* Pepsi Cafe, Shanghai *
Sesampainya kami di Cafe. Aku menarik FanFan masuk ke dalam Cafe. Di dalamnya ada banyak sekali anjing dan kucing yang sangat lucu.
“FanFan Lihatlah, kucing ini mirip denganmu kan?” aku menggendong kucing dan membawanya ke arah FanFan.
“Wah! Lucu sekali kucing ini, eh ini mirip denganmu, lihatlah ada tahi lalat di samping bibirnya. Kucing ini pasti cerewet sepertimu, hhhahhaha” ujar FanFan sambil menggendong kucing itu.
Aku sedikit lega melihat FanFan tersenyum kembali, FanFan yang tadinya bad mood berangsur-angsur membaik. Dia bermain dengan kucing-kucing yang ada di Pet Cafe itu. Sementara aku memesan makanan untuk kami berdua. Aku memesan lemon cake dan jus semangka kesukaanku.
“FanFan, ayo cuci tanganmu. Makanan kita sudah datang nih” aku memanggil FanFan yang masih asyik bermain dengan kucing.
“Eh Xiao Xi bukankah kau alergi bulu kucing yah?” ujar FanFan
“ah itu, kau tenang saja aku kan kuat” ujarku
“Eh, kenapa kau memesan makanan manis seperti ini, apa kau tak takut gemuk? wanita biasanya tidak suka makan-makanan yang bisa menggemukkan mereka. Selera mu memang luar biasa Xiao Xi” protes FanFan padaku.
“Kau jangan banyak bicara. Ayo makanlah, aku jamin kau akan suka" Ujarku
Akhirnya FanFan memakan cake itu, dan tersenyum. Aku harap rasa manis cake itu, dapat menghilangkan rasa pahit di hatinya.
“Gimana? Enak kan?”
“Iya enak banget. Nanti bungkus satu yah, aku mau belikan mama”
Dia memakan cake nya dengan lahap, entah karena lapar atau karena dia tak ingin terlihat sedih di depanku. Setelah makan, kami bermain sebentar dengan kucing-kucing yang ada di Pet café ini. FanFan tampak senang bermain dengan kucing-kucing itu.
“Apa kau ingin membelinya? aku akan membelikan kucing untukmu sebagai kado pernikahanmu kelak hahahha” candaku pada FanFan
“hah? Janji yah? awas kalau nggak, kau yang akan ku jadikan kucing peliharaanku” Imbuhnya
Setelah puas bermain dengan kucing, Kami pun pergi dari Café itu, hari sudah malam dan kami bergegas pulan
Saat di perjalanan tiba-tiba merasa tidak enak badan. Alergi yang tadi FanFan bahas benar-benar terjadi.
“Hachu..Achu…”
Aku terus saja bersin-bersin. Tampaknya alergiku kambuh. Aku punya riwayat alergi sinusitis, aku alergi bulu anjing, kucing, tepung, dan udara dingin. Saat musim dingin seperti ini alergiku cenderung cenderung kambuh. Untuk mengatasinya, aku selalu membawa obat alergiku kemana pun aku pergi.
“Kau sepertinya tidak baik-baik saja Xiao Xi?" Tanya FanFan
“Aku tak apa, alergiku pasti kambuh. Aku punya obat kok di tasku…”
Aku pun mencari-cari obat alergiku di tasku, tapi tak menemukannya. Apa mungkin aku lupa?
“Kenapa?” tanya FanFan.
“Aku rasa aku meninggalkan obatku di tasku yang satu” Jawabku.
“Ayo kita ke Rumah Sakit saja, atau kita cari apotek saja?” FanFan tampak cemas melihatku yang sedari tadi bersin-bersin
“Ah, tidak usah FanFan. Aku tidak apa-apa kok, lagian obatku ada di rumah. Kita pulang saja yah? bangunkan aku kalau sudah sampai”
“Ini kau pakai. Aku akan membangunkanmu saat kita sudah sampai rumah” timpalnya
FanFan pun menambah volume pemanas di mobilnya, dia menepi sebentar untuk memberikanku jaketnya. Di saat-saat seperti ini aku sadar kalau FanFan itu laki-laki yang hangat, tak seperti biasanya yang terlihat masa bodoh, aku melihat sosok lembut di dalam diri FanFan hari ini.
“Andai di saat seperti ini Yang Gē yang ada di sampingku, aku pasti sangat bahagia” ujarku dalam hati.
Tak terasa, kami sampai di depan rumahku. FanFan pun membangunkanku.
“Xiao Xi, kita sudah sampai"
FanFan membantuku mengeluarkan belanjaanku yang berada di kursi belakang mobilnya.
“Makasih yah, kau sudah menemaniku. Hahha dan maaf sudah merepotkanmu" kataku
“Xie Xie. Kau sudah mau menghiburku, aku tau kau berusaha menghiburku, membawaku bermain bersama kucing, padahal kau sendiri alergi, kau memang gadis nakal” ujar FanFan sambil mencubut pipiku.
“Kau memang sahabatku Xiao Xi” timpal FanFan
FanFan tiba-tiba menarikku ke pelukannya. Aku kaget dan terdiam, aku hanya merasa nyaman dipelukannya. Lalu sekitika itu salju yang aku nantikan sepanjang hari pun turun.
Aku pernah bilang waktu salju turun, adalah waktu paling romantis, tapi kenapa bukan dengan Yang Gē, tapi malah dengan sahabatku FanFan. Aku bergumam didalam hati dengan FanFan yang masih memelukku.
“Eh masuk sana, alergimu akan bertambah parah saat suhu semakin dingin, lihatlah salju sudah turun, aku tak mau bibi memarahiku karena melihat kau pulang dalam keadaan sakit” Ujar FanFan sambil mengantarku ke depan pintu.
“FanFan cake ibumu ada kursi belakang, jangan lupa”
“Okay beristirahatlah, selamat malam Xiao Xi" kata FanFan
FanFan yang suka bercanda pun masuk ke mobil dan pulang kerumahnya. Aku pun masuk setelah melihat FanFan masuk ke mobil.
“Xiao Xi, kau kemana saja? dari siang sampe malam. Eh alergimu kambuh lagi yah? ya ampun” omel ibuku
“Sudahlah, anakmu itu lelah biarkan dia istirahat…” sahut ayahku
“Ma, pa aku mau istirahat dulu ya..”
Aku pun naik ke kamarku, untung saja ada ayahku kalau tidak ibu akan mengomel dan menanyaiku macam-macam. Lelah rasanya, hidungku masih gatal dan aku masih bersin-bersin. Aku meminum obat alergiku dan bergegas tidur.
Aku terlalu malas untuk mandi atau menghapus riasanku, aku hanya ingin tidur. Akhirnya aku melemparkan tubuhku ke ranjang dan tidur. Di kondisi hidung yang beringus ini, aku masih bisa mencium bau parfum FanFan yang kuat di mantelnya. Bau buah persik, khas bau FanFan. Aku pun terlelap dan tidur dengan jaket FanFan yang masih aku kenakan.
♡♡♡♡♡
Keesokan Harinya
“Xiao Xi, ayo bangun nak, apa kau sudah baikan? kakakmu sudah ada di bawah, dia sudah datang"
Aku mendengar suara ibuku yang mengatakan kalau Dery gē sudah datang, itu berarti Yang gē juga datang. Aku berlari menuruni tangga, dan melihat Dery gē mengobrol dengan ayah
“Eh Dery gē, mana Yang Gē?" tanyaku yang masih setengah sadar kepada kakakku.
“Kau mabuk ya?. Bukannya menanyakan kabar kakakmu ini, malah bertanya tentang YangYang? eh seka dulu itu air liurmu dasar gadis jorok” keluh Dery gē.
Aku pun berjalan ke arah kakakku dan memeluknya. Ayahku tersenyum melihat kelakuan kami berdua yang seperti Tom and Jerry.
“Ah, Dery gē, aku juga merindukanmu hhahaha..”
“Kau bohong, dasar gadis nakal. YangYang kerumahnya lah, diakan juga punya keluarga” jawab kakakku yang sedikit kesal padaku.
Ibu memanggil kakakku untuk sarapan, ibu memang sangat menyayangi Dery gē. Bagi ibuku dia adalah pangeran berjas putih.
“Dery ayo makan. Mama sudah menyiapkan sup kepiting kesukaanmu. Papa ayo makan, eh Xiao Xi ayo makan , lalu setelah itu mandilah, bukankah kau belum mandi dari kemarin” Sahut ibuku
Kami pun sarapan bersama, sudah lama rasanya kami tak makan bersama seperti ini. Selama Dery gē menjadi dokter di Beijing, dia sangat sibuk dan jarang berkumpul dengan kami. Aku memang kadang tak akur dengan kakakku ini, tapi terkadang aku juga merindukannya. Aku rindu saat kami bertengkar, berdebat, atau memperebutkan sesuatu.
Aku tau dia juga pasti merindukanku, wajahnya yang tampan berubah menjadi kurus selama tinggal di Beijing. Pipinya menjadi runcing seperti bulan sabit. Dengan kesibukannya yang padat itu, mungkin ia telat makan dan jadi kehilangan berat badan.
“Apakah Yang gē juga kurus seperti kakakku?” pikirku dalam hati.
Setelah makan, aku mandi dan merias diri. Aku melihat refleks diriku di cermin. Aku sudah terlihat fresh kembali. Aku takut saja Yang Gē tiba-tiba datang untuk menyapa orang tuaku. Atau aku akan ikut Dery gē jika ia akan pergi kerumah FanFan, mungkin saja aku bisa ketemu Yang Gē” pikirku.
Tiba-tiba..
Ding Dong Deng, bel rumahku berbunyi 🔔
“Itu pasti Yang gē. Ma biar aku saja yang buka pintunya”
Aku berlari dan membuka pintu rumahku…
♡♡♡♡♡
Jangan lupa like+rate ☆☆☆☆☆ yah
Saran dari readers sekalian juga akan sengat membantu
Xie Xie 😻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Dsy_iiiii
Dery Gege cakep kaliiii
2020-08-09
1
zndy_
visual Dery cakep thor
2020-08-02
1
Noni_Nino
ganteng bingittts
2020-08-01
1