Sang Wanita Penakluk (Tahap Revisi)
Jesslyn angelica Carolles.
Seorang wanita yang berparas sangat cantik, dengan tubuhnya yang jenjang, matanya yang kecoklatan, rambut panjang yang indah, bak seorang dewi yunani, yang mampu membuat para lelaki takjub, ketika memandang dan menatapnya, dan membuat para pria sangat ingin sekali untuk memiliki wanita itu.
Jesslyn lahir di Negara Rusia. Dia terlahir dari keluarga kaya raya, putri dari pemilik perusahaan C.L.F, sekaligus keluarga mafia nomber satu di Rusia.
Jesslyn memiliki sifat dingin dan keras kepala. Dia memiliki sebuah hobi yang begitu mahal, yaitu balapan.
Dia terlahir dari sang ibu yang bernama Veronica Carolles. dan ayahnya yang bernama Anthony Carolles.
Jesslyn juga memiliki seorang kakak laki-laki yang sangat menyayangi dirinya, yaitu Andrean Carolles. Seorang pria berwajah tampan dengan perawakan kekar, dan rambut hitamnya. Layak di sebut sebagai seorang pria yang mampu menggetarkan para ribuan hati wanita yang memandangnya.
Jesslyn dan Andrean, terpaut usia empat tahun.
Sedari sejak kecil, mereka berdua sudah dididik dengan sangat keras, oleh sang ayah secara langsung.
Entah itu dalam hal pengetahuan, etika, tatak rama, terutama keterampilan dalam bidang bisnis dan seni bela diri.
Anthony sangat ketat dan tegas terhadap kedua anaknya, terutama dalam hal sebuah pendidikan, dan pengetahuan, Anthony tidak pernah tanggung- tanggung terhadap kedua anaknya, untuk turun secara langsung mengawasi perkembangan mereka berdua.
Karana Antony sangat sadar betul, kedua anaknya yang akan menjadi penerus perusahaannya kelak dikemudian hari.
Sedari kecil, Jesslyn sudah memperlihatkan bakat dan minatnya terhadap bidang seni, terutama seni design.
Hingga suatu hari, ketika ia telah menginjak usia remaja, jesslyn dikirim oleh Ayahnya yaitu Anthony, ke sebuah Universitas terbesar yang ada di Kanada.
Berbeda dengan sang Kaka yaitu Andrean, ia justru menyelesaikan studi akhirnya di Amerika, dan ia sedikit mendapatkan kebebasannya dalam bersosialisasi di lingkungannya.
Kedua orang tuanya, akhirnya memutuskan untuk tinggal di Kanada bersama sang putri, yaitu Jesslyn, hanya untuk memberikan sebuah pengawasan yang lebih ketat terhadap dirinya.
Disisi lain sang ayah yaitu Anthony, juga memanggil beberapa profesor terbaik di Kanada untuk menjadi guru les putri nya.
Bahkan Anthony sendirilah yang mengajarkan secara langsung, soal bela diri terhadap kedua anaknya.
Ketika waktu senggang, jesslyn sering kali menghabiskan waktunya sendirian didalam kamar, hanya untuk menggambar beberapa design baju dan perhiasan yang ia sukai.
Ia sengaja sembunyi-sembunyi, agar tidak mencolok perhatian ayahnya.
*******
Tok-tok-tok
Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Ia yang mendengar suara ketukan pintu, ia sontak bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan mendekat ke arah pintu kamarnya.
Ia pun segera bergegas membukakan pintu kamarnya. "Iya bu."
Sahut Jesslyn seraya menatap wajah ibunya dengan sedikit rasa takut diwajahnya.
"Sayang, apa yang sedang kamu lakukan.?" Ujar Veronica bertanya kepadanya, seraya menatap ke arah belakangnya, dengan pemandangan sebuah kertas-kertas yang berserakan di atas meja belajarnya.
Pada awalnya, ia hanya berniat untuk mengajak putrinya makan malam, ketika melihat wajah putrinya dengan ekspresi gugup, ia tidak bisa untuk tidak bertanya, dan memastikan apa yang tengah ia lakukan.
Jesslyn hanya bisa menjawab lirih, seraya tersenyum tipis dengan ekspresi wajahnya yang ragu. "Itu... aku hanya sedang menggambar saja, ada apa ibu.?"
Lanjutnya bertanya kepada sang ibu, berharap ia segera meninggalkan kamarnya, dan tidak bertanya lebih detail lagi.
Akan tetapi, tanpa menjawab, sang ibu langsung melangkah masuk kedalam kamarnya, seraya ia melihat-lihat beberapa dari hasil gambar miliknya yang tengah berserakan di atas meja belajarnya.
"Sayang, apa kamu mau menjadi seorang fashion designer.?" Ujar Veronica bertanya, seraya mengambil salah satu kertas berisi gambar desain dan menatapnya dalam seraya mengerutkan dahinya.
Jesslyn hanya bisa terdiam menunduk tanpa menjawab pertanyaan dari sang ibu, ia menggigit bibirnya seperti sedang ragu, ia takut kalau Ibunya tidak akan mengijinkan dirinya, mengenai hal apa yang dia sukai.
Saat itu, Veronica melihat ekspresi wajah putrinya yang sedang bingung, dan seperti terlihat ragu untuk berbicara.
"Sayang, ibu tidak akan marah, kalau kamu suka, ibu bisa mengajari kamu fashion design dengan benar."
Mendengar ucapan ibunya, Jesslyn sontak terkejut, dan seketika menatap wajah sang ibu dengan sangat dalam, dan fikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. "Mengajariku.?"
"Ya, tentu saja."
Ucap ibunya menjawab dengan santai.
Jesslyn hanya bisa bertanya- tanya dalam hatinya, ia semakin bingung dengan apa yang diucapkan oleh sang ibu.
"Tunggu! apakah yang dimaksudkan ibu adalah, ibu akan meminta ayah untuk membawakan seorang guru les lagi kerumah? t**idak, biarkanlah aku bernapas sedikit tuhan.!"
Sebenernya ia sangat kesal dengan kesehariannya, yang hanya dipenuhi dengan bermacam-macam mata pelajaran disetiap waktu yang ia lalui, tidak bisa keluar rumah, tidak bisa memiliki teman, ia hanya dituntut untuk selalu berfokus terhadap semua materi dan pelajaran yang Ayahnya berikan.
Ia pun hanya bisa menghela napas dalam yang berat, serta raut wajahnya yang seketika menghitam, ia berpikir hari-harinya akan semakin berat lagi.
Bertahun-tahun lamanya, dirinya hanya bisa terkurung dikediamannya, dengan segudang materi, dan berbagai latihan pisik, tanpa bisa melakukan hal-hal layaknya seperti remaja lain seusianya.
Saat itu Veronica melihat dengan sangat jelas, seperti apa raut wajah dari putrinya, ia sontak tidak bisa menahan gelak tawanya sendiri, menyadari hal apa saja yang tengah dipikirkan oleh putrinya.
"Sayang, apakah kamu bosan dengan keseharian kamu selama ini.?"
Veronica sebenarnya tahu, kalau putrinya itu sering sekali mengeluh kepada kakak laki-lakinya, kalau selama ini, dia sangat jenuh dan bosan dengan kesehariannya sendiri.
"Bu, bukankah ayah terlalu keras kepadaku.?"
"Kakak saja punya waktu buat pergi keluar bersama teman-temannya, sangat berbeda sekali denganku."
Ia terus ngedumel dengan jengah, seraya disertai helaan napas dalam panjang yang berat berkali-kali.
"Sayang, status Ayahmu tidaklah sederhana, statusnya sangat rumit,"
Ujar Veronica sedikit memberi penjelasan.
"Ayahmu melakukannya demi kebaikanmu, dia ingin melindungimu, menjagamu, dan memberikan yang terbaik untukmu, untuk anak-anaknya, ayahmu hanya tidak ingin terutama kalau putri dia satu-satunya terjadi sesuatu yang tidak ia harap---"
"Tapi bu---"
Jesslyn sontak langsung memotong pembicaraan ibunya, "Karna status ayah yang tidak sederhana itu, aku tidak bisa hidup layaknya manusia normal bu.!"
"Antara aku dan dunia selalu ada pembatas dinding yang tinggi dan tebal."
Sedetik kemudian ia terdiam dan menunduk dengan raut wajahnya yang sangat suram.
Sebenernya Veronica sangat mengerti dengan perasaan putrinya, hanya saja, Antony juga suaminya sangat benar dalam sebuah hal mendidik, menurut anggapannya sendiri.
Berbeda dengan anak laki-lakinya, Andrean diijinkan untuk studi diluar Rusia, membiarkannya mengenal dunia yang luas, sedangkan ia sendiri terkurung seperti merpati dalam sangkar yang sama sekali tak berdaya.
Betapa menyedihkannya, bahkan seperti seorang simpanan pun mendapatkan sebuah kebebasan dalam hidupnya.
Semua yang Anthony lakukan itu, semata-mata hanya untuk melindungi kedua anaknya agar tetap aman terutama putrinya.
Veronica hanya bisa membelai atas kepala putrinya dengan lembut seraya menghela napas dalam.
"Hem, begini saja, bagaimana kalau ibu sendiri yang mengajarimu fashion designer? tanpa harus meminta ayahmu membawakan guru les lagi."
"Apa.?"
Seketika ia terperangah kaget dengan apa yang didengarnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
mampir thor🙋🙋🙋
2022-06-18
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
aku mampir
2021-12-19
1
❄️ sin rui ❄️
thorr sekedar saran percakapan dan narasi tolong di pisah tulisan nya biar enak pas di baca
2021-10-03
0