6 TAHUN KEMUDIAN
LONDON pukul 09.00
"Momi... Momi... ayo bangun.!"
Ia loncat kekasur Mominya dan menciumnya, seorang anak laki-laki dengan rambut coklat dan matanya yang coklat, ia terlihat begitu menggemaskan dengan ketampanan yang dimilikinya.
"Sayangku, pembawa cahaya kehidupan Momi yang tampan, kesatria pejuang Momi yang baik, kenapa pagi-pagi sudah ribut sekali...?"
Dia adalah Lukas Carolus anak laki-laki berusia 5 tahun yang memiliki IQ yang tinggi.
Mominya memberikan ia sebuah nama Lukas Carolus yang berarti :
Lukas (pembawa cahaya) dan
Carolus (kesatria pejuang)
Mominya memberi nama tersebut dengan alasan disaat semua telah hilang baginya, seorang nyawa kecil yang berada dalam perutnya, membuat ia berjuang mati-matian untuk bertahan hidup, seperti seorang pejuang kesatria yang membela negaranya dimedan perang, memberinya secercah cahaya kehidupan, dan memberinya sebuah kekuatan, untuk terus melangkah maju.
"Momi, bisakah kau memanggilku hanya dengan sebutan Lukas saja.!"
"Tapi Lukas adalah pembawa cahaya kehidupan bagi Momi, bukankah itu sama saja.?"
"Momi, jangan memperlakukan aku seperti bocah kecil.!"
Protes Lukas kepada Mominya.
"Bukankah kamu memang masih bocah, ha ha ha...."
Seraya ia mencubit gemas kedua pipi putranya.
"Aku ini sudah dewasa Momi, sudah bisa menjaga Momi dengan baik, dari para bajingan tidak tahu malu itu.!" Tegas Lukas.
"Ha ha ha... baiklah, baiklah, putra Momi memang sudah tumbuh dengan dewasa, menjadi pelindung Momi yang paling kuat...."
Seraya ia mencium kening putranya dengan lembut.
"Momi, aku lapar, ini sudah jam 09.00 dan Momi belum membuatkan aku sarapan.!"
"Sayang, Momi masih mengantuk, Momi pulang kerja sangat malam sekali. Momi akan menyuruh bibi Joel untuk membuatkan Lukas sarapan ya.?"
"Tidak mau, Lukas mau buatan Momi.!"
Tegas putranya seraya sedikit mengerucutkan bibirnya.
"Duh, duh, ada apa dengan putra Momi hari ini, manja sekali.?"
"Momi sudah mengabaikan Lukas selama satu minggu, apa Momi tidak menginginkan lagi putra Momi yang tampan ini.?"
Ia menunjuk wajahnya sendiri, kemudian melingkarkan kedua tangannya didepan dadanya sendiri.
"Ha ha ha ha... putra Momi belajar narsis dari siapa sayang.?"
Membuat Mominya seketika tertawa terbahak-bahak.
"Momi akan membuatkan aku sarapan atau tidak.?" Tegasnya.
"Baiklah, sekarang Lukas turun dari badan Momi nak, bagaimana Momi bisa bangkit dari tempat tidur, kalau Lukas masih menduduki tubuh Momi...."
"Begitu seharusnya...."
Ujar Lukas seraya bangkit dari badan Mominya.
Mereka berdua segera keluar dari kamar Mominya menuju ruangan dapur.
"Lukas, sekarang Lukas duduk dengan benar dimeja makan ya sayang, Momi akan buatkan sesuatu yang Lukas suka...."
"Baiklah...."
Sahut Lukas seraya duduk dimeja makannya dengan patuh.
Selagi mominya sedang membuatkan makanan untuk putranya, tiba-tiba teleponnya berbunyi.
"Momi, sepertinya ada telpon masuk dihandphone kamu...."
Dengan suara Lukas yang sedikit berteriak.
"Kalau begitu, tolong angkat teleponnya sebentar sayang.! Momi lagi tanggung...."
Dengan suara sedikit berteriak juga, karna jarak dari tempatnya memasak kemeja makan sedikit agak jauh, jadi ia juga berbicara dengan sedikit berteriak.
"Baiklah...."
"Halo...?"
Sahut Lukas menjawab telepon mominya.
"Tuan muda, apakah Momi kamu ada.?"
Ujar seseorang bertanya diujung teleponnya.
"Oh, ada apa sekretaris Vernita.?"
Ujar Lukas balik bertanya.
"Apa Momi kamu sedang sibuk tuan muda.?"
"Ya, Momi sedang membuatkan sarapan untukku." Sahutnya.
"Ada sedikit masalah dikantor, Lukas tolong berikan handphonenya kepada Momi kamu, ini mendesak sekali.!"
Tegas Vernita yang bekerja sebagai Sekretaris Mominya.
"Baiklah, tunggu sebentar.!"
Lukas segera berjalan, untuk menghampiri dimana Mominya berada.
"Momi... katanya ada masalah dikantor...."
Ucap Lukas seraya memberikan handphone kepada Mominya.
"Ya, ada masalah apa.?"
Sahut Renata.
Dia adalah Caroline Renata, seorang gadis lemah yang dahulu telah nekat mengakhiri hidupnya sendiri. Bertahun-tahun lamanya, ia tinggal dinegara tersebut, untuk memulai kehidupannya dari awal.
"Apa? sistem perusahaan berhasil dibobol seseorang.?"
Teriak Renata dengan suara keras karna merasa terkejut dengan apa yang ia dengar.
Lukas yang tengah mendengarkan Mominya menelepon, ia sontak mengerutkan dahinya.
"*Dasar* *orang-orang* *idiot*, *berani* *sekali* *mereka* *mengganggu* *perusahaan* *Momi*, *akan* *aku* *buat* *Mereka* *Menyesal*."
Ucap Lukas dalam hatinya dengan kesal.
"Kamu tunggu sebentar disana, aku akan berganti pakaian terlebih dahulu.!"
"Baik Nona."
Sahut sekretarisnya diujung telpon.
"Lukas sayang, tunggu Momi disini sebentar, dan kamu sarapan dulu sedikit.! Setelah itu kita akan pergi kekantor Momi."
"Baiklah...."
Lukas dengan patuh menyantap sedikit sarapan yang dibuatkan Mominya, sementara Renata, ia pergi kekamarnya untuk segera mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
Beberapa saat kemudian, Renata telah selesai mengganti pakaiannya dan ia segera bergegas menghampiri putranya.
"Sayang, ayo kita berangkat kekantor Momi sekarang.!"
"Iya momi...."
\*\*\*\*\*\*\*\*
Sesampainya dikantor miliknya, ia segera bergegas masuk, dan terlihat sekretarisnya tengah menunggunya dengan raut wajahnya yang panik.
"Vernita... kau ikut denganku keruangan pengendalian sistem.!"
"Baik Nona."
Sahut Vernita
"Lukas, Lukas tunggu sebentar diruangan Momi ya, Momi akan segera kembali menemui Lukas ketika masalahnya selesai...."
"Momi tenang saja, Lukas akan bersikap patuh Momi, hanya saja... Lukas boleh memakai komputer momi tidak, untuk bermain game.?"
"Baiklah sayang."
"Terima kasih momi...."
Ucap Lukas seraya ia masuk keruangan khusus Mominya bekerja, ia segera mengunci pintu ruangan Mominya dari dalam.
"Di ruangan Momi ini, banyak sekali cctv yang dipasang, benar-benar merepotkan, sudahlah aku selesaikan masalah cctvnya terlebih dahulu saja...."
Gumamnya seraya mengotak atik komputer mominya
"Apa orang itu sudah datang.?"
Tanya Renata seraya berjalan menuju keruangan sistem pengendalian.
"Dia sudah berada didalam Nona."
Sahut Vernita mengikuti dari belakang.
"Bagaimana? apa kau sudah bisa mengendalikannya.?"
Tanya Renata kepada seorang ahli pengendali sistem dikantornya tersebut.
"Saya kesulitan Nona, sepertinya dia memiliki keahlian yang cukup hebat, kita malah diserang balik oleh sebuah virus trojan Nona." Seraya ia sibuk menggerak-gerakan jarinya dengan cepat.
"Kita harus secepatnya menemukan ahli komputer dengan kemampuan tingkat tinggi Nona! saya tidak bisa melawan balik...."
"Kurang ajar, siapa mereka sebenarnya.?"
Ucap Renata dengan kesal.
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba sistem mulai berjalan normal.
"Nona... lihatlah.!" Ucap pria tersebut setengah berteriak dengan kagetnya.
"Ada apa lagi.?"
Ujar Renata bertanya
"Sepertinya sistemnya mulai kembali normal."
"Apa? apa kau berhasil mengatasinya.?"
"Tidak Nona, itu bukanlah saya...." Ujar pengendali sistem yang bekerja diperusahaan Renata itu. "Sepertinya... sepertinya ada seseorang yang membantu kita Nona...."
"Membantu? siapa.?" Ucap Renata bertaya denga wajah bingungnya.
"Saya tidak tahu Nona, mungkinkah Nona Joel yang melakukannya.?"
"Tidak, tidak, Joel tidak tahu hal ini, dia bahkan belum bangun saat aku pergi...."
"Lalu siapa Nona? kenapa dia membantu perusahaan kita.?"
"Aku tidak bisa menebak siapa orang ini, dan untuk apa dia membantu kita.?"
Ucap Renata seraya berpikir dengan keras dan mengigit-gigit bibirnya sendiri.
"Nona, semuanya sudah kembali normal, sistemnya telah berhasil diperbaiki...."
Ucap pegawai itu dengan sangat senang.
"Baiklah, anggap saja kita beruntung kali ini, tapi lain kali, kita tidak akan pernah seberuntung sekarang, kita harus mengubah dan mengganti pengaturan sistem kita.!"
Tegas Renata.
"Baik Nona."
"Aku akan meminta Joel untuk membantu kamu."
"Terimakasih Nona."
"Siapa orang Ini, kenapa dia membantu kami, apa sebenarnya tujuan dia, tidak mungkin seseorang dapat membantu tanpa alasan yang kuat."
"Dan juga, pas sekali disaat sistem bermasalah, seolah-olah dia tahu dengan semua kejadian ini.?"
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nor Azlin
aku tertarik dengan jalan cerita nya ...semoga kedepannya lebih lagi ...ceritanya membuat aku tertarik dengan lebih lagi sepertinya ada balas dendam ni ...aku suka sekali ayo Rinata balas perbuatan ayah kandung mu dengan lebih lagi singkir kan siapa aja yang membuat kamu menderita ..lanjut thor
2023-04-12
0
Aira💕
sampai saat ini aku suka dgn ceritanya, menarik. Senangnya memiliki anak yg jenius.
2022-06-13
1
Fahrul Fahrul
lanjut
2022-03-01
2