.
Lia pergi keluar menemui sahabatnya Kinar dan juga Ria. ketika Lia sedang berkumpul dengan mereka, wajah Lia begitu pucat dan wajahnya terlihat lagi memikirkan sesuatu.
"Kamu kenapa Lia ?" tanya Kinar
"Gak apa-apa Kinar"
"Lia, kamu sudah makan atau belum? wajah kamu terlihat pucat "
"Iya aku belum makan Ria" jawab Lia dengan suara lemas
Ria segera memesankan makanan untuk mereka makan, bahkan Ria mendahulukan Lia makan dari pada mereka berdua.
"Apa yang terjadi Lia?" tanya Kinar
"Gak apa-apa Kinar" jawab Lia dengan makan begitu lahap.
"Apa ibu tiri dan adik tirimu itu menyiksamu lagi Lia?" tanya Ria yang mulai terlihat kesal
"Ini semua salahku Ria, bukan salah mereka"
"Kenapa sih kamu selalu membela mereka dan kenapa kamu selalu menyembunyikan dari kita Lia, Lia kita adalah sahabat tak seharusnya di antara kita ada yang di sembunyikan" ucap Ria.
Lia menghentikan makannya, ia menangis sesegukan lalu melanjutkan makannya.
"Udah tenang Ria, biarkan Lia makan dulu nanti setelah selesai makan kita akan menanyakannya ke Lia. kamu jangan emosi seperti itu"
"Gimana gak emosi, Lia di perlakukan seperti budak oleh ibu tirinya dan juga adik tirinya"
"Iya Ria aku tau, tapi kita harus memberikan waktu ke Lia, nanti kalau dia udah siap pasti akan cerita ke kita berdua"
Kinar mencoba menenangkan Ria agar tidak emosi, ia kasian melihat Lia yang makan begitu lahap seperti seharian tidak makan.
"Kamu tarik nafas dulu Ria, trus minum air. biar emosi kamu mereda, kasian Lia kalau kita menanyakannya sekarang"
"Baiklah Kinar, aku tidak akan menanyakannya. aku akan menunggu Lia menceritakannya sendiri ke kita"
Kinar menatap Ria sambil tersenyum lalu menatap Lia yang sedang makan sambil menangis. Kinar memegang pundak sahabatnya itu.
"Pelan-pelanlah Lia nanti kamu tersedak" ucap Kinar mengingatkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Berdo'a saja
hemmmmm
2021-10-19
1
Puja Kesuma
pergi aja klo dirumah aeperti neraka
2021-10-10
3
ramadhani
jahat bgt sih tuh ibu tiri 🤧🤧Lia juga mau aja dinurutin kemauan meraka
2021-08-07
2