Tidak terasa lima bulan sudah Melly berada di tempat ini, hari hari yang sulit, perlahan tapi pasti ia lalui dengan baik. Walaupun tidak terhitung liter air mata yang harus dia keluarkan. Semua itu tidak membuat dia patah semangat, semangat hidup dan baik-baik saja semakin bertambah, setelah sebulan yang lalu ia bermimpi di datangi ibunya.
Dalam Mimpi, Melly duduk di bawah pohon, termenung seorang diri. Sampai sebuah tangan yang begitu lembut menyentuh bahunya.
Ia menengok sedikit ke arah datangnya tangan itu, betapa senangnya dia, di sambut senyum wanita yang begitu ia rindukan.
" Ibu, Melly lelah bu." ucapnya langsung berhamburan ke pelukan wanita itu. " Melly ingin mengeluh bu, Melly lelah terus menangis, kenapa dunia ini begitu menyakitkan bu. Tolong ajarkan Melly, menghentikan air mata ini bu, bantu Melly melupakan rasa sakit ini." Melly seakan menemukan tempat mengadu di alam bawah sadar nya.
Ia mengeluarkan apa yang membuat dadanya sesak selama ini, Begitu Melly selesai bercerita. Wanita itu membuka kedua telapak tangan Melly dan meletakkan sebuah telur berwarna putih bersih dan sedikit bercahaya. Seraya berkata. " Jagalah dengan baik dan jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi. Jangan membuat ibu kecewa lagi." Setelah mengatakan itu, wanita itu langsung meninggalkan Melly. Ia hanya berbalik sekali, memberikan senyum terakhir sebelum menghilang dari pandangan Melly entah kemana. " IBU."
Melly terbangun dari tidurnya, ada perasaan lega di hatinya serta kedua pipi Melly basah, seakan mimpi itu adalah nyata.
Melly menunduk melihat perutnya yang sudah mulai membesar, dengan penuh kasih sayang Melly mengusap perutnya. " Maafkan mama yang terlalu larut dalam perasaan! Mama sayang sama kamu, tumbuhlah dengan baik di dalam sana, agar kita bisa cepat bertemu. Kamu harus menolong mama dari rasa kesepian ini." Saat mengatakan itu, Melly langsung tersentak, karena tendang dari dalam sana. Seakan mengisyaratkan kata iya, untuknya.
Melly begitu senang, merasakan tendang dari dalam sana untuk pertama kalinya. Sejak saat itu dia lebih sering menghabiskan waktu berinteraksi dengan janin dalam kandungannya untuk melupakan Dion dan kondisinya saat ini. Walaupun terkadang ia kembali berada di posisi jenuh, tetapi anaknya tidak bosan untuk mengingatkan Melly akan kehadirannya. Dengan terus bergerak di dalam perut Melly.
Karena usia kandungannya yang hampir memasuki bulan kedelapan, Melly memutuskan untuk mulai jalan pagi seperti sekarang ini, sekali pun udara di Manhattan, mulai memasuki musim dingin, tetapi itu tidak menghalangi niat Melly melakukan Aktivitasnya di pagi hari.
...\=\=\=\=\=\=\=\=...
Sementara itu. Jauh dari tempat Melly berada, Ria tengah di persiapan untuk menjalani operasi sesar karena usia kandungannya telah melewati hari perkiraan lahir dan ada sedikit masalah pada kehamilannya.
Mau tak mau keputusan ini harus di ambil untuk keselamatan ibu dan calon bayi mereka. Ria di temani mamanya Dion dan kedua orang tuanya, sementara Dion Sendiri tengah berada di luar kota, menangani proyek barunya yang bernilai milyaran rupiah.
" Kamu harus kuat ya sayang, mama yakin semua akan baik baik saja." Ucap mamanya Dion, Menguatkan menantunya.
" Ia ma ! Ma mas Dion, belum datang ya." Tanya Ria. Ia begitu mengharapkan kehadiran suaminya itu, mengingat ini anak pertama mereka.
" Dion, sedang dalam perjalanan kesini kok. " Ucap mamanya Dion. Wanita paruh baya itu lebih memilih berdusta dari pada membiarkan, menantunya pikiran. Hal itu dapat menyebabkan masalah untuk ria dan cucunya dan Mama nya Dion tidak menginginkan itu.
" Benar ma." Tanya Ria lagi. Hati begitu senang saat mendengar Dion akan datang menemuinya.
" Iya sayang." mamanya Dion kembali meyakinkan menantunya itu. " Ingat jangan banyak berpikir. Kamu tahu! Kamu sedikit beruntung dari mama, dulu waktu mama hamil Dion, Suami kamu itu sudah merepotkan mama sejak dalam kandungan, mama terus mengalami morning sickness. Sampai dia berusia tujuh bulan dalam kandungan mama." Mamanya Dion mulai menceritakan bagaimana dia hamil Dion waktu itu.
Tujuan wanita paruh baya itu tidak lain untuk mengalihkan perhatian Ria, dia tidak ingin menantunya itu terus menanyakan keberadaan Dion. Sementara anaknya di sana tidak memikirkan kondisi istrinya sama sekali.
Saat melihat mata menantunya yang berbinar seakan ingin tahu lebih lagi. Mama Dion pun meneruskan ceritanya, sebab jadwal operasi tinggal setengah jam lagi.
Dua orang perawat datang untuk mendorong Ria ke ruangan operasi, membuat mamanya Dion menyudahi ceritanya, Ria yang mulai di Landa perasaan gugup, tidak menanyakan tentang Dion.
Setelah Ria masuk keruang operasi, mamanya Dion langsung keluar untuk menelepon putranya itu, saking kesal nya dengan sikap Dion yang mengabaikan Ria.
" Hallo ada ap_" Dion seakan kehilangan kata kata, ketika menghadapi kemarahan mamanya.
" Jika kamu tidak bisa, memperlakukan anak orang dengan baik! Kenapa kamu menikahnya? Apa kamu tidak takut, kakak mu akan di perlakukan sama seperti Ria."
"Ma_"
" Diam, mama belum selesai bicara." Wanita paruh bayah itu kembali menghentikan ucapan putranya ketika dia akan menyela ucapannya. " Dimana perasaan kamu, bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Ria dan anaknya apa kamu tidak memikirkan itu."
" MA, aku disini sedang bekerja! Bukan bersenang senang! Bukan kah di sana sudah ada mama dan orang tuanya. Lalu kenapa mama masih mempersulit aku, selama ini aku sudah melakukan tugasku sebagai seorang suami yang baik! Tapi Hanya karena masalah sekecil ini mama memarahi aku. Ini nggak adil buat aku. " Bantah Dion Dari seberang sana.
" Masalah kecil kamu bilang! Ini tentang nyawa istri dan anak kamu, dimana perasaan kamu. Binatang saja tidak sekejam kamu. "
" Jika tidak ada hal penting lagi, dia mau melanjutkan pekerjaan Dion." Dion Merasa tidak ada solusi yang baik diantara mereka, sehingga Dion ingin memutuskan panggilan itu. Tetapi sebuah pertanyaan dari mamanya membuat tubuhnya membeku seketika.
" Jika Melly yang berada di posisi Ria, apa kamu akan bersikap yang sama?" Terdengar helaan Nafas Berat dari seberang sana. " Hmm, Sayangnya Melly tidak akan pernah berada di posisi Ria, karena dia Mandul. Ingat itu Dion" Dion langsung tertawa sumbang, membuat mamanya cemas.
" Jika Saat ini, Melly yang berada di posisi Ria, maka sesenti pun aku tidak akan beranjak dari sisinya. Mama tahu betul bagaimana perasaan aku untuknya dulu ataupun sekarang tidak ada yang berubah ma! Sekali pun ratusan Ria mengorbankan nyawa nya melahirkan anak untukku, tidak akan menggantikan posisi Melly di hatiku. Jadi jangan pernah membandingkan Melly aku dengan wanita mana pun, karena sampai kapanpun Melly tidak akan pernah tergantikan, aku tidak peduli dengan dia bisa memberikan aku anak atau tidak selama dia berada di sisiku itu sudah lebih dari cukup." Setelah itu Dion mengakhiri panggilan mereka, membuat tubuh mamanya lemas di seberang sana mendengar ucapannya.
.......
.......
.......
.......
...Bersambung....
...Happy reading... 💘💘💘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Lia
belum paham dengan kalakter c Dion,arah na teh kamana ?
2021-12-06
2
Novianti Ratnasari
jahat bgd si Dion. cuman karan Melly blum hamil jg langsung cerai.mungkin kan dia hamil nya terlambat. bukti nya setelah cerai Melly hamil.
2021-12-02
0
Sumianah Arianti
kejamnya cinta Dion sebel deh kalo gitu
2021-11-11
0