Perasaan apa ini? bahagia, gugup, bercampur menjadi satu. Mungkin karena sudah lama aku tak mendengar suara Yang gē. Aku pun mengangkat telponnya.
(gē \= panggilan untuk kakak laki-laki)
"Halo? Yang gē, ini aku Xiao Xi. FanFan sedang sibuk sekarang, jadi aku yang angkat." jawabku dengan suara manis nan lembut. Tapi setelah beberapa lama, kenapa Yang gē diam saja?
"Helo Yang gē? "
Setelah beberapa saat, terdengar suara tawa ngakak di telpon. Suara yang tak asing di telingaku.
"Haahahaha, dasar kau Xiao Xi. Rupanya kau masih sama saja ya? SURPRISE!! ini aku, kakakmu yang paling tampan, Hendery Wong hahhaha."
Mendengar suara kakakku itu membuatku merasa sangat jengkel. Aku kira Yang gē yang akan bicara, eh ternyata malah kakakku yang jahil.
"Kau betul betul jahat Dery gē. Kenapa kau mempermainkanku?" ketusku.
"Aku tak bermaksud begitu, aku pengen ngasih tau aja kalau aku dan YangYang akan pulang merayakan Tahun Baru bersama. Aku menelpon pakai ponsel YangYang karena batrei ponselku lowbat." jawab kakakku.
"Tapi Xiao Xi, kenapa suaramu berubah setelah tau aku yang nelpon, bukan YangYang? dasar kau yah adik durhaka." timpalnya dengan nada bergurau.
"Ah eggak kok, eh ngomong-ngomong kapan kalian pulang?" tanyaku yang penasaran.
"Mungkin minggu ini, kami akan cuti 1 minggu." kata kakakku.
Mendengar kabar mereka akan pulang, tentu saja aku senang bukan main. Aku senang sekali, orang yang aku suka akan pulang. Ah sudah lama aku tak melihat Yang gē, aku sungguh merindukannya.
*/
*DI KANTIN*
Istirahat makan siang.
FanFan pergi memesan makanan, sementara aku duduk di kursi kantin sambil bermain ponsel. Tiba-tiba FanFan datang dan mengambil ponselku.
"Eeh, berhentilah bermain ponsel, tadi kakakku ngomong apa ke kamu?" Tanya FanFan.
"Itu bukan kakakmu tapi kakakku, dia meminjam ponsel Yang gē karena batrei ponselnya lowbat" jawabku dengan lemas.
"Kau pasti kecewa kan? hahahha, lalu dia ngomong apa?" Sambung FanFan.
"Sedikit, tapi tau nggak? aku seneng banget, kakak kita bakal pulang ke Shanghai, mereka akan merayakan tahun baru disini bersama kita, wah senangnya." lontarku sambil terseyum sumringah.
"Benarkah?, eh sudahlah, ayo makan lagi." ujar FanFan.
Sembari makan kami bercerita banyak hal, seketika itu sahabat kami datang. Oh iya, selain FanFan aku punya sahabat lain. Namanya Xiao Jing, dia sahabatku dari SMA, dia juga teman FanFan. Tapi saat masuk Universitas dia memilih jurusan musik, karena dia sangat berbakat dalam bermain biola.
"Eh kalian berduaan terus? Eh kau tidak takut fansnya FanFan marah, hah?" Ledek Jing.
"Nggaklah, udah biasa." ujarku seraya menghela nafas.
FanFan dan Jing tertawa mendengar jawabanku. Aku memang tak punya sahabat dekat selain mereka. Ada satu lagi sahabat kami, tapi dia kuliah di Hongkong. Bahkan sekarang aku sudah jarang bermain dengan Jing, karena kami sibuk dengan kuliah masing-masing. Yah mau nggak mau sama FanFan, kemana-mana sama FanFan.
"Eh FanFan, hari minggu lusa, temenin aku cari dress baru buat tahun baru ya? eh Jing kamu ikut juga yah?" kataku.
" Maaf ya Xiao Xi, aku ada persiapan buat konser malam tahun baru, jadi aku bakal sibuk banget." kata Jing.
"Ya udah lah, aku bareng FanFan aja."ujarku.
Aku tak perlu mendengar jawaban FanFan karena dia pasti akan pergi denganku.
"Eh FanFan, aku dan Jing ada janji. Kami pergi dulu yah, bye bye! see ya on Sunday."
"Eh, kalian meninggalkanku lagi yah?" teriak FanFan.
Setelah makan di kantin, aku pergi dengan Jing. Aku mau menemaninya latihan hari ini. Kebetulan sudah lama sekali aku tak bermain piano.
*/
*Ruang Latihan Musik Universitas Fudan*
"Aku rasa kemampuan bermain pianoku menurun drastis Jing, iya kan?" keluhku pada Jing yang sedari tadi berlatih biola.
"Oh! bahkan lebih buruk" jawabnya sambil tertawa.
Aku memang sudah jarang bahkan tidak pernah bermain piano sejak lulus SMA. Apalagi pas kuliah, saking sibuknya mau istirahat tidur siang saja susah.
"Eh Jing, kau sama sekali tidak pandai menjaga perasaan orang yah,kau memang bukan sahabatku." gerutuku pada Jing.
Jing hanya bisa tertawa mendengar perkataanku. Lalu dia pun mulai bertanya-tanya padaku, aku sih wajar mungkin dia rindu padaku.
"Eh, kau dan Yang gē gimana? apa ada perkembangan?jangan-jangan kau belum mengungkapkan perasaanmu padanya yah? apa dia sudah kembali dari Beijing? lama juga yah?" tanya Jing.
Inilah sifat asli sahabatku Jing, sahabatku ini memang cerewet. Kalau sudah bertanya dia akan menginterogasiku seperti detektif.
"Kau cerewet banget sih Jing. Hmm...kalau masalah Yang gē, yah gitu deh. Eh tau nggak dia sama kakakku bakal balik dari Beijing minggu ini."
Aku yang semangat menceritakan tentang rencana kepulangan Yang gē ke Jing dan hal.itu membuat Jing semakin penasaran. Jing mengambil buku musiknya, lalu duduk di sampingku.
"Eh, apa kau tak bosan? dari SMA kau menyukai Yang gē, udah berapa lama ya.? carilah laki laki lain, kenapa nggak sama FanFan aja, dia kan ganteng, baik lagi sama kamu." kata Jing.
Belum selesai Jing bicara, aku langsung memotongnya, "Jing, FanFan itu sahabatku, dia bocah kecil yang udah aku anggap sebagai saudara, mana mungkin aku sama dia? aku nggak pernah menganggap dia sebagai laki-laki, lagian aku lebih tua darinya."
"Xiao Xi, kau itu lebih tua satu hari dari dia, jadi jangan melebih-lebihkannya, dasar kau gadis tengik."
Sejenak Jing terdiam, lalu dia kembali mengoceh, "Eh Xiao Xi, aku punya teman, dia pemain piano juga. Dia juga jago banget main gitar dan yang nggak kalah penting suaranya bagus, tampangnya nggak kalah kok dari Yang gē."
Jing yang semangat, mulai berusaha mengenalkanku pada temannya. Aku sih tak pernah meresponnya secara serius.
"Kau pasti sudah gila ya Jing, sini aku periksa otakmu. Kau saja jomblo, dan mau sok-sok an menjodohkan aku. Dasar kau." candaku sambil memegang jidat Jing.
Saat kami asyik bercerita dan tertawa di ruang latihan, tiba-tiba datang seorang laki-laki menyapa Jing.
"Eh Jing, ini kertas musik yang kamu minta kemarin, ada beberapa note yang udah aku perbaiki." ujar laki-laki itu.
"Makasih yah Shangyan." kata Jing.
Saat berbicara dengan Jing, aku menatap laki-laki bernama Shangyan itu. Dia cukup tampan, alisnya tebal dan hidungnya mancung, suaranya juga indah. Mata kami tak sengaja bertemu. Tatapannya sangat tajam.
Setelah itu Shangyan pergi. Jing kembali duduk disampingku sambil membaca kertas yang penuh dengan note balok itu.
"Eh gimana?" Tanya Jing padaku.
"Apanya yang gimana?" Aku balik bertanya pada Jing.
"Bukankah dia tampan? dia itu Shangyan laki laki yang mau aku kenalkan padamu. Kita sebaya, ganteng kan? dia jomblo loh? blablabla.."
Panjang lebar Jing, berusaha membujuk ku agar mau berkenalan dengan Shangyan . Tapi aku tak bergeming, aku akui Shangyan memang tampan, tapi di hatiku hanya ada Yang gē seorang.
"Ih, apaan sih? nggak ah kau aja sana, aku kan udah ada Yang gē." tolak ku sambil tersenyum membayangkan Yang gē.
"Dasar, ya sudahlah. Eh ayo kita pulang udah sore nih."
Arah rumahku berbeda dengan Jing, jadi aku pulang sendiri. Sore hari aku mengayuh sepedaku melewati Huángpǔ Jiāng (sungai HuangPu) sejenak aku berpikir, "Dulu aku dan FanFan sering sekali kesini, dia dulu masih bocah ingusan, sekarang dia sudah jadi laki-laki dewasa, hahaha dasar bocah itu."
Terngiang ingatan masa kecilku bersama FanFan, tanpa sadar aku tersenyum mengingat momen-momen kami dulu. Sore ini indah sekali, walau udara dingin, matahari masih bersinar untuk menghangatkan. Aku pulang ke rumah dengan mengayuh sepedaku sambil bersenandung, entah kenapa moodku bagus hari ini.
Mungkin karena tidak ada tugas? apa karena aku bertemu sahabatku Jing setelah sekian lama? atau mungkin karena Yang gē akan pulang? Hah entahlah, aku hanya bahagia hari ini.
♡♡♡♡♡
Jangan lupa LIKE 👍 Dan kasih star 5 yah ⭐⭐⭐⭐⭐
Saran dan Kritik juga 😉
XÌEXÌE 😍
Mohon Dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Dsy_iiiii
Aku baru inget mereka kan pemeran a love so beautiful kan ya???
Hu Yitian kalo ngak salah,,,, Shen Yue tuh nama asli shancai, hehehe aku kenalnya Shancai di meteor garden soalnya lebih seru,,, Jangan j-jangan author pake dylan wang juga..
komplit sudah artis favorit aku thor,,,, love love buat author
2020-08-09
1
Ningsih
aku tau nya kokoh sama cici
2020-08-06
2
Cece Galuh
mantap
2020-07-30
0