NovelToon NovelToon

Pamanku Suamiku

Ep 1 Namaku Hana

Sirkuit itu terlihat sudah dipenuhi oleh geng motor milik Sofia. Malam ini ada sebuah taruhan antara Hana dan Sofia. Uang 1 milyar dan motor sport dari Hana . Gedung 3 lantai,usaha salon dan juga motor kesayangan dari Sofia.

"Bagaimana Han ,siap?" Tanya Marcus pacar Sofia dengan congkaknya. Menatap Hana dengan sinisnya.

"Ya." Jawabnya singkat dan jelas.

"Pastikan kamu sudah menyediakan uangnya dulu . Aku bukan orang yang suka menunggu.Paham!" Sofia dengan rasa percaya dirinya yang tinggi .

"Tentu, Inggrid sudah menyiapkannya." Sambil menoleh ke arah teman sekaligus bawahannya.

"Ok,deal. Bersiaplah!" Perintah Marcus pada Sofia dan Hana.

Sofia dan Hana telah bersiap pada posisi masing-masing. Deru motor sport mereka sudahpun menggema, tak sabar untuk memulai pertandingan malam ini. Semua pendukung Sofia sudah mulai mengolok-olok Hana dan kawannya. Sementara Hana dan Inggrid santai namun waspada.

"OK siap. 1 2 3 go!" Marcus dengan lantang memberi kode.

Wusssss

Secepat kilat motor Sofia telah melesat membelah jalanan, mendahului Hana.Memacu dengan kecepatan tinggi tanpa memberi sedikitpun jalan bagi Hana untuk menyalipnya.Namun sepersekian detik ,Hana dengan tangkas menyalip motor Sofia.Terjadilah aksi saling salip menyalip antara keduanya.Hana memacu motornya dengan kecepatan penuh dan memberi Sofia tekanan dengan menghalangi pergerakannya.Sofia terlihat sangat geram saat Hana akhirnya menjadi pemenangnya.

Hana membuka helm dan senyum mengembang di bibirnya. Menoleh ke arah Sofia dan Marcus.

"Siapkan dokumen-dokumennya dan segera kirim motornya padaku.Jangan cuba-cuba untuk membohongiku! Ingat itu." Hana memperingatkan pada Sofia dan Marcus dengan sangat tegas .Mereka mendengus kesal karena kekalahan ini.

"Awas kamu Hana , aku akan menghancurkanmu ." Dengan geram Sofia membanting Helmnya.

Satu minggu kemudian.

TING TONG

Bel apartemen berbunyi. Dengan malas Hana beranjak bangun dan membuka pintu.

KLIKKK

"Pagi , nona."

"Hmmmm."

"Sorry mengganggu, ini." Inggrid menyerahkan beberapa dokumen penting.

"Apa sudah kamu pastikan ,semua itu asli? Hana mendongakkan kepalanya menatap Inggrid yang masih berdiri di sampingnya.

"Sudah. "

"Bagaimana dengan motornya?" Sambil menyuruh Inggrid untuk duduk.

"Seperti biasa, Pak Restu menyimpannya bersama motor yang lain."

"Lalu bagaimana dengan salonnya? Apa ada kendala?" Hana merebahkan badannya di sofa yang empuk miliknya.

"Sesuai perintah nona. Semua sudah diganti dan diatur tanpa mengubah dan mengurangi pekerja. Seperti salon-salon yang lain."

"Pastikan mereka nyaman bekerja dan kelola dengan baik."

"Baik bos." Inggrid menjawab.

"Bos?" Hana mengernyitkan dahinya lalu tertawa.

"Berapa tahun aku mengenalmu ? "

"Dari kita sekolah dasar." Inggrid dengan polos menjawabnya.

"Masih lupa juga apa peraturanku?" Hana bertanya lagi.

"Heheheee, iya Han ."

"Nah gitu."

Hana mengambil alih usaha salon milik Sofia , adik tiri dari Tuan Shin. Usaha yang di dapat dari sebuah taruhan balapan liar. Hana mempunyai beberapa salon dan juga mempunyai usaha cafe, resto dan juga bisnis properti di berbagai kota , dalam dan luar negara.

"Oh ya Han , ditanyain ma tante ."

"Hmmmm mama? Tumben Ing." Hana kaget mamanya nanya kabarnya.

"Iya katanya kamu sudah lama tidak pulang."

"Hahahahaha mama ni ada-ada saja. Baru juga minggu kemarin. Achhh aku malas saja ."

"Hmmmm jangan-jangan ...."

"Stop ! Jangan diteruskan ." Hana setengah berteriak.

"Hahahaha ok ok ." Inggrid reflek menutup mulutnya .

"Paling juga perjodohan lagi , kencan buta lagi , ishhhhh sungguh sangat menyebalkan. Kamu saja yang gantikan, ok!"

"Yang benar saja , kamu ni aneh Han. Disini tuh yang anaknya siapa? "

"Ach lupakan ."

Hari ini Hana dan Inggrid akan pergi ke salon untuk memberi arahan baru ,mengingat semua system kerjanya diganti sesuai yang Hana mau.

"Aku berkemas dulu, tunggu sebentar." Hana berucap.

"Ok silahkan."

Hana mengganti pakaian dengan baju santai. Ia hanya berniat untuk mampir sebentar dan kemudian ke kediaman Ronald.

Beberapa menit kemudian.

"Aku bawa mobil sendiri saja , karena mau ke tempat papa setelahnya."

"Siap."

"Ayo." Sambil menutup pintu , yang akan langsung mengunci sendiri.

Mobil membelah jalanan yang masih sepi. Hari ini dirinya mau memberi arahan kepada para pekerjanya. Bahwa mereka masih boleh bekerja selama mereka mampu , namun dengan sistem yang berbeda.

Sekitar 40 menit berselang. Sampailah mobil sport lambhorgini

warna hitam. Keluarlah cewek seksi dan cantik dengan rambut panjang hampir sampai ke pinggang. Memakai gaya cool dengan baju santai dan pakai topi dipadukan dengan kacamata hitam . Terlihat sangat cantik dan anggun.

"Cepat buka pintu! Itu pasti nona Hana."

"Iya mbak." Dengan cepat berlari ke pintu depan.

Pintu kaca itu terbuka dan nampak banyak pelanggan yang sedang antri. Semua mata tertuju padanya.

"Silahkan nona."

" Hmmmm." Hana dan Inggrid duduk di kursi tunggu pelanggan dan dengan santai menunggu pekerjanya melayani pelanggan dulu.

Semua terlihat gugup dan canggung dengan bos baru yang nampak lebih galak dan menyeramkan. Hana terlihat serius sekali kalau bicara bisnis.

"Santai saja, anggap aku tidak ada. Bekerja dengan baik dan kerjalah memakai hati." Dengan senyum Hana menyampaikannya.

Semua pekerja mengangguk dan heran dengan sifat bos yang baru ini.

"Sepertinya lebih galak daripada nona Sofia." Guman salah satu pekerja.

"Hadehhhhh bisa-bisa dipotong gajiku jika melanggar." Tambah pekerja yang lain.

Tiba-tiba," Jangan mengumpat di depanku, aku tahu apa yang kalian bicarakan." Hana dengan tersenyum mengatakannya

"Maaf bos, maaf ." Dengan senyum yang dipaksakan.

"Hadehhhh kok bos tahu ya."

Setelah semua pelanggan pergi Inggrid memerintahkan salon ditutup sebentar dan semua pekerja berkumpul.

Hana melihat satu persatu pekerja barunya dan memberikan sedikit masukan.

"Sekarang salon ini milik saya dan tolong hormati aturan dan sistem kerja saya ! Jika ada yang tidak setuju atau tidak suka, silahkan berhenti. "

"Pakailah baju yang sopan dan dilarang keras memakai pakaian terbuka dan terlalu seksi."

"Kalian tahu kenapa? Karena salon ini bukan salon plus-plus."

"Tolong semua pelanggan yang masuk, diterima dengan baik. Jangan memilih pelanggan."

"Hormati mereka dan kalian pasti akan dihormati."

"Apa ada masukan? Sanggahan? Silahkan!"

Semua menggeleng dan menunduk.

"Tidak ada bos." Mereka serentak.

"Kerja dengan baik dan saling menjaga dan membantu. Sekarang kembali buka, ada pelanggan datang!" Hana memberi perintah .

Terlihat beberapa pelanggan datang. Kali ini Hana sendiri yang melakukannya.

"Siang Mbak" Sahut sang ibu.

"Siang semua,mari silahkan " Hana menyahut.

"Bagaimana ,apakah seperti biasanya? " Hana bertanya kepada bapak tersebut.

"Iya mbak,Jadikan seperti biasa ya, supaya lebih awet heheh." Pintanya pada Hana.

" Lahhhhhh kalau seperti itu, bisa-bisa jarang dong main kesini. " Hana menambahkan.

"Hahahahaaa, Mbak ini ada-ada saja." Sahut sang ibu pada Hana.

Mereka terkejut dengan bos baru mereka. Dengan santai dan tangkasnya membuat model sesuai permintaan tanpa ragu sekalipun. Inggrid memuji akan kemampuan Hana.

"Jangan takut, Hana orang baik dan ramah. Kalian harus belajar banyak dari bos!"

"Iya kak."

Hana memang ramah dan baik hati.Murah senyum. Yang kadang disalah artikan oleh sebagian orang, mereka mengatakan jika Hana bersikap seperti itu hanya untuk kedok saja, niat sebenarnya adalah menggaet lelaki dan menggodanya.Karena tidak bisa dipungkiri, parasnya yang cantik akan dengan otomatis mampu menggoda kaum adam. Apalagi usaha salon yang ia geluti biasanya identik dengan salon plus-plusnya. Jadi tidak sedikit yang mencemooh pekerjaannya.

Tapi tidak dengan Hana. Ia sama sekali tidak memperdulikannya. Dirinya adalah sosok yang acuh dan cuek.Kalau masalah ia terlahir cantik dan badan aduhai,itu merupakan suatu anugerah. Memberi pelayanan yang terbaik dan membawa berkah untuk banyak orang,adalah tujuannya.Ia juga sering menyedekahkan service salonnya kepada mereka yang kurang mampu dan membutuhkan.Ini adalah salah satu hobi yang Hana jadikan sebagai bisnis.

Hasil dari balapan liar yang sengaja Hana incar, karena memang dirinya adalah ahli salon dan kecantikan. Jadi tinggal meneruskan usaha dan menata ulang sistem perusahaan tanpa bersusah payah membangunnya dari nol.

"OK ,dah jadi. " Hana membuyarkan mereka yang tengah asyik ber HP ria.

"Berapa Mbak? " Ibu tersebut bertanya.

"Seperti biasa Bu,kalau mau ditambahin juga boleh hehe " Hana menjawab dan bergurau dengan tersenyum ramah kepadanya.

"Hahaha ini Mbak. " Menyodorkan selembar uang kepada Hana.

"Terimakasih." Hana menambahkan.

"Sama-sama dan kami pamit dulu. " Pamit pada Hana.

"Silahkan dan hati hati ya!" Hana menyahut dan mempersilakan mereka pulang.

Beberapa menit kemudian Hana dan Inggrid pergi ke tujuan masing-masing. Hana hanya memastikan semua sesuai yang ia inginkan dan berjalan lancar.

"Aku pamit dulu, kelola dengan baik usaha ini!' Dengan tersenyum ramah.

"Baik bos." Jawab mereka serentak.

waktu jam kerja hanya sampai pukul 17.00 .Ia sengaja membuat masa jam kerja pendek, agar mereka, para pegawainya lebih banyak waktu untuk keluarga.

Hana mengingatkan mereka untuk merapikan yang lainnya, menyalakan lampu darurat dan memastikan semua dah rapi dan aman. Tak lupa memeriksa CCTV bekerja dengan baik.

Kurang kebih seperti itu kehidupan Hana jika ia tinggal di Indonesia. Hidup biasa tapi bukan biasa. Ini hanya sebagian kecil dari hidupnya.Karena kemewahan tak menjamin hidup seseorang akan bahagia. Tapi dengan kemewahan akan dapat membantu orang bahagia. Dan dirinya sangat bersyukur hidup bergelimang harta dan juga keluarga yang sangat menyayanginya.

Meski jalan itu terjal dan curam,semoga dapat dilewati dengan lancar.Karena pada hakekatnya manusia tidak lepas dari suatu masalah.Begitupun dengan Hana,kehidupannya begitu didambakan oleh banyak orang ,namun mereka tidak tahu bagaimana seorang Hana menjalani hidup sampai titik ini. Karena yang mereka lihat hanya dari hartanya ,keberhasilannya semata.

Dan dia adalah Hana, YOSHIDA HANA.

Ep 2 YOSHIDA HANA

YOSHIDA HANA

Dia adalah seorang anak yatim piatu , yang diangkat oleh seorang pemimpin organisasi mafia Jepang.

Seorang wanita yang berparas cantik dengan tubuh tinggi langsing. Mempunyai sifat yang keras kepala dan seorang yang introvert.Namun begitu dia pribadi yang mandiri dan pekerja keras.

Mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Hana jago dalam beladiri dan memiliki kekuatan supranatural serta ilmu kebatinan. Dibalik kecantikannya tersimpan sesuatu yang penuh dengan misteri.

Berkecimpung dalam banyak bisnis dan juga pekerjaan. Dari salon kecantikan, resto ,cafe dan bisnis rahasia yang lain.

Dirinya juga suka mengoleksi motor dan mobil sport. Hobi balap liar dan suka memberontak. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Anak kesayangan papa.

Perangainya yang lembut dan ramah serta baik hati menjadikan dia banyak disukai orang. Seorang yang senang berbagi dengan sesama.Menyukai kesederhanaan dibalik berlimpahnya harta yang ia punya.

Sifat yang ramah dan baik itu akan berubah menjadi sesuatu yang orang lain tidak mau melihatnya. Ia akan berubah menjadi sosok yang bengis dan berbahaya, jika dirinya tersakiti dan terancam.

Seorang teman yang royal, rendah hati dan apa adanya.Harta tidak menjadikan dirinya gelap mata. Justru dengan apa yang dia punya, ia gunakan untuk membantu sesama. Berbagi kepada yang membutuhkan.

Kelebihan yang ia miliki merupakan hal yang sangat rahasia. Dan jatidiri yang sebenarnya ,ia menutupnya rapat-rapat .Kecuali dalam lingkup keluarga dan teman-teman terdekatnya.Dan inilah yang membuat ia beda dari yang lainnya. Kehidupan yang tidak semua orang memilikinya. Dan kehidupan mafia yang mengelilinginya seakan menjadi benteng sendiri ,pembatas dirinya dengan dunia luar.

🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜

Lantunan lagu romantis milik mas Judika, menemani sunyinya malam ini. Duduk bersandar di sofa menikmati musik .Menghayati kata demi kata sampai tak terasa buliran halus mengalir di pipi. Dadanya terasa begitu sesak seketika, tak dipungkiri jika irama lagu tersebut benar-benar mampu menghipnotisnya.

Dalam ruangan itu, tempat dimana ia lebih suka menghabiskan waktunya menyendiri. Menjadi saksi bisu, bagaimana sebenarnya dirinya rapuh dan sedih. Tempat dimana ia mengeluarkan segala keluh kesahnya, kesedihannya dan juga menjadi tempat untuk mengoreksi diri.

Hana lebih memilih apartemen sebagai huniannya,karena selain alasan privasi ,dirinya adalah seorang introvert.

Menyimpan perih dan luka yang sangat sulit sembuh. Berusaha tegar dan kuat. Tidak mau orang yang ia sayangi dan cintai mengetahuinya.

Belajar untuk selalu tersenyum, meski hanya sebuah senyum palsu. Dirinya tidak mau orang luar tahu betapa rapuhnya dirinya saat ini.

"Ya ampun,lagu-lagunya mas Judika ini kok aku banget sih. " Hana menangis sedih.

hiks hik hiks (Menangis tetapi masih setia dengan alunan musiknya)

FLASHBACK 🔛

Mobil sport berwarna merah metalik sudahpun menunggu Hana di bawah. Ia dengan segera membereskan dan membawa semua barang yang akan dibawanya pulang. Malam ini adalah malam terakhir untuknya berada di negara A. Sekaligus adalah perpisahan dengan seseorang yang begitu spesial dihatinya. Seseorang yang sudah menemaninya selama beberapa tahun ini.

Suka duka ia lalui bersama. Bertemu dengannya adalah sebuah anugerah. Karenanya dia, memberi pengaruh kepada dirinya menjadi seorang yang lebih baik.

Dengan pelan Hana membuka pintu mobil dan tersenyum manis kepadanya lalu ," Malam mas."

"Malam sayangku. " Sahutnya lalu mengecup mesra keningnya.

"Apakah kamu siap? Pastikan semua tidak ada yang tertinggal ya!" Lanjutnya .

" Ya aku siap dan jangan khawatir akan hal itu ." Hana menjawab.

"Ambillah dan simpan dengan baik. " Dia memberikan sesuatu kepada Hana.

" Terimakasih banyak mas." Hana dengan senang hati mengambilnya.

Tiba-tiba air matanya sudah pun mengalir deras, hal yang ia takutkan akhirnya terjadi juga. Sebuah kenyataan yang dari awal memang pun ia sadari akan terjadi.

Dengan berat hati, Hana harus pulang . Meninggalkan dia yang selama ini menjadi sandarannya.Orang yang menerimanya apa adanya. Orang yang mengajarkannya banyak arti kehidupan.

Seorang yang berhati mulia, yang dengan ikhlas mengantarkannya dan menjadikannya seorang Hana yang mandiri.Tanpanya, mungkin saat ini Hana masih terkungkung dalam dunia berbeda.

"Sayang berjanjilah, kamu akan hidup bahagia dengan orang yang kamu sayang. Jaga diri baik-baik dan aku cinta kamu." Kata -kata terakhir pada dia.

Tak terasa mobil sudah sampai bandara, Hana pun turun dari mobil. Dia berbincang sebentar sambil terus menggenggam tangan Hana ,memeluknya erat sesekali mencium mesra.

"Ini bukan pertemuan yang terakhir, jadi jangan bersedih."

"Sayang." Mencium Hana dan menatap Hana dengan berat ."

"Jangan khawatir semua akan baik-baik saja." Hana meyakinkannya diiringi derai air mata.

Dengan haru dia mengantar Hana sampai pintu masuk. Lalu Hana pun berpamitan padanya. Dan terjadilah perpisahan itu.

Sebuah perpisahan karena perjanjian.

FLASHBACK OFF.

"Astaga kenapa aku jadi baper sih? " Hana bertanya pada dirinya sendiri.

"Aduhhhhhhhh mukaku jadi bengkak seperti ini. " Celotehnya.

Tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk ,

Drrrrt

Drrrrt

Drrrrt

"Astaga ini benda buat kaget saja. " Membuyarkan lamunannya, dan matanya melotot melihat siapa yang menghubunginya.

"Ya Tuhan, apakah jodohku memang dia?"

"Hana seakan tidak bisa untuk lepas darinya." Berguman sendiri.

Trauma kisah hidupnya yang pahit membuat ia membatasi diri dari kaum adam. Semakin ia menutup diri ,semakin banyak laki-laki yang mendekatinya. Penasaran padanya. Sosok yang sangat sulit untuk ditundukkan.

Namun semakin ia ingin melupakan ,semakin besar pula ia tidak mampu untuk melakukannya.Sosok yang telah merusak hidupnya justru kian mendekat dan mengganggunya kembali. Berusaha dengan sekuat apapun untuk membencinya tapi dirinya tidak mampu.

Drrrt

Drrrt

Drrrt

"Hallo." Terdengar suara berat seorang laki-laki di ujung benua.

"Hallo juga,apa kabar?" Hana memandang laki-laki tersebut masih dengan pakaian kantornya.

"Kapan kamu pulang Han? Sepi sekali disini." Menatap lembut Hana . Ia tersenyum dengan indahnya ,meski wajahnya terlihat kelelahan.

"Jangan lembur terus, cepat keriput itu muka." Hana menunjuk mukanya.

"Hahahha anak nakal. Awas kamu ya." Hati Hana terasa nyaman sekali ,melihat senyumannya.

"Aneh sekali bilang sepi, kemana saja cewekmu itu?" Yang ditanya hanya tersenyum sambil membuka jas dan kemejanya, sehingga nampaklah roti sobek kebanggaannya. Hana heran dibuatnya.

"Uncle apa-apaan sih, itu perut dikondisikan dulu!" Hana merasa malu sendiri melihatnya.

"Hahahhaaa kamu sudah sering melihatnya kan?" Menggoda Hana .

"Ingat cewekku hanya satu dan dia sedang sibuk di seberang sana." Sambil menunjuk ke arah Hana. Ia berdiri di balkon dengan bertelanjang dada. Tangannya memegang segelas anggur merah kesukaannya.

"Hahahahha jangan becanda ,Benji." Hana tertawa dengan jawabannya. Namun laki-laki itu justru menatap lekat Hana.

"I am sorry ." Hana tersenyum dengan indahnya.Membuatnya sangat gembira.

"See you then."

"Allright bye."

Hana tidak menyangka dan tidak pernah terlintas di benaknya jika orang yang selama ini ia anggap saudara ,akan begitu tergila-gila padanya.

Dan entahlah malam ini terasa sangat melelahkan ,dan Hana akhirnya terlelap.

Ep 3. Janji untuk papa

JEPANG

"Ahhhhhh sial , aku harus menggagalkan perjodohan itu." berteriak sambil membanting gelas yang ada di meja kerjanya.

"Dia milikku dan akan tetap jadi milikku arghhhhh." Tangannya mengepal dan memukul meja hingga berdarah.

Sosok tampan itu begitu gelisah manakala tahu Hana , sudah dijodohkan. Dengan pikiran berkecamuk, ia menghubungi seseorang ," Aku ada tugas untukmu dan kerjakan dengan baik, ingat itu !"

Membanting handphone secara asal dan berteriak frustasi.

INDONESIA

Papa Ronald memilih Indonesia sebagai tempat pengasingannya, karena mama mempunyai keturunan setengah Indonesia. Itu adalah sebuah hukuman dari kakek atas kesalahan yang telah papa perbuat.

Di Indonesia Hana lebih memilih hunian apartemen. Tempat yang tidak jauh dari kediaman orang tua angkatnya.Terletak di sebuah kota yang masih berkembang.

Demi perjanjian itu, ia berusaha untuk menepatinya, Dirinya harus siap dengan segala konsekuensinya.Walau sulit dan pasti akan mengorbankan dirinya dan juga sudah pasti akan menyakiti hati seseorang , mungkin juga banyak orang. Serta jatidiri yang sebenarnya akan terbongkar serta aib yang ia tutup rapat-rapat.

FLASHBACK🔛

"Beri Hana waktu lebih lama lagi , papa !" Hana memohon kepada papanya. Namun kali ini sepertinya papanya tidak akan memberinya.

"Tidak sayang, sudah cukup. Pulanglah !" Perintah papanya tak mau dibantah .

"Pa 2 tahun , ya 2 tahun please ! Papa tolong Hana please !" Hana masih merayu papanya.

"Papa mau kamu segera pulang dan ambillah yang menjadi hak dan tugasmu. Kakak-kakakmu tidak ada yang berminat jadi Hanaku sayang yang harus melakukannya. Papa ingin pensiun dini nak."

"Papa please, Hana mohon papa."

"Ok, tapi ingat hanya 2 tahun. Jika tidak kembali , Hanaku sayang tahu resikonya kan?" Papa memperingatkan.

"Iya papa,Hana tahu. Terimakasih banyak papa."

"Hmmmmmm dan ingat itu."

"Tentu , Sekali lagi terimakasih papa."

FLASHBACK OFF

Dua tahun sudah sejak perjanjian itu, Hana pulang dan menepati janji pada papanya. Ia mulai bekerja di balik layar dengan arahan dan bantuan dari papa tersayang. Rasa hormat dan sayangnya kepada orang tua angkatnya sangatlah besar. Jadi suka ataupun tidak suka, tetap harus dijalankan. Jiwa memberontaknya akan menjadi gangguan.

Untuk saat ini diam dan menurut adalah pilihan yang tepat. Mengikuti perkataan papanya. Dirinya tidak mau berdebat lagi ataupun bertengkar lagi. Dengan kedua orang tua angkatnya,terutama mamanya.Karena memang sebenarnya Hana sudah sangat lelah dengan keadaan ini. Perjodohan dan perjodohan lagi.

Hana membujuk dirinya untuk bersabar, tetapi dirinya tidak tahu sampai kapan akan bisa bersabar. Jika sampai sisi lain dirinya yang muncul akan sangat berbahaya. Dan dia tidak mau hal itu terjadi.

Hana sadar dan paham sekali, jika semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun kadang antara anak dan orang tua tidak sepemikiran bahkan tidak sepaham. Yang akhirnya menimbulkan perselisihan dan bahkan kehancuran.

Hana bahkan tidak tahu jika dirinya sudah dijodohkan dengan pengusaha batubara Robert Liu. Papa dan mamanya melakukan itu tanpa persetujuan Hana terlebih dahulu.

FLASHBACK 🔛

Robert datang untuk makan malam dirumah utama setelah mendapatkan undangan dari mama. Dia sangat senang dengan perjodohan ini. Masih ingat dengan jelas waktu itu ,kalau Robert tersenyum penuh kemenangan, karena mendapatkan dukungan penuh dari orang tua angkat Hana. Tapi tidak bagi Hana, Hana tahu betul laki-laki seperti apa yang papanya jodohkan. Tidak lebih dari seonggok sampah buat Hana.

"Maaf Nyonya, Tuan Robert sudah datang."

"Suruh langsung ke ruang keluarga, Bu."

"Iya nyonya ,permisi."

Dengan akrabnya Robert berbincang dengan mama dan papa. Robert sudah beberapa kali datang ke rumah saat kakaknya masih tinggal dengan mereka. Sementara Hana hanya diam dan tidak bersemangat. Beberapa saat kemudian mereka pun makan malam bersama dalam diam, menikmati rezeki dariNya dengan peraturan tidak bersuara di meja makan.

15 menit kemudian, Mereka beralih ke ruang keluarga, tepatnya adalah ruang TV. Dari tadi suasana hati Hana sedang tidak baik, Hana menonton TV, tapi pikirannya melayang entah kemana.Sementara mereka asyik mengobrol kesana dan kemari. Namun sama sekali Hana tidak menggubrisnya.Hanya sesekali memutar bola matanya dengan malas.

Lamunannya dikejutkan oleh suara ROBERT.

" Besok aku jemput ya! " Robert menawarkan diri kepada Hana dengan nada yang dibuat sebaik mungkin.

"Terserah. " Hana menjawab sekenanya. Dirinya sangat ill feel dengan sikapnya yang dibuat-buat itu.

Mamanya melirik ke arah Hana dengan pandangan tidak suka ,dengan sikap Hana.

"Hadeh anakku ini benar-benar keras kepala dan sangat susah diatur. " Gumannya dalam hati sambil geleng-geleng kepala.

Tak berapa lama, Robert pun pamit pulang. Sementara obrolan mama dan papa membuat hati Hana semakin memanas. Hubungan Hana dan kedua orang tua angkatnya jadi sedikit terganggu gara-gara perjodohan ini. Namun bukan waktu yang tepat untuk Hana melawannya sekarang. Tidak mau buat mama dan papa semakin emosi oleh tingkah anak angkatnya ini. Yang suka memberontak.

Tiba-tiba mamanya bilang, yang sontak membuat Hana kesal.

"Lebih baik kamu lupakan dia, dia tidak baik untukmu nak! " Lanjut mamanya yang membuat Hana mau emosi.

"Dan jangan kamu dekat dengan Ben, ingat itu sayang! mama dan papa sangat tidak suka dan tidak mau." Mama mengelus rambut anaknya dengan lembut dan menciumnya.

"Ma cukup !" Papa menambahkan.

Dengan sangat kesal Hana menjawab, "Maaf ma, sebaiknya Hana pulang sekarang, sudah malam. "

"Loh loh katanya mau nginap sayang? " Papanya menimpali.

"Mungkin lain hari Pa."

"Ya sudah Hana pamit Pa Ma, selamat malam" Hana memeluk mereka satu persatu.

"Malam, hati-hati nak." Papa dan mamanya menjawab.Mereka saling pandang satu sama lain.

"Bu pulang dulu, tutup pintunya!" Teriak Hana kepada Bu Ros.

Hana melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya bertambah kalut , saat benda pipihnya terus berbunyi. Menerornya sepanjang perjalanan.

"Dasar ni orang, benar-benar deh. " Hana menggerutu sambil melempar ponselnya ke kursi lain.

"Hadeh sialnya perjodohan ini." Hana berguman.

"Tidak ada yang menarik sama sekali , Damn it. " Lanjutnya.

"Aduh mama ini , kenapa memilihnya. Ampun deh." Masih tetap menggerutu sambil memukul stir mobil.

"Hadehhhh kenapa juga harus dia ,pria mesum dan kotor itu." Hana terus menggerutu.Kesal sekali.

"Sabar Hana,sabar ,kamu tidak boleh gegabah." Bermonolog sendiri.

Tak terasa mobilpun sudah sampai di basemen apartemen . Hana memarkirkan mobilnya dengan baik, tak lupa menguncinya .

Tok

Tok

Tok

Hana mengetuk pintu dan memberi salam pada apartemennya sendiri. Itu adalah kebiasaan yang selalu dilakukannya.

Langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki. Sebuah amalan yang selalu dilakukannya setiap pulang dari bepergian. Bukan hanya untuk kebersihan tapi juga untuk menghindarkan diri dari hal-hal tak kasat mata, yang sengaja ataupun tidak sengaja mengikutinya dari ataupun ke suatu tempat.

Drrrrt

Drrrrt

Drrrrt

"Oh my God ya ampun, lagi."

"Astaga bikin sakit jiwa lama-lama ni orang. " Menggerutu lagi.

Ternyata sejak tadi, Robert terus menghubungi Hana, tapi tidak satupun panggilan yang dijawabnya. Pesan WAnya juga sampai

menumpuk. Akhirnya.

"Ya hallo."

"Oh tidak apa-apa." Robert terlihat sangat senang mendengar suara Hana.Berlagak sok bingung.Padahal dia yang dari tadi menelepon Hana.

"Ya sudah,aku tutup." Hana menjawab.

"Eeeeeittt tunggu-tunggu. "Robert menambahkan.

"Apa?" Hana sudah tampak emosi.

"Jangan lupa besok ."Lanjutnya.

TIT

Hana mematikan sambungan secara sepihak,tanpa mengucap salam.Hatinya sangat-sangat kesal sekarang. Sisi lain jiwanya sudah mulai berontak. Entah bagaimana nantinya. Perjodohan sepihak itu benar-benar membuat emosi Hana tidak stabil.

Robert adalah usahawan muda dan kaya. Seorang pengusaha batu bara.

"Ya Tuhan, berikanlah jalan terbaik untuk hambamu ini." Lantunan doa yang Hana panjatkan.

Tak dipungkiri jika Hana sangat disayang oleh mereka. Karena kakak-kakak angkatnya berada jauh di luar negara. Hanya Hana yang dekat dengan mereka.

Selama ini Hana bolak-balik dari dan ke luar negera hanya untuk dekat dengan mama dan papanya. Tetapi memang Hana lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah kakeknya yang ada di luar negara. Tempat ia dibesarkan .

Papa mamanya tidak pernah membedakan antara anak kandung ataupun tidak,semua sama. Meski mamanya adalah sosok yang cerewet dan agak matre, tapi beliau adalah mama terbaik untuk Hana.

Sedangkan papanya adalah orang yang sangat disiplin dan tegas serta penyayang. Namun hanya Hana seorang yang mampu dan kadang berani melawan pendapat atau menyanggah mereka. Karena itu papanya menjadikan dia , harta special dari papa.

"Mending tidur daripada BT melulu"

FLASHBACK OFF.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!