Part 5: Mengalah

Faisal mencari keberadaan Raisa, di setiap sudut gang. Dia ingat kalau Raisa telah di beri uang olehnya, untuk membeli beras. Motor nya melaju ke arah warung pak Kodir.

Setelah Faisal menghentikan motornya, dia pun turun dan bertanya pada si pemilik warung.

" Pak, tadi ada perempuan kulit nya putih, dengan rambut panjang belanja di sini?" Wajah Faisal terlihat cemas saat bertanya pada pak Kodir.

" Oh, gadis cantik yang ngaku-ngaku istri kamu?" Pak Kodir meledek Faisal sambil mesem-mesem.

" Memang dia istri saya, Pak! " jawab Faisal yang terlihat kesal.

" Si cantik, sudah pulang dari tadi. Memang belum pulang ke rumah?" tanya Pak Kodir.

" Ini saya lagi nyari, " jawab Faisal dengan raut wajahnya yang kesal, karena pak Kodir memuji kecantikan Raisa.

" Hati-hati Sal, istri cantik jangan di suruh keluar sendiri an, " ledeknya seraya melihat kepergian Faisal dengan tergesa-gesa.

Faisal kembali melajukan motornya, kali ini dia masuk ke komplek yang tak jauh dari gang rumah nya. 

Dia melihat Raisa sedang duduk-duduk, memijat kedua kakinya di trotoar komplek.

Raisa salah memilih jalan, seharusnya dia berjalan belok ke kanan. Tetapi dia malah belok ke kiri, menuju perumahan elit. 

" Sa, kamu ngapain di sini?" tanya Faisal yang sudah memarkirkan motornya di hadapan Raisa.

" Aku lelah, karena bingung mencari jalan pulang." Raisa menjawab sambil memijat satu kakinya.

" Ya ampun, kamu ke sasar?" Faisal cemas sambil berjongkok dan mengelus kaki mulus Raisa.

" Iya, dan kaki ku jadi pegal semua." Raisa merengek sambil mengerucutkan bibirnya.

" Ya sudah kita pulang, ayo cepat matahari sudah mulai panas." Faisal memapah Raisa naik ke atas motor.

Raisa naik ke motor Faisal, dan mereka meninggalkan komplek. Saat telah keluar dari komplek, motor mereka berpapasan dengan mobil mewah berwarna hitam milik Aldo. 

Dan Aldo melihat Raisa, yang sedang di bonceng oleh laki-laki, yang sepertinya tidak asing baginya.

' Raisa, nama yang cantik sama seperti orang nya.' Aldo membatin, sambil melihat ke arah Raisa.

Padahal banyak teman-teman nya yang cantik, namun saat melihat senyum Raisa yang manis, dia pun langsung jatuh hati.

Faisal sudah memarkirkan motornya di depan halaman rumah nya. Di ruang tamu sudah tidak ada lagi ibunya dan juga Maria.

" Sa, kamu bisa masak?" Faisal bertanya sambil mengikuti Raisa di belakangnya.

" Aku coba, tapi sepertinya langsung masak lauknya saja. Kalau nasi goreng, kayaknya sudah kesiangan, " tutur Raisa sambil membuka bungkusan kresek di tangan nya.

" Ya sudah, kamu cuci berasnya. Nanti tinggal masukkan ke magic com, " kata Faisal mengajari Raisa.

Raisa menuangkan beras ke bahan stainless, lalu mencucinya. Lalu dia bertanya pada Faisal tentang ukuran air untuk memasak. 

Dan setelah di rasa cukup, Raisa menaruh bahan stainless itu ke magic com.

" Kamu tolong petikin sayur bayam dan di taruh di baskom. Biar aku yang memasak tempe, " kata Faisal yang akan mengambil sepotong tempe.

Raisa membuka ikatan sayur bayam, lalu memetiknya satu persatu. 

Faisal memotong tempe dengan melintang, lalu kemudian memberi bumbu dengan air garam.

Setelah di rasa cukup, Faisal langsung menggoreng tempe yang telah di bumbui.

" Ya elah, hari gini perempuan gak bisa masak?" Lagi-lagi Maria menyindir Raisa yang ingin masuk ke dalam  kamar ibunya.

" Aku bilang, jangan campuri urusan ku," bentak Faisal dengan suara meninggi, sepertinya dia sudah kehilangan kesabaran.

" Sudah, kalian gak usah bertengkar, " sahut bu Leha yang telah keluar dari kamar mandi.

Mencoba memisahkan pertengkaran, antara kakak dan adik.

" Kalau dia terus saja mengejek istriku, sebaiknya aku pindah dari sini." Faisal mengancam dan langsung menarik tangan Raisa menuju kamar.

Bu Leha sangat takut, kehilangan anak laki satu-satunya. Kemudian dia langsung menuju kamarnya, untuk menasehati Maria.

" Maafkan atas perkataan, Maria," ucap Faisal sambil menggenggam tangan Raisa.

Raisa hanya bisa menatap Faisal dengan kesal, entah kenapa dia harus berada di posisi seperti ini.

" Apa sebaiknya, kita mengontrak saja?" Raisa memberi pilihan.

" Aku hanya mengancamnya, dan aku masih tidak bisa meninggalkan ibuku sendiri," lirih Faisal

" Baiklah,  kalau memang itu maumu, " jawab Raisa sambil menundukkan kepalanya lalu bangkit dari duduknya menuju dapur.

' Sepertinya, penderitaan ku akan semakin panjang.'  Raisa menggerutu dalam hatinya sambil melangkah malas menuju ke arah dapur.

Untuk sekadar memasak nasi, Raisa masih bisa. Karena hanya mencuci berasnya lalu kabel magic comnya di colok ke steaker.

Kemudian dia melihat tempe yang telah di goreng oleh Faisal. Dan membaliknya, setelah itu mengangkat nya.

Faisal mendekati Raisa, dia melihat gurat kesedihan di wajah Raisa. Dia tahu, kalau keluarga nya tidak menyukainya. Namun dia tidak ingin meninggalkan ibunya, yang sudah tua renta dan adiknya yang masih bersekolah SMA.

Faisal membantu Raisa memasak, walau hanya menggoreng tempe dan sayur bayam. Hal itu belum di mengerti oleh Raisa, karena dulu tugasnya hanya menjaga warung selepas pulang sekolah.

" Kesian banget sih, punya istri gak bisa masak." Datang Ratih yang tiba-tiba menyindir Raisa, dan dia langsung masuk ke dalam kamar dengan membawa bungkusan.

Faisal enggan menjawab celetukan dari kakaknya, dia tahu itu hanya memperpanjang masalah.

Faisal melirik Raisa, yang masih fokus mencuci perabotan bekas memasak. Tak ada protes yang di layangkan oleh Raisa, atas sindiran kakaknya.

Dalam hati Raisa, sebenarnya dia ingin sekali menjawab sindiran kakaknya.  Namun lagi-lagi dia teringat dengan ucapan Faisal, yang nyatanya tak bisa membawa dia pergi dari neraka itu.

Selesai mengerjakan masak-memasak, mereka pun membersihkan diri. Faisal mandi terlebih dahulu, kemudian di susul oleh Raisa saat Faisal sudah keluar dari kamar mandi.

Mereka memulai sarapan yang kesiangan, dengan lauk tempe dan sayur bayam buatan Faisal.

" Kak, aku makan ya!" ucap Reni adik dari Faisal yang meminta ijin padanya untuk makan bersama.

" Gak usah ijin, kau makan saja seperti biasa." Faisal mengajak Reni untuk makan bersama.

" Kak Raisa, maafkan kakak-kakak ku ya. Mulut mereka memang pedas dan tajam, setajam silet," canda Reni sambil berbisik di hadapan Raisa.

Raisa hanya tersenyum melihat tingkah adik iparnya. Semenjak mereka menikah, Reni jarang terlihat. Karena memang dia sibuk dengan sekolah dan ekskulnya.

Seperti nya Reni akan menjadi sahabat Raisa, karena mereka hampir sepantaran. Kini Reni duduk di bangku SMA kelas 12.

-

-

Silakan beri tanda like pada karyaku, lalu kamu kasih komentar ya.

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

aku mampir kk, mampir jg dikaryaku ya🤗🙏
*Suamiku ceo ganas
.*SARLINCE

2021-09-11

3

lihat semua
Episodes
1 Part 1: Di lamar
2 Part 2: Ulah Ipar
3 Part 3: Curhat
4 Part 4: Teman baru Raisa
5 Part 5: Mengalah
6 Part 6: Reaksi Aldo
7 Part 7: Raisa mau kerja
8 Part 8: Menyiapkan berkas
9 Part 9: Mulai kerja
10 Part 10: Tawaran Aldo
11 Part 11: Lina mengiba
12 Part 12: Tawaran kuliah
13 Bab 13: Gaji istri
14 Bab 14: Faisal ke kantor
15 Bab 15: Bukti kejantanan
16 Bab 16: CEO
17 Bab 17: Hubungan terlarang
18 Bab 18: Menjauhi Aldo
19 Bab 19: Semakin membenci Aldo
20 Bab 20: Mengundurkan diri
21 Bab 21: Masa lalu
22 Bab 22: Tawaran menari
23 Bab 23: Hamil?
24 Bab 24: Kenyataan Pahit
25 Bab 25 : Keraguan Faisal
26 Bab 26: Kejujuran Raisa
27 Bab 27: Bunuh diri
28 Bab 28: Pertolongan Arifin
29 Bab 29: Belanja perlengkapan bayi
30 Bab 30: Melahirkan
31 Bab 31: Raisa di goda.
32 Bab 32: Raisa incaran Fay
33 Bab 33: Arifin vs Aldo
34 Bab 34: Rindu Aldo
35 Bab 35: Aldo bertemu Ale
36 Bab 36: Ada apa dengan Ale?
37 Bab 37: Pertemuan keluarga Raisa
38 Bab 38: Pertemuan Raisa dan Aldo
39 Bab 39: Aldo dan Ale
40 Bab 40: Kekeh Raisa
41 Bab 41: Ikatan batin
42 Bab 42: Pengakuan Wisnu
43 Bab 43: Tawaran untuk Alesha
44 Bab 44: Wawancara
45 Bab 45: Kehadiran Johnson
46 Bab 46: Aldo, Raisa dan Alesha
47 Bab 47: Kebersamaan
48 Bab 48: Raisa tenggelam
49 Bab 49: Perhatian Aldo
50 Bab 50: Aldo vs Fay
51 Bab 51: Raisa cemburu
52 Bab 52: Modus
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Part 1: Di lamar
2
Part 2: Ulah Ipar
3
Part 3: Curhat
4
Part 4: Teman baru Raisa
5
Part 5: Mengalah
6
Part 6: Reaksi Aldo
7
Part 7: Raisa mau kerja
8
Part 8: Menyiapkan berkas
9
Part 9: Mulai kerja
10
Part 10: Tawaran Aldo
11
Part 11: Lina mengiba
12
Part 12: Tawaran kuliah
13
Bab 13: Gaji istri
14
Bab 14: Faisal ke kantor
15
Bab 15: Bukti kejantanan
16
Bab 16: CEO
17
Bab 17: Hubungan terlarang
18
Bab 18: Menjauhi Aldo
19
Bab 19: Semakin membenci Aldo
20
Bab 20: Mengundurkan diri
21
Bab 21: Masa lalu
22
Bab 22: Tawaran menari
23
Bab 23: Hamil?
24
Bab 24: Kenyataan Pahit
25
Bab 25 : Keraguan Faisal
26
Bab 26: Kejujuran Raisa
27
Bab 27: Bunuh diri
28
Bab 28: Pertolongan Arifin
29
Bab 29: Belanja perlengkapan bayi
30
Bab 30: Melahirkan
31
Bab 31: Raisa di goda.
32
Bab 32: Raisa incaran Fay
33
Bab 33: Arifin vs Aldo
34
Bab 34: Rindu Aldo
35
Bab 35: Aldo bertemu Ale
36
Bab 36: Ada apa dengan Ale?
37
Bab 37: Pertemuan keluarga Raisa
38
Bab 38: Pertemuan Raisa dan Aldo
39
Bab 39: Aldo dan Ale
40
Bab 40: Kekeh Raisa
41
Bab 41: Ikatan batin
42
Bab 42: Pengakuan Wisnu
43
Bab 43: Tawaran untuk Alesha
44
Bab 44: Wawancara
45
Bab 45: Kehadiran Johnson
46
Bab 46: Aldo, Raisa dan Alesha
47
Bab 47: Kebersamaan
48
Bab 48: Raisa tenggelam
49
Bab 49: Perhatian Aldo
50
Bab 50: Aldo vs Fay
51
Bab 51: Raisa cemburu
52
Bab 52: Modus
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!