Love Me Now
Musim dingin di Shanghai mengawali hari pertamaku di Semester Akhir ini. Musim dingin adalah musim favoritku,karena menurutku waktu paling romantis itu saat salju turun. Aku Crystal Wong, mahasiswa kedokteran semester akhir di Universitas Fudan, Shanghai.
"Xiao Xi cepatlah, FanFan sedang menunggumu." Teriak ibuku dari lantai bawah.
Kebanyakan kami orang China memiliki 2 nama, nama kecil yang orang tua kami berikan dan nama resmi yang tertulis di akta lahir.
Xiao Xi sendiri adalah nama kecilku, begitu orang orang terdekatku memanggilku. Xiao berarti kecil, tubuhku memang tak terlalu tinggi. Orang bilang gigiku yang gingsul membuatku terlihat sangat imut.
Keluargaku sendiri bukanlah keturunan dokter. Ibuku seorang Ibu rumah tangga biasa dan ayahku adalah dosen biologi di Universitas Fudan. Biang keroknya bermula dari kakakku Hendery Wong, yang lulus dari Universitas Jinnan jurusan kedokteran dengan nilai terbaik, dari situlah ibu selalu mengarahkanku untuk masuk dunia medical.
Awalnya aku tak berniat menjadi dokter, aku bermimpi menjadi pianis. Aku bahkan berencana masuk fakultas musik bersama sahabatku Xiao Jing. Tapi karena aku mau membuat ibuku bahagia. Jadi yah sudahlah, aku membuang impianku dan masuk sekolah kedokteran. Selain ibuku, ada seseorang yang membuatku termotivasi masuk dunia medical, dia adalah cinta pertamaku.
*/
Setelah selesai bersiap-siap, aku berlari menuruni tangga.
"hati hati, nanti kau jatuh." teriak ibuku.
"Iya ma, aku pergi yah bye bye."
Aku pamit ke ibu lalu bergegas keluar. Dengan tergesa gesa aku berjalan keluar menemui FanFan yang sedang menungguku.
Setiap hari dia datang menjemputku, bukan dengan mobil. Kami naik sepeda bersama ke kampus,karena jarak rumah kami ke kampus yang terbilang cukup dekat. Bukan berboncengan layaknya drama romantis, kami membawa sepeda masing masing. Aku tak mau fans FanFan melempariku dengan batu saat melihatku dibonceng oleh FanFan.
"Pagi? " Sapa FanFan.
"Pagi." sahutku.
FanFan itu bukan pacarku, FanFan sendiri adalah sahabatku sekaligus tetanggaku, kami tumbuh dan besar bersama. Bagaimana tidak? rumahnya berada di samping rumahku. Dari SD, SMP, SMA, bahkan kuliah pun kami selalu bersama.
Fisik FanFan menarik, dia tampan, dia juga murah senyum, hanya saja dia sedikit narsis dan urakan. Bahkan dia menjadi idola di sekolah kami dulu. Di kampus pun dia tak kalah populer. Dia mendapat julukan pangeran disney , karena banyak yang bilang dia mirip pangeran Philips yang ada di dongeng disney.
Dengan fisik seperti itu, mudah bagi FanFan mendapatkan perempuan cantik. Hanya saja dia tidak tertarik, bukan tidak suka sama perempuan, dia 1.000 % normal kok.
Sebenarnya pas SMA, FanFan pernah suka sama seorang gadis di sekolah kami. Dia siswa kelas biologi 2, tetangga kelas kami. Perempuan itu juga suka sama FanFan,bahkan mereka sempat pacaran. Tapi pas kami lulus SMA, perempuan itu pergi, hilang bak buih lautan, entah kemana meninggalkan FanFan. Hal itulah yang membuat FanFan terluka dan tidak mau menjalin hubungan lagi dengan perempuan lain.
Awalnya sih aku heran sama FanFan, dia bahkan tak terlihat seperti anak- anak pintar kebanyakan, kutu buku, suka ke perpustakaan ,atau sejenisnya. Dia lebih terlihat seperti seorang selebgram atau youtuber. Bahkan akun Weìbo miliknya saja sudah memiliki satu juta followers.
(Weìbo\=twitternya orang china, sejenis sosial media mirip Instagram)
"Kok bisa sih dia pintar? dia kan nggak pernah belajar. Aku nggak pernah lihat FanFan serius belajar, atau mungkin dia belajar giat di rumahnya. Ah entahlah, mungkin DNA kali ya, kakaknya kan pintar dan ayahnya adalah dokter" gumamku dalam hati.
Saat kami mendaftar di Universitas Fudan, dia lulus jurusan yang sama denganku dengan nilai ujian tertinggi. Aku tak pernah iri pada kepintaran FanFan karena aku juga bukanlah mahasiswa yang bodoh, aku masuk top 3 mahasiswa terbaik di fakultas kedokteran. Tentu saja FanFan 1 tingkat di atasku, dia ranking 1.
*/
*Di kampus*
(gēgē ; panggilan untuk kakak laki-laki)
"FanFan gēge selamat pagi." teriakan junior kampus kepada FanFan menggema bak fangirl seorang Idol.
Perjalanan ke Kelas pun bak Red Capet bagi FanFan. Dan aku, yah aku merasa seperti manajernya. Banyak junior yang memintaku mengirimkan salam, coklat, atau apalah untuk FanFan.
"Crystal Jìejie tolong berikan coklat ini untuk FanFan gēge yah? eh susu ini juga, blablabla.."
(Jìejie : panggilan untuk kakak perempuan)
Junior memintaku ini dan itu, kadang aku merasa jengkel dengan mereka, tapi aku sudah terbiasa. Yang paling parah adalah sasaeng fans FanFan, fans yang terobsesi sekali sama FanFan, mereka pernah membuat kempes ban sepedaku, membuatku sakit perut, banyak deh. Bahkan mereka menghujatku dengan kata-kata yang kasar.
"Wei apa kau tak bosan nempel pada FanFan terus? pergi sana, dasar Lintah." Aku membayangkan bagimana seramnya fans FanFan yang seperti ini.
Hal seperti ini sudah biasa bagiku, aku bahkan sudah kebal dan hafal dengan kelakuan mereka. Untungnya sejak kami menginjak semester atas, kelakuan mereka agak berkurang.
Banyak orang bilang aku beruntung bisa kenal dan dekat dengan FanFan. Tapi menurutku biasa saja, mungkin karena kami besar bersama. Selain baik,ada satu hal yang aku suka banget dari FanFan, dia punya kakak yang super duper tampan. Kakaknya yang tampan itu juga sahabat kakakku Hendery, mereka bahkan sama-sama menjadi dokter di Rumah Sakit ternama di Beijing.
*/
*Di Lab*
Saat mengerjakan laporan di Lab pun,aku tak bisa berhenti memikirkan kakak FanFan. Sebenarnya aku berteman dengannya di WeChat, tapi aku terlalu malu untuk menyapanya. Di Weìbo nya pun dia tidak pernah update. Jadi, aku sempatkan menanyakan kabarnya ke FanFan.
"Eh, kakakmu kapan pulang?" Tanyaku.
"Mungkin dia tidak akan pulang musim dingin ini." kata FanFan.
Aku cukup kecewa mendengar jawaban FanFan, salah satu motivasiku masuk di dunia kedokteran adalah karena Liu YangYang, kakak FanFan. Maklumlah sudah 1 tahun aku tak bertemu dengannya. Sejak menjadi dokter residence kakak FanFan dan kakakku jarang pulang, dan tahun ini yang paling lama.
(gē \= sebutan untuk kakak laki-laki)
Yang gē adalah cinta pertamaku saat di SMA bahkan sampai saat ini. Dia adalah laki laki yang baik dan tak kalah tampan dari FanFan, hanya sedikit lebih rapi ketimbang FanFan.
"Kenapa kau menanyakan kakakku?, aku tau, kau masih menyukainya ya?" Tanya FanFan.
Bukan hal baru bagi FanFan, dia tau kalau aku menyukai kakaknya, dia bahkan sudah bosan aku paksa untuk memabantuku dekat dengan Yang gē.
"ya sudahlah." kataku sambil menghela nafas.
Bukan kali pertama bagiku mendengar Yang gē tidak pulang, dia terlalu sibuk bekerja di rumah sakit. Bersama dengan kakaku dia menjadi dokter bedah Toraks dan Kardiovaskuler muda di salah satu rumah sakit terbaik di Beijing.
"Apakah dia sudah punya pacar di Beijing sana? di Beijing kan banyak perempuan cantik? ah nggak mungkin deh. Jangan mikir yang macem macem deh Crystal…” pernah terpikir seperti itu dibenakku, tapi aku selalu memotivasi diriku. Melihat karakter Yang gē yang pendiam, tidak mungkinlah dia begitu.
Aku bergumam, "Aku hanya berhayal, Yang gē kan bukan Dery gē yang pecicilan dan mata keranjang."
Aku mulai asyik berkhayal tentang Yang gē sambil senyum senyum sendiri. Bunyi Telpon FanFan membangunkanku dari dunia khayalanku.
"Wei, ponselmu bunyi tuh." kataku.
"Sudahlah, angkat aja aku lagi sibuk nih. Palingan Dari Mama." jawabnya.
Aku pun mengambil ponsel FanFan di dalam tasnya. Saat melihat layar ponsel FanFan aku tercengang, sekaligus gembira melihat nama orang yang menelpon. Kakak FanFan menelpon.
"Yang gē? Yang gē menelpon?" kataku dalam hati.
♡♡♡♡♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Allie
Sampulnya Bagus smga certinya juga,,
2020-08-09
1
Armls
karena sampulnya lucu aku mampir thor
2020-08-09
1
Dsy_iiiii
authornya pasti bucin drama Cina y
Kalo iya kita sama, Aku baru nemu novel yang ada gambar visualnya...
selama ini aku suka baca komik di mangatoon dan baru nemu yg kaya gini,,,,, Senang banget, Ada shancai pula....
Ada siapa lagi yahhh jdi penasaran......
2020-08-09
1