Anak Genius: The Next Heir

Anak Genius: The Next Heir

Bab 01: Dijual ayah sendiri

Pagi hari, Ayahnya Caroline pergi untuk membuat janji dengan asisten pribadi seorang pria yang terkemuka, untuk meminta sebuah bantuan, dan menawarkan anak gadisnya sendiri, dengan menunjukan sebuah poto Caroline yang telah dipersiapkan sebelumnya.

"Presdir...?"

Ujar asisten pribadi pria itu seraya mengetuk pintu ruangan kerjanya.

"Masuklah...!"

"Baik."

"Apa ada orang bodoh lagi yang datang, dan bahkan rela menukar bantuan dariku dengan putri mereka sendiri.?"

Pria tersebut seperti sudah bisa menebak, karna memang sering sekali ia mendapatkan tawaran seperti itu, akan tetapi, wanita-wanita yang selama ini dikirimkan kepadanya tidak pernah ia sentuh sama sekali, karna menurutnya, mereka telah tidak polos sama sekali, dan tidak dapat menarik perhatian pria sombong itu.

"Ya, apa anda ingin melihat potonya terlebih dahulu...?"

Seraya asistennya itu memberikan Poto Caroline dan menaruhnya diatas meja kerja atasannya.

"Wanita yang cukup anggun, ketika ia dipoles nanti, akan terlihat seperti kucing liar...."

Ucapnya seraya menatap poto tersebut.

"Hah? apa anda yakin ingin menerima tawaran itu Presdir...?"

"Uang bukanlah sesuatu hal yang sulit bagiku, akan tetapi, wanita dipoto ini ekspresinya seperti sangat tertekan sekali, menarik...."

"Aku ingin melihat orang seperti apa dan sebersih apa putri dari orang bodoh tersebut."

Ucapnya kepada asisten pribadinya.

Asisten pribadinya hanya bisa menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya.

"Kapan ia membuat janji...?"

Tanya kepada asistennya.

"Dia mengajukan nanti malam presdir...."

"Katakan padanya, kirim wanita ini ketempat biasa dimana aku berada.!"

"Dan, jangan lupa periksa informasi perusahaannya secara mendetail.!"

"Baik presdir."

Asisten pribadinya segera keluar meninggalkan ruangan bosnya, untuk menyampaikan pesan kepada ayahnya Caroline.

"Hem... dasar orang-orang bodoh, apa selama ini mereka mengira kalau aku sungguh menyentuh wanita-wanita itu.?"

"Mereka selalu mengira kalau anak gadis mereka adalah perempuan yang suci, lucu sekali, hah...."

Ucap pria itu memandang gelapnya malam dari ketinggian, seraya menghela napas panjang yang berat.

Andrew.

Ya, pria itu adalah Andrew seorang Presdir dari perusahaan Entertainment terbesar di Negara A bernama ALX grup

Pria yang terkenal dengan kekayaannya yang tak terbatas, dengan sikapnya yang dingin, arogan, sombong dan kejam.

Sebuah reputasi yang ia tunjukan kepada dunia, akan tetapi, tidak banyak yang tahu sifat aslinya seperti apa.

Ia tidak terlalu sering muncul dipermukaan umum, walau ia adalah seorang Presdir perusahaan Entertainment, ia lebih tertutup dari kebanyakan orang, terutama masalah tentang asmaranya.

\*\*\*\*\*\*\*

Malam perjanjian akhirnya tiba, ayahnya Caroline membawanya pergi, dengan alasan untuk sekedar mengenalkan kepada karyawan-karyawannya, bahwa ia adalah putri kandungnya yang selama ini tidak diketahui banyak orang.

"Caroline, kemarilah. !"

Ucap ayahnya, memanggil dari lantai satu.

"Iya ayah.?"

Ia segera turun menghampiri ayahnya secepat yang ia bisa.

"Kamu temani ayah, menyapa karyawan-karyawan perusahaan ayah...!"

Ujarnya seraya memegang tangan Caroline dengan lembut.

"Untuk apa ayah.?"

Ia dengan ragu dan takut, berusaha untuk bertanya.

"Selama ini, yang mereka tahu putri ayah cuma kakak tirimu saja, ayah berniat diacara kali ini, ayah ingin memperkenalkan kepada mereka,

bahwa ayah sebenarnya memiliki dua orang putri, dan kamu adalah putri kandung ayah...."

"Bagaiman juga, kamu akan jadi penerus perusahaan ayah suatu hari nanti, lagian kuliah kamu juga sudah beres bukan.?"

"Sebentar lagi kamu harus belajar bagaimana caranya, mengurus sebuah perusahaan mulai dari sekarang...."

Ucap ayahnya menjelaskan, berusaha membujuk anak gadisnya.

"Tapi ayah.?"

"Tenang saja, ibu dan kakakmu sudah setuju, mereka sama sekali tidak ada masalah...."

Tegasnya.

"Terimakasih ayah."

Caroline untuk pertama kalinya memeluk ayahnya setelah sekian lama.

Akan tetapi, ia tidak tahu dibalik kebaikan ayahnya saat itu, terdapat sebuah jebakan yang telah menantinya.

"Sherry...!"

Panggil ayahnya kepada kakak tirinya yang tengah berada didalam kamarnya.

"Ya ayah...."

"Kamu bantu adikmu untuk berdandan yang cocok dengannya, dan jangan terlihat seperti gadis nakal, ayah tidak suka itu.!"

Tegas ayahnya, bahwa Andrew menyukai seorang gadis yang seperti teratai putih, dan terlihat polos.

"Baik ayah."

Sahut Sherry seraya mengedipkan matanya.

"Ayo Caroline, aku bantu agar kau terlihat menakjubkan malam ini. Nanti disana jangan membuat ayahmu malu ok.!"

"Iya kak...."

Jawab Caroline seraya menundukan kepala.

"Gadis pintar...." Ucapnya lembut.

"Dasar bodoh, riwayatmumu akan tamat malam ini." Ucap Serry dalam hatinya dengan sangat puas.

Setelah Caroline selesai berhias, ia dibawa pergi oleh ayahnya ketempat yang telah dijanjikan, yaitu disebuah hotel yang mewah dan megah milik Andrew.

Mereka berdua masuk kesebuah ruangan, yang dimana telah tersedia beberapa minuman yang mewah.

"Ayah, kenapa tidak ada orang.?"

Tanya Caroline yang tidak melihat orang lain selain mereka berdua.

"Sepertinya kita datang terlalu awal...."

Sahut ayahnya menjawab.

"Oh begitu ya...."

"Ah... tidak mungkin kalau kita hanya duduk seperti ini, bagaimana kalau kau belajar minum alkohol sedikit, Caroline.!"

"Tapi ayah...."

Ucap Caroline ragu, ia memang tidak pernah meminum alkohol sama sekali sebelumnya.

"Nanti kau harus terbiasa, makanya belajar dari sekarang, tenang saja, ayah akan menjagamu...."

Ayahnya menuangkan sebuah minuman beralkohol kepada gelas putrinya, dan tidak ada cara bagi Caroline untuk menolak permintaan ayahnya, ia akhirnya memberanikan diri untuk meminumnya, pada akhirnya baru juga setengah gelas, Caroline telah mabuk ia ambruk diatas kursi dengan setengah tertidur.

Disaat yang bersamaan Andrew melihatnya dari sebuah kamera cctv yang terdapat diruangan lain, dan segera memerintahkan bawahannya, agar wanita tersebut dibawa keruangannya.

Beberapa saat kemudian, asisten Andrew datang untuk membawa Caroline, ayahnya tanpa ragu langsung pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa berfikir panjang.

Asisten Andrew meminta bawahannya yang seorang perempuan untuk membawanya kekamar Andrew yang telah disiapkannya.

Karna menunggu agak terlalu lama, Andrew hanya bisa minum alkohol dikamarnya seraya melihat sambungan cctv tersebut, yang telah terhubung kedalam laptopnya.

Tok...Tok...Tok.

"Masuklah...!"

Ucap Andrew kepada asistennya.

"Presdir saya harus meletakannya dimana...?"

Ujar Alice bertanya.

"Letakan saja dikasur...!"

Sahut Andrew menjawab.

Liam dan Alice saling melempar tatapan satu sama lain, dan mereka masih berdiri dikamar bos mereka. Karna biasanya, Andrew selalu memerintahkan mereka untuk melemparnya jauh-jauh setelah menatap wanita-wanita tersebut.

"Benar-benar wanita polos yang malang, memiliki seorang ayah yang rela menjual putrinya sendiri...."

Ucap Andrew seraya menatap tajam kearah wanita yang setengah tersadar itu.

"Maksud anda Presdir...?"

Tanya Liam dengan bingung

"Bukankah aku tidak perlu melewatkan sebuah kesempatan, ketika mendapatkan barang bagus.?"

Seringainya seraya membelai pipi wanita yang ada disampingnya.

"Kalian pergilah jangan menggangguku...!" Tegas Andrew.

"Baik tuan."

****

Malam yang panjang itu, Caroline lalui dengan kesakitan yang tidak akan pernah bisa ia lupakan, dan merupakan sebuah penghinaan terbesar dalam hidupnya.

Tepat pukul 04.30

Ia akhirnya terbangun dari tidurnya, awalnya ia berpikir apa yang terjadi semalam hanyalah mimpi erotisnya semata.

Akan tetapi, betapa kagetnya ia, ketika melihat sekujur tubuhnya dipenuhi oleh sebuah tanda merah, dan terdapat seorang pria yang tengah tertidur pulas disampingnya.

Ia menatap laki-laki tersebut, seraya mengingat-ngingat apa yang telah terjadi padanya semalam. Ia baru tersadar kalau semua itu bukanlah mimpi.

"Ayah... apa yang telah terjadi padaku.?"

Ujar Caroline seraya melihat seluruh isi ruangan kamar tersebut, yang dimana bajunya telah berserakan dilantai.

"Kenapa pria ini ada disampingku, ada apa dengan seluruh bekas ditubuhku ini, apa aku telah dinodai...?"

Ucapnya dalam hati seraya air matanya berjatuhan membasahi pipi lembutnya.

Ia memutuskan untuk segera berpakaian dan berusaha meninggalkan kamar tersebut secepatnya.

Di sebuah kursi tempat dimana asisten Andrew dan bawahannya berjaga, mereka sedang mengobrol, membahas tuannya dengan santai.

"Apa menurutmu Presdir sudah bangun...?"

Ucap Alice bertanya kepada Liam.

"Ada apa...?"

Jawab Liam dengan cuek.

"Apa kau tidak kasihan kepadaku tuan asisten? aku berjaga disini semalaman dan belum tertidur, aku sangat mengantuk, kasihanilah aku...."

Ucap Alice kepada Liam seraya setengah mengejek.

"Wanita yang sedang bersama Presdir lebih kasihan lagi..."

Sahut Liam dengan tegas.

"Ya, dia benar-benar terlihat seperti gadis polos yang suci...."

Ujar Alice seraya menghela napasnya berat.

"Kalau wanita itu sudah tidak suci, Presdir mana mau menyentuhnya...."

Ujar Liam menegaskan.

"Tapi betapa malangnya gadis itu, memiliki seorang ayah yang rela menukar kesucian anak gadisnya, dengan upaya menyelamatkan perusahaannya sendiri, sungguh menjijikkan...."

"Kalau aku memiliki ayah seperti itu, aku akan membunuhnya tanpa berbelas kasihan.!"

Ucap Alice dengan sangat kesal.

"Aku tidak tahu setelah ini, apa yang akan terjadi kepada gadis bernama Caroline tersebut." Sahut liam.

Betapa terkejutnya Caroline, ketika mendengar semua itu, yang sedari tadi ia tengah mendengarkan obrolan mereka berdua, Caroline seketika langsung terisak, buliran air matanya tak tertahankan lagi, ia bergegas melarikan diri, menjauh dari tempat itu tanpa bersuara seraya menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.

Setelah keluar dari hotel tersebut dengan keadaan menangis, ia memanggil sebuah taksi, dan meminta agar mengantarkannya kesebuah pinggir jalan yang dibawahnya langsung tertuju kesebuah lautan lepas yang luas.

"Nona... apa anda tidak apa-apa.?"

Ucap supir taksi tersebut, yang melihat penumpangnya menangis dan seperti akan melakukan hal bodoh.

"Tidak apa-apa pak, saya hanya ingin menikmati pemandangan dipagi hari...."

Sahut Caroline.

"Tapi ini masih gelap Nona...!"

"Saya akan menunggu, untuk melihat matahari terbit pak, tidak apa-apa anda boleh pergi.!"

Ujarnya seraya ia keluar dari dalam mobil, dan memberikan uangnya kepada sang sopir.

"Baiklah Nona...."

Akan tetapi supir taksi tersebut merasa wanita itu tidak baik-baik saja, takut melakukan hal bodoh, ia memperhatikannya dari kejauhan.

Disatu sisi, Andrew yang terbangun, melihat wanita disampingnya sudah tidak ada, ia hanya melihat bercak-bercak darah diseprei tempat tidurnya. Ia langsung merasa terhina, karna ditinggalkan ketika masih tertidur, ia sontak berteriak memanggil Liam dan Alice.

"Liam... Alice...!"

Teriak Andrew dengan keras yang saat itu tengah kesal

"Ya presdir...?"

"Kemana wanita yang bernama Caroline itu...?

"Bukankah dia tad---"

Liam yang melirik kearah ranjang langsung terdiam, melihat Caroline yang sudah tidak ada diranjangnya.

"Cari wanita itu! dapatkan semua informasi tentang dia, berani sekali dia kabur disaat aku sedang tertidur...."

"Apalagi yang kalian tunggu? carisekarang.!"

"Baik."

Sahut Liam dan Alice serentak menjawab.

Disisi lain Caroline yang sangat kecewa dengan keluarganya, ia merasa dunianya telah sepenuhnya hancur, ia menghela napas dalam yang panjang, menatap langit seraya menangis meratapi nasibnya sendiri.

"Ibu, Caroline akan menyusul ibu, maafkan aku ibu, selamat tinggal luka, selamat tinggal dunia...."

Ia tanpa berfikir panjang langsung menjatuhkan dirinya kesebuah lautan lepas yang berada dibawah jalan raya tersebut.

Supir taksi yang melihatnya seketika terkejut, dan ia langsung menelpon polisi dengan sangat panik.

"Apa? Bunuh diri.?"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Aira💕

Aira💕

Seharusnya seorang Ayah itu melindungi anak dan keluarganya, bukan malah menjerumuskan anaknya.

2022-06-13

1

Ibroatul Hasanah

Ibroatul Hasanah

ayah stress

2022-03-10

2

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

itu namanya ayah yg gila harta

2021-12-30

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 01: Dijual ayah sendiri
2 Bab 02 : LONDON-Hacker misterius
3 Bab 03 : Tidak sengaja bertemu
4 Bab 04 : Penyelidikan Andrew
5 Bab 05 : Korea, aku kembali
6 Bab 06: Telepon dari joel
7 Bab 07: Pembukaan cabang perusahaan
8 Bab 08: Pertemuan kedua
9 Bab 09: Wanita miliku tidak bisa direbut orang lain
10 Bab 10: Hellio dan Andrew
11 Bab 11: Jadilah wanitaku, dendam kamu akan aku balaskan
12 Bab 12: Ayo lakukan tes DNA
13 Bab 13: Pergi kedealer mobil
14 Bab 14 : Diawasi oleh Liam
15 Bab 15 : Melihat makam sang Nenek
16 Bab 16 : Ingatan masalalu
17 Bab 17 : Mencari pemabantu
18 Bab 18: TK baru lukas dan kontrak kerjasama
19 Bab 19: Mencari informasi sosok Andrew & Flasback tragedi kecelakaan.
20 Bab 20 : Saling serang antara anak dan ayah
21 Bab 21: Bercerita kepada lucas
22 Bab 22: Kedatangan Andrew kerumah
23 Bab 23: Panggil anak itu
24 Bab 24: Apa aku terlihat seperti penjahat & seperti pria me*sum
25 Bab 25: Tiba dirumah sakit
26 Bab 26: Hasil tes DNA
27 Bab 27: Alasan konyol Andrew
28 Bab 28: Aku berikan anak itu kepadamu, ambil saja.
29 Bab 29: Pergi ke kediaman keluarga Alexander.
30 Bab 30: Bertemu kakek & Nenek
31 Bab 31: Kejar dia layaknya seorang lelaki & layaknya seorang ayah.
32 Bab 32: Sindiran keras dari Lukas
33 Bab 33: Janji Andrew
34 Bab 34: Sekali mendayung, dua tiga pulai terlampaui
35 Bab 35: Aku muak mendengar nama itu
36 Bab 36: Dimataku kau yang paling cantik
37 Bab 37: Bertemu orang tua Andrew
38 Bab 38: Apa kau sudah menemukan orang itu
39 Bab 39: Roki jadi korban drama ayah dan anak
40 Bab 40: Rencana awal Caroline.
41 Bab 41: FLASHBACK keluarga Saveri Abel Allterio
42 Bab 42: Berita menggemparkan
43 Bab 43 : kegundahan Andrew
44 Bab 44: Maafkan aku
45 Bab 45: Makan malam istinewa
46 Bab 46: Menginap
47 Bab 47: Sarapan pagi
48 Bab 48: Laporan
49 Bab 49: Dibawa ke kantornya Andrew
50 Bab 50: Rencana makan malam romantis
51 Bab 51: Permintaan maaf tulus Andrew
52 Bab 52: Akan mencoba
53 Bab 53 : Pengalihan saham
54 Bab 54: Presdir baru
55 Bab 55: Gaun mewah
56 Bab 56: Jamuan keluarga Nan, Reyhan Nando saputra
57 Bab 57: Drama di perjamuan
58 Bab 58 : Tersulut emosi
59 Bab 59 : Istriku. Nyonya.
60 60 : pengumuman. Naskah baru
61 Bab 61: Keluarga.
62 Bab 62 : Liam mulai curiga
63 Bab 63: Sarapan pagi buatan presdir
64 Bab 64 : Luxi, tuan muda pertama Negara X.
65 Bab 65 - Kedatang Luxi. Grand city
66 Bab 66 - Masalah clan
67 Bab 67 - Pengumuman, promo, give away
68 Bab 68 - Ruangan rahasia. Sumpah Liam
69 Bab 69 - Siapa mereka?
70 Bab 70 - Mengikuti
71 Bab 71 - Luxi. Dia anakku.
72 Bab 72 - Pertemuan pertama.
73 Bab 73 - Tidak akan memisahkan kalian bertiga
74 Bab 74 - Asam cuka Andrew yang pekat
75 Bab 75- Luluh
76 Bab 76 - Blood Casino
77 Bab 77 - Sasaran target
78 Bab 78 - Menangkap Rudi
79 Bab 79- Mencari tahu dalangnya
80 Pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 01: Dijual ayah sendiri
2
Bab 02 : LONDON-Hacker misterius
3
Bab 03 : Tidak sengaja bertemu
4
Bab 04 : Penyelidikan Andrew
5
Bab 05 : Korea, aku kembali
6
Bab 06: Telepon dari joel
7
Bab 07: Pembukaan cabang perusahaan
8
Bab 08: Pertemuan kedua
9
Bab 09: Wanita miliku tidak bisa direbut orang lain
10
Bab 10: Hellio dan Andrew
11
Bab 11: Jadilah wanitaku, dendam kamu akan aku balaskan
12
Bab 12: Ayo lakukan tes DNA
13
Bab 13: Pergi kedealer mobil
14
Bab 14 : Diawasi oleh Liam
15
Bab 15 : Melihat makam sang Nenek
16
Bab 16 : Ingatan masalalu
17
Bab 17 : Mencari pemabantu
18
Bab 18: TK baru lukas dan kontrak kerjasama
19
Bab 19: Mencari informasi sosok Andrew & Flasback tragedi kecelakaan.
20
Bab 20 : Saling serang antara anak dan ayah
21
Bab 21: Bercerita kepada lucas
22
Bab 22: Kedatangan Andrew kerumah
23
Bab 23: Panggil anak itu
24
Bab 24: Apa aku terlihat seperti penjahat & seperti pria me*sum
25
Bab 25: Tiba dirumah sakit
26
Bab 26: Hasil tes DNA
27
Bab 27: Alasan konyol Andrew
28
Bab 28: Aku berikan anak itu kepadamu, ambil saja.
29
Bab 29: Pergi ke kediaman keluarga Alexander.
30
Bab 30: Bertemu kakek & Nenek
31
Bab 31: Kejar dia layaknya seorang lelaki & layaknya seorang ayah.
32
Bab 32: Sindiran keras dari Lukas
33
Bab 33: Janji Andrew
34
Bab 34: Sekali mendayung, dua tiga pulai terlampaui
35
Bab 35: Aku muak mendengar nama itu
36
Bab 36: Dimataku kau yang paling cantik
37
Bab 37: Bertemu orang tua Andrew
38
Bab 38: Apa kau sudah menemukan orang itu
39
Bab 39: Roki jadi korban drama ayah dan anak
40
Bab 40: Rencana awal Caroline.
41
Bab 41: FLASHBACK keluarga Saveri Abel Allterio
42
Bab 42: Berita menggemparkan
43
Bab 43 : kegundahan Andrew
44
Bab 44: Maafkan aku
45
Bab 45: Makan malam istinewa
46
Bab 46: Menginap
47
Bab 47: Sarapan pagi
48
Bab 48: Laporan
49
Bab 49: Dibawa ke kantornya Andrew
50
Bab 50: Rencana makan malam romantis
51
Bab 51: Permintaan maaf tulus Andrew
52
Bab 52: Akan mencoba
53
Bab 53 : Pengalihan saham
54
Bab 54: Presdir baru
55
Bab 55: Gaun mewah
56
Bab 56: Jamuan keluarga Nan, Reyhan Nando saputra
57
Bab 57: Drama di perjamuan
58
Bab 58 : Tersulut emosi
59
Bab 59 : Istriku. Nyonya.
60
60 : pengumuman. Naskah baru
61
Bab 61: Keluarga.
62
Bab 62 : Liam mulai curiga
63
Bab 63: Sarapan pagi buatan presdir
64
Bab 64 : Luxi, tuan muda pertama Negara X.
65
Bab 65 - Kedatang Luxi. Grand city
66
Bab 66 - Masalah clan
67
Bab 67 - Pengumuman, promo, give away
68
Bab 68 - Ruangan rahasia. Sumpah Liam
69
Bab 69 - Siapa mereka?
70
Bab 70 - Mengikuti
71
Bab 71 - Luxi. Dia anakku.
72
Bab 72 - Pertemuan pertama.
73
Bab 73 - Tidak akan memisahkan kalian bertiga
74
Bab 74 - Asam cuka Andrew yang pekat
75
Bab 75- Luluh
76
Bab 76 - Blood Casino
77
Bab 77 - Sasaran target
78
Bab 78 - Menangkap Rudi
79
Bab 79- Mencari tahu dalangnya
80
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!