Secret Of The Heart
Hai…
Salam kenal buat kalian yang baru pertama kali mampir di novel aku dan salam sayang buat kalian yang sudah mengikuti dan mendukung aku selama ini.
...\=\=\=\=\=\=\=...
Secret of the heart. Dalam sebuah hubungan terkadang kita harus mengatakan apa yang kita rasakan kepada pasang kita, sebab mereka bukan cenayang yang bisa menebak perasaan pasangan mereka atau pun orang lain.
Dan jangan menyikapi sebuah ungkapan dengan hal sepele. Misalnya terlalu berlebih, pamer atau ke kanak-kanakkan. Keharmonisan tidak memandang hal itu. Belajar lah mengungkapkan apa yang kalian rasakan bukan merahasiakan isi hati kalian atau kalian ingin berakhir seperti Melly dan Dion.
Keduanya menikah bukan karena perjodohan atau saling mencintai, bukan. Sebab keduanya menikah karena menginginkan dan
membutuhkan. Dion menginginkan Melly sementara Melly membutuhkan Dion. Aneh tapi inilah keadaannya.
Menikah di usia muda, bertahan selama hampir enam tahun dan berpisah karena tidak sanggup menghadapi sikap buruk pasangan tanpa ada yang mencoba introspeksi diri masing masing atau mencoba memperbaiki hal buruk itu.
Setelah berpisah satu tahun, ke salah pahaman dan kurangnya komunikasi kembali mempertemukan mereka dalam hubungan yang tidak seharunya Dion lakukan kepada Melly.
Semenjak kejadian itu Dion benar benar meninggalkan Melly tanpa mau memberikannya kesempatan untuk menjelaskan apa yang Melly rasakan. Dan dalam tiga bulan dion bisa, mengantikan posisi Melly dengan orang lain sesuai janji nya kepada Melly.
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
Siang itu, matahari di luar sana begitu terik, sebab waktu telah menunjukan pukul satu siang, tetapi rasa mual dan pusing yang di
rasakan dokter cantik itu belum juga reda. Tubuhnya begitu lemas, untuk berdiri saja rasanya dia tidak sanggup tetapi perutnya yang bergejolak dengan begitu hebat, memaksanya untuk bangun dan berjalan dengan berpegang pada dinding, agar bisa sampai di kamar mandi, ia harus mengeluarkan apa yang bisa ia keluarkan dari mulutnya. Sebagai seorang dokter, Melly tentu sadar dengan kondisi nya saat ini. Dan sudah dua bulan lebih kondisi nya seperti ini, membuatnya tidak bisa bekerja sehingga ia memutuskan untuk kembali ke jakarta satu minggu yang lalu. Melly pun sudah mencoba untuk memberi tahu Dion, tetapi mantan suaminya itu, tidak pernah mengangkat panggilan telpon darinya. Mungkin saja lelaki itu telah memblokir nomor nya entah lah, Melly tidak ingin memikirkan hal itu.
Setelah merasa lebih baik,Melly kembali berbaring di atas ranjang nya mencoba menghubungi Dion lagi, tetapi hasilnya masih sama. tak ingin menghabiskan waktunya sia sia dengan terus menghubungi lelaki itu. Melly
memejamkan mata nya sejenak, sebab sore ini ia ada janji ketemu dengan dokter untuk pertama kalinya.
Tepat jam lima sore, Melly sudah berada di salah satu klinik kandung yang ada di kota jakarta. Setelah mengkompirmasi janji temunya dengan dokter, Melly pun diantar salah satu pegawai klinik itu untuk menunggu di ruang yang telah di sediakan.
“ Ibu mendapat giliran setelah ibu ini ya.” Ucap pegawai yang mengantar Melly sambil menunjuk salah seorang wanita muda yang duduk tepat di hadapan Melly. Setelah itu ia kembali ke tempat nya semula. Wanita muda yang di tunjuk pegawai itu, begitu ramah, ia mengajak Melly berbicara, sesekali tangannya mengusap perutnya sendiri. Sementara Melly hanya diam sambil lihat gerakan tangan wanita yang ada di hadapannya.
“Senang banget ya kalau ke dokter di antar sama suami.” Ucapnya sambil melihat ke sekeliling mereka di mana, beberapa ibu ibu hamil tengah duduk di temani suami mereka. Melly pun ikut melihat ke sekelilingnya, ia menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyum. “ oh iya, ngomong ngomong kita belum kenalan. Nama mbak siapa? Aku Ria.” Wanita yang mengaku namanya Ria itu,
mengulurkan tangannya kepada Melly.
“ Aku Mel_..”
“ Maaf aku terlambat, tadi jalannya begitu macet.” Suara yang itu begitu familiar di telinga Melly, membuat tubuhnya menegang seketika.
Melly sedikit menengok ke arah datangnya suara itu, jantung nya langsung berdetak jauh lebih kencang dari semestinya, saat melihat lelaki yang sudah dua bulan ia coba hubungi kini tengah berjalan kearahnya. Apa lelaki ini sudah tahu tentang keadaannya.
Untuk sesaat Melly Merasa begitu lega dan sedikit berharap. Anaknya nanti tidak akan terlahir tanpa sosok seorang ayah, tetapi beberapa detik kemudian, Melly harus menelan kenyataan pahit saat lelaki itu, duduk tepat di
samping wanita yang tadi mengajak nya berkenalan, ia mengusap perut wanita itu
dan menanyakan keadaannya serta keluhannya selama ia tinggal bekerja.
Tanpa kedua orang itu sadari, Melly kini sedang berusaha menahan rasa sakitnya. Mungkin janin yang baru beberapa bulan ini bersemayam di dalam perut melly
juga merasakan sakit yang sama saat melihat ayahnya peduli dengan anaknya yang
lain tanpa tahu kehadirannya dan kini Melly tahu jawabannya kenapa lelaki ini tidak
pernah mengangkat panggilannya.
“ Mas Udah dong! Malu iihh.” Wanita bernama Ria itu menepuk pundak Dion, mencoba menghentikan aktivitasnya, sebab pandangan Melly tidak pernah terlepas dari mereka, membuat ia merasa sedikit tidak nyaman. “
Maaf ya mbak.” Ucapnya kepada melly. Ia merasa tidak enak hati dengan melly,
sebab Cuma melly seorang yang tidak di dampingi suami atau keluarganya.
Dion mengikuti pandangan istrinya. Terkejut? Tentu saja Dion terkejut, wanita yang masih bersemayam di hatinya sampai saat ini. Berada
tepat di hadapannya. Jika tidak mengingat janjinya pada melly. Mungkin ia sudah meninggalkan wanita yang berstatus istrinya saat ini, dan kembali menculik wanita yang ada di hadapannya itu.
Dion meneliti penampilan Melly yang terlihat jelas begitu berbeda dari Melly yang biasanya,wajah yang pucat, bibir merah muda yang dulunya selalu berwarna merah, kini terlihat begitu pucat rambut yang di
gulung keatas dan dress rumahan, jauh dari penampilan sebenarnya wanita itu. Walaupun
dulu Melly selalu berdandan natural, tetapi selalu terlihat cantik dan elegan.
“ Kamu sakit?” Tanya Dion, tetapi Melly masih nyaman membisu.” Kamu ngapain kesini? Oh aku tahu kamu mau melepas alat itukan?” Dion kembali bertanya lagi dan sendiri pula yang menjawab. Bahkan ia tidak peduli tatapan
penuh tanya dari istrinya.
“ Nyonya Hairia Anjani Xavier.” Mendengar namanya dipanggil wanita itu langsung berdiri dari duduknya, ia sempat mengajak Dion tetapi lelaki itu,memintanya untuk masuk
terlebih dahulu.
Tak ingin membuat sang suami marah, wanita itu langsung pergi dari hadapan mereka. “ Dia adalah istriku, saat ini dia tengah mengandung anak kami.” Ucap Dion, sekali pun melly tidak bertanya. “ Aku mencoba bahagia dan
baik baik saja dengan keadaan aku saat ini dan aku harap kamu pun begitu.” Dion mengecup
kening Melly sekilas, ia tidak peduli tatapan penuh tanya dari mereka yang melihat.
" Ingat Mel, kamu harus BAHAGIA! Harus, Maaf Jika selama ini aku tidak bisa membahagiakanmu. " Ucap Dion lagi sebelum menghilang di balik pintu ruang yang sebelumnya di masuki istrinya.
Sementara Melly hanya diam menatap punggung yang telah menghilang itu, Dengan senyum paksaan yang tidak pudar sedikit pun. " Mengapa kamu masih membuat aku nyaman, di saat kita sudah tidak bisa bersama. " Ucap Melly dalam hatinya, sambil memegang baju, bagian Dadanya. Berharap rasa sesaknya saat ini segera menghilang.
Tidak tahan dengan kondisinya saat ini, Melly memilih berjalan ke toilet, setelah mengatakan kepada suster untuk memanggilnya jika gilirannya tiba. Ia ingin mengurangi rasa sesak di dadanya dengan menangis sejadi jadinya di dalam sana tanpa mengeluarkan suara, walaupun ia ingin berteriak dan mengatakan pada Dion kalau saat ini dia pun tengah hamil, tetapi lelaki itu sudah lebih dulu memintanya untuk baik baik saja dan harus bahagia di saat dia tengah kebingungan dengan nasib anaknya saat ini.
Ingin menuntut hak anaknya, tapi atas dasar apa, istri bukan, kekasih juga buka. Andai perceraian mereka, di lakukan dua atau tiga bulan yang lalu. Mungkin Melly masih mempunyai Muka untuk meminta pertanggung jawaban Dion. Sayangnya hal itu tidak akan mungkin, mengetahui ia hamil saja sudah cukup membuatnya shock, apalagi sampai orang tahu jika yang menghamilinya adalah mantan suaminya. Mau di taruh di mana wajahnya.
" Sayang, kita pergi dari sini ya! Kita pergi sejauh mungkin agar tidak ada yang bisa menghinamu suatu saat nanti." Ucap Melly sambil mengusap perutnya yang masih rata, setelah keluar dari ruang pemeriksaan.
.......
.......
.......
.......
Selamat datang di kisah, Melly dan Dion yang manis tapi nggak buat diabetes dan pahitnya nggak bikin nyesek. Ntalah. 🤣🤣
...Jangan lupa Like, Favorit, Komentar dan Followed IG aku Vivia 129....
...Selamat membaca 🙏🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Telik sandi Megantara
aku dah baca disebelah tinggal lanjutin
2023-10-22
1
Katherina Ajawaila
thour sedih amat, plase thour biar Melly bahagia
2023-07-28
0
Alea Wahyudi
baru baca udah bikin hatiku sakit ....ngilu nyesek campuraduk😭
2023-03-18
0