YOSHIDA HANA
Dia adalah seorang anak yatim piatu , yang diangkat oleh seorang pemimpin organisasi mafia Jepang.
Seorang wanita yang berparas cantik dengan tubuh tinggi langsing. Mempunyai sifat yang keras kepala dan seorang yang introvert.Namun begitu dia pribadi yang mandiri dan pekerja keras.
Mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Hana jago dalam beladiri dan memiliki kekuatan supranatural serta ilmu kebatinan. Dibalik kecantikannya tersimpan sesuatu yang penuh dengan misteri.
Berkecimpung dalam banyak bisnis dan juga pekerjaan. Dari salon kecantikan, resto ,cafe dan bisnis rahasia yang lain.
Dirinya juga suka mengoleksi motor dan mobil sport. Hobi balap liar dan suka memberontak. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Anak kesayangan papa.
Perangainya yang lembut dan ramah serta baik hati menjadikan dia banyak disukai orang. Seorang yang senang berbagi dengan sesama.Menyukai kesederhanaan dibalik berlimpahnya harta yang ia punya.
Sifat yang ramah dan baik itu akan berubah menjadi sesuatu yang orang lain tidak mau melihatnya. Ia akan berubah menjadi sosok yang bengis dan berbahaya, jika dirinya tersakiti dan terancam.
Seorang teman yang royal, rendah hati dan apa adanya.Harta tidak menjadikan dirinya gelap mata. Justru dengan apa yang dia punya, ia gunakan untuk membantu sesama. Berbagi kepada yang membutuhkan.
Kelebihan yang ia miliki merupakan hal yang sangat rahasia. Dan jatidiri yang sebenarnya ,ia menutupnya rapat-rapat .Kecuali dalam lingkup keluarga dan teman-teman terdekatnya.Dan inilah yang membuat ia beda dari yang lainnya. Kehidupan yang tidak semua orang memilikinya. Dan kehidupan mafia yang mengelilinginya seakan menjadi benteng sendiri ,pembatas dirinya dengan dunia luar.
🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜
Lantunan lagu romantis milik mas Judika, menemani sunyinya malam ini. Duduk bersandar di sofa menikmati musik .Menghayati kata demi kata sampai tak terasa buliran halus mengalir di pipi. Dadanya terasa begitu sesak seketika, tak dipungkiri jika irama lagu tersebut benar-benar mampu menghipnotisnya.
Dalam ruangan itu, tempat dimana ia lebih suka menghabiskan waktunya menyendiri. Menjadi saksi bisu, bagaimana sebenarnya dirinya rapuh dan sedih. Tempat dimana ia mengeluarkan segala keluh kesahnya, kesedihannya dan juga menjadi tempat untuk mengoreksi diri.
Hana lebih memilih apartemen sebagai huniannya,karena selain alasan privasi ,dirinya adalah seorang introvert.
Menyimpan perih dan luka yang sangat sulit sembuh. Berusaha tegar dan kuat. Tidak mau orang yang ia sayangi dan cintai mengetahuinya.
Belajar untuk selalu tersenyum, meski hanya sebuah senyum palsu. Dirinya tidak mau orang luar tahu betapa rapuhnya dirinya saat ini.
"Ya ampun,lagu-lagunya mas Judika ini kok aku banget sih. " Hana menangis sedih.
hiks hik hiks (Menangis tetapi masih setia dengan alunan musiknya)
FLASHBACK 🔛
Mobil sport berwarna merah metalik sudahpun menunggu Hana di bawah. Ia dengan segera membereskan dan membawa semua barang yang akan dibawanya pulang. Malam ini adalah malam terakhir untuknya berada di negara A. Sekaligus adalah perpisahan dengan seseorang yang begitu spesial dihatinya. Seseorang yang sudah menemaninya selama beberapa tahun ini.
Suka duka ia lalui bersama. Bertemu dengannya adalah sebuah anugerah. Karenanya dia, memberi pengaruh kepada dirinya menjadi seorang yang lebih baik.
Dengan pelan Hana membuka pintu mobil dan tersenyum manis kepadanya lalu ," Malam mas."
"Malam sayangku. " Sahutnya lalu mengecup mesra keningnya.
"Apakah kamu siap? Pastikan semua tidak ada yang tertinggal ya!" Lanjutnya .
" Ya aku siap dan jangan khawatir akan hal itu ." Hana menjawab.
"Ambillah dan simpan dengan baik. " Dia memberikan sesuatu kepada Hana.
" Terimakasih banyak mas." Hana dengan senang hati mengambilnya.
Tiba-tiba air matanya sudah pun mengalir deras, hal yang ia takutkan akhirnya terjadi juga. Sebuah kenyataan yang dari awal memang pun ia sadari akan terjadi.
Dengan berat hati, Hana harus pulang . Meninggalkan dia yang selama ini menjadi sandarannya.Orang yang menerimanya apa adanya. Orang yang mengajarkannya banyak arti kehidupan.
Seorang yang berhati mulia, yang dengan ikhlas mengantarkannya dan menjadikannya seorang Hana yang mandiri.Tanpanya, mungkin saat ini Hana masih terkungkung dalam dunia berbeda.
"Sayang berjanjilah, kamu akan hidup bahagia dengan orang yang kamu sayang. Jaga diri baik-baik dan aku cinta kamu." Kata -kata terakhir pada dia.
Tak terasa mobil sudah sampai bandara, Hana pun turun dari mobil. Dia berbincang sebentar sambil terus menggenggam tangan Hana ,memeluknya erat sesekali mencium mesra.
"Ini bukan pertemuan yang terakhir, jadi jangan bersedih."
"Sayang." Mencium Hana dan menatap Hana dengan berat ."
"Jangan khawatir semua akan baik-baik saja." Hana meyakinkannya diiringi derai air mata.
Dengan haru dia mengantar Hana sampai pintu masuk. Lalu Hana pun berpamitan padanya. Dan terjadilah perpisahan itu.
Sebuah perpisahan karena perjanjian.
FLASHBACK OFF.
"Astaga kenapa aku jadi baper sih? " Hana bertanya pada dirinya sendiri.
"Aduhhhhhhhh mukaku jadi bengkak seperti ini. " Celotehnya.
Tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk ,
Drrrrt
Drrrrt
Drrrrt
"Astaga ini benda buat kaget saja. " Membuyarkan lamunannya, dan matanya melotot melihat siapa yang menghubunginya.
"Ya Tuhan, apakah jodohku memang dia?"
"Hana seakan tidak bisa untuk lepas darinya." Berguman sendiri.
Trauma kisah hidupnya yang pahit membuat ia membatasi diri dari kaum adam. Semakin ia menutup diri ,semakin banyak laki-laki yang mendekatinya. Penasaran padanya. Sosok yang sangat sulit untuk ditundukkan.
Namun semakin ia ingin melupakan ,semakin besar pula ia tidak mampu untuk melakukannya.Sosok yang telah merusak hidupnya justru kian mendekat dan mengganggunya kembali. Berusaha dengan sekuat apapun untuk membencinya tapi dirinya tidak mampu.
Drrrt
Drrrt
Drrrt
"Hallo." Terdengar suara berat seorang laki-laki di ujung benua.
"Hallo juga,apa kabar?" Hana memandang laki-laki tersebut masih dengan pakaian kantornya.
"Kapan kamu pulang Han? Sepi sekali disini." Menatap lembut Hana . Ia tersenyum dengan indahnya ,meski wajahnya terlihat kelelahan.
"Jangan lembur terus, cepat keriput itu muka." Hana menunjuk mukanya.
"Hahahha anak nakal. Awas kamu ya." Hati Hana terasa nyaman sekali ,melihat senyumannya.
"Aneh sekali bilang sepi, kemana saja cewekmu itu?" Yang ditanya hanya tersenyum sambil membuka jas dan kemejanya, sehingga nampaklah roti sobek kebanggaannya. Hana heran dibuatnya.
"Uncle apa-apaan sih, itu perut dikondisikan dulu!" Hana merasa malu sendiri melihatnya.
"Hahahhaaa kamu sudah sering melihatnya kan?" Menggoda Hana .
"Ingat cewekku hanya satu dan dia sedang sibuk di seberang sana." Sambil menunjuk ke arah Hana. Ia berdiri di balkon dengan bertelanjang dada. Tangannya memegang segelas anggur merah kesukaannya.
"Hahahahha jangan becanda ,Benji." Hana tertawa dengan jawabannya. Namun laki-laki itu justru menatap lekat Hana.
"I am sorry ." Hana tersenyum dengan indahnya.Membuatnya sangat gembira.
"See you then."
"Allright bye."
Hana tidak menyangka dan tidak pernah terlintas di benaknya jika orang yang selama ini ia anggap saudara ,akan begitu tergila-gila padanya.
Dan entahlah malam ini terasa sangat melelahkan ,dan Hana akhirnya terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
VaLe~
like
2021-10-11
1