Flashback Yulia dan Raihan lll Aksi Raihan menolong Yulia

Lampu lalu lintas berganti warna kuning dan di susul warna hijau.

Minibus yang membawa Yulia itu pun kembali melaju dengan kecepatan sedang di sepanjang jalan raya.

Raihan masih tetap mengejar di belakang minibus itu.

Ketika ada kesempatan, Raihan mendahului minibus itu dan berhenti untuk menghadang minibus itu agar berhenti.

Dan minibus itu berhenti di pinggir sebuah taman yang di buat untuk rekreasi keluarga.

"Bocah ingusan itu minta mampus kali ya..!!" seru sopir minibus itu yang kemudian turun dari minibus di ikuti kawanan lainnya.

Raihan hanya tersenyum sinis.

"Hai bocah..!! minta mampus kau ya..!!" seru si sopir saat menghampiri Raihan.

"Lepaskan gadis yang kalian bawa, atau aku lapor polisi..!" ancam Raihan.

"Hah lapor polisi,ha..ha..ha..!" coba saja kau lapor, kami tak takut." seru penjahat lainnya.

Penjahat-penjahat itu menyerang Raihan tanpa ampun. Sesekali Raihan terpojok, namun beberapa menit kemudian Raihan bisa mengungguli mereka.

Serangan demi serangan pun telah di tunjukan

Akhirnya keempat kawanan peculik Yulia itu dapat di kalahkan oleh Raihan yang bertubuh lebih kecil dari mereka.

Dengan sedikit nafas terengah-engah, Raihan mencari dimana keberadaan Yulia.

"Astaghfirullah...!" seru Raihan yang kemudian berpaling dan mecopot jaketnya.

Raihan mendapati gadis yang bernama Yulia itu dalam kondisi yang mengenaskan.

Kaki di ikat menyatu dan kedua tangannya di ikat ke belakang serta mulutnya di sumpal sesuatu.

Yulia sedang tidak sadarkan diri dalam keadaan terbaring miring ke kanan, dengan rambut dan bajunya yang acak-acakan.

Kedua kancing atas hem seragam Yulia copot karena seperti di paksa membukanya.

Raihan yang melepaskan jaketnya itu, segera di gunakan untuk menutupi bagian dada Yulia yang sedikit terbuka.

Setelah itu, Raihan membuka. semua ikatan di tangan dan kaki Yulia. Lalu membuka penutup mulut Yulia.

Di lihat dari kondisinya, gadis ini seperti melawan. Karena kewalahan, sepertinya keempat kawanan ini menggunakan bius, agar Yulia berhenti melawan mereka.

Kemudian Raihan memakaikan jaketnya dengan bagian belakang ada di depan. Setelah itu, Raihan membopong Yulia keluar dari minibus.

Tiba-tiba ada dua orang polisi yang sedang patroli menghampiri Raihan yang sedang membopong Yulia.

" Selamat siang, maaf apa yang sedang terjadi?" tanya seorang polisi patroli.

"Keempat penjahat ini telah menculik teman saya pak..!" jawab Raihan.

"Baik, tolong anda bawa korban ke rumah sakit untuk di visum dan hasilnya untuk laporan penangkapan ke empat orang ini." kata Polisi satu.

"Kami akan mengurus keempat kawanan ini sebelum mereka sadar.

Raihan mendudukkan Yulia di kursi taman, kemudian dia memanggil pedagang asongan yang menjual air mineral.

"Bang beli air mineralnya yang botol tanggung dua ya!!" kata Raihan.

Setelah itu Raihan memberi sejumlah uang dan pedagang asongan.

Raihan mengambil sapu tangannya, dan membasahinya dengan air mineral. Lalu di usapkann ke wajah gadis itu, agar bersih dari pengaruh obat bius.

Raihan kemudian membuka botol yang ke dua untuk dia minum.

"A..air....!" kata Yulia yang mulai tersadar dari pingsan tadi.

Raihan pun menyuapi air mineral yang di belinya secara perlahan-lahan.

"Rei..Raihan kau kah itu?"kata Yulia yang mencoba mengingatnya.

"Iya, Apa kamu sudah sehat? aku akan membawamu ke dokter. Untuk di visum ,guna menjerat kawanan penjahat tadi biar tak kembali berulah." kata Raihan dengan tatapan sendu.