Sang Balerina Cilik Putri Tuan Aldo
Prolog
Namanya Raisa Ekasuci, anak pertama dari tiga bersaudara. Hidup di lingkungan serba sederhana. Mempunyai orang tua yang terlalu over protective, dan selalu mengatur hidupnya membuat dia jenuh.
Seringkali Raisa merasa bosan, karena terus hidup dengan banyak aturan. Padahal dia juga ingin bebas seperti teman sebaya lainnya. Berpergian dan bermain bersama-sama dengan teman-temannya. Merasa bosan akhirnya Raisa mencari cara untuk keluar rumah setiap harinya yaitu mempunyai seorang pacar. Yang mungkin Raisa belum paham tentang pacaran, walaupun usianya sudah beranjak remaja.
Faisal Irawan seorang laki-laki dengan usia lima tahun lebih tua dari Raisa. Dia adalah orang yang di buat alasan oleh Raisa untuk dapat keluar dari rumah.
Jika Raisa merasa suntuk dan bosan di rumah, dia selalu beralasan ingin menemui Faisal.
Hanya Faisal, laki-laki yang berani berkunjung ke rumah Raisa. Padahal pemuda di daerah rumah Raisa, sangat ingin sekali berkenalan dengannya. Namun karena melihat wajah ayahnya yang kelihatan garang, para pemuda di kampung Raisa jadi pesimis dan takut.
Faisal pemuda yang di kenal Raisa, saat main ke rumah temannya. Saat Raisa bermain ke rumah Lina, kebetulan berpapasan dengan Faisal.
Sejak saat itu, Faisal sering mengirim pesan dan salam kepada temannya.
Raisa kini, sudah menyelesaikan pendidikan jenjang SMA. Dia bahagia, karena akan melamar pekerjaan, dan mempunyai penghasilan sendiri. Dengan begitu, dia bisa bebas berpergian kemana saja.
Awal kisah
Saat pulang sekolah, Raisa di jemput oleh Faisal.
" Selamat, ya! Kamu, sudah lulus sekolah," ucap Faisal yang menjemput Raisa di sekolah.
Faisal sudah mengenal Raisa sejak setahun silam. Usianya lebih tua lima tahun dari Raisa.
Raisa dekat dengan Faisal, karena pernah bermain ke rumah temannya yang bernama Lina.
Mulai dari menyampaikan salam, lalu akhirnya Raisa menerima cintanya.
Raisa tidak benar-benar serius, karena dia menganggap Faisal hanya sebagai teman dekatnya.
Namun berbeda dengan Faisal, mungkin sudah cukup matang di usianya yang ke dua puluh tiga tahun . Faisal sudah jatuh hati, pada Raisa sejak pertama kali bertemu.
Raisa di ajak oleh Faisal, ke sebuah danau yang sangat terkenal di tempatnya. Biasanya banyak para pemuda-pemudi, saling bercengkrama dan mengobrol di pinggiran danau.
Kali ini wajah Faisal nampak serius, dan tidak seperti biasanya.
" Sa, aku ingin berbicara sesuatu yang penting." Faisal menatap Raisa sambil memegang kedua tangannya.
" Kamu, mau ngomong apa?" tanya Raisa yang juga menatap mata Faisal.
" Aku, ingin melamar mu," ucap Faisal dengan nada ragu. Namun memberanikan diri, melamar Raisa.
" Tapi, aku baru saja lulus sekolah. Dan ingin bekerja." Raisa menatap sendu ke arah Faisal.
" Aku sudah meminta ibuku, untuk datang ke rumahmu, besok!" Faisal membalas tatapan Raisa.
Raisa sangat terkejut, mendengar penuturan Faisal.
" Kenapa kamu, begitu terburu-buru sekali?" tanya Raisa seraya menyipitkan kedua matanya.
" Aku benar-benar mencintai mu, Sa!" ucap Faisal penuh penegasan.
Suasana hening, Faisal melamarnya begitu cepat. Sedangkan Raisa belum merasakan kuliah ataupun bekerja.
Raisa ingin menolak, namun dia urungkan karena melihat keseriusan di mata Faisal.
Raisa berharap setelah menikah, Faisal dapat membuatnya hidup bebas dan bahagia.
Raisa memang sering mengeluhkan kepada Faisal, perihal dirinya yang tidak suka di atur-atur oleh ayahnya. Dan membuatnya tidak betah di rumah, dan Raisa sering berkunjung ke rumah Faisal karena ingin menenangkan pikirannya.
'Tapi aku ingin merasakan bekerja, seperti teman-temanku yang lain. Juga ingin melanjutkan kuliah.' Raisa berucap dalam hatinya.
" Bagaimana?"
" Apakah kamu, bersedia?" tanya Faisal dengan pandangan yang serius menatap lekat ke arah Raisa.
Setelah berpikir panjang, Raisa pun menyetujui. Dia berpikir, jika usai menikah dapat bekerja.
" Baiklah, aku menerima lamaran mu," ucap Raisa sedikit ragu.
Sungguh amat pendek pikiran Raisa, dia tidak memikirkan kehidupan rumah tangga yang akan rumit. Yang Raisa tahu, setelah menikah dia akan terbebas dari aturan-aturan di rumahnya.
Sebenarnya Raisa, masih ingin menikmati masa mudanya. Bermain bersama teman-temannya, namun orang tua yang selalu cerewet dan mengekangnya, membuat dia berada di dalam penjara.
Menjelang sore, Raisa di antar oleh Faisal ke rumahnya. Kedua orang tua Raisa, sudah sangat mengenal Faisal. Walaupun belum mempunyai pekerjaan tetap, kedua orang tua Raisa tidak mempermasalahkan. Karena yang mereka lihat, Faisal sangat rajin dalam bekerja, walaupun masih serabutan. Dan belum ada lelaki yang berani, untuk datang ke rumah mereka selain Faisal.
Sore itu Faisal berbicara pada kedua orang tua Raisa, kalau besok ibunya akan datang melamar Raisa.
Sungguh sangat terkejut kedua orang tua Raisa, namun mereka masih memegang prinsip. Jika anak gadis sudah di lamar, maka tidak boleh di tolak. Mereka takut jika menolak, maka anak perempuan mereka tidak akan laku lagi.
Kedua orang tua Raisa pun menyetujui lamaran Faisal, dan besok mereka akan menunggu orang tua Faisal berkunjung ke rumahnya.
****
Hari yang bahagia, bagi pasangan muda mudi yang akan melangkah ke jenjang pernikahan.
Bagi Raisa, dia akan terbebas dari aturan-aturan keluarga. Sesudah menikah nanti, dia akan bekerja. Dan bebas bepergian kemana saja tanpa ada yang melarangnya.
Dua pasang pengantin itu, telah mengikat janji suci. Sang ayah telah menyerahkan anak gadisnya, pada lelaki yang kini menjadi suaminya.
Acara pun usai, Raisa di bawa oleh Faisal ke rumahnya. Kamarnya sudah di persiapkan oleh Faisal dengan rapi. Harapan Raisa, mereka akan tinggal berdua dan bahagia. Tetapi Faisal masih tinggal bersama ibu dan adiknya, serta kakaknya yang sudah menikah dan memiliki anak.
Harapan bisa bebas, bagai burung terbang pun kandas.
Saat pagi hari adalah waktu nya Faisal melakukan pekerjaannya, yaitu mengantarkan koran ke rumah langganan nya.
Raisa yang memang tidak pernah bangun pagi di rumahnya, kini harus di gedor-gedor oleh sang pemilik rumah.
Raisa yang masih lelah karena usai pesta pernikahan nya, dia urungkan untuk bangun dari tidurnya.
Bunyi motor yang di kendarai Faisal, terdengar di depan rumah. Raisa masih asyik tertidur lelap, karena lelah semalam dia harus melakukan malam pertama.
Faisal pun membersihkan diri, dan akan masuk ke dalam kamarnya. Namun terdengar nada panggilan untuk Faisal, suara itu berasal dari kamar sebelah.
" Sal ..." Ibunya memanggil nya dari arah kamar.
Faisal langsung menghampiri kamar ibunya. Raisa mengetahui Faisal sudah pulang, langsung bangun dari tempat tidurnya.
Raisa langsung merapikan kasur, yang berantakan. Karena sisa malam pertama, mereka semalam.
Beberapa menit kemudian, Faisal pun masuk ke dalam kamarnya.
" Kamu sudah bangun?" Faisal melihat Raisa sedang merapikan tempat tidur.
" Sudah," jawab Raisa yang masih bingung dengan apa yang harus di kerjakan.
" Kamu bisa masak?" tanya Faisal yang sudah duduk berhadapan dengan Raisa.
Raisa hanya menggelengkan kepalanya, karena dia tidak pernah melakukan hal itu.
Kesehariannya, Raisa hanya membantu ibunya berdagang. Dan yang mengerjakan pekerjaan rumah adalah ibunya. Karena dia selalu di suruh berdagang sayur, setiap pulang sekolah. Hal itu yang membuat Raisa, merasa jenuh.
Setiap temannya mengajak jalan-jalan, alasan Raisa adalah harus menjaga warung sayur ibunya. Dan pekerjaan itu yang membuat Raisa merasa bosan.
" Baiklah, akan aku ajarkan," ucap Faisal yang langsung menuntun tangan Raisa.
Faisal mengerti dengan kekurangan Raisa, karena dirinya adalah tempat curhat Raisa.
Ibunya mengeluh padanya, kalau Raisa harus bisa mengurus dirinya dengan baik.
Mereka langsung menuju dapur, untuk masak sarapan.
Silakan like tulisan ku ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Aany Agha
Inilah yang kurasakan dulu dan kini hanya penyesalan karena kupikir menikah muda bisa lebih bebas tapi ternyata salah
2021-09-19
3