Perusahaan ALX milik Andrew.
Tok, tok, tok....
"Masuk.!" Andrew langsung menoleh kesebuah pintu seraya menutup dokumen yang berada tepat dihadapannya.
"Tuan muda, gawat.!" Ujar Liam dengan panik dan tergesa-gesa langsung menerobos masuk ruangan atasannya.
"Ada apa.?" Sahut Andrew seraya mengerutkan dahinya, selama ini ia tahu kalau asisten pribadinya selalu bersikap santai dan sangat jarang sekali terlihat panik seperti sekarang ini.
"Tuan, saya melihat seorang anak laki-laki...."
"Apa hubungannya anak laki-laki dengan ku.?" Sahut Andrew yang mulai memasang wajah santainya, merasa laporan asistennya sangat tidak penting.
"Tuan, anak laki-laki itu sangat mirip sekali dengan anda, dia ibarat sebuah versi mini dirimu tuan...." Ujar liam berbicara dengan lantang dan tanpa berhenti.
Andrew mulai memasang wajah tidak senangnya, dengan apa yang diucapkan asisten pribadinya, ia mengerutkan dahinya, karan tak ingin menanggapi ocehan gila asisten pribadinya. "Bukankah kau tahu sendiri, aku tidak meniduri wanita secara sembarangan.!" Ujar Andrew seraya menghela napas dalam, dan meneguk teh yang berada didepannya dengan santai.
"Tuan, lihatlah.!" Liam yang putus asa, akhirnya memutuskan untuk memperlihatkan sebuah poto diponselnya.
Sontak Andrew menatap poto tersebut dengan ekspresi kagetnya, ia mengerutkan dahinya, dengan ekspresi tidak percaya. Ia tahu wajah anak laki-laki tersebut memang sangatlah mirip sekali dengannya ketika ia masih kecil, bak seperti sebuah pindang dibelah dua, perbedaannya hanya dia versi besarnya, dan anak laki-laki itu versi mini dirinya.
"Bukankah ini anak yang tadi bertabrakan denganku...." Ucapnya dalam hati.
"Cari tahu dengan jelas siapa ibunya.?" Sahut Andrew menatap tajam kearah Liam dengan ekspresi serius dan penuh rasa penasaran yang mulai menghantui fikirannya, ia juga sontak menyadari, anak laki-laki yang tadi bertemu dengannya dibandara, memang sangat persis seperti dirinya.
"Dia----" Sahut Liam dengan ragu.
"Katakan.!" Tegas Andrew setengah berteriak dan mulai kesal, ia tidak suka dengan seseorang yang ketika berucap malah terbata-bata.
"Kalau saya tidak salah, dia mirip sekali wanita yang selama ini tuan cari, akan tetapi----" Liam kembali menatap wajah Andrew dengan bingung dan ragu.
"Bicaralah yang jelas Liam, jangan bicara setengah-setengah.!" Perintah Andrew yang mulai semakin penasaran dengan ekspresi raut wajah Liam yang mulai memucat pasi.
"Dia mirip sekali Nona Caroline, akan tetapi, perbedaannya sangat besar, dia tidak seperti wanita lemah yang kita lihat dahulu tuan.!"
Andrew sontak kaget mendengar nama Caroline, wanita yang sudah ia tiduri, sebagai bahan pertukarannya bersama ayah wanita tersebut. Tetapi, jelas sekali bahwa wanita itu telah dikabarkan meninggal dunia 6 tahun yang lalu, namun saat itu, ia juga sedikit ragu, karna jasad wanita itu, sama sekali tidak pernah ditemukan.
Dia telah mencarinya selama bertahun-tahun, namun hasilnya tetap saja nihil, tidak ada jejak sama sekali mengenai keberadaan Caroline.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri pencariannya.
"Apa kau yakin.?" Ujar Andrew dengan penuh tanya.
"Apakah saya perlu menyelidikinya lebih dalam lagi tuan.?" Sahut Liam bertanya.
"Selidiki semuanya dengan jelas.! Jangan sampai ada yang terlewatkan sedikitpun.!"
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi...."
"Pergilah.!"
Liam segera bergegas meninggalkan ruangan kantor Andrew, ia langsung pergi untuk mencari tahu kebenaran masalah tersebut, semua itu terlalu rumit dan sangat banyak pertanyaan dikepalanya.
"Apa wanita itu selamat, ketika ia mencoba bunuh diri waktu itu.?"
"Tapi bagaimana bisa ia selamat, dengan posisi lautan yang begitu luas, atau ada seseorang yang menyelamatkannya saat itu.?"
"Jika benar, mungkinkah setelah itu dia mengandung dan melahirkan anakku.?"
Fikiran Andrew seketika berkecamuk tak karuan, dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam hatinya.
"Tapi, mungkin saja dia telah menikahi pria lain, kemudian ia melahirkan anak dengan pria lain...."
"Tapi---- jelas sekali wajah bocah itu sangat begitu mirip denganku...."
"Kalau itu benar-benar dia, dan dia melahirkan anakku, tanpa sepengetahuanku, keberanian apa yang ia punya, sehingga membuat anakku, terlantar tanpa seorang ayah.!"
"Aku harap, itu benar adalah kau teratai putih, aku ingin melihat, apa yang akan kau lakukan dengan kembali ke negara ini, setelah menghilang dengan begitu sangat lama.?"
Seketika Andrew tersenyum tipis dengan seringai dibibirnya, faktanya, ia tidak pernah menyentuh wanita lain selain Caroline, yang memberikan sensasi mendalam bagi dirinya kala itu, dan sedikit ia tahu cerita apa yang yang terjadi antara caroline dan ayahnya tersebut
Andrew segera mengeluarkan ponselnya, dan menelpon salah satu bawahannya didunia mafia, yang saat itu dibandara tengah bersamanya.
"Roland, selidiki seseorang untukku.!" Tegas Andrew kepada bawahannya dalam panggilan teleponnya.
"Siapa.?" Sahut Roland dengan bingung diujung telepon.
"Aku akan mengirimkan potonya kepadamu.!"
"Baik...."
"Kutunggu kabar darimu secepatnya.!"
"Baik tuan, saya mengerti...."
Andrew langsung menutup telponnya, ia menghela napas panjang seraya penuh tanya dalam benaknya.
Dan ia segera mengirimkan sebuah poto tersebut kepada Roland untuk diselidiki
"What, kegilaan macam apa ini.?" Sontak Roland kaget dan berteriak, melihat poto seorang bocah laki-laki yang mirip sekali dengan bosnya sendiri. "Bukankah ini jelas sekali, ibarat versi mini dari bos...."
"Tunggu...! bukankah ini adalah anak laki-laki yang tadi dibandara...?"
"Ada apa? kenapa kau berteriak seperti itu.?" Sahut Roki penasaran, ia adalah teman Roland dan juga salah satu anak buah Andrew dalam dunia mafia.
"Uruslah urusanmu sendiri! aku akan pergi dulu, ada tugas dari bos...." Ia seketika langsung meninggalkan Roki dengan tersenyum tipis, ia merasa sangat senang, bahwa mereka akan segera mempunyai seorang tuan muda kecil.
"Cih, aneh sekali, barusan tertawa dengan ekspresi aneh, sekarang tiba-tiba bersikap sok serius...." Ujar Roki sedikit kesal karna telah diabaikan.
Roland dan Liam sama-sama mendapatkan tugas, untuk menyelidiki asal usul latar belakang Lukas, dan Caroline, atas perintah dari Andrew, liam menyelidikinya dalam jaringan putih, Senentara Roland, menyelidikinya dalam jaringan dunia hitam.
Selama ini Andrean selalu berusaha menyelidiki kematian Caroline dan kemana ia menghilang lewat jaringan putih, namun hasilnya nol.
Menugaskan Roland lewat jaringan hitam, adalah satu-satunya cara, untuk mencari tahu lebih dalam, takut-takut ia telah melewatkan petunjuk yang berharga selama ini.
******
Malam hari pukul 07.00 perusahaan ALX.
Tok... Tok... Tok....
"Masuk.!" Ujar Andrew yang telah menunggu lama kedatangan asisten pribadinya.
Liam segera masuk keruangan kantor Andrew setelah menyelidiki siapa itu Lukas, dan siapa ibunya.
"Tuan, saya telah mendapatkan sedikit petunjuk...." Ujar Liam mendekat kearah tempat duduk Andrew berada.
"Apa itu.?"
"Anak laki-laki itu berumur 5 tahunan lebih, dia besar diluar negri...."
"Teruskan.!" Sahut Andrew seraya menatap tajam kearah Liam.
"Ibunya----tertulis bernama Renata, mereka tinggal di London, dua hari setelah kejadian Nona Caroline bunuh diri...."
"Lalu.?"
"Saya mendapatkan sebuah informasi rahasia, bahwa ketika Nona Caroline mencoba bunuh diri, ada sebuah kapal, yang menyelamatkan seorang wanita dilautan tersebut...." Lanjut Liam memberikan informasi yang telah ia dapatkan.
"Lanjutkan.!" Ujar Andrew dengan ekspresi wajah dan nada seriusnya.
"Saat itu, ada seorang wanita yang dilarikan kerumah sakit, akan tetapi, dua hari kemudian, mereka meninggalkan rumah sakit tersebut dengan tergesa-gesa...."
"Atas nama siapa.?"
"Seorang wanita bernama Joel, Tuan."
Andrew seketika menatap wajah Liam dengan tajam, ia menunggu kelanjutan laporan yang diberikan oleh Liam kepadanya.
"Sebuah cctv 6 tahun yang lalu, hanya menunjukan bahwa itu adalah Nona Caroline, selebihnya tidak ada informasi apapun lagi yang saya dapatkan. Hanya sampai dimana mereka tiba disebuah bandara, arah tujuan ke London, Tuan...."
"Apa nama asli Caroline.?" Ujar Andrew bertanya untuk kembali memastikan.
"Caroline Renata, Tuan...." Sahut Liam dengan yakin, bahwa wanita yang ia temui dibandara adalah Caroline 6 tahun lalu, yang telah menghabiskan malam bersama Tuannya.
Andrew sontak tersenyum dengan sinis. Ia menyadari kalau wanita itu benar-benar Caroline, dan bocah kecil yang dia bawa adalah anaknya sendiri.
"Heh wanita kecil, hebat juga kau, menghilang selama itu.?"
"Kau berhasil melahirkan anakku, dan sekarang kau kembali dengan identitas yang berbeda, bahkan dengan penampilan yang sangat berbeda...."
"Menghilang begitu lama, apa menurutmu bisa lepas dari genggamanku begitu saja.!"
Ujar Andrew yang berbicara dalam hatinya.
Dert
Dert
Sebuah panggilan telpon milik Andrew kembali bergetar dari Roland.
"Ya.?"
"Bos, saya punya informasi untuk anda...." Ujar Roland sangat bersemangat.
"Katakan.!"
"Sesuai petunjuk anda, saya telah menghubungi orang-orang kepercayaan kita di London."
"Lalu.?"
"Ada seorang wanita berasal dari Korea, yang telah melahirkan disebuah rumah sakit London bernama Caroline Renata, dia-----"
"Apa kau yakin.?" Sahut Andrew memotong pembicaraan Roland.
"Bos, dengarkan saya berbicara sampai selesai.!"
"Baiklah lanjutkan.!"
"Tapi semenjak itu, tidak ada informasi sama sekali tentangnya, dua tahun kemudian, muncul seorang wanita dengan nama Renata, tapi, dia bukanlah teratai putih, atau seekor kelinci imut, seperti petunjuk yang anda berikan...."
"Maksudmu.?"
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
pindang wkwkwkwk/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-01-28
0
miella
pinang thor bkn pindang,😅😂
2022-07-18
0
Ra_ca
Jawaban itu. Hanya alasan Caroline saja. Suapaya tidak ada orang2 yang curiga dari masa lalunya. 🥰🥰
2022-07-05
0