Pamanku Suamiku
Sirkuit itu terlihat sudah dipenuhi oleh geng motor milik Sofia. Malam ini ada sebuah taruhan antara Hana dan Sofia. Uang 1 milyar dan motor sport dari Hana . Gedung 3 lantai,usaha salon dan juga motor kesayangan dari Sofia.
"Bagaimana Han ,siap?" Tanya Marcus pacar Sofia dengan congkaknya. Menatap Hana dengan sinisnya.
"Ya." Jawabnya singkat dan jelas.
"Pastikan kamu sudah menyediakan uangnya dulu . Aku bukan orang yang suka menunggu.Paham!" Sofia dengan rasa percaya dirinya yang tinggi .
"Tentu, Inggrid sudah menyiapkannya." Sambil menoleh ke arah teman sekaligus bawahannya.
"Ok,deal. Bersiaplah!" Perintah Marcus pada Sofia dan Hana.
Sofia dan Hana telah bersiap pada posisi masing-masing. Deru motor sport mereka sudahpun menggema, tak sabar untuk memulai pertandingan malam ini. Semua pendukung Sofia sudah mulai mengolok-olok Hana dan kawannya. Sementara Hana dan Inggrid santai namun waspada.
"OK siap. 1 2 3 go!" Marcus dengan lantang memberi kode.
Wusssss
Secepat kilat motor Sofia telah melesat membelah jalanan, mendahului Hana.Memacu dengan kecepatan tinggi tanpa memberi sedikitpun jalan bagi Hana untuk menyalipnya.Namun sepersekian detik ,Hana dengan tangkas menyalip motor Sofia.Terjadilah aksi saling salip menyalip antara keduanya.Hana memacu motornya dengan kecepatan penuh dan memberi Sofia tekanan dengan menghalangi pergerakannya.Sofia terlihat sangat geram saat Hana akhirnya menjadi pemenangnya.
Hana membuka helm dan senyum mengembang di bibirnya. Menoleh ke arah Sofia dan Marcus.
"Siapkan dokumen-dokumennya dan segera kirim motornya padaku.Jangan cuba-cuba untuk membohongiku! Ingat itu." Hana memperingatkan pada Sofia dan Marcus dengan sangat tegas .Mereka mendengus kesal karena kekalahan ini.
"Awas kamu Hana , aku akan menghancurkanmu ." Dengan geram Sofia membanting Helmnya.
Satu minggu kemudian.
TING TONG
Bel apartemen berbunyi. Dengan malas Hana beranjak bangun dan membuka pintu.
KLIKKK
"Pagi , nona."
"Hmmmm."
"Sorry mengganggu, ini." Inggrid menyerahkan beberapa dokumen penting.
"Apa sudah kamu pastikan ,semua itu asli? Hana mendongakkan kepalanya menatap Inggrid yang masih berdiri di sampingnya.
"Sudah. "
"Bagaimana dengan motornya?" Sambil menyuruh Inggrid untuk duduk.
"Seperti biasa, Pak Restu menyimpannya bersama motor yang lain."
"Lalu bagaimana dengan salonnya? Apa ada kendala?" Hana merebahkan badannya di sofa yang empuk miliknya.
"Sesuai perintah nona. Semua sudah diganti dan diatur tanpa mengubah dan mengurangi pekerja. Seperti salon-salon yang lain."
"Pastikan mereka nyaman bekerja dan kelola dengan baik."
"Baik bos." Inggrid menjawab.
"Bos?" Hana mengernyitkan dahinya lalu tertawa.
"Berapa tahun aku mengenalmu ? "
"Dari kita sekolah dasar." Inggrid dengan polos menjawabnya.
"Masih lupa juga apa peraturanku?" Hana bertanya lagi.
"Heheheee, iya Han ."
"Nah gitu."
Hana mengambil alih usaha salon milik Sofia , adik tiri dari Tuan Shin. Usaha yang di dapat dari sebuah taruhan balapan liar. Hana mempunyai beberapa salon dan juga mempunyai usaha cafe, resto dan juga bisnis properti di berbagai kota , dalam dan luar negara.
"Oh ya Han , ditanyain ma tante ."
"Hmmmm mama? Tumben Ing." Hana kaget mamanya nanya kabarnya.
"Iya katanya kamu sudah lama tidak pulang."
"Hahahahaha mama ni ada-ada saja. Baru juga minggu kemarin. Achhh aku malas saja ."
"Hmmmm jangan-jangan ...."
"Stop ! Jangan diteruskan ." Hana setengah berteriak.
"Hahahaha ok ok ." Inggrid reflek menutup mulutnya .
"Paling juga perjodohan lagi , kencan buta lagi , ishhhhh sungguh sangat menyebalkan. Kamu saja yang gantikan, ok!"
"Yang benar saja , kamu ni aneh Han. Disini tuh yang anaknya siapa? "
"Ach lupakan ."
Hari ini Hana dan Inggrid akan pergi ke salon untuk memberi arahan baru ,mengingat semua system kerjanya diganti sesuai yang Hana mau.
"Aku berkemas dulu, tunggu sebentar." Hana berucap.
"Ok silahkan."
Hana mengganti pakaian dengan baju santai. Ia hanya berniat untuk mampir sebentar dan kemudian ke kediaman Ronald.
Beberapa menit kemudian.
"Aku bawa mobil sendiri saja , karena mau ke tempat papa setelahnya."
"Siap."
"Ayo." Sambil menutup pintu , yang akan langsung mengunci sendiri.
Mobil membelah jalanan yang masih sepi. Hari ini dirinya mau memberi arahan kepada para pekerjanya. Bahwa mereka masih boleh bekerja selama mereka mampu , namun dengan sistem yang berbeda.
Sekitar 40 menit berselang. Sampailah mobil sport lambhorgini
warna hitam. Keluarlah cewek seksi dan cantik dengan rambut panjang hampir sampai ke pinggang. Memakai gaya cool dengan baju santai dan pakai topi dipadukan dengan kacamata hitam . Terlihat sangat cantik dan anggun.
"Cepat buka pintu! Itu pasti nona Hana."
"Iya mbak." Dengan cepat berlari ke pintu depan.
Pintu kaca itu terbuka dan nampak banyak pelanggan yang sedang antri. Semua mata tertuju padanya.
"Silahkan nona."
" Hmmmm." Hana dan Inggrid duduk di kursi tunggu pelanggan dan dengan santai menunggu pekerjanya melayani pelanggan dulu.
Semua terlihat gugup dan canggung dengan bos baru yang nampak lebih galak dan menyeramkan. Hana terlihat serius sekali kalau bicara bisnis.
"Santai saja, anggap aku tidak ada. Bekerja dengan baik dan kerjalah memakai hati." Dengan senyum Hana menyampaikannya.
Semua pekerja mengangguk dan heran dengan sifat bos yang baru ini.
"Sepertinya lebih galak daripada nona Sofia." Guman salah satu pekerja.
"Hadehhhhh bisa-bisa dipotong gajiku jika melanggar." Tambah pekerja yang lain.
Tiba-tiba," Jangan mengumpat di depanku, aku tahu apa yang kalian bicarakan." Hana dengan tersenyum mengatakannya
"Maaf bos, maaf ." Dengan senyum yang dipaksakan.
"Hadehhhh kok bos tahu ya."
Setelah semua pelanggan pergi Inggrid memerintahkan salon ditutup sebentar dan semua pekerja berkumpul.
Hana melihat satu persatu pekerja barunya dan memberikan sedikit masukan.
"Sekarang salon ini milik saya dan tolong hormati aturan dan sistem kerja saya ! Jika ada yang tidak setuju atau tidak suka, silahkan berhenti. "
"Pakailah baju yang sopan dan dilarang keras memakai pakaian terbuka dan terlalu seksi."
"Kalian tahu kenapa? Karena salon ini bukan salon plus-plus."
"Tolong semua pelanggan yang masuk, diterima dengan baik. Jangan memilih pelanggan."
"Hormati mereka dan kalian pasti akan dihormati."
"Apa ada masukan? Sanggahan? Silahkan!"
Semua menggeleng dan menunduk.
"Tidak ada bos." Mereka serentak.
"Kerja dengan baik dan saling menjaga dan membantu. Sekarang kembali buka, ada pelanggan datang!" Hana memberi perintah .
Terlihat beberapa pelanggan datang. Kali ini Hana sendiri yang melakukannya.
"Siang Mbak" Sahut sang ibu.
"Siang semua,mari silahkan " Hana menyahut.
"Bagaimana ,apakah seperti biasanya? " Hana bertanya kepada bapak tersebut.
"Iya mbak,Jadikan seperti biasa ya, supaya lebih awet heheh." Pintanya pada Hana.
" Lahhhhhh kalau seperti itu, bisa-bisa jarang dong main kesini. " Hana menambahkan.
"Hahahahaaa, Mbak ini ada-ada saja." Sahut sang ibu pada Hana.
Mereka terkejut dengan bos baru mereka. Dengan santai dan tangkasnya membuat model sesuai permintaan tanpa ragu sekalipun. Inggrid memuji akan kemampuan Hana.
"Jangan takut, Hana orang baik dan ramah. Kalian harus belajar banyak dari bos!"
"Iya kak."
Hana memang ramah dan baik hati.Murah senyum. Yang kadang disalah artikan oleh sebagian orang, mereka mengatakan jika Hana bersikap seperti itu hanya untuk kedok saja, niat sebenarnya adalah menggaet lelaki dan menggodanya.Karena tidak bisa dipungkiri, parasnya yang cantik akan dengan otomatis mampu menggoda kaum adam. Apalagi usaha salon yang ia geluti biasanya identik dengan salon plus-plusnya. Jadi tidak sedikit yang mencemooh pekerjaannya.
Tapi tidak dengan Hana. Ia sama sekali tidak memperdulikannya. Dirinya adalah sosok yang acuh dan cuek.Kalau masalah ia terlahir cantik dan badan aduhai,itu merupakan suatu anugerah. Memberi pelayanan yang terbaik dan membawa berkah untuk banyak orang,adalah tujuannya.Ia juga sering menyedekahkan service salonnya kepada mereka yang kurang mampu dan membutuhkan.Ini adalah salah satu hobi yang Hana jadikan sebagai bisnis.
Hasil dari balapan liar yang sengaja Hana incar, karena memang dirinya adalah ahli salon dan kecantikan. Jadi tinggal meneruskan usaha dan menata ulang sistem perusahaan tanpa bersusah payah membangunnya dari nol.
"OK ,dah jadi. " Hana membuyarkan mereka yang tengah asyik ber HP ria.
"Berapa Mbak? " Ibu tersebut bertanya.
"Seperti biasa Bu,kalau mau ditambahin juga boleh hehe " Hana menjawab dan bergurau dengan tersenyum ramah kepadanya.
"Hahaha ini Mbak. " Menyodorkan selembar uang kepada Hana.
"Terimakasih." Hana menambahkan.
"Sama-sama dan kami pamit dulu. " Pamit pada Hana.
"Silahkan dan hati hati ya!" Hana menyahut dan mempersilakan mereka pulang.
Beberapa menit kemudian Hana dan Inggrid pergi ke tujuan masing-masing. Hana hanya memastikan semua sesuai yang ia inginkan dan berjalan lancar.
"Aku pamit dulu, kelola dengan baik usaha ini!' Dengan tersenyum ramah.
"Baik bos." Jawab mereka serentak.
waktu jam kerja hanya sampai pukul 17.00 .Ia sengaja membuat masa jam kerja pendek, agar mereka, para pegawainya lebih banyak waktu untuk keluarga.
Hana mengingatkan mereka untuk merapikan yang lainnya, menyalakan lampu darurat dan memastikan semua dah rapi dan aman. Tak lupa memeriksa CCTV bekerja dengan baik.
Kurang kebih seperti itu kehidupan Hana jika ia tinggal di Indonesia. Hidup biasa tapi bukan biasa. Ini hanya sebagian kecil dari hidupnya.Karena kemewahan tak menjamin hidup seseorang akan bahagia. Tapi dengan kemewahan akan dapat membantu orang bahagia. Dan dirinya sangat bersyukur hidup bergelimang harta dan juga keluarga yang sangat menyayanginya.
Meski jalan itu terjal dan curam,semoga dapat dilewati dengan lancar.Karena pada hakekatnya manusia tidak lepas dari suatu masalah.Begitupun dengan Hana,kehidupannya begitu didambakan oleh banyak orang ,namun mereka tidak tahu bagaimana seorang Hana menjalani hidup sampai titik ini. Karena yang mereka lihat hanya dari hartanya ,keberhasilannya semata.
Dan dia adalah Hana, YOSHIDA HANA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Honeybee_🐝
Hadir thor ... semangat 💪
mampir juga ya ke karya aku ( Ayah dari calon anak sambungku )
Terimakasih 🙏
2021-10-09
1
jk👑
mampir
2021-09-18
1