"Tok.. tok..tokk...!!"
"Assalamu'alaikum bunda." salam Yulia saat mengetuk pintu kamar ibu kandungnya.
"Wa'alaikumsalam, kemarilah putriku, bunda mau memberitahu sesuatu, ohya tutup pintunya dulu ya!" pinta bunda Hani.
"Baik bunda." jawab Yulia yang setelah masuk kamar bundanya, kemudian menutup pintunya.
"Yulia sini duduk samping bunda ya." pinta Hani.
"Baik bunda." balas Yulia
"Namun sebelumnya bunda ingin tahu perasaanmu tentang nak Raihan. Bolehkan bunda tahu?" tanya bunda Hani.
"Mak..sud bunda!" tanya Yulia yang kaget, mengapa bundanya tiba-tiba bertanya demikian.
"Bunda, sa..saya sebenarnya suka sama Raihan sejak pertama dia membulli Yulia bunda. Tapi Yulia sadar, Yulia tak pantas untuknya karena mungkin Yulia hanya di anggap mereka sebagai sampah" jelas Yulia.
"Tapi tak semua orang seperti pemikiranmu Nak. Semoga Nak Raihan punya hati yang seluas samudra." kata Hani.
"Aamiin bunda" jawab Yulia.
"Sebenarnya bunda setuju dia jadi calon mantu ibu. Terlepas dari dia anak orang kaya, tapi karena ketulusan hatinya mencintaimu Yulia. Raihan juga mengingatkan bunda pada mantan dan sahabat bunda. Semoga kalian nanti berjodoh ya" kata Hani.
"Bunda, biarkan lah waktu yang akan menjawab semuanya bunda." kata Yulia yang mulai berkaca-kaca.
"Apa kamu jadi berangkat ke kota besok?" tanya Hani.
"Iya bunda" jawab Yulia sambil menatap bundanya.
"Apa kak Yusuf jadi jemput kamu?" tanya Hani sambil mengambil sesuatu di dalam lemarinya.
"Iya bunda. Biar Yulia bantu Bunda!" kata Yulia sambil membantu Hani mengambil kopernya.
"Kamu ingin tahu kan siapa Ayah kamu kan?" tanya Hani sambil menatap Yulia sambil berkaca-kaca.
"Bunda, Yulia ingin sekali tahu siapa ayah Yulia. Seperti apa beliau? apa beliau ingat sama bunda dan Yulia bunda!" ucap Yulia.
"Kak Yusuf sebetulnya bekerja di stasiun televisi di bawah management perusahaan ayahmu. Bunda tidak tahu sekarang, ayahmu masih menjadi CEO di stasiun televisi swasta nomor satu di negara kita itu atau tidak" kata Hani yang mulai membuka kopernya.
"Ayah seorang CEO televisi swasta nomor satu di negara ini?" gumam Yulia.
"Iya, Ayah mu dulu mantan kekasih kembaran bunda, Tante Hana. waktu mereka masih sekolah, Mama dan Tante Hana waktu SMA tidak satu sekolah' kata bunda Hani yang tak terasa meneteskan air matanya.
"Tante kamu menjebak bunda menikah siri dengan mantan pacarnya itu demi kontrak eksklusif di stasiun televisi yang di naungi ayahmu" kata Hani..
"Karena Tante Hana masih mengejar kariernya, belum mau menikah. Sedangkan Rudi Wijaya, ayahmu yang juga mantan pacar Tante Hana dalam situasi mau di jodohkan orang tuanya. Dan niatnya menikah dengan pacarnya, tapi yang dia nikahi itu bunda bukan pacarnya,Tante Hana" lanjut kata Hani.
"Bunda." panggil Yulia lirih saat melihat butiran bening menetes di antara kelopak mata bundanya.
Yulia mengambil kotak tisu dan menghapus air mata ibundanya dengan tissu yang diambil dari kotaknya.
"Hana tak merasa bahwa karena keegoisannya telah melukai hati orang yang tak bersalah. Selain kepada bunda dan ayahmu.Karena perbuatannya ini, pacar bunda sakit hati pada bunda. Karena sakit hatinya, dia menikah dengan sahabat bunda." cerita Hani.
'Ya Allah, semua menjadi korban Tante Hana. Boleh tahu siapa nama pacar bunda dulu? Apa gantengnya sama dengan Raihan?" tanya Yulia yang penasaran.
"Waktu melihat Raihan, bunda jadi ingat mantan bunda dan sahabat bunda. Nama pacar bunda Farhan dan sahabat bunda Raina.." kata Hani.
"Astaghfirullah bunda, jelas saja Raihan seperti mantan pacar dan sahabat bunda, memang Raihan anak mereka bunda." kata Yulia menggebu.
"A...apa! Rai..Han... anak mas Farhan dan Raina? ini kebetulan atau...!" kata Hani sambil memeluk Yulia.
"Bunda berdoa semoga kalian berjodoh nak, untuk menebus rasa bersalah Bunda," harap Hani.
"Bunda" panggil Yulia lirih.
"Bunda kenapa bunda tidak menikah lagi?" tanya Yulia.
"Untuk apa nak, bunda sudah punya kamu dan anak-anak panti, itu sudah membuat bunda bahagia. Di panti inilah bunda mengabdi, karena bunda dulu di besarkan di panti ini juga," kata Hani.
"Ya siapa tahu bunda kesepian, butuh belaian seorang suami gitu..." goda Yulia sambil tersenyum.
"Kamu itu ya..nakal ih..!" kata. Hani sambil mencubit salah satu lengan putri semata wayangnya.
"Auw sakit bunda.. !" canda Yulia, dan mereka tertawa riang.
...~¥~...
Yuk dukung dengan like, komen, favorite dan vote
makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Taurus Garangan
sudah ku favoritkan, semangat 💪
2021-11-24
1
🐝⃞⃟𝕾𝕳ᴹᵃˢDANA°𝐍𝐍᭄
next, semangat buat author nya
2021-10-13
1
Via🔥💰
hadir.. semangat zelalu
2021-09-19
1