The Reincarnation Of A Phoenix
Author's pov
Dipagi yang cerah, ada seorang remaja yang sedang terbang dilangit menggunakan sayapnya. Dia adalah Arthur Xavier, seorang light fae. Dia sedang menikmati angin sejuk pagi hari. Diapun mendarat di atas bukit sambil melihat matahari terbit. Hingga akhirnya ada yang menghampirinya dengan tergesa-gesa.
Arthur's pov
"Arthur, gawat....." ucap seorang dark fae.
"Ada apa sierra ? Kenapa kamu terlihat panik ?"
"Ada bangsa werewolf yang menyusup kehutan kita !"
"Werewolf ? Bagaimana bisa ada werewolf disini ?"
Aku kaget saat mendengar ada werewolf dihutan ini. Seharusnya tidak ada jalan masuk ke hutan ini karena di kelilingi oleh sungai yang sangat lebar dan airnya pun deras. Setahuku disini tidak ada ras werewolf. Ras mereka seharusnya berada di benua verius.
"Aku tidak tahu, tapi sepertinya dia sedang terluka." ucapnya.
"Kalau begitu kita harus menolong dia."ucapku
"Aku akan menunjukkan jalannya."ucapnya.
*whusss* *whusss*(bunyi kepakan sayap)
Kami pun terbang menuju arah utara menghampiri werewolf yang sedang terluka. Aku tadi sedang berada dibukit yang berada ditengah hutan. Sedangkan werewolf tersebut berada di pinggir hutan sebelah utara.
Saat aku dan Sierra sampai ditempat. Aku melihat seorang gadis cantik yang terluka di kaki dan tangannya sedang beristirahat dibawah pohon. Saat aku mendarat beberapa meter didepannya. Dia langsung terlihat waspada terhadap kedatangan kami.
Author's pov
"Siapa kalian ?" ucap gadis tersebut dengan sikap waspada.
"Tenanglah, tidak usah takut. Kami adalah penghuni hutan ini." ucap Arthur.
"Kalian tidak akan menyakitiku kan ?"
"Tidak, perkenalkan aku adalah Arthur Xavier, penghuni dari hutan lightforest. Dan yang ada disampingku ini adalah sierra." ucap Arthur.
"Aku akan menyembuhkan lukamu terlebih dahulu"terusnya.
Lalu Arthur menyentuh luka dikaki gadis tersebut dan muncul cahaya berwarna merah. Setelah cahayanya redup terlihat lukanya sembuh seperti tidak terjadi apa-apa. Kemudian hal yang sama terjadi ditangan gadis tersebut.
"Sudah." ucap Arthur sambil tersenyum.
"Terimakasih."
"Siapa namamu ?" tanya Sierra.
"Perkenalkan, aku adalah Alice Eliza. Aku adalah ras werewolf yang tinggal di benua verius"ucap Alice.
"Jadi, alice kenapa kau bisa terluka ?" tanya Sierra.
"Aku kabur dari ras minotaur yang membawaku dan pada saat aku berada di hutan yang ada di seberang sungai itu aku diserang oleh para manusia yang ingin membunuhku. Jadi karena aku tau aku akan kalah, aku akhirnya melompat ke sini untuk kabur dari para manusia tersebut."ucap Alice menunjuk ke arah hutan diseberang sungai.
"Lalu, kenapa kau kabur dari ras minotaur yang membawamu? Lalu, kenapa kau dibawa minotaur ?"
Alice's pov
"Lalu, kenapa kau kabur dari ras minotaur yang membawamu ? Lalu, kenapa kau dibawa minotaur ?" tanya fae yang bernama Sierra itu.
'Apa aku harus jujur kepada mereka ?' ucapku dalam hati.
'Aku akan jujur saja, karena mereka sudah menolongku. Aku pikir mereka adalah orang baik.' lanjutku dalam hati.
"Ras minotaur itu adalah ras pelindung bagi ras kami. Tetapi mereka akan tetap melindungi ras kami jika kami memberikan seorang gadis werewolf setiap bulan untuk dijadikan budak. Lalu, aku kabur karena aku dipaksa untuk melayani ras minotaur."
"Aku kabur saat para minotaur sedang istirahat."
"Kalau begitu, Sierra ayo kita kembali saja ke desa."ucap lelaki itu.
"Baiklah, kau juga boleh ikut ke desa kami kalau kau mau" Sierra mengajakku untuk ke desa mereka.
"Sungguh ?"
Mereka hanya membalas dengan menganggukkan kepala. Tapi, apa mereka tidak curiga denganku yang baru saja kenal denganku ?. Dan juga, aku takut saat di desa mereka aku ditakuti oleh seluruh penduduk di sana.
"Apa mereka nanti tidak takut denganku ? Secara kan aku itu ras werewolf"
"Mereka pasti akan menyukaimu" Sierra menenangkanku.
"Tapi...."
"Percayalah, mereka akan menyukaimu"
*****
Author's pov
"Selamat datang di desa lightforest." ucap Arthur.
"Ayo kita ke balai desa dulu untuk memperkenalkan dirimu kepada seluruh penghuni yang ada di sini."
Saat dibalai desa, mereka sudah melihat seluruh penghuni desa lightforest ada di sana dan sedang asik mengobrol tentang penyusup yang datang ke benua mereka. Arthur pun maju kehadapan semuanya.
"Perhatian semuanya" hening sesaat setelah Arthur berbicara.
"disini kita akan mendapat teman baru dan dia akan tinggal di desa ini. Dia berasal dari ras werewolf yang menyusup kesini."
Keributan pun tercipta saat tau kalau penyusup itu akan tinggal di desa mereka. Lalu, dengan gugup Alice pun menuju ke samping Arthur.
"P-perkenalkan, s-saya Alice Eliza. Ras werewolf. S-saya akan tinggal di sini untuk sementara waktu. J-jadi, mohon bantuannya" ucap Alice dengan gugup dan kepala ditundukan.
"Kak, apa kakak benar-benar dari ras werewolf ?"ucap seorang anak lelaki.
"I-iya"
"Bisakah kakak berubah ke wujud serigala ? Kami mohon. Kami ingin melihat wujud dari ras lain selain ras peri." ucap anak yang lain.
"Iya benar, kami selama ini hanya berada di benua ini, jadi kami hanya melihat ras kami sendiri."ucap anak lelaki itu.
"B-baiklah"ucap Alice.
Kemudian Alice mulai merubah wujudnya menjadi serigala besar yang tingginya lebih dari 2 meter dengan bulu yang lembut berwarna perak.
Alice's pov
"Keren !!!. Jadi ini yang namanya serigala ? Apa aku boleh menyentuh kakak ?"ucap seorang anak kecil.
Aku hanya menjawab dengan menganggukan kepala. Tak lama, anak itu pun mulai menyentuh bulu - bulu ku. Anak - anak yang lain mulai mengikuti menyentuh buluku.
"Lembut sekali" ucap salah satu anak.
"Iya, aku sangat menyukainya"
Mereka....menyukaiku ?. Syukurlah, aku kira mereka akan membenciku karena aku adalah seorang werewolf.
Setelah anak - anak pergi, akupun berubah lagi menjadi manusia dan menghampiri Arthur yang entah sejak kapan sudah berada jauh dari tempatku.
"Kau benar, mereka menyukaiku"
"Ya, kau nya saja yang tidak percaya"
"Aku tidak menyangka mereka menyukaiku. Ku kira mereka akan membenciku karena aku berasal dari luar."
"Kami tidak akan membenci seseorang tanpa sebab"
"Kecuali kalau seseorang itu adalah orang jahat atau dari bangsa kegelapan."
Kami saat ini sedang menuju ke tempat yang aku akan tinggali untuk sementara. Tetapi, aku tidak tahu dimana tempat itu. Arthur pun tidak memberitahuku tentang tempat yang akan kita tuju.
"Sierra kemana ? Kenapa aku tidak melihatnya ?" tanya ku.
"Dia sedang mengambil tanaman obat bersama beberapa dark fae untuk persedian kami. Dia akan pergi ke hutan yang ada di sebelah utara"
"Bukankah itu tempat aku ditemukan oleh kalian ?"
"Iya, tadinya Sierra sedang mencari tanaman obat, tetapi dia melihat kau sedang duduk dibawah pohon"
"Kapan dia akan kembali ?" tanyaku lagi.
"Mungkin nanti sore" jawabnya.
"Oh"
"Sudah sampai. Ini adalah rumah yang akan kau tinggali sementara"
Akhirnya kami tiba di sebuah rumah pohon yang terlihat sangat indah dan terawat.
"Ini, rumah milik siapa ? " tanyaku
"Rumah milik Sierra. Kau akan tinggal bersama dengan Sierra. Dia tinggal sendiri jadi masih ada ruang untukmu tinggal"
Oh, syukurlah aku akan tinggal dengan Sierra. Kukira aku akan tinggal dengan keluarga yang aku tidak kenal atau aku akan tinggal sendiri.
"Aku akan pergi ke hutan untuk mencari buah bersama peri hutan yang lain. Jadi, kau langsung istirahat saja disini. Kau pasti lelah setelah kabur dari mereka kan ?"
"Ya, baiklah"
"Aku pergi"
"Yaa"
Setelah Arthur pergi. Aku masuk kedalam rumah dan pergi ke kamar.
Haah, lebih baik aku tidur dulu. Aku sangat lelah dengan semua kejadian yang menimpaku hari ini.
Lalu akupun tertidur.
*****
Sierra's pov
Aku baru pulang dari utara untuk mengumpulkan tanaman obat. Saat aku sudah sampai di rumah aku melihat Alice sedang tidur di salah satu kamar yang ada di rumah ku. Karena aku tidak ingin mengganggu, jadi aku langsung pergi ke dapur untuk memasak untuk makan malam nanti.
Aku berencana memasak sup sayur. Saat aku menunggu supnya matang aku tadinya mau membangunkan Alice tetapi saat aku berbalik ternyata Alice sudah bangun dan ada di dapur.
"Oh, kau sudah bangun. Tadinya aku akan membangunkanmu untuk makan malam."
"Aku bangun karena harum masakan yang berasal dari dapur"
"Karena kau sudah bangun, lebih baik kita makan malam dulu" ucapku
"Baik, aku juga sudah lapar"ucapnya sambil mengusap perutnya.
Kami pun mulai makan dup yang aku buat. Sambil makan, kami sesekali berbincang ringan.
"Masakanmu enak sekali"pujinya.
"Terima kasih"
"Kau belum tau wilayah - wilayah sini kan ?"
"Yaa, begitulah"
"Besok aku akan menunjukkan seluruh desa kepadamu besok"
"Ok"
Author's pov
Akhirnya mereka sudah selesai makan. Sierra membereskan peralatan makan yang tadi dipakai dengan dibantu oleh Alice. Setelah selesai mereka pun langsung ke kamar masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Alba
✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👈👈👈👈👈👈👈👈👈👈👈👈👈👈👈
2021-05-10
1
Hary Zeen
👍
2021-04-25
0
Amanda Putri
.
2021-03-06
1