Mana Mungkin Suamiku Selingkuh

Mana Mungkin Suamiku Selingkuh

BAB 1

Diana, ya dia adalah seorang istri yang berbadan gemuk, berkulit putih mata bulat dan berwarna coklat.

Diana berumur 25tahun dengan dikaruniani seorang anak laki-laki berumur 3 tahun. Ya karna dia menikah diusia 21 tahun dan bisa terbilang menikah muda kan.

Anaknya yang bernama Alif, cerdas walaupun masih berumur 3 tahun tapi bicaranya tidak terlalu cadel, lahir juga dengan berat badan yang kurang (premature). Mungkin itulah ketika ia tumbuh mempunyai sedikit kelibihan, Alhamdulillah.

Diana dulunya adalah anak yang pintar, rajin, tegas, bertanggung jawab, juga patuh kepada kedua orang tuanya sebelum mereka dipanggil sang khalik. Ia memiliki satu saudara perempuan yaitu sang kakak bernama Mita.

Mereka tinggal berbeda rumah karna sang kakak sudah ikut suami dan mempunyai rumah, memang tidak jauh dari rumah yang saat ini Diana tinggali sehingga segala hal yang dialaminya akan ia ceritakan kepada kakaknya, apapun itu! Karna dia menganggap kakaknya sebagai orang tua selepas meninggalnya kedua orang tuanya.

Ia menikah dengan seorang karyawan kantoran, sudah bisa di katakan mapan bagi orang-orang menengah ke atas. Seorang suami yang terkenal pendiam, hanya mau berbicara dengan orang yang sudah di kenal nya. Bagas prawira itulah nama suami tercintanya.

Suami yang selalu jujur dalam hal apapun. Dan itu sebelum datangnya wanita penggoda di hidupnya, namun keadaan yang seharusnya baik-baik saja berubah setelah mengenal cinta yang lain.

Pagi itu dimeja makan.

"Emm nanti kira-kira ayah pulang jam berapa?" Diana bertanya dengan suaminya.

"Belum tau sayang, ayah lembur deh kayaknya." jawabnya sambil menyendok kembali makanannya.

Dia adalah suaminya Bagas, suami yang amat menyayangi istrinya. Perlakuan manjanya dan apapun yang Diana inginkan selalu Bagas berikan selagi ia mampu dan ada sehingga Diana tidak pernah percaya akan adanya gosip suaminya yang sedang selingkuh.

Bagas adalah orang termasuk jujur dalam hal pekerjaan. Sehingga kejujuran yang ia miliki mempunyai hasil dalam dalam pekerjaannya. Sikapnya lembut dan penyayang keluarga, selalu memberi kehangatan.

Kehidupannya berubah, saat melihat istrinya tidak menarik di pandangan matanya. Sehingga godaan datang dan ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Akibatnya rumah tangganya lah yang akan menjadi taruhannya.

Jam menunjukkan pukul 07:00

"Ayah berangkat ya sayang, jagain jagoan ayah ya, ajarin ngaji." Diam sebentar.

"Sayang jangan telat makan ya." Sambil mencium kening istrinya.

"Oiya jangan keluar rumah, ingat kalau ada yang perlu dibeli biar ayah yang antar!" Tegasnya dan Diana pun hanya tersenyum karena memang tidak berani membantah.

"Iya ayah Ana akan dirumah terus sampe ayah pulang, yaudah hati hati ya yah."

Jawabnya sambil mencium punggung tangan suaminya.

Setelah kepergian suaminya Ia pun kembali masuk dan langsung mencuci piring kotor juga mengepel lantai.

Ketika Ia hendak menyiram tanaman diluar rumah anaknya menangis memanggilnya, Diana pun bergegas menuju kamarnya. Setelah membuka pintu melihat anaknya sudah duduk.

"Kenapa nangis sayangnya bunda ini?" Tanyanya seraya menggendong.

"kenapa Alif enggak dibangunkan bundaaaa?? Alif udah enggak ketemu ayah semalam, Alif kan udah bobok duluan." masih saja ia menangis.

"Maafin bunda ya sayang, bunda kasian liat Alif udah Bobonya pulas banget, yaudah nanti kita tunggu ayah pulang ya, sekarang Alif mandi terus sarapan oke."

Diana memancarkan senyum sambil berkata merayu anaknya supaya dia tidak merajuk lagi dan itu tentu berhasil.

Setelah selesai memandikan Alif dan memberi makan Diana kembali keluar karna melanjutkan menyiram tanaman yang sempat tertunda tadi.

"Huuh susah ini kalau pohon jenis keladi diletakan disini pasti layu deh." Gerutunya.

Maklum lagi musim keladi.

Disusunnya rapi dipindahkan ditempat yang lebih tedu.

Tak terasa siang berlalu, kini tiba sore hari menunggu sang suami pulang.

Diruang tv. "Bunda, ayah pulang malam lagi ya?" Tanya Alif.

"Belum tau sayang, bentar ya coba bunda telfon dulu." Seraya mengambil handphone nya dikamar.

Tak lama ia kembali dengan raut wajah bingung.

"Bunda gimana?" Anaknya terus bertanya.

"Bunda kok diem ajasih, alif sebel." Haha anaknya sangat menggemaskan karna jarang anak seusianya sudah lancar bicara.

"Emm mungkin sebentar lagi, soalnya HPnya sibuk belum bisa ditelpon."

A**hh kenapa hapenya online tapi gak bisa angkat telfon dari ana si yah, kok enggak biasanya sih ayah begini.

"Bundaaaa!!!!" Teriak Alif menyadarkan lamunannya

"Eh iya sayang, yaudah kita siap-siap ya sayang mau sholat Maghrib." ajaknya.

Diana tidak pernah lupa mengajarkan hal baik kepada anaknya karna dari usia sekarang inilah akan terus tertanam apa itu cinta ibadah, itu menurut pandangan Diana dan suaminya ya, mungkin beda lagi pandangan orang lain, kadang juga ada yang bilang. "HALAH MASIH KECIL BELUM TAU APA APA JUGA." Nah kan sudah beda pandangan.

Adzan Maghrib berkumandang, mereka berdua sholat, ya meski Alif masih banyak main-main belum tau arti sholat sesungguhnya.

Setelah itu Diana terus mengajarkan anaknya mengaji pelan tapi pasti, agar ketika masuk sekolah nantinya Alif sudah lebih dulu mengenal bahasa Arab (Iqro).

Denting jam terus berputar hingga siap mengaji melanjut kan sholat isya karna menunggu suaminya terlalu lama mereka pun makan berdua.

"Alif sayang habis ini Alif tidur ajaya? Kayaknya ayah pulang malam deh, takutnya Alif udah keburu ngantuk." Rayu ibundanya.

Diam sesaat.

"Kan Alif mau nunggu bunda." Ia terus memaksa.

"Yaudah kita nunggu ayah dikamar ajaya, sekalian bunda ajarin bacaan surah pendek, gimana Alif mau?" Sambil mengelus pipi anaknya.

"Alif bosen bunda, tadi kan juga Uda baca doa , tadi juga Uda ngaji bunda, baca cerita dongeng aja ya bunda."

Jawabnya enteng. Namanya juga belum ngerti apa itu mengaji belum tau pahala atau dosa (nah kalo author yang bilang baruya boleh dilempar batu wkwkkw).

"Alif gak boleh sayang bicara seperti itu, yaudah bunda cerita tentang urpin dan irpin ajaya bocah kembar yang doyan ngaji, Alif mau??"

"yaudah Alif mau bunda."

Dibalik itu, Diana terus mengecek hp ada balasan atau tidak dari suaminya.

Kok akhir - akhir ini sering banget kamu enggak ngabarin sih yah, jadi curiga padahal ayah kan kerja lembur buat ana dan alif.

Alif berjalan lesu ketempat tidur. "Bunda cepetan ceritain dong." Rengeknya Karna sudah bisa terlihat kalau dia sudah ngantuk.

"Iya iya sini bunda peluk sambil cerita." Sambil terus bercerita iya terus mengusap kepala anaknya dengan lembut.

Tak terasa jam 22:00 Diana terbangun "Haaa? aku ketiduran jamberapa sekarang? lalu suamiku?"

Bergegas dia berlari keluar kamar melihat ruang tv, meja makan dan dapur masih sepi "kemana kamu yah kok belum pulang juga." Dia kembali berjalan menuju kamar saat akan melangkah telfonnya berdering yang tadi sempat dipegang dan tertinggal diruang tv.

"(Hallosayang, assalamualaikum. Belum tidur?)

"Belum yah, ayah kenapa belum pulang? Segininya ya lemburnya??" Tanya dengan nada khawatir.

"(Iya sayang, maaf ayah gak sempat ngabarin tadi rapat mendadak, oiya Alif mana sayang?)

"Alif udah tidur, tadi dia nunggu ayah tapi kelamaan yaudah ketiduran." Jelasnya.

"(Ohyauda kalau gitu, ini juga ayah sebentar lagi sampai, kamu ada pesanan atau ada yang pengen kamu makan sayang?)" Tanyanya, karna Bagas selalu tau ana sering lapar di jam malam.

"Enggak deh yah, lagian masakan ana juga masih banyak karna ayah yang belum makan."

"(Hemm tapi ayah udah makan tadi sayang, maaf ya sayang, ayah gak ngabarin tadi pas jam makan)."

"Yaudah yah gak apa apa kok." Sambil senyum kecewa lewat telfon padahal gak nampak suaminya.

"(Yaudah kalo gitu sekarang sayang siap - siap ya)."

"Siap - siap kemana yah? Emangnya mau pergi malam malam? Alif kan udah tidur terus kalo kita pergi Alif dibangun kan atau ditinggal? Kasian lah yah." Tukasnya panjang lebar dengan pertanyaan.

"(Siap - siap ayah mau makan kamu, dah sayang mwah)."

Seketika wajah ana merah merona, padahal sudah lama menikah tapi belum paham juga dia ternyata.

bersambung..

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

lanjut

2023-06-27

1

V3

V3

maaf baru mampir , pdhal dh lama bgt di favorit ,
baru baca di awal tp dh seruuu bgt

2022-05-20

1

Megumiia

Megumiia

urpin irpin, mending Upin dan Ipin aja cape nyebutnya wkwk

2022-04-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!